PROPOSAL TESIS
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Situasi dan kondisi setiap manusia sering kali mengalami perubahan, hal ini
menjadi tugas dari pendidikan yang tidak hanya terpacu pada masa lalu dan masa
kini saja, namun harus berpacu pada perkembangan zaman atau dimasa yang akan
yang akan datang. Pendidikan hendaknya melihat apa yang akan terjadi dan yang
akan dihadapi peserta didik di masa mendatang. Hal ini tentunya menjadi tugas dari
mempersiapkan para siswanya untuk mendapatkan profesi dan jabatan yang baik,
untuk mempersiapkan generasai muda dalam menghaapi dunia dan potensi dirinya,
seperti yang tercantum pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pedidikan nasional yang menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan
negara”. 2
1
Mufarokah, strategi dan model-model pembelajaran, (Tulungagung: STAIN Tulungangung Press)
hal 01
2
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidika Nasioanal, Diakses Dari
file:///C:/Users/Administrator/Downloads/2019_11_12-
03_49_06_9ab7e1fa524ba603bc2cdbeb7bff93c3.pdf pada tanggal 03 Juni 2022
Salah satu tujuan dari pendidikan salah satunya yaitu mengembangkan
kecerdasan adalah keahlian dalam menciptakan situasi yang bernilai dan dapat
musical, (6) Kecerdasan visual-spasial, (7) Kecerdasan kinestik dan (8) Kecerdasan
naturalis. 3
yang berbeda-beda setiap individu, hal ini tentunya dapat ditumbuh kembangkan
kehidupan sehari-hari kerena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri,
merupakan kemampuan untuk menilai serta memahami kebutuhan orang lain, dan
bertindak sesuai dengan cara mereka mengatur interaksi terhadap orang lain. Jika
anak yang baik, dapat menjalin hubungan yang produktif dan sehat dengan teman
sebayanya, jika dikembangkan dengan baik hal ini dapat berperan dalam
anak yang berpotensi menjadi pemimpin yang baik. Dapat memberikan argument
yang sangat aktif. Memiliki sikap peduli dan empati terhadap orang lain, serta
senang membangun sikap solidaritas terhadap orang lain yang ada disekitarnya. 6
3
Born To Be Genius, (Jakarta:Graedia Pustaka Utama 2005) hal 106
4
T. Safaria, metode pengembangan kecerdasan interpersonal anak, (Yogyakarta: Amara Books 2005)
hal 13
5
H. Hamzah B.Uno dan Misri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran Sebuah Konsep
Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, (Jakarta: Bumi Aksara 2009), hal 11
6
Hariyanto, Implementasi Belajar & Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdaarya 2015) Hal 29
Mengingat pentingnya kemampuan dalam mengembangkan kecerdasan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 tentang guru dan dosen yang
peserta didik yang profesional mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 8 Guru memegang peran penting dalam
didik. Jika guru dapat mengembangkan kecerdasan peserta didik, maka peluang
didik masih minim, sehingga hal ini siswa sulit untuk memahami pembelajaran.
Oleh karena itu dalam menilai dan mengembangkan kecerdasan siswa, sebaiknya
orang tua dan guru lebih teliti dan cermat menggunakan sebuah metode khusus yang
dapat membantu kecerdasan potensi anak tersebut. Pendidik harus mengetahui dan
didik, karena dalam pikiran peserta didik terdapat tingkat kecerdasan yang berbeda-
beda. 9
7
Kanti Wahyuni, Fadilah, Marwami R, Peranan Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Interpersonal
Anak 5-6 Tahun di TK Mujahidin 1, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, FKIP Untan, hal 01-02
8
Warih Anggi Pratiwi, Iis Prasetyo, Monita Nur Shabrina, Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap
kinerja guru pada anak-anak, Jurnal Obsesi ; Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5 (2) 2021, Hal 1744
9
Ibid, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, FKIP Untan, hal 02
Dalam pembelejaran terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh
factor penting yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan. 10 Ada beberapa
peserta didik antara lain yaitu strategi strategi pembelajaran langsung. Menurut
yaitu sistem pengajaran yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dua orang atau
anggota kelompok, pembelajaran ini biasanya hanya sekedar belajar kelompok dan
didik untuk saling berinteraksi secara terbuka terhadap anggota kelompok. 12 Dalam
didik dalam memahami kehidupan sosial dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan norma-norma agama yang ada, dengan pembelajaran aqidah akhlak
peserta didik.13
Dalam ajaran islam, aqidah sangat penting dan memiliki kedudukan yang
utama. Bisa dikatakan sebagai pondasi dalam ajaran islam, namun ajaran islam
10
Philip Klote, Maketng Manajemen, (Jakarta:Press Halindo, 1997) hal 8
11
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi Dan Implementasinya Pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Kencana 2011) Hal 29
12
Sugandi, Teori Pembelajaran, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya 2002) hal 14
13
Chairul Anas, Hubungan Antara Pembelajaran Akidah Akhlak dengan Kecerdasan Interpersonal
siswa kelas XI MA Yogyakarta, (Yogyakarta: PAI 2018) hal 02
lain seperti ibadah dan akhlak merupakan suatu yang dibangun di atasnya. Karena
rumah yang dibangun tanpa adanya pondasi yang kokoh akan menimbulkan
bangunan tersebut cepat rapuh. Oleh karena itu, aqidah yang benar merupakan
landasan bagi tegaknya agama dan diterimanya suatu amal. Seperti Allah SWT
berfirman:
َّ َقُ ْل ِإنَّ َما ٓ أَن َ۠ا بَش ٌَر ِمثْلُ ُك ْم يُو َح ٓى ِإل
َى أَنَّ َما ٓ ِإلَ ُه ُك ْم ِإلَهٌ َو ِحدٌ ۖ فَ َمن َكان
kamu, yang diwahyukan kepadaku: “bahwa sesungguhnya tuhan kamu itu adalah
Adapun akhlak merukan ilmu tata krama, ilmu yang mencakup tingkah laku
seseoarang sesuai dengan norma-norma agama yang ada. Akhlak juga dapat
diartikan sebagai kondisi mental yang dapat membuat seseoarang tetap berani,
seseoarang untuk mewujudkan kesadaran diri pada diri manusia yang berpegang
14
QS. Al-Kahfi, (18) ayat 110, Qur’an Tajwid dan Terjemahan, Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka,
2006, hal. 304.
15
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an,( Jakarta: Amzah, 2007), hal. 2
16
QS. Al-A’raf, (7) ayat 199, Qur’an Tajwid dan Terjemahan, Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka, 2006,
hal. 176.
teguh kepada norma-norma agama yang ada dan nilai-nilai budi pekerti tanpa
dapat muncul pembiasan dari diri seseoarang yang baik dalam bertingkah laku.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Abdul Wahab selaku wali kelas
“Adanya peserta didik yang berasal dari macam-macam latar belakang keluarga
yang berbeda beda, hal ini menjadi individu peserta didik didalam lingkungan
sekolah menjadi berbeda beda pula, terkadang beberapa peserta didik mempunyai
didalam lingkungan sekolah maupun di dalam kelas, ini semua karna pengaruh dari
mengasingkan diri dari peserta didik lainnya. Peserta didik yang kurang dalam
dilingkungan masyarakat, hal itu yang membuat mereka menjadi menjauh, mereka
merasa malu seolah-olah dirinya tidak pantas bergaul dengan peserta didik yang
dianggap lebih pintar dari mereka, dan terlihat aktif dari mereka. Oleh karena itu,
interpersonal ini sangatlah penting bagi peserta didik khususnya bagi kehidupan
guru akidah akhlak terkait dengan kecerdasan interpersonal peserta didik dan akan
1. Beberapa siswa memiliki sifat pemalu, pendiam, dan mau memang sendiri,
C. Batasan Masalah
masalah yang dipaparkan, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian letar belakang penelitian diatas, dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut:
Jombang?
E. Tujuan Penelitian
Jombang.
F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
didik
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Peneliti
pendidikan.
b. Bagi Lembaga
G. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan data yang telah peneliti tenukan, terdapat beberapa literatr hasil
penelitian mengangkat topik yang hamper sama, sehingga dapat dijadikan acuan
1. Skripsi Lia Fatkhitur Rohmah dari Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Isam Negeri Ponorogo tahun 2019 yang berjudul
kualitatif pada stud kasus. Sementara teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Dan teknik analisis data pada
penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Miles & Hubberman,
yaitu: tahap pertama adalah Reduksi data, tahap kedua penyajian data, dan tahap
triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Adapun hasil dari penelitian ini
umur 4-5 tahun sudah sesuai indikator seperti halnya mengalah saat bermain,
anak mau bergantian mainan dengan teman yang lain, tidak mengganggu
kemudian anak memberikan nasehat kepada anak agar ketika bertengkar anak
bisa menjadi penengah dengan cara yang di ajarkan oleh guru, 2) metode
Merak Ponorogo yaitu: mengembangkan sikap kesadaran diri pada anak, sikap
2. Skripsi Yani dari Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 yang berjudul “Upaya
PAI”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif pada studi kasus.
Sementara teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,
observasi dan dokumentasi. Dan teknik analisis data pada penelitian ini
menggunakan teknik analisis data menurut Miles & Hubberman, yaitu: tahap
pertama adalah Reduksi data, tahap kedua data display, dan tahap ketiga
triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Adapun hasil dari penelitian ini
dengan media yang digunakan yait materi, rekaman suara, video dll. 2) factor
motivasi orang tua, motivasi guru, metode yang digunakan guru dalam
masalah yakni sebagai anak-anak kelas B belum mampu mengetahui dan belum
kesulitan untuk bekerja sama dengan orang lain. Hasil penelitian yang diperoleh
melalui bermain peran. Hal ini diketahui hasil setiap siklus, yaitu siklus 1
H. Definisi Operasional
penelitian ini, maka penulis menguraikan kata-kata yang terangkum di dalam setiap
variable berikut:
1. Pengembangan
pendidikan baik formal maupun non formal yang dilakukan secara sadar,
meningkatkan suatu yang sudah ada sebelumnya sehingga menjai lebih baik
dengan menggunakan teori yang sesuai dan sudah diuji kebenaranya agar
menjadi nyata serta lebih maksimal dirasakan manfaatnya. Dalam hal ini
2. Kecerdasan Interpersonal
dan kemampuan dalam mewujudkan hasil yang bernilai budaya. Dalam hal ini
17
Iskandar Wiryokusumo, J. Mandilika, Kumpulan-Kumpulan Pemikiran Dalam Pendidikan.(
Jakarta: CV. Rajawali 1982) hal 10
gardner menyatakan bahwa kecerdasan manusia tidak satu namun banyak,
tetapi gardner menemukan ada 8 kecerdasan yang ada pada diri manusia yang
bekerja sama dengan orang lain. 19 Kecerdasan ini menuntut untuk mampu
meyerap dan tanggap terhadap suasana hati, niat, perangai, dan hasrat orang
tinggi akan mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan orang lain,
3. Pembelajaran
18
Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan abad 21, (Bandung: Alfabeta 2005) hal 81
19
Amstrong, Thomas, 7 Kind off Smart: Menemukan Meningkatkan Kecerdasan Anak anda
berdasarkan teori multiple intellegwncy. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama) hal 04
20
Anita Lie. 101 Cara Menumbuhkan Kecerdasan Anak (Jakarta: PT Elek Media Komputindo 2003)
hal 08
21
Safaria, Interpersonal Intelligence, Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak,
(Yogyakarta: Amara Books 2005) Hal 23
22
Lwin, May, Adam Kho, Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan (Jakarta: Indeks
2008) hal 197
Pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha untuk mempengaruhi diri
seseorang yang terkait emosi, spiritual dan intelektual agar bias belajar sesuai
4. Aqidah Akhlak
Disebut demikian, oleh karena itu mengikat dan menjadi sangkutan atau
gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis yang artinya iman atau
yang mengikat.
dari hukum-hukum kebenaran yang dapat diterima oleh akal, perasaan dan
23
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2009), hal 85.
24
Siregar, Charles J.P, Teknologi Farmasi Sediap Tablet: Dasar-dasar Praktis, (Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran, 2008) hal 12
25
H. Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1972), hlm. 274.
akhlak yang dimaksud aqidah dalam Bahasa Arab (dalam Bahasa Indonesia di
tulis akidah).26
I. Metode Penelitian
yaitu:
karena peneliti ingin memperoleh informasi tentang status dan gejala yang
sebenarnya, dan data yang dikaji berupa tulisan, lisan orang, dan perilaku yang
2. Lokasi Penelitian
yang berbasis islam yang selalu memfokuskan ajaran islam, tentunya dalam hal
26
Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), hlm.
199.
27
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002), hal 03
28
Abdullah K, Berbagai Metodologi dalam Penelitian Pendidikan dan Manajemen, (Sumatra:
Gunadarma Ilmu 2018) hal 12-13
yang dilakukan seluruh wali kelas, namun dalam pengembangnya sekolah
a. Data Primer
data primer dapat di peroleh melalui instrumen yang diajukan oleh informan
penelitian. Data utama yang di peroleh dalam penelitian ini yaitu dari
mencari data yang terkait dengan sarana prasaran yang menunjang serta
Jombang.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari tangan ke dua atau
dari sumber-sumber lain yang saling berkaitan serta sudah ada sebelum
29
Vina Herviani, Angky Febriansyah, Tinjauan Atas Proses Penyusunan Laporan Keuangan Pada
Young Interpreneur Academy Indonesia Bandung, Jurnal Riset Akutansi-Vol VIII/No.2/Oktober
2016, Hal 23
peneliti melakukan penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini berupa
di lapangan.30
Data penelitian ini penulis menggunakan tiga teknik dalam pengumpulan data
yaitu:
a. Metode wawancara
wawancara dengan kepala sekolah, wali kelas dan beberapa peserta didik.
b. Metode Observasi
individual saja.
c. Dokumentasi
berupa dokumen profil, sejarah berdirinya sekolah, visi misi, serta dokumen
Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis data model
Miles & Huberman. Analisis data diperoleh dari hasil wawancara, obervasi,
berlangsung dan sampai tuntas. Analisis data ini terdapat 3 komponen yaitu:
30
Ibid hal 24
31
Setiyo Wadi, Pembinaan Prestasi Ekstrakulikuler Olahraga di SMA Karangturi Kota Semarang.
Journal of PhysicaEducation, Sport, Healt and Reacreation, Vol 8 No. 2, 2013, hal 527-528
a. Reduksi Data
sehingga menjadi uraian singkat yang kuat. Dalam hal ini setelah peneliti
b. Penyajian Data
Alur yang paling penting selanjutnya dari analisis data adalah penyajian
Adapun yang dimaksud dengan verifikasi data adalah usaha untuk mencari,
pahami.
J. Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh isi dari skripsi ini, secara garis besar sistematika
Bab Pertama berisi tentang pendahuluan, di bab ini meliputi latar belakang
pembahasan
Bab Kedua berisi tentang kajian pustaka atau teori yang digunakan peneliti, yang
Bab ketiga berisi tentang metode penelitian. Pada bab ini terdiri dari jenis
Bab keempat berisi tentang hasi dan pembahasan penelitian, pada bab ini
menyajikan uraian data yang terdiri gambaran umum latar penelitian, paparan data
Jombang.
Bab kelima penutup yang berisi tentang kesimpulan dan juga saran.
DAFTAR PUSTAKA