BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi semua
karena tidak terlepas dengan kesulitan hidup, maka pada saat ini sesulit
apapun hidup yang dihadapi, pendidikan tetap harus menjadi prioritas yang
Indonesia.
beragam dan agar dikatakan sebagai proses belajar, peserta didik harus
dialami oleh peserta didik sebagai anak didik. Peserta didik adalah penentu
mengajar yang dialami peserta didik dan guru, baik ketika peserta didik itu
penilaian yang dapat disebut sebagai penilaian hasil belajar. Penilaian hasil
kecerdasan anak; (2) kesiapan atau kematangan anak; (3) bakat anak; (4)
kemauan belajar; (5) minat anak; (6) model penyajian materi; (7) pribadi
dan sikap guru; (8) suasana belajar; (9) kompetensi guru; dan (10) kondisi
(Susanto, 2019).
oleh guru sehingga akan berpengaruh juga pada tinggi rendahnya hasil
lainnya. Seperti yang diungkapkan Wadji et al., (2018) bahwa tingkat hasil
belajar peserta didik lebih dipengaruhi oleh faktor internal dari diri peserta
peserta didik dipengaruhi oleh diri peserta didik sendiri dan 30%
peserta didik.
dikaitkan dalam proses belajar, dua kecerdasan ini dapat dijadikan faktor
pelajaran.
secara efektif (Sener & Çokçaliskan, 2018). Permendikbud No. 137 Tahun
merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa individu lain.
cepat. Dengan tingkat pemahaman ini tentunya akan berdampak pada hasil
menengah. Salah satu bentuk dari pendidikan dasar adalah Sekolah Dasar
(d) matematika; (e) ilmu pengetahuan alam; (f) ilmu pengetahuan sosial;
(g) seni dan budaya; (h) pendidikan jasmani dan olahraga; (i)
interaktif antara guru dan siswa, memberikan inspiratif bagi siswa, siswa
memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk prakarsa, kreativitas, dan
Mata pelajaran IPS salah satu mata pelajaran yang diterapkan pada
pada kurikulum merdeka belajar sudah tidak dilaksanakan dalam tema lagi
atau bisa dibilang sudah berdiri sendiri, sehingga peserta didik dan guru
bertujuan untuk membina peserta didik agar dapat memahami potensi yang
sikap bermasyarakat serta mampu berperan sebagai insan sosial yang baik
kenyataan hidup yang sebenarnya yang dapat dihayati. Senada dengan itu,
berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Peserta didik
hasil belajar peserta didik masih dalam kategori kognitif rendah, dimana
masih ada 37,50% (12 peserta didik) yang mendapatkan nilai di bawah
KKM dan ada 62,50% (20 peserta didik) yang memenuhi KKM. Kondisi
ideal yang diharapkan dari hasil belajar IPS di sekolah belum sesuai
dengan harapan, karena aktivitas peserta didik dalam belajar IPS sangat
interaksi belajar mengajar baik aktivitas guru maupun peserta didik dan
besar peserta didik kurang akrab dengan peserta didik lain. Selain itu hasil
wawancara dengan guru menyatakan bahwa peserta didik yang pintar lebih
guru, dan beberapa peserta didik masih perlu bimbingan guru ketika diberi
soal latihan yang cukup mudah. Jika peserta didik kesulitan untuk
namun hal ini tetap menjadi suatu hal yang menarik untuk dijadikan
perlu dikembangkan pada diri setiap anak atau peserta didik, apapun bakat
satu jenis kecerdasan saja. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas
B. Identifikasi Masalah
2. Hasil belajar IPS masih dalam kategori kognitif rendah, dimana masih
3. Sebagian besar peserta didik kurang akrab dengan peserta didik lain.
4. Peserta didik yang pintar lebih suka bekerja sendiri daripada secara
5. Beberapa peserta didik masih perlu bimbingan guru ketika diberi soal
Kecamatan Klaten.
C. Batasan Masalah
Kecamatan Klaten.
5. Variabel terikat dibatasi pada hasil belajar IPS pada nilai raport.
D. Rumusan Masalah
Klaten?
Kecamatan Klaten?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
terhadap hasil belajar IPS peserta didik sekolah dasar. Selain itu,
datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
didik.
IPS.
c. Bagi Peneliti
24
didik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Hasil Belajar
klasifikasi hasil belajar dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan
salah satu atau bebarapa aspek tingkah laku sebagai akibat dari
2. Kecerdasan Interpersonal
Doang, 2020).
lain. Mereka yang berperan dengan baik dalam ranah ini biasanya
dan empati, memberikan perhatian pada orang lain, dan (6) unggul
Mustakim & Pratiwi (2021), yaitu: (1) Terikat dengan orang tua
dengan orang lain atau memahami orang lain secara total. (3)
lain, atau dengan kata lain sensitif terhadap perubahan sosial dan
perhatian pada orang lain, dan (6) unggul dalam pelajaran ilmu
sosial.
1) Social Sensitivity
35
berikut:
a) Sikap Empati
b) Sikap Prososial
mengungkapkan simpati.
2) Social Insight
a) Kesadaran diri
3) Social communication
a) Komunikasi efektif
38
b) Mendengarkan efektif
dihargai.
akuntansi.
40
kecerdasan interpersonal.
didik kelas V.
Lampung Selatan.
kecerdasan interpersonal.
42
dan hasil belajar matematika; (3) ada hubungan yang sedang antara
belajar matematikanya.
digunakan pada penelitian ini siswa kelas VII SMP Negeri se-
interpersonal.
interpersonal.
berkategori atas ada juga yang berkategori menengah atau sedang ada
pada rentang 6- 10, yang terakhir pada kategori bawah atau rendah
yang pertama pada variabel terikat yaitu hasil belajar IPS dan jenis
10. Penelitian yang dilakukan (V. K. Sari & Wibowo, 2021) berjudul
11. Penelitian yang dilakukan (Sener & Çokçaliskan, 2018) berjudul “An
styles”. Telah diamati bahwa siswa memiliki hampir semua jenis gaya
belajar ini tetapi sebagian besar mereka adalah pembelajar taktil dan
laki dan perempuan. Terlihat sebagian besar jenis kecerdasan dan gaya
12. Penelitian yang dilakukan (İnan & Erkus, 2017) berjudul “The Effect
akademik siswa.
kecerdasan interpersonal.
siswa di sekolah.
perlu melakukan diskusi dengan orang tua agar orang tua lebih
interpersonal.
kecerdasan interpersonal.
kecerdasan interpersonal.
Interpersonal antara pria dan wanita B. Ed. guru siswa. Siswa guru
interpersonal.
C. Kerangka Berpikir
orang lain; apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja, dan
IPS, tentu hasil yang akan didapat dalam belajar IPS akan lebih
52
D. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian
53
variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya
manusiawi atau gejala atau peristiwa tersebut sudah terjadi dan ingin
1. Populasi
nilai hasil uji, manusia, informan, kejadian yang terjalin serta area
2. Sampel
(Nurdin & Hartati, 2019). Teknik sampling yang digunakan yaitu total
keberhasilan belajar IPS peserta didik, dengan kata lain sebagai hasil
mudah dan lebih baik. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
1. Angket
check list (√) pada kolom atau tempat yang sesuai, dengan angket
Setuju (S) 3 2
No. Butir
Indikator Sub Indikator
+ -
Social Insight Kesadaran diri 1, 2
Pemahaman situasi sosial 3 4
57
tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang
1. Uji Validitas
dari dua segi, yaitu: dari segi tes itu sendiri sebagai totalitas, dan dari
segi itemnya, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tes tersebut
Rxy = N ∑ XY −¿ ¿¿
58
Keterangan :
Y = Skor total
N = Jumlah responden
2. Uji Reliabilitas
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama
Rn =
[ M
M −1][
1−
Vx
Vy ]
Keterangan :
Rn = Koefisien reliabilitas
M = Jumlah butir
59
Vx = Variansi butir
Vy = Variansi total
1. Analisis Deskriptif
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
berikut:
No Interval Kriteria
1 3,26-4,00 Sangat Baik/Tinggi
2 2,51-3,25 Baik/Tinggi
3 1,76-2,50 Kurang/Rendah
4 1,75-1,00 Sangat Kurang/Sangat Rendah
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
60
1) Jika p-value < 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai
b. Uji Linearitas
2018). Perhitungan ini akan dibantu dengan SPSS versi 20. Dasar
Y adalah linear.
61
3. Uji Hipotesis
antara t-hitung dengan t-tabel. Jika nilai t-hitung > t-tabel dan p-value
tabel dan p-value < 0,05, maka setiap variabel bebas yang diteliti tidak
lemah. Nilai (R2) dapat naik atau turun apabila satu variabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
NSS 104156002086. Sekolah ini berlokasi di Jl. Tapak Doro No.22, Mlinjon,
Agamanya. Visi sekolah ialah sebagai lembaga pendidikan yang mampu untuk
63
Adapun Misi dari sekolah ini ialah: (1) Membentuk manusia muslim yang
yang bertaqwa dan berakhlak mulia; (2) Menanamkan rasa percaya diri,
cinta tanah air dan negara; (3) Meningkatkan kemampuan dasar anak didik
dalam ilmu pengetahuan umum dan pendidikan Al Islam yang sebenar-
benarnya; (4) Berperan aktif dalam menciptakan terwujudnya 34
masyarakat utama yang adil dan makmur dengan ridho dari Allah SWT; (5)
Meningkatkan kualitas edukatif melalui peningkatan mutu siswa dan guru
serta (6) Meningkatkan pelayanan dan kerjasama dengan orang tua serta
masyarakat luas yang peduli terhadap pendidikan. SD
Muhammadiyah Tonggalan Kecamatan Klaten ini berdiri dengan tujuan (1)
Menghasilkan lulusan yang memiliki kesiapan dalam menghadapi perubahan
dan perkembangan zaman; (2) Memberikan bekal akedemik dan non
akademik yang dapat membantu siswa dalam memasuki jenjang pendidikan
yang lebih tinggi; (3) Memberikan wadah bagi siswa untuk mengasah dan
mengembangkan kreasinya, sehingga dapat dijadikan sebagai bekal hidup di
masyarakat dan (4) Memberikan kemudahan bagi seluruh warga sekolah
dalam mengakses dan mengembangkan informasi guna menunjang kegiatan
pembelajaran
B. Hasil Penelitian
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
2011:97).
adalah korelasi antara item bersangkutan dangan total item. Secara umum, jika
64
dengan nilai r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir soal untuk
65
variabel Fasilitas dan Motivasi dinyatakan Valid semua. Hal ini disebabkan
b. Uji Reliabelitas
mengungkapkan data yang bisa dipercaya dan sesuai dengan kenyataan yang
pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
Suatu kuesioner dikatakan handal jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali,
semua item pertanyaan dari empat variabel yang diteliti adalah reliabel karena
B. Analisis Data
linier berganda. Prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
66
a. Uji Linieritas
bebas dan variabel terikat linier atau tidak (Ghozali, 2011:166). Hasil rangkuman
Hasil uji linieritas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel
memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (sig>0,05), hal ini
b. Uji Normalitas
variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak.
smirnov Z sebesar 0,850 dan signifikansi 0,466 (0,466 >0,05) yaitu dengan hasil
lebih dari 0,05 yang berarti data residu terdistribusi normal sehingga layak untuk
digunakan.
hipotesis dalam penelitian ini. Berikut ini hasil analisis regresi berganda yang
sebagai berikut:
Y = 33.167 + 7.008X1
68
secara individu variabel bebas yang ada didalam model terhadap variabel terikat.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (sig<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial
hitung sebesar 7,008 dengan nilai signifikansi sebesar 0,0000 lebih kecil dari 0,05
(0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai
pengaruh positif kecerdasan interpersonal terhadap hasil belajar IPS peserta didik
dependen.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std, Error of the
Estimate
1 0.788a
0.621 0.608 03.07947
a, Predictors: (Constant), Interpersonal Intelligence (X)
Hasil uji Adjusted R2 pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,521.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh variabel kecerdasan
C. Pembahasan
Kecamatan Klaten menggunakan uji analisis regresi linier sederhana. Dari hasil
Hasil statistik uji t untuk variabel kecerdasan interpersonal diperoleh nilai t hitung
sebesar 7,008 dengan nilai signifikansi sebesar 0,0000 lebih kecil dari 0,05 (0,000
lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif
positif kecerdasan interpersonal terhadap hasil belajar IPS peserta didik kelas V
Hasil uji Adjusted R2 pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,521.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh variabel kecerdasan
pengetahuan sosial (IPS) kelas VMI Miftahul Huda Kalipucang. Hal ini
motivasi belajar yang diisi siswa kelas. Kecerdasan interpersonal merujuk pada
akan terlihat percaya diri, mudah akrab dengan sahabatnya dandapat menangani
perselisihan antar teman, serta memiliki rasa empati yang tinggi terhadap orang
lain. Siswa yang memiliki kecerdasan ganda akan mudah mengikuti setiap
terhadap kesiapan belajar siswa, minat belajar siswa serta motivasi belajar siswa .
komunitasnya. Selain itu, guru perlu melakukan diskusi dengan orang tua agar
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai pengaruh
fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa di SD Muhammadiyah Tonggalan
Kecamatan Klaten, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S., & Adiansha, A. A. (2020). Pengaruh Model Learning Cycle 7E dan
Kecerdasan Interpersonal Terhadap Pemahaman Konsep IPA. Jurnal
Pendidikan Anak, 6(1), 44–51.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.
In Badan Penebit Universtas Diponogoro (9th ed.). Semarang.
Hardani, A. H., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Istiqomah, R. R., Fardani, R. A.,
Sukmana, D. J., & Auliya, N. H. (2020). Metode penelitian kualitatif &
kuantitatif. Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group.
Hardi, F., Tamur, M., & Nendi, F. (2021). The relationship between interpersonal
intelligence and linguistic intelligence with mathematics learning
achievement in high school students. Journal of Didactic Mathematics, 2(2),
71–75.
Ibrahim, A., Alang, A. H., Madi, B., & Ahmad, M. A. (2018). Darmawati,
Metodologi Penelitian. Makasar: Gunadarma Ilmu.
İnan, C., & Erkus, S. (2017). The Effect of Mathematical Worksheets Based on
Multiple Intelligences Theory on the Academic Achievement of the Students
in the 4th Grade Primary School. Universal Journal of Educational
Research, 5(8), 1372–1377.
Komalasari, D. N., & Zulkifli, Z. (2021). Pengembangan Media Flash Card untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa SDN Donggo. JIIP-
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(6), 441–444.
Kurniawati, I., & Utomo, H. (2021). Pengaruh Kebiasaan Bermain Game Online
terhadap Prestasi Belajar Siswa SD. Elementa: Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 3(1).
Mustika, D., Ambiyar, A., & Aziz, I. (2021). Proses penilaian hasil belajar
kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(6), 6158–6167.
Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Media Sahabat
Cendekia.
Okwuduba, E. N., Nwosu, K. C., Okigbo, E. C., Samuel, N. N., & Achugbu, C.
(2021). Impact of intrapersonal and interpersonal emotional intelligence and
self-directed learning on academic performance among pre-university
science students. Heliyon, 7(3).
Tartila, M. F., & Aulia, L. A.-A. (2021). Kecerdasan Interpersonal dan Perilaku
Prososial. Jurnal Psikologi: Jurnal Ilmiah Fakultas Psikologi Universitas
Yudharta Pasuruan, 8(1), 53–66.
Wadji, M., Azis, A. A., & Ngitung, R. (2018). Hubungan kecerdasan naturalistik,
kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal dengan hasil belajar
biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri di kota Makassar. Journal of
Biological Education, 2(1), 13–19.
77
Yavich, R., & Rotnitsky, I. (2020). Multiple Intelligences and Success in School
Studies. International Journal of Higher Education, 9(6), 107–117.
Yusrizal, Y., & Fatmawati, F. (2020). Pengaruh Model Reciprocal Teaching dan
Kecerdasan Intrapersonal terhadap Hasil Belajar IPS Siswa. Jurnal Tematik,
10(2), 90–95.