Anda di halaman 1dari 4

bPembahasan Filsafat

1. Hubungan filsafat dengan psikologi Pendidikan


Sehubungan dengan berkembangnya dunia pendidikan saai ini, perkembangan
dunia dalam berbagai bidang ilmu juga sangat berpengaruh. Cabang ilmu yang dulu
sangat terbatas pengelompokannya, sekarang terbagi menjadi berbagai macam ilmu
pengetahuan. Namun diantara begitu banyak ilmu pengetahuan yang telah di bahas oleh
para ahli dari berbagai sumber, tentu ada sumber-sumber ilmu utama yang harus di
prioritaskan, di antara nya adalah ilmu filsafat atau filsafat ilmu.
Menurut Wiramihardja (2006:10), Filsafat dapat diartikan sebagai pengetahuan
tentang cara berpikir terhadap seuatu atau sarwa sekalian alam. Dari kutiapan tersebut
filsafat meruapakan ilmu yang sangat luas dan tidak kan bisa berhenti hingga akhir
zaman karena cara berpikir manusia dari waktu ke waktu terus berkembang, dari satu
tempat ke tempat lainnya juga berbeda. Begitu juga hubungannya dengan ilmu lain yang
berhungungan dengan manusia pada umumnya.
Filsafat adalah disiplin yang mempelajari objek-objek kemanusiaan secara
menyeluruh (komprehensif), merangkum, spekulatif rasional, dan mendalam sampai ke
akarnya (radiks), sehingga diperoleh inti hakiki dari objek yang dipelajari (Hanurawan,
2012). Dari pengertian diatas filsafat juga sangat erat hubungannya dengan ilmu yang
mempelajari tentang keseluruhan manusia. Dan keseluruhan manusia baik itu
karakteristik, tingkah laku dan kejiwaannya meruapakan bagian dari objek-objek yang
terdapat manusia. Dalam hal ini filsafat tentu behubungan dengan ilmu psikologi.
Sesuai dengan penelitian Peirce mengemukakan bahwa setiap masalah atau
penyelidikan dirangsang melalui pengamatan beberapa fenomena mengejutkan atau
beberapa peristiwa yang bertentangan dengan keyakinan seseorang dan keyakinan kita
menyebabkan kita bertindak dengan cara tertentu karena konsekuensi yang dirasakan dari
tindakan kita(Murphy, 2018)
Psikologi dalam perkembangannya banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain
misalnya filsafat, sosiologi, fisiologi, antropologi, dan biologi. Pengaruh ilmu ini
terhadap psikologi dapat dalam bentuk landasan epistemologi dan metode yang
digunakan. subjek dan objek pendidikan ialah manusia (individu). Psikologi memberikan
wawasan bagaimana memahami perilaku individu dalam proses pendidikan dan
bagaimana membantu individu agar dapat berkembang optimal melalui layanan
bimbingan dan konseling. (yudrik, 2011)
Secara ontologi dari sudut filsafat manusia psikologi pendidikan melihat manusia
sebagai subjek pendidikan adalah memiliki potensi perkembangan diri (self growth) yang
baik dan mampu untuk beraktualisasi diri.(Watson, 2017)
Filsafat adalah pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu, sementara ilmu
adalah pengetahuan yang mempelajari secara specfik obyek tertentu. Ilmu muncul karena
rasa ingin tahu tentang obyek secara detail dan spesifik. Ilmu lahir dari filsafat yang telah
menjelaskan fakta alam dengan segala isinya secara menyeluruh.(Suyitno,2019)
Dari beberapa pengertian diatas, hubungan antara filsafat ilmu dengan Pendidikan
tentu sangat diperlukan. Dimana filsaafat dan psikologi adalah perpaduan ilmu
pengetahuan yang mempelajari sumber-sumber kehidupan yang menjurus kedalam
tingkah laku dan Kejiwaan manusia. Dimana ilmu tersebut sangat bermanfaat dan
dibutuhkan oleh manusia itu sendiri, baik dalam perkembangannya dan dalam mengikuti
setiap perkembangan yang ada di era modern ini.

2. Trend atau isu -isu terkini tentang dunia Pendidikan


Pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental untuk selalu dikaji
perkembangannya. Sudah menjadi kesadaran bersama bahwa dunia pendidikan
merupakan cara yang telah dilakukan umat manusia sepanjang kehidupannya untuk
menjadi sarana dalam melakukan transmisi dan transformasi baik nilai maupun ilmu
pengetahuan(Sudrajat, 2011)
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai wadah yang sangat menentukan karakter
manusia. Tanpa Pendidikan yang layak maka sesorang juga tidak bisa mengikuti
perkembangan-perkembangan yang terjadi pada kehidupan dewasa ini. Besar harapan
seluruh umat manusia bahwa Pendidikan dan ilmu pengetahuan harus menjadi pondasi
yang kokoh dalam pembangunan karakter manusia. Lickona (1991) menyatakan bahwa
pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang
sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
Karakter yang baik berkaitan dengan mengetahui yang baik (knowing the good),
mencintai yang baik (loving the good), dan melakukan yang baik (acting the good).
Ketiga ideal ini satu sama lain sangat berkaitan(Sudrajat, 2011). Beliau membuat define
penting terhadap karakter, dimana karakter akan membawa kita menuju ke dalam
kebaikan-kebaikan. Yang tentunya kebaiakan tersebut bisa mendorong sesorang bernilai
positif bagi diri sendiri dan orang lain.
Pada abad ke 21 ini, banyak isu-isu tentang Pendidikan yang sangat trending
untuk diperbincangkan, mengingat masa pandemic yang sudah berlalu hampir 2 tahun
lamanya. Pandemic membuat suasana wajah Pendidikan berubah sedemikian rupa, dari
awalnya Pendidikan hanya dilakukan dengan bertemunya guru dan murid dalam satu
ruang, sekarang proses berjalannya Pendidikan dilaksanakan tanpa tatap muka langsung
antara guru dan murid atau secara Online. Sehingga timbulnya berbagai permsalahan-
permalahan baru. Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online ini
adalah akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam
mengakses informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal
yang kurang memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas
yang diberikan oleh guru. Belum lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah
diberikan kepada siswa, membuat ruang penyimpanan gadget semakin terbatas.
Penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik berpikir kembali, mengenai
model dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Yang awalnya seorang guru
sudah mempersiapkan model pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus
mengubah model pembelajaran tersebut(Siahaan, 2020)
Dari yang dikemukakan pada kutipan diatas, banyak permalahan yang kemudiaan
menjadi usaha baru dalam dunia Pendidikan dalam mempertahankan pembangunan
karakter di setiap proses-proses Pendidikan, baik itu dilakukan secara online. Guru mulai
mencari metode-metode baru dan tentu saja harus menguasai teknologi. Efek penting dari
pandemi ini adalah infrastruktur digital dengan cepat menjadi pilar dari banyak kegiatan
sosial. Pekerjaan, waktu luang, koneksi sosial, perbankan, dan sekolah serta universitas
tibatiba bermigrasi ke dunia digital, dan tergantung pada tingkat pembatasan, banyak
yang menjadi mungkin hanya melalui bentuk digital mereka. Karena pendidikan dapat
mengandalkan infrastruktur, platform, dan perangkat lunak digital, sekolah dan
universitas tidak pernah sepenuhnya ditutup. Pengajaran dan pembelajaran menjadi
mungkin dari kejauhan, dan banyak bentuk pendidikan darurat diberlakukan.(Grek &
Landri, 2021)
Dari semua permasalahan-permsalahan di atas kita menyadari bahwa dunia
Pendidikan bisa dengan mudah menyesuaiakan diri dengan berbagai macam halngan dan
rintangan. Guru, murid dan Lembaga Pendidikan terus berusaha meningkatkan
kompetensi dalam menghadapi berbagai permasalahan yang mngancam dunia Pendidikan
itu sendiri. Kami mengambil sedikit kesimpulan dari pembahsan yang singkat ini bahwa
berbagai macam ujian yang tuhan ciptakan dimuka bumi tentu manusia itu sendiri akan
mampu menyelesaikan ujian tersebut. Sebagaima Allah swt berfirman dalam Q.S
Albaqarah ayat 286 yang artinya “ Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya”.

Literatur

Grek, S., & Landri, P. (2021). Editorial: Education in Europe and the COVID-19 Pandemic.
European Educational Research Journal, 20(4), 393–402.
https://doi.org/10.1177/14749041211024781
Murphy, P. K. (2018). The philosophy in thee: Tracing philosophical influences in educational
psychology. Educational Psychologist, 38(3), 137–145.
https://doi.org/10.4324/9780203764596-3
Siahaan, M. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal Kajian
Ilmiah (JKI), 1(1), 1–3. http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JKI
Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, I(1), 47–58.
https://doi.org/10.21831/jpk.v1i1.1316
Watson, J. B. (2017). Perspektif filsafat pendidikan terhadap psikologi pendidikan humanistik.
Jurnal Sains Psikologi, 31–36.
http://ueu5483.weblog.esaunggul.ac.id/2016/05/24/hubungan-filsafat-dengan-psikolgi/

Suyitno. (2019). Filsafat Ilmu struktur dan metodologi ilmu, Bandung : Upi Press

Anda mungkin juga menyukai