Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pembelajaran IPS SD 4 April 2022

Webtoon "Otot Gabus Tulang Karet-1" sebagai Sumber Belajar IPS


Siswa Sekolah Dasar
Nomita Wulan Nur Alifa* (2102101227 / 2G / PGSD)
Universitas PGRI Madiun Jl. Setia Budi No. 85, Madiun 63118, Indonesia
*Alamat surel: nomita.wulan@gmail.com

Abstrak

Penulisan ini menjelaskan tentang webtoon sebagai sumber belajar IPS SD. Di era global
ini, kemajuan teknologi sangat membantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Salah satunya
adalah adanya internet. Internet dapat digunakan sebagai sumber belajar peserta didik.
Dengan internet kita dapat mengakses apa saja yang kita butuhkan, misalnya mengakses
webtoon. Webtoon adalah cerita bergambar yang dapat diakses melalui website. Salah satu
serial komik yang terapat dalam webtooon adalah "Otot Gabus Tulang Karet-1". Dalam
webtoon "Otot Gabus Tulang Karet-1" disajikan cerita yang sangat menghibur dengan
gambar yang menarik serta menyampaikan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang
merupakan tujuan dari pembelajaran IPS. Nilai-nilai sosial dan kemanusian harus
ditanamkan sejak dini agar keterampilan sosial anak terbentuk dengan baik agar kelak
menjadi bekal mereka untuk hidup bermasyarakat.

Kata Kunci: webtoon, globalisasi, sumber belajar, IPS SD

Pendahuluan

Manusia dikaruniai akal pikiran agar manusia dapat belajar dalam proses hidupnya.
Dalam proses belajarnya, manusia membutuhkan yang namanya pendidikan. Pendidikan
dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam bukunya, Chairul Anwar
(2014) menjelaskan bahwa, manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan spriritual,
komunikasi atau berdialog dengan Tuhan, kebutuhan estetika serta kebutuhan penguasaan
keterampilan tertentu agar manusia dapat berkarya baik untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri maupun kebutuhan orang lain. Peran pendidikan dalam diri manusia adalah agar
manusia mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan seimbang.
Menurut Zuhairini, dkk (1995) dalam buku karya Chairil Anwar (2014:15)
kebutuhan pokok manusia anatara lain: kebutuhan biologi, kebutuhan psikis, kebutuhan
sosial, kebutuhan spiritual kebutuhan pedagogik/pendidikan. Salah satu kebutuhan pokok
manusia adalah kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial manusia adalah kebutuhan manusia
untuk berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungnnya, sebagai akibat dari fitrah manusia
sebagai makhluk sosial. Agar manusia mampu hidup berdampingan dengan baik, manusia
membutuhkan pendidikan dalam interaksi sosialnya. Karena pentingnya kebutuhan
pendidikan sosial, maka dari itu, pemerintah mewajibkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar.

Menurut Dewi (2019:3) IPS merupakan bidang studi perpaduan disiplin-disiplin


Ilmu-Ilmu Sosial yang berfokus, menelaah dan menganalisis gejala sosial dan masalah sosial
dari berbagai sudut pandang kehidupan manusia. Pendidikan sosial perlu ditanamkan sejak
dini. Bahkan pendidikan IPS sudah diajarkan secara tidak langsung sejak anak berada di
taman kanak-kanak. Hal itu disebabkan karena manusia sudah hidup bermasyarakat bahkan
sebelum mereka tumbuh remaja ataupun dewasa. Mereka membutuhkan orang lain untuk
tumbuh dan berproses serta menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Kehidupan manusia terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.


Perkembangan zaman membawa masyarakat menuju era global. Hal tersebut biasa kita sebut
dengan globalisasi. Nurhaidah dan Insya (2015) mengatakan bahwa globalisasi adalah suatu
fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global
dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Globalisasi adalah proses
mendunianya segala aspek keidupan manusia, baik ekonomi, teknologi dan informasi, sosial,
politik maupun budaya atau kultur.

Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan manusia, tak
terkecuali dalam bidang pendidikan. Salah satu dampak positif globalisasi dalam pendidikan
adalah adanya teknologi pendidikan. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (2016) teknologi
pendidikan adalah metode bersistem untuk merencanakan, menggunakan, dan menilai
seluruh kegiatan pengajaran dan pembelajaran dengan memperhatikan, baik sumber teknis
maupun manusia dan interaksi antara keduanya, sehingga mendapatkan bentuk pendidikan
yang lebih efektif. Dengan adanya teknologi, memudahkan pelaksanaan pendidikan dan
pembelajaran guna mendapatkan hasil yang maksimal untuk peserta didik.

Salah satu kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah dalam


pengembangan media serta sumber belajar. Dengan adanya internet yang merupakan produk
kemajuan teknologi, sumber belajar siswa menjadi lebih luas, tidak hanya bersumner dari
buku dan lingkungan sekitar saja, akan tetapi dapat merambah pengetahuan di seluruh dunia.

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

IPS merupakan bidang studi perpaduan disiplin-disiplin Ilmu-Ilmu Sosial yang


berfokus, menelaah dan menganalisis gejala sosial dan masalah sosial dari berbagai sudut
pandang kehidupan manusia. Sedangkan pengetahuan sosial adalah rangkaian dari suatu
peristiwa dalam kehidupan manusia untuk membangun dirinya dan sekitarnya berdasarkan
pada pengalaman yang mereka dapat sebelumnya dan digunakan untuk mengantisipasi hal-
hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Dewi: 2019).

Tujuan Pendidikan IPS dalam Permen No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
dirumuskan secara jelas bahwa tujuan mata pelajaran IPS pada tingkat satuan pendidikan
SD/MI adalah:

a. Mengenal konsep‐konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan


lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inquiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai‐nilai sosial dan kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, tingkat lokal, nasional dan global. (Saputra: 2016)

Dari pengertian dan tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa IPS sangat penting untuk
peserta didik agar mereka mampu mengambil keputusan dan menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan sosial mereka sebagai bekal mereka untuk terjun bermasyarakat. IPS
bertujuan membentuk pesert didik menjadi manusia yang berkualitas baik untuk dirinya
sendiri maupun untuk kehidupan sosialnya.

Globalisasi

Dalam bahasa Inggris, globalisasi dari segi bahasa adalah gabungan dari kata global
dan akhiran ization dan menjadi kata globalization yang berarti menjadi global, membuat
global ataupun makna yang berkaitan dengan hal demikian (Hermawanto dan Melaty: 2020).
Dalam bukunya Hermawanto dan Melaty (2020:19) juga menjelaskan ruang lingkup
globalisasi meliputi: poitik, ekonomi, sosial dan kultural, teknologi, bidang lain (ilmu
pengetahuan dan lingkungan). Semua jenis globalisasi ini bukanlah sesuatu yang terpisah
melainkan satu kesatuan. Satu sama lain saling berhubungan. Misalnya dalam bidang
teknologi, juga akan mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan yang sebelumnya
belum bisa dipecahkan, sekarang setelah adanya kecanggihan teknologi, muncul teori-teori
baru dalam bidang ilmu pengetahuan.

Teknologi Pendidikan

Kemajuan teknologi mempengaruhi hampir segala aspek kehiudpan manusia.


Misalnya dalam bidang informasi dan komunikasi. Berbagai platform media komunikasi dan
informasi tersebar banyak dan luas. Penyebaran dataupun pencarian informasi bisa
dilakukan dengan hitungan detik. Begitupun komunikasi, saat ini berkirim pesan sangatlah
mudah, hanya dalam hitungan detik.

Tidak hanya dalam bidang informasi dan komunikasi, kemajuan teknologi juga
memiliki dampak pada bidang pendidikan. Maka muncullah istilah teknologi pendidikan.
Menurut Lestari (2018) teknologi pendidikan adalah suatu sistem yang dimanfaatkan untuk
menunjang pembelajaran sehingga tercapai hasil yang diingingkan. Hal tersebut didukung
oeh pernyataan Yusuf (2012) dalam Lestari (2018) teknologi pendidikan adalah suatu proses
sistemik dalam membantu memecahkan masalah-masalah pembelajaran.

Dari pengertian teknologi pendidikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


eknologi pendidikan adalah suatu teknologi yang dimanfaatkan untuk mempermudah
peroses belajar mengajar. Dalam jurnalnya, Lesatri (2018) menyebutkan bahwa
implementasi teknologi dalam pendidikan meliputi:

1. Media Pembelajaran
Teknologi dapat dimanfaatkan untuk menarik minat siswa dalam belajar
sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Alat administratif
Dengan menggunakan komputer, sebagai salah satu produk teknologi digital,
lembaga pendidikan dapat lebih mudah untuk mengelola data administrasi,
meliputi data siswa, data guru, maupun data sekolah itu sendiri.
3. Sumber belajar
Dengan tersedianya komputer, guru dapat menyusun rencana pembelajaran dan
materi-materi yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk dipelajari. Selain itu,
tersedianya internet juga memungkinkan peserta didik untuk mengakses
informasi dengan mudah dari sumber yang berbeda.
Dengan memanfaatkan teknologi, pengajar dapat memberikan materi pelajaran yang
menarik sehingga peserta didik tertarik dan senang dalam belajar materi tersebut. Peserta
didik yang senang dalam belajar, akan menyerap pengetahuan dengan lebih baik.
Pengetahuan tersebut nantinya dapat memberikan manfaat dalam kehidupannya.

Sumber Belajar

Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dan diperlukan untuk
membantu pengajar maupun peserta didik dalam proses pembelajaran, yang berupa buku
teks, media cetak, media elektronik, nara sumber, lingkunngan alan sekitar dan sebagainya
(Suswandari dan Toto, 2014:77). Suswandari dan Toto (2014:78) juga menjelaskan fungsi
sumber belajar yaitu untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran, menghasilkan
pembelajaran yang efektif sehingga mempermudah peserta didik dalam mendapatkan
pembelajaran dan memberikan pengetahuan yang lebih luas tidak terbatas ruang, waktu dan
keterbatasan indera.

Webtoon

Di Era global ini sumber informasi yang tidak terbatas dengan adanya internet dapat
digunakan sebagai sumber pembelajaran IPS agar materi pembelajaran lebih luas dan
menarik. Salah satu sumber belajar dari internet yaitu webtoon.

Webtoon adalah sebuah portal penerbitan komik daring yang diluncurkan oleh Naver
Corporation di Korea Selatan pada tahun 2004. Layanan ini bermitra dengan pembuat
konten untuk menerbitkan konten asli di bawah Webtoon Originals dan sejumlah seri lainnya
melaui situs penerbitan mandiri, Canvas. Komik Webtoon dapat ditemukan melalui fungsi
"sistem harian", serta dapat dibaca dan diunduh secara gratis di komputer serta perangkat
iOS dan Android (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: 2022).

Webtoon berasal dari kata web dan cartoon yang berarti kartun atau komik yang dapat
dinikmati secara online dalam bentuk website. Komik adalah salah satu sarana media
komunikasi dalam bentuk karya sastra gambar (Soedarso:2015). Saat ini kehadiran komik
sudah menjadi salah satu media komunikasi yang ikut berperan sebagai sarana dalam
memberikan informasi maupun pendidikan yang terkandung di dalamnya.

Terdapat banyak genre dalam webtoon yaitu romantis, komedi, horor, drama,
thriller, aksi, fantasi, dll. Dalam genre komedi terdapat “Wayang Komik-Babad
Mahabarata” dengan salah satu serial nya yang berjudul "Otot Gabus Tulang Karet-1”.
Gambar 1. Tampilan webtoon
(Sumber: https://www.webtoons.com)

"Otot Gabus Tulang Karet-1”

“Otot Gabus Tulang Karet-1” merupakan salah satu serial dari webtoon “Wayang
Komik - Babad Mahabarata”. Webtoon “Wayang Komik - Babad Mahabarata” ini ditulis
oleh @udung.kuswanda pada laman webtoon kanvas yang rilis pada 13 Januari 2017 s/d 18
Februari 2017. “Wayang Komik - Babad Mahabarata” memiliki 10 serial cerita wayang yang
sangat menghibur dengan gambar yang menarik. Serial “Otot Gabus Tulang Karet” sendiri
terdiri atas 3 seri. Dalam penulisan ini akan dibahas serinya yang pertama sebagai sumber
belajar IPS SD.

Gambar 2. Tampilan laman “Wayang Komik - Babad Mahabarata”

(Sumber: https://www.webtoons.com)
Sinopsis

“Otot Gabus Tulang Karet-1” menceritakan tentang seorang anak yang diajak
bapaknya pergi ke istana Hastinapura. Ketika ditinggal bapaknya masuk ke dalam istana,
anak tersebut melihat kucing di halaman istana lalu mengejarnya dan tanpa sengaja dia
melihat pohon mangga besar dengan buahnya yang lebat. Lalu anak itu memanjat pohon
mangga tersebut untuk memetik buah mangga dan memakannya lanngsung diatas pohon.
Ketika dia sedang asik menikmati buah mangga, datanglah 3 anak kurawa muncul.
Terjadilah percakapan dan pertengkaran diantara mereka. Kemudian datang lah Bima dan
Arjuna yang melerai pertengkaran tersebut.

Gambar 3. Representamen Pertengkaran

(Sumber: https://www.webtoons.com)

Berikut pelajaran dari webtoon yang dapat diambil dimana berkaitan dengan nilai-
nilai sosial dan kemanusiaan:

1. Jangan menyakiti orang lain, baik dengan perkataan maupun dengan fisik.
Gambar 4. Representamen “Jangan Menyakiti Orang Lain”

(Sumber: https://www.webtoons.com)

Perbuatan menyakiti, menganiaya, dan merugikan orang lain tidak seharusnya dilakukan.
Baik itu dilakukan secara lisan, tulisan maupun aksi. Hal tersebut harus ditanamkan pada
anak sejak dini. Agar mereka bisa tumbuh dengan perasaan saling mengasihi satu sama lain
serta tumbuh rasa cinta damai diantara mereka.

2. Jadilah pemimpin yang adil.

Gambar 5. Representamen “Pemimpin yang Adil”

(Sumber: https://www.webtoons.com)
Pemimpin yang adil adalah pemipin yang tidak mebeda-bedakan status, meluruskan
yang salah serta sebagai pilar kekuatan bagi yang lemah. Disini Arjuna datang dan
meluruskan yang tidak tepat, bahwa mangga tersebut adalah milik kerajaan dan tamu yang
datang boleh memetiknya. Arjuna tidak membeda-bedakan status orang, apakah orang
tersebut dari keluarga kerajaan ataupun tidak. Arjuna tetap menegakkan kebenaran.

3. Untuk mencapai suatu kesuksesan seseorang harus mau bekerja keras.

Gambar 6. Representamen “Bekerja Keras untuk Mencapai Apa Yang Diinginkan”

(Sumber: https://www.webtoons.com)

Anak tersebut mengajarkan bahwa untuk mendapatkan dan menikmati mangga,


kita harus berusaha memanjatnya terlebih dahulu. Apabila kita malas untuk memanjat, maka
kita juga tidak akan bisa menikmati buah mangga. Hal tersebut juga berlaku untuk hal-hal
yang lain. Untuk mendapatkan apa yang kita mau, kita harus berusaha terlebih dahulu. Untuk
menggapai cita-cita, belajarlah dengan giat. Jangan bermalas-malasan. Agar kelak apa yanng
kita inginkan, dapat kita capai.

Simpulan

IPS merupakan perpaduan disiplin-disiplin Ilmu-Ilmu Sosial yang berfokus pada


kehidupan sosial dari berbagai sudut pandang manusia. Salah satu tujuan pembelajaran IPS
di sekolah dasar adalah agar anak memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai‐nilai
sosial dan kemanusiaan serta memiliki keterampilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Sumber belajar IPS dapat diperoleh pengajar dari mana saja. Di era global ini,
internet merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk semua mata
pelajaran, tidak terkecuali pelajaran IPS SD. Salah satu produk dari internet yang dapat
dijadikan sumber belajar adalah webtoon. Webtoon adalah komik atau cerita bergambar yang
dapat diakses melalui website (secara daring). Salah satu Webtoon adalah “Komik Wayang
– Babad Mahabarata” dengan serialnya “Otot Gabus Tulang Karet-1”.

Dalam serial webtoon “Otot Gabus Tulang Karet-1” dapat diambil nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan pribadi dan sosial anak. Dimana
nilai-nilai sosial dan kemanusiaan tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran IPS SD.
Nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang dapat diambil dari serial webtoon tersebut adalah 1)
Jangan menyakiti orang lain, baik dengan perkataan maupun dengan fisik, 2) Jadilah
pemimpin yang adil, 3) Untuk mencapai suatu kesuksesan seseorang harus mau bekerja
keras.

Daftar Pustaka
Anwar, Chairul. 2104. “Hakikat Manusia dalam Pendidikan”. Yogyakarta: SUKA-press.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. (2016). “Kamus Besar Bahasa Indonesia”.
(kkbi.kemdigbud.go.id), dikunjungi 3 Mei 2022.
Dewi, Candra dan Fauzatul. 2019. “Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)”. Madiun:
UNIPMA-Press.
Hermawanto, Ariesani dan Melaty. 2020.” GLOBALISASI, REVOLUSI DIGITAL DAN
LOKALITAS: Dinamika Internasional Dan Domestik Di Era Borderless World”.
Yogayakarta: LPPM UPN VY PRESS.
Kontributor Wikipedia. “Webtoon (penerbit)”. Wikipedia, Ensiklopedia Bebas (20 April
2022). https://id.wikipedia.org/wiki/Webtoon_(penerbit) (Diakses pada 3 Mei 2022)
Lestari, Sudarsi. 2018. “Peran Teknologi dalam Pendidikan di Era Globalisai”. Jurnal
Pendidikan Agama Islam Edureligia. Vol 2 No 2. DOI:
https://doi.org/10.33650/edureligia.v2i2.459
Nurhaidah dan Insya. 2015. “Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa
Indonesia”. Jurnal Pesona Dasar. Vol 3 No 3 (2015) 1-14.
Saputra, Targana Adi. 2016. “Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Berbasis Pembelajaran
Tematik”. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 1 No 2.
https://doi.org/10.17509/eh.v1i2.2736
Suswandari dan Toto. 2014. “Inovasi Pembelajaran IPS Berbasis Karakter”. Jakarta: Mitra
Abadi.
webtoons.com. 2017. “Wayang Komik-Babad Mahabarata”. https://www.webtoons.com/
(Diakses pada 3 mei 2022)

Anda mungkin juga menyukai