PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
yang sangat pesat seiring dengan perubahan zaman. Begitu pula dengan dunia
seringdisalahgunakan.
1
Usia 4 – 6 tahun merupakan masa peka yang penting bagi anak untuk
kehidupan anak dimasa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan upaya
(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan anak sejak lahir
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
(Depdiknas, 2009:3).
maka dapat dimaknai bahwa pendidikan yang diberikan kepada anak usia dini
negaranya menjadi cerdas maka hak atas pendidikan perlu diberikan seluas-
luasnya kepada semua golongan masyarakat, sejak usia dini sampai usia
lanjut.
fundamental dalam kehidupan seorang anak. Pendidikan pada masa ini sangat
2
menentukan keberlangsungan masa depan anak itu sendiri, juga masa depan
bagi suatu bangsa. Oleh karena anak usia dini merupakan asset dan investasi
masa depan bagi suatu bangsa. Bangsa Indonesia 25 tahun ke depan sangat
bergantung pada anak-anak usia dini yang ada pada masa sekarang
(Asimawati,2008:2.23).
karakteristik penting guru yang efektif adalah sebagai berikut: (1) selalu
menguasai materi ajar dan memahami cara mengajar, (2) bersikap positif,
guru seperti ini selalu memperhatikan kebutuhan peserta didik, (3) memiliki
adil bagi semua peserta didik. Guru memberikan kesempatan dan penilaian
yakni membuat peserta didik merasa nyaman di kelas dan merasa bahwa guru
3
senang dengan kehadiran mereka, (10) memaafkan kesalahan, guru tidak
memiliki rasa humor terutama jika menjumpai situasi yang sulit dan
mencairkan suasana kelas tegang, (12) menghargai peserta didik, dan tidak
mengajar(Ridwan,2016:41-45).
pembelajaran adalah: (1) kejelasan, (2) urgensi, (3) tingkat kesulitan, (4)
berkaitan dengan nilai, norma, sikap, perasaan, dan kemauan. Sementara itu
4
Perkembangan fisik dan motorik mengikuti pola perkembangan yang
tetapi ada perbedaan laju perkembangan antara anak yang satu dan yang
lainnya. Oleh karena itu, tidak ada dua individu yang sama persis, baik dalam
cara anak belajar keterampilan motorik, yaitu trial and error, meniru dan
kelompok A bahwa sampai pada awal semester 2 sebagian besar anak yaitu
sekitar 8 anak dari 15 orang anak masih belum mampu melakukan gerakan
fisik motorik halus melalui menjiplak sesuai pola. Hal ini disebabkan karena
5
kurang tertarik pada kegiatan pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh
kemampuan menjiplak bentuk sesuai pola dengan media tanaman pohon pada
Motorik Halus Melalui Menjiplak Bentuk Sesuai Pola melalui Model Explicit
selangkah.
6
pencapaian keahlian dasar dan keahlian dalam memahami konsep. Dengan
yang ditandai dengan adanya suatu tugas yang diberikan oleh guru, dimana
7
Kelebihan pada model, metode dan kegiatan tersebut adalah guru
dapat meningkatkan hasil belajar anak dengan cepat melalui model dan
metode tersebut khususnya pada aspek motorik halus anak sejak usia dini.
BANJARMASIN”.
B. Rumusan Masalah
Banjarmasin?
8
dengan media tanaman pohon pada anak kelompok A TK Mawaddah
Banjarmasin?
Mawaddah Banjarmasin?
menjiplak bentuk sesuai pola. Faktor dari anak yaitu dalam perkembangan
anak merasa kesulitan sehingga selalu ingin dibantu oleh guru, anak merasa
faktor dari guru dalam perkembangan motorik halus yaitu penyajian kegiatan
Oleh karena itu agar anak lebih semangat dan termotivasi maka saya
melihat langsung media pembelajaran yang ada diluar ruangan kelas. Adapun
9
kemampuan motorik halus (menjiplak bentuk sesuai pola) adalah dengan
anak, karena tidak jarang pada anak usia dini dalam kegiatan pembelajaran
sering mengarah pada bercanda. Oleh karena itu guru harus menyiapkan alat
c. Membimbing pelatihan.
10
Metode pemberian tugas, merupakan tugas atau pekerjaan yang
sengaja diberikan kepada anak yang harus dilaksanakan dengan baik dan
5. Penutup (Moelichatoen,2004:197).
mengerjakan tugas.
11
Langkah – langkah kombinasi model Explicit Instruction dan metode
(EI).
tugas (PT).
pola (PT).
D. Tujuan Penelitian
12
dengan mediatanaman pohon pada anak kelompok A TK Mawaddah
Banjarmasin.
aspek motorik halus dalam menjiplak bentuk sesuai pola melalui model
motorik halus dalam menjiplak bentuk sesuai pola melalui model Explicit
E. Manfaat Penelitian
anak.
2. Bagi Guru
sesuai pola dengan Media Tanaman Pohon, dan guru lebih terampil
13
3. Bagi Peneliti Lain
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
yang menjelaskan bahwa kategori anak usia dini adalah mereka yang usianya
antara 0-8 tahun. Jenjang pendidikan anak tersebut biasanya masih berada pada
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani atau suatu
Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses
sebagai bentuk perlakuan yang diberikan anak harus memiliki karakteristik yang
Anak usia dini merupakan periode perkembangan yang cepat terjadi dalam
14
dalamPerkembanganakanberbedasatu sama lainnya karena pada dasarnya anak
dalam suasana yang tidak terlalu formal namun dilakukan dalam suasana yang
penyelenggaraan anak yaitu “bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain”.
pendidikan anak usia dini dapat di cermati dari beberapa falsafah sebagai berikut :
a. Anak usia dini tidak seperti orang dewasa, mereka terus menerus berada dalam
b. Anak usia dini senang sekali belajar “selalu ingin tahu dan mencoba”. Tugas
c. Pikiran anak yang masih kecil mempunyai kemampuan besar untuk menyerap
berbagai pengalaman. Masa yang paling penting adalah masa pada rentang usia
d. Anak usia dini menyerap hampir semua yang dipeajarinya dari lingkungan
15
f. Anak melewati masa – masa tertentu dalam perkembangannya dan lebih
mudah untuk belajar, yang di sebut dengan periode sensitif untuk belajar.
h. Anak paling baik belajar salam situasi kebebasan yang di sertai disiplin diri.
Anak harus bebas bergerak dan memilih kegiatan yang di senanginya di dalam
i. Orang dewasa khususnya guru tidak boleh mengganggu apa yang sedang
dipelajari anak.
j. Anak harus belajar sesuai dengan taraf kematangannya, tanpa paksaan untuk
Proses perkembangan manusia secara utuh telah dimulai sejak janin dalam
kandungan ibunya dan memasuki usia emas (the golden age) sampai usia 0 – 6
tahun. usia 0 – 6 tahun merupakan masa peka bagi anak sehingga para ahli
peningkatan yang sangat signifikan. Mengingat masa ini merupakan usia emas
jadi pada masa ini terjadi pematangan fungsi – fungsi fisik dan psikis yang siap
jenjang dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
16
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut,
Dibawah ini ada beberapa tentang karakteristik anak usia dini menurut berbagai
pendapat (Syamsu,2011:48)
a. Unik, anak bersifat unik karena anak itu berbeda antara satu sama lainnya.
b. Egosentris, anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut
pandang dan kepentingan sendiri. Bagi anak sesuatu tersebut penting sepanjang
c. Aktif dan energik, anak akan senang melakukan berbagai aktivitas. Anak
seolah-olah tidak pernah lelah, tidak pernah bosan, dan tidak pernah berhenti
dari aktivitas, terlebih lagi kalau anak dihadapkan pada suatu kegiatan yang
d. Rasa ingin tahu yang kuat terhadap banyak hal, anak cenderung banyak
e. Eksploratif dan berjiwa petualang, terdorong oleh rasa ingin tahu yang kuat.
f. Spontan, perilaku yang ditampilkan anak umumnya relatif asli dan tidak
ditutupi sehingga merefleksikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya.
17
g. Senang dan kaya dengan fantasi, anak senang dengan hal-hal yang imajinatif.
Anak tidak saja senang terhadap cerita-cerita khayal yang disampaikan oleh
h. Masih mudah frustasi, umumnya anak masih mudah frustasi atau kecewa bila
seperti itu terkait dengan sifat spontanitasnya yang masih tinggi serta rasa
j. Daya perhatian yang pendek, anak memiliki perhatian yang pendek kecuali
k. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman, anak melakukan
potensi yang dimiliki anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat
dini adalah:
18
a. Terciptanya tumbuh kembang anak usia dini yang optimal melalui peningkatan
pelayanan prasekolah.
c. Mempersiapkan anak usia dini agar kelak siap masuk pendidikan dasar
(Wahyudin,2012:10).
keterampilan dan kreativitas yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan
pengetahuan dan pengalaman orang tua dan guru-guru serta pihak-pihak yang
anak.
usia dini.
19
e. Dapat memahami pendekatan pembelajaran dan aplikasinya bagi
4. Karakteristik Anak TK
Anak usia dini adalah sekelompok individu yang berusia 0-8 tahun yang
sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun
psikisnya. Anak merupakan sosok individu yang unik dan memiliki karakteristik
yang khusus baik dari segi kognitif, sosial, emosi, bahasa, fisik, maupun motorik,
Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan
orang dewasa, mreka selalu aktif, dinamis, antusias, dan ingin tahu
terhadap apa yang di lihat, di dengar, dirasakan, mereka seolah –olah tidak
pernah bereksplorasi dan belajar. Anak bersifat egosentris, memiliki rasa
ingin tahu secara alamiah, merupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan
fantasi, memiliki daya perhatian yang pendek, dan merupakan masa yang
paling potensial untuk belajar (Mursid, 20015:33-34).
Anak usia dini mempunyai ciri khas, ciri ini tentu saja berbeda dengan fase
anak pada usia lainnya. Berikut beberapa karakteristik anak usia dini :
maka secara garis besar dapat diambil kesimpulan bahwa anak memiliki
20
karakteristik yang dimiliki tertentu yang menjadi ciri khas dan tidak sama dengan
orang dewasa. Anak tetaplah seorang, baik dari pola pikirnya apalagi dari segi
fisiknya jangan dibandingkan dengan orang dewasa. Maka dari itu dalam proses
tahap perkembangannya.
bermainnya.(Wahyudin,2015:11)
anak. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang
21
Aktivitas pembelajaran yang perlu diperhatikan guru agar menciptakan suasana
kondusif.
dicapai dan guru menjelaskan kepada anak tentang tujuan yang akan dicapai.
22
b. Faktor – faktor yang mempengaruhi aktivitas guru
semain tinggi motivasi guru dalam proses belajar mengajar maka aktivitas
guru akan lebih baik dibandingkan guru yang memiliki motivasi rendah.
3) Iklim kerja merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap
aktivitas seorang guru, karena sangat dirasakan oleh para guru dan sangat
proses interaksi antara guru dengan anak dalam rangka mencapai tujuan
suatu item belajar mengajar yang menekankan keaktifan anak secara fisik,
23
mental intelektual emosional untuk memperoleh hasil belajar berupa
dalam segala situasi proses belajar mengajar, sehingga guru merupakan tokoh
yang akan dilihat dan akan ditiru tingkah lakunya oleh anak, guru sebagai
2011:96).
sebagai berikut :
24
f) Kegiatan – kegiatan mental contohnya : merenungkan, mengingat,
(Syamsu,2011:60).
(Cristiana,2012:183).
beda ada yang perkembangannya cepat dan adapula yang lambat, jadi apabila
25
khawatir dan berikan asupan bergizi kepada anak untuk perkembangan
kanan dan tangan kirinya sendiri, tetapi tidak dapat membedakan tangan
kanan dan tangan kiri orang lain, memegang pensil, sikat atau Crayon seperti
pegangan orang dewasa antara ibu jari dan telunjuk, menggambar sosok
manusia yang dapat dikenali terdiri dari atas kepala, lengan, kaki, dan batang
lingkaran, silang, dan empat persegi, dapat menyalin huruf-huruf besar, dapat
menggerakkan kaki untuk menendang bola, lari mengejar teman pada saat
26
keterampilan. Oleh karena itu, perkembangan motorik sangat menunjang
yang sudah siap untuk menerima pelajaran keterampilan, maka sekolah perlu
senam atau olahraga kepada anak yang disesuaikan dengan usia anak (Yusuf,
2013:59).
motorik anak usia dini dapat diartikan sebagai perubahan bentuk pada anak
usia dini yang berpengaruh terhadap keterampilan gerak tubuhnya. Ada dua
berlangsung dari yang kasar dan global kepada yang halus dan spesifik tetapi
27
1. Keterampilan motorik pada anak usia dini sangat diperlukan oleh
usia dini melakukan gerakan badan secara kasar atau keras seperti
halus ini anak usia dini dapat melakukan pengkoordinasian gerak tubuh
yang melibatkan mata dan tangan untuk dapat melakukan kegiatan yang
aktivitas yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan urat saraf tulang
motorik kasar adalah keterampilan gerak atau gerakan tubuh yang memakai
dan sebagainya.
28
Aktifitas motorik halus didefinisikan sebagai keterampilan yang
kecil/halus misalnya, berkaitan dengan gerakan mata dan tangan yang efisien
tahun sudah semakin baik dan mereka mulai memperoleh dan memahami
gerakan lengan, tangan, dan jari yang terkoordinir dengan baik, meskipun
demikian pada saat baru dilahirkan, anak masih mengalami kesulitan dalam
29
H. Metode dan Model serta Media Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
Metode merupakan bagian dari strategi metode yang lebih sesuai bagi
tujuan kegiatan. Setiap guru akan menggunakan metode sesuai dengan gaya
mempunyai cara yang khas, oleh karena itu metode ini sesuai bagi anak
(Moeslich,2004:7).
lingkungan belajar dan mendasari aktivitas guru dan peserta didik, metode
adalah cara mengajar yang telah disusun berdasarkan pada prinsip dan sistem
tertentu (Ridwan,2016:90).
2. Model Pembelajaran
(Priansa,2015:150).
30
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola
belajar (Ridwan,2016:89).
Motorik Halus Melalui Menjiplak Bentuk Sesuai Pola melalui Model Explicit
selangkah.
c. Membimbing pelatihan.
31
e. Memberikan kesempatan untuk pelatihan dan penerapan.
lama
sarana memelihara kebiasaan – kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini
keterampilan.
(2) Guru menjelaskan kepada anak – anak apa yang direncanakan dan apa
yang dikerjakan.
32
(4) Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan
praktek.
kombinasi model explicit instruction dan metode pemberian tugas pada anak
33
pertama memperoleh skor 19 dengan kategori baik dan siklus IIpertemuan
aspek motorik halus menempel gambar dengan tepat (teknik mozaik dengan
memperoleh presentase 58% dengan kategori cukup aktif dan meningkat pada
Siklus II aktivitas anak mencapai presentase 89% dengan kategori sangat aktif.
mendapatkan skor 21 dan meningkat pada akhir siklus II skor 28 “sangat baik”.
motorik halus (menggunting dan menempel sesuai pola) melalui model direct
34
Banjarmasin mencapai hasil optimal pada akhir siklus I aktivitas guru
J. Kerangka Berfikir
Anak pada usia dini merupakan masa yang paling efektif untuk
gerakan yang dilakukan oleh anak merupakan hasil pola interaksi yang
kompleks dari berbagai sistem dalam tubuh yang dikotrol oleh otak.Dapat
sikap, keterampilan, dan watak. Dalam hal ini pendidikan TK sangat berperan
35
Gambar Kerangka Berfikir
Harapan Kenyataan
1. Anak mampu melakukan
kegiatan menjiplak Masih ada beberapa anak
bentuk sesuai pola yang belum mampu menjiplak
2. Anak mampu melakukan bentuk sesuai pola
gerakan motorik halus
Masalah
Dampak Penyebab
Solusi
36
K. Hipotesis
37
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
kombinasi model Explicit Instruction dan metode Pemberian Tugas pada anak
memahami fenomena tentang apa yang sedang dialami subjek peneliti misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
pembelajaran (Tohirin,2012:3).
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
38
dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
terkumpul berbentuk kata – kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada
kualitatif yaitu pendekatan yang berpedoman pada observasi aktifitas anak dalam
karena itu, peneliti memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya,
menganalisis, dan mengkonstruksi objek yang di teliti menjadi lebih jelas (Noor,
2012:34).
2. Jenis Penelitian
tidak melakukan penelitian sendiri namun bekerja sama dengan guru kelas yang
39
lain. Secara partisipatif bersama – sama dengan mitra peneliti akan
melaksanakan penelitian ini langkah demi langkah (Suwarsih Madya, 2006: 51-
52). Penelitian ini menciptakan kolaborasi atau pastisipasi antara peneliti dan
secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui antara lain perencanaan,
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama.Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
40
B. KarakteristikPenelitianTindakanKelas (PTK)
1) Tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses dan hasil belajar.
4) Tanggung jawab pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru sebagai
praktisi PTK direncanakan dan dilaksanakan oleh guru itu snediri. Guru
41
Karakteristik PTK Muslich (2004:12-14), dijabarkan sebagai berikut :
menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, guru tidak boleh mengorbankan
serta berfungsi.
42
C. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sebagai berikut :
43
3) Metodologi yang digunakan harus tepat dan terpercaya;
4) Masalah yang dikaji benar – benar ada dan dihadapi guru;
5) Memegang etika kerja (minta izin, membuat laporan, dan lain – lain);
6) PTK bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses
belajar mengajar;
7) PTK menjadi media guru untuk berpikir kritis dan sistematis;
8) PTK menjadikan guru terbiada melakukan aktivitas yang bernilai
akademik dan ilmiah;
9) PTK hendaknya dimulai dari permasalahan pembelajaran yang
sederhana, konkret, jelas, dan tajam;
10) Pengumpulan data atau informasi dalam PTK tidak boleh terlalu banyak
menyita waktu dan terlalu rumit karena dikhawatirkan dapat
mengganggu tuga utama guru sebagai pengajar dan pendidik.
Pendapat diatas didukung oleh Kasbolah (2012;18-19) prinsip – prinsip
1) Tugas utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu, penelitian kelas
atau penelitian tindakan kelas apa pun tidak boleh mengganggu tugas
mengajar;
2) Dalam melakukan penelitian tindakan kelas pengumpulan data tidak
boleh terlalu menyita waktu;
3) Metodologi yang dipakai harus tepat dan terpercaya
4) Masalah penelitian yang akan ditangani guru harus merupakan masalah
yang memang dia hadapi;
5) Penelitian tindakan kelas tidak boleh menyimpang dari prosedur etika
di lingkungan kerjanya;
6) Peneltian tindakan kelas berorientasi pada perbaikan pendidikan dengan
melakukan perubahan yang dituangkan dalam “tindakan”;
7) Penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses belajar yang
sistematik;
8) Penelitian tindakan kelas menurut guru membuat “jurnal pribadi”
dimana guru mencatat kemajuan, persoalan yang dihadapi, dan hasil
refleksi tentang proses belajar siswa, serta proses pelaksanaan
penelitian;
9) Penelitian tindakan kelas sebaiknya dimulai dengan hal – hal yang
sederhana lebih dahulu, namun nyata.
Dalam penelitian tindakan kelas guru perlu melihat dan menilai diri
44
E. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
mengajar.
dan kinerjanya.
dapat mencoba hasil penelitian tindakan atau lebih dari itu mereka
dapat mencoba ide – ide baru seperti yang telah dilakukan oleh
45
e) Guru akan selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan
optimal.
2015:34-36).
46
F. Tahapan – Tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Merencanakan Tindakan
Indikator yang ditekankan pada penelitian ini meliputi dua kegiatan, yaitu
b. Pelaksanaan Tindakan
dengan dibantu oleh rekan guru untuk mengamati partisipasi anak saat proses
dalam pembelajaran diamati dan dicatat sebagai hasil pengamatan oleh rekan
c. ObservasiTindakan
47
Observasi dilakuan selama proses pembelajaran di dalam kelas
dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana aktivitas anak saat proses
observasi.
d. Refleksi Tindakan
guru kelas. Diskusi tersebut untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah
terjadi, masalah yang muncul dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan
yang dilakukan. Setelah itu mencari jalan keluar terhadap masalah – masalah
yang timbul agar dapat dibuat rencana perbaikan pada tahap kegiatan
selanjutnya.
1) Kelebihan PTK
dilakukan oleh guru lain sebagai teman sejawat atau oleh orang lain,
48
b) Kerjasama sebagai ciri khas dalam PTK, memungkinkan akan
kritis.
d) PTK berangkat dari masalah yang dihadapi guru secara nyata, dengan
2) Keterbatasan PTK
mengajar.
49
secara objek, banyak orang yang meragukan PTK sebagai suatu kerja
H. Setting/Lokasi Penelitian
anak prempuan dan 5 anak laki – laki, dengan jumlah 2 orang pendidik.
lain, karena tingkat kemampuan motorik halus anak pada tingkat pencapaian
bentuk sesuai pola, sehingga perlu diteliti apa penyebabnya dan dicarikan
50
a. Faktor Guru
dari kegiatan awal, inti, dan penutup pada kegiatan yang akan diajarkan agar
tugas (PT).
pola (PT).
51
a. Faktor Anak
pola melalui model explicit instruction dan metode pemberian tugas yaitu
dalam hal:
I. Skenario Tindakan
1. Pertemuan 1
a. Perencanaan
52
c) Mempersiapkan materi
e) Menyiapkan Evaluasi
a) Mengucap salam.
d) Mengabsen anak, tanya jawab tentang nama hari, bulan, dan tahun
tugas (PT).
pola (PT).
53
3) Istirahat/Makan Bekal (30 Menit)
d) Berdoa,salam/pulang.
c. Tahap Observasi
Alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan pada tahap ini yaitu
c. Evaluasi hasil akhir anak yaitu mengenai menjiplak bentuk sesuai pola.
d. Refleksi Pertemuan 1
Selanjutnya pada tahap ini guru dapat membuat kesimpulan, berhasil atau
54
dilanjutkan pada siklus berikutnya, sampai masalah pembelajaran di kelas itu
dapat diselesaikan.
2. Pertemuan 2
a. Perencanaan
d) Mempersiapkan materi
f) Menyiapkan Evaluasi
a) Mengucap salam.
d) Mengabsen anak, tanya jawab tentang nama hari, bulan, dan tahun
(EI).
55
d) Guru membimbing anak melaksanakan kegiatan menjiplak bentuk
e) Berdoa, salam/pulang.
c. Tahap Observasi
Alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan pada tahap ini yaitu
56
(2) Observasi aktivitas anak dalam perorangan ketika melaksanakan tugas
d. Refleksi Pertemuan 2
evaluasi dan memutuskan apakah tindakan telah mencapai target indikator atau
belum. Dari hasil refleksi ini, guru dapat melakukan perbaikan terhadap rencana
3. Pertemuan 3
a. Perencanaan
c) Mempersiapkan materi
e) Menyiapkan Evaluasi
a) Mengucap salam.
d) Mengabsen anak, tanya jawab tentang nama hari, bulan, dan tahun
57
2) Kegiatan Inti (60 menit)
(EI).
58
e) Berdoa, salam/pulang.
c. Tahap Observasi
Alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan pada tahap ini yaitu
d. Refleksi Pertemuan 3
evaluasi dan memutuskan apakah tindakan telah mencapai target indikator atau
belum. Dari hasil refleksi ini, guru dapat melakukan perbaikan terhadap rencana
Adapun data dan cara pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini diperoleh dari guru yang mengajar di kelompok A
TK Mawaddah Banjarmasin. Selain itu sumber data ini juga diperoleh dari
terdiri dari 5 orang anak laki-laki dan 10 orang anak perempuan berkaitan
59
2. Jenis Data
Jenis data yang disajikan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa kualitatif
dan metode pemberian tugas dalam perkembangan aspek fisik motorik halus
anak.
berlangsung.
b. Data aktivitas anak diperoleh dari hasil pengamatan pada saat proses belajar
berlangsung.
dansetiapakhirsiklus.
60
B. Teknik Analisis / Pengolahan Data
Teknik analisis aktivitas guru dalam melihat dan menilai tahap kegiatan mulai
dari pendahuluan, inti, dan penutup melalui rubrik penilaian aktivitas guru dan
∑ skor perolehan
Skor minimal =8
Skor maksimal = 32 (8 x 4)
Kriteria =4
Range = 32 - 8 = 24
Interval = 24 : 4 = 6
61
Skor minimal= 5 x 1 = 5
= 5 : 20 X 100% = 25%
Skor maksimal = 5 x 4 = 20
= 20 : 20 X 100% = 100%
Interval = 76 : 4 = 19
Jumlahanakkeseluruhan
62
Tabel 3.3 Hasil Perkembangan Kemampuan Anak
C. Indikator Keberhasilan
1. Aktivitas guru
Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil jika guru telah mampu
63
2. Aktivitas anak
Hal ini ditujukan dengan jika sebagian besar peserta didik mampu
permulaan.
64
BAB IV
2018/2019. Objek penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari 5 orang anak
pada tahun 1991 untuk usia 4-6 tahun. Adapun sistem pembelajaran yang
dilaksanakan pada taman kanak-kanak ini menggunakan sistem sentra, yang mana
sistem tersebut dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak dan
bahasa, kognitif, fisik (motorik kasar, motorik halus dan kesehatan), sosial
emosional, nilai agama dan moral. Pelaksanaan program kegiatan ini sesuai
dengan karakteristik perkembangan anak usia dini yaitu melalui kegiatan belajar
melalui bermain.
dari beton dan kayu. Halaman sekolah sebagai tempat bermain anak-anak diisi
65
jaringlaba-laba, dll.Adapun alat permainan didalam kelas diisi sesuai dengan
ruang untuk kantor,1 ruang untuk koperasi, 1 ruang untuk mushalla, dan 1 ruang
untuk aula. 4 buah untuk kamar kecil dan 2 buah untuk kamar mandi. Adapun
keterangan ruang kelas A dan B yaitu : 1 ruang untuk sentra persiapan, 1 ruang
untuk sentra balok, 1 ruang untuk sentra main peran dan satu ruang untuk sentra
bahan alam. Keterangan ruang KB yaitu : 1 ruang untuk KB kecil dan 1 ruang
untuk KB besar.
dari 4 orang guru kelompok KB, 4 orang guru kelompok A dan 4 orang guru
66
Tabel 4.2 Keterangan Anak Kelompok A
No. No Induk Nama Anak Panggilan L/P Agama
1. 2553 Adzkia Adhya Rasya Rasya P Islam
2. 2562 Ahmad Danish Abiyyu Danish L Islam
3. 2523 Elmira Fitriana Elmira P Islam
4. 2559 Gina Nurhana Gina P Islam
5. 2574 Jihan Qanita Jihan P Islam
6. 2535 Kiandra Naffa Indrianti Naffa P Islam
7. 2500 Lathifa Salsabila Ifa P Islam
8. 2563 Muhammad Elcano Elcano L Islam
Kusnedi
9. 2558 Muhammad Fathan Faris L Islam
Alfarisi
10. 2517 Sofiah Yuaini Ofi P Islam
11. 2565 Rhidika Naufal Pratama Naufal L Islam
12. 2414 Zidane Zamir Zidane L Islam
13. 2416 Athiya Adelia Nasywa Aca P Islam
14 2415 Bilqis Salsabila Bilqis P Islam
15 2554 Namira Aisyah Namira P Islam
diantaranya yaitu kendala yang berasal dari pembelajaran masih belum optimal di
sebabkan karena kurang motivasi dari dalam diri anak yang menyebabkan anak
perkembangan anak dan dapat memberikan contoh dan motivasi mereka dalam
kemampuan motorik halus baik dan benar, kemungkinan anak tidak akan
mengalami kemampuan motorik yang rendah. Selain faktor diatas peranan guru
optimal.
67
Rendahnya kemampuan anak kelompok A pada pengembangan
tangan untuk melakukan gerakan yang rumit inilah yang menjadi permasalahan.
1. Persiapan Penelitian
meliputi :
2. Persiapan Pribadi
keterampilan mengenai apa itu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), tetapi peneliti
sebaik – baiknya. Tentunya tidak lepas dari arahan, bantuan, bimbingan, dan
68
masukkan dari teman sejawat maupun dari dosen pembimbing untuk persiapan
dan kelancaran penelitian ini, serta peneliti juga tidak lupa untuk mencari bahan –
Tindakan Kelas (PTK) tersebut, seperti bahan bacaan dari buku, jurnal, dan
kelas yaitu:
pemberian tugas.
perkembangan anak.
d. Membuat rubrik aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil perkembangan anak.
3. Persiapan Penelitian
pelaksanaan PTK dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang telah
Banjarmasin.
69
b. Menyusun proposal penelitian dari bulan Januari2019 dengan dosen
c. Mengurus surat pengantar izin penelitian dari program PG-PSD FKIP ULM
420/1627/PAUDNI/DIPENDIK/2018.
094/Mawaddah/TK/2019.
1. Persiapan Tempat
Tempat atau lokasi yang dijadikan sebagai lokasi PTK ini adalah pada
70
terdiri dari 5 orang anak laki – laki dan 10 orang anak perempuan. Guru
tentang tujuan penelitian dan hal – hal lain yang menurut peneliti perlu di ketahui
oleh anak.
2. Penunjukkan Observer
penelitian ini adalah peneliti sendiri dan menjadi observer adalah guru kelompok
dalam menjiplak bentuk sesuai pola untuk melakukan gerakan yang rumit melalui
Mawaddah Banjarmasin.
71
4. Pelaksanaan Tindakan Kelas
Januari 2019. Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15Januari 2019.
Jika hasil tindakan pada pertemuan 1 belum mencapai indikator keberhasilan yang
Jadwal pelaksanaan PTK adalah di mulai dari pukul 08.00 sampai dengan
1. Pertemuan 1
a. Skenario Tindakan
berikut :
72
pola dengan media pohon dilaksanakan menggunakan kombinasi model
bagian yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada pertemuan
lingkungan main, membimbing anak untuk lingkaran ice breaking, setelah itu
guru membimbing anak untuk duduk melingkar untuk mengucapkan salam dan
membalas salam, kemudian guru membimbing anak untuk membaca surah – surah
anak serta menanyakan kabar anak, tanggal, nama hari, bulan, dan tahun.
Kemudian setelah itu guru menyampaikan tujuan tema, sub tema, dan topik
yang ingin dicapai dan mempersiapkan anak untuk bermain di luar (outdoor)
73
Pada kegiatan akhir, guru bersama anak mengkomunikasikan
anak. Dan dilanjutkan dengan guru bersama – sama anak membaca do’a pulang
dan menyanyikan lagu pulang sekolah setelah itu mengucapkan salam dan pulang.
berikut:
Sebelum kegiatan awal di mulai guru mengatur tempat duduk anak dengan
guru membimbing anak untuk berdo’a sebelum belajar dan membaca do’a
pembuka hati serta bernyanyi bersama.Di dalam kelas guru menanyakan hari,
tanggal, bulan, dan tahun dengan antusias anak menjawab. Guru mengabsen
anak, siapa saja yang masuk dan siapa saja yang tidak masuk, kemudian guru
menyampaikan tema yang dibahas pada hari ini yaitu Tanaman Pohon dengan
sub tema adalah Macam – Macam Pohon. Kemudian guru mengajak anak
anak. Kemudian guru mulai membagikan bahan atau alat yang diperlukan anak
74
anak utnuk latihan secara mandiri, kemudian guru mengecek pemahaman anak
tentang kegiatan menjiplak bentuk sesuai pola, dan guru mengevaluasi hasil
bersama-sama. Kemudian guru menyuruh anak untuk antri cuci tangan, setelah
Setelah anak selesai makan bekalnya guru mengajak anak untuk baca doa
selesai makan dan minum, guru membimbing anak untuk berdoa dan
mengucapkan “Alhamdulillah”.
berdo’a sebelum makan. Setelah berdo’a anak disuruh berbaris untuk cuci
tangan, anak menempati tempat duduk yang sudah disediakan guru untuk
wabarakatuh”. Guru merapikan baju anak satu persatu dan guru menunjuk anak
yang sudah di jemput sambil bersalaman dengan guru, yang belum dijemput
75
c. Hasil Observasi Pertemuan I
melakukan tindakan kelas pada Pertemuan I dapat dilihat pada tabel lembar
Keterangan :
8 – 13 : kurang baik
14 – 19 : cukup baik
20 – 25 : baik
26 – 31 : sangat baik
pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru selama proses belajar mengajar
pemberian tugas dapat disimpulkan kalau guru menunjukkan kriteria cukup baik
76
dengan total skor arti tahapan – tahapan 18. Dengan demikian berarti tahapan –
tahapan mengajar mulai dari persiapan sampai kegiatan akhir semuanya terlaksana
langkah pembelajaran serta masih terdapat skor yang belum optimal sehingga
anak sudah mengikuti pembelajaran dan guru belum bisa memberikan pertanyaan
mendapatkan skor 2 karena guru belum memberikan arahan yang jelas kepada
anak dan masih belum bisa memberikan umpan balik pada anak.
Langkah 3 guru membagikan bahan atau alat yang diperlukan anak untuk
mengerjakan tugas guru mendapatkan skor 3 karena guru belum bisa memberikan
penjelasan yang jelas kepada anak dan guru belum bisa menggunakan bahan / alat
bentuk sesuai polaguru mendapatkan skor 2 karena guru masih belum bisa
memberikan arahan yang jelas kepada anak dan belum bisa memberikan
kepada anak guru mendapatkan skor 2 karena guru belum bisa memastikan setiap
77
anak mengerjakan tugas sesuai kemampuannya dan guru masih belum bisa
sesuai polaguru mendapatkan skor 3 karena guru masih belum bisa memberikan
arahan yang jelas pada anak dan guru masih belum mampu memberikan
karena guru belum bisa menyampaikan hasil kerja anak dengan bahasa yang
masih belum bisa memberikan kesimpulan dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh anak dan guru masih belum mampu memberikan pertanyaan pancingan pada
model Explicit Instruction dan metode pemberian tugas dalam menjiplak bentuk
sesuai pola pada pertemuan 1 belum maksimal atau yang masih mendapatkan skor
2 pada 6 aspek dan 3 pada 2 aspek, untuk itu guru harus ada perbaikan pada
pertemuan berikutnya.
78
Tabel 4.5 Frekuensi Aktivitas Anak PertemuanI
TA CA A SA
No. Aspek yang di Amati
F % F % F % F %
1. Anak memperhatikan 5 39 % 5 39 % 3 23 % 0
tujuan pembelajaran
2. Anak memperhatikan 5 39 % 6 46 % 2 15 % 0
guru saat
mendemonstrasikan
cara menjiplak bentuk
sesuai pola
3. Anak melaksanakan 5 39 % 5 39 % 2 15 % 1 8 %
kegiatan menjiplak
bentuk sesuai pola
4. Anak bersama guru 5 39 % 6 46 % 2 15 % 0
melaporkan hasil
kegiatan
5. Anak dengan tertib 5 39 % 5 39 % 3 23 % 0
menerima kesimpulan
pembelajaran
Presentase rata – rata Hanya 25 % anak yang aktif
Jumlah Klasikal 25 % sebagian kecil anak aktif
Kriteria Kurang aktif
Keterangan :
63 % - 81 % : Aktif (A)
aspek aktivitas anak mencapai 82 % dan secara klasikal anak yang berkategori
aktif atau sangat aktif sebanyak ≤ 80% dalam berjumlah 13 orang pembelajaran.
Dari tabel tersebut dapat diketahui hasil observasi anak kelompok A yang
79
sebagai berikut pada pertemuan 1 dapat terlihat pada aspek anak memperhatikan
dalam kriteria kurang aktif dengan presentasi 39 % dikarenakan anak masih tidak
memperhatikan penjelasan guru, dan 5 orang anak dalam kriteria cukup aktif
dengan presentasi 39% dikarenakan anak fokus dengan apa yang disampaikan
oleh guru, 3 orang anak dalam kriteria aktif dengan presentasi 23% dikarenakan
anak memperhatikan penjelasan guru, fokus dengan apa yang guru sampaikan
menjiplak bentuk sesuai pola dapat dilihat 5 orang anak mendapatkan skor 1
dalam kriteria kurang aktif dengan presentasi 39% dikarenakan anak tidak
menjiplak bentuk sesuai pola, 6 orang anak dalam kriteria cukup aktif dengan
guru, 2 orang anak dalam kriteria aktif dengan presentasi 15% dikarenakan anak
dapat dilihat 5 orang anak mendapatkan skor 1 dalam kriteria kurang aktif dengan
presentasi 39% dikarenakan anak tidak duduk di atas alas karpet, 5 orang anak
dalam kriteria cukup aktif dengan presentasi 39% dikarenakan anak belum
mendapatkan alat/bahan serta lembar kerja, 2 orang anak dalam kriteria aktif
80
menjiplak sesuai pola tapi masih belum tertib, dan 1 orang anak dalam kriteria
Pada aspek anak bersama guru Anak bersama guru melaporkan hasil
kegiatan 5 orang anak mendapatkan skor 1 dalam kriteria kurang aktif dalam
kriteria kurang aktif dengan presentasi 39% dikarenakan anak ada yang belum
siap mendengarkan arahan guru, 6 orang anak dalam kriteria cukup aktif dengan
presentasi 46% dikarenakan anak belum siap untuk menyerahkan hasil kegiatan
hari ini, 2 orang anak dalam kriteria aktif dengan presentasi 15% dikarenakan
di sampaikan oleh guru, 5 orang anak dalam kriteria cukup aktif dengan presentasi
39% dikarenakan anak tidak merespon apa yang disampaikan oleh guru, 3 orang
Hasil observasi aktivitas anak dapat dilihat dengan lebih jelas dengan
menjiplak bentuk sesuai pola menggunakan media pohon melalui model Explicit
Instruction dan metode pemberian tugas dapat disajikan dalam bentuk tabel
81
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Anak Pertemuan 1
No Kriteria Jumlah Anak (F) Persentase %
1 Tidak Akif 5 39%
2 Cukup Aktif 6 46%
3 Aktif 3 23%
4 Sangat Aktif 1 8%
Jumlah 15 100%
Jumlah Anak Berkategori Sangat Aktif 1
Persentase Aktivitas Anak Secara Klasikal 8%
Kategori Penilaian Klasikal Cukup Aktif
Dari tabel hasil observasi aktivitas anak pada pertemuan 1 ini masih banyak
anak yang mendapatkan skor kurang aktif dan cukup aktif.Maka dari itu hanya
23%saja anak yang mendapatkan skor aktif. Hal ini dikarenakan anak yang belum
pohon sehingga saat kegiatan masih banyak anak yang dibantu oleh guru, maka
dari itu hanya ada 1 anak yang mendapatkan skor 4 dengan kriteria sangat aktif
menjiplak bentuk sesuai pola. Oleh karena itu masih harus ada perbaikan pada
pertemuan berikutnya.
82
3) Hasil Kemampuan Anak
1. Cepat
2. Rapi
83
Berikut hasil kemampuan aspek perkembangan motorik halus anak
pertemuan 1
masih belum begitu maksimal. Dapat dilihat dari jumlah anak 15 orang baru 5
orang yang memperoleh nilai bintang 3, artinya masih ada 10 orang anak yang
4) Refleksi Pertemuan
anak sudah mengikuti pembelajaran dan guru belum bisa memberikan pertanyaan
pancingan pada anak. Upaya yang harus dilakukan guru adalah guru harus
memastikan setiap anak mengikuti pembelajaran, tidak ada lagi yang berjalan
kepada anak dengan cara menggunakan kalimat yang mudah dipahami anak serta
84
Langkah 2 Guru mendemonstrasikan cara menjiplak bentuk sesuai pola,
guru mendapatkan skor 2 karena guru belum mampu memberikan arahan yang
jelas pada anak saat mendemonstrasikan menjiplak bentuk sesuai pola. Upaya
yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mempelajari cara menjiplak bentuk
sesuai pola dengan bahasa yang mudah dipahami anak dan memberikan arahan
Langkah 3 guru membagikan bahan atau alat yang diperlukan anak untuk
mengerjakan tugas guru mendapatkan skor 2 karena guru belum bisa memberikan
penjelasan yang jelas kepada anak dan guru belum bisa menggunakan bahan / alat
yang diperlukan dengan tepat.Upaya yang harus dilakukan guru adalah dengan
memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami anak agar anak mudah
alat/bahan serta lembar kerja dengan tepat seperti warna apa yang cocok dan tidak
bentuk sesuai polaguru mendapatkan skor 3 karena guru masih belum bisa
memastikan setiap anak mengerjakan tugas sesuai kemampuannya dan guru masih
belum bisa memastikan setiap anak melakukan tugasnya sendiri. Upaya yang
harus dilakukan oleh guru adalah memastikan setiap anak benar – benar
85
mengerjakan tugasnya dengan berkeliling ke setiap anak dan guru pada saat
memberikan contoh cara menjiplak bentuk harus dengan jelas serta juga
bentuk sesuai polaguru mendapatkan skor 3 karena guru masih belum bisa
memastikan setiap anak bisa memahami dengan tugas menjiplak bentuk sesuai
pola.Upaya yang harus dilakukan guru adalah guru harus memastikan tiap anak
mendapatkan bimbingan dari guru saat mengerjakan tugas sehingga anak dengan
mudah bisa memahami dalam mengerjakan tugas menjiplak bentuk sesuai pola.
karena guru belum bisa menyampaikan hasil kerja anak dengan bahasa yang
mudah dipahami anak. Upaya yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan
mempelajari kalimat – kalimat dengan bahasa yang mudah dipahami anak saat
masih belum bisa memberikan kesimpulan dari kegiatan menjiplak bentuk sesuai
pola dengan bahasa yang mudah dipahami.Upaya yang harus dilakukan oleh guru
adalah Upaya yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mempelajari kalimat
a) Aktivitas Anak
kombinasi model Explicit Instruction dan metode pemberian tugas pada anak
86
kelompok A di TK Mawaddah Banjarmasin. Hanya 25% saja anak yang
mendapatkan skor aktif. Hal ini dikarenakan anak yang belum terbiasa
sehingga saat kegiatan masih banyak anak yang dibantu oleh guru, maka dari
itu hanya ada 1 anak yang mendapatkan skor 4 pada aspek keaktifan anak dan
dari jumlah seluruh anak. Rendahnya hasil yang dicapai karena masih ada
mereka terhadap penjelasan guru masih belum fokus secara umum dan masih
Instruction dan metode pemberian tugas pada pertemuan 1 ini, hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut hanya 5 orang anak yang mendapatkan nilai
bintang tiga (***), 5 orang anak yang mendapatkan nilai bintang dua (**) dan
3 orang anak mendapatkan nilai bintang 1 (*) tidak ada anak yang mencapai
bintang 4 (****) sedangkan secara klasikal dapat dicapai sebagai berikut 62%
anak mendapatkan nilai kurang dari bintang tiga (***) dan 39% dari semua
anak mulai berkembang yaitu sebanyak 5 anak mencapai nilai bintang (**).
Dari data diatas menunjukkan bahwa hasil belajar anak belum mencapai hasil
87
yang diinginkan dalam menjiplak bentuk sesuai pola.Maka hal ini masih perlu
yang rendah baik dari aktifitas guru, aktifitas anak yaitu dalam aspek
perhatian anak, disiplin dalam berkegiatan dan kerjasama dengan teman dan
hasil kemampuan.
2. Pertemuan 2
a. Skenario Tindakan
berikut :
(3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru, aktivitas anak,
(4) Menyiapkan alat/bahan untuk kegiatan anak seperti alas duduk, crayon,
bagian yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada pertemuan
88
lingkungan main, membimbing anak untuk lingkaran ice breaking, setelah itu
guru membimbing anak untuk duduk melingkar untuk mengucapkan salam dan
membalas salam, kemudian guru membimbing anak untuk membaca surah – surah
anak serta menanyakan kabar anak, tanggal, nama hari, bulan, dan tahun.
Kemudian setelah itu guru menyampaikan tujuan tema, sub tema, dan topik
ingin dicapai dan mempersiapkan anak untuk bermain di luar (outdoor) sambil
pembelajaran yang telah dilakukan dan guru memberikan evaluasi kepada anak.
Dan dilanjutkan dengan guru bersama – sama anak membaca do’a pulang dan
menyanyikan lagu pulang sekolah setelah itu mengucapkan salam dan pulang.
Pada pertemuan kedua ini di laksanakan pada hari selasa tanggal 11 April
Sebelum kegiatan awal di mulai guru mengatur tempat duduk anak dengan
guru membimbing anak untuk berdo’a sebelum belajar dan membaca do’a
89
pembuka hati serta bernyanyi bersama.Di dalam kelas guru menanyakan hari,
tanggal, bulan, dan tahun dengan antusias anak menjawab. Guru mengabsen
anak, siapa saja yang masuk dan siapa saja yang tidak masuk. Kemudian guru
menyampaikan tema yang dibahas pada hari ini yaitu Tanaman Pohon dengan
sub tema adalah bagian – bagian dari pohon. Guru memperlihatkan bagian –
bagian dari pohon yaitu daun, batang, dan akar.Kemudian guru mengajak anak
anak. Kemudian guru mulai membagikan bahan atau alat yang diperlukan anak
anak utnuk latihan secara mandiri, kemudian guru mengecek pemahaman anak
tentang kegiatan menjiplak bentuk sesuai pola, dan guru mengevaluasi hasil
bersama-sama. Kemudian guru menyuruh anak untuk antri cuci tangan, setelah
Setelah anak selesai makan bekalnya guru mengajak anak untuk baca doa
selesai makan dan minum, guru membimbing anak untuk berdoa dan
mengucapkan “Alhamdulillah”.
90
4. Kegiatan Akhir (± 30 menit)
berdo’a sebelum makan. Setelah berdo’a anak disuruh berbaris untuk cuci
tangan, anak menempati tempat duduk yang sudah disediakan guru untuk
Guru mengucapkan salam. Guru merapikan baju anak satu persatu dan
guru menunjuk anak yang sudah di jemput sambil bersalaman dengan guru,
Dari hasil pengamatan observer pada pertemuan 2 siklus 1 dapat dalam tabel
berikut :
91
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 2
Skor
No. Aktivitas guru
1 2 3 4
1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan 3
siswa
2 Guru mendemonstrasikan cara menjiplak bentuk sesuai pola. 4
JUMLAH SKOR 23
Total skor keseluruhan 32
Kriteria Baik
Keterangan :
8 – 13 : kurang baik
14 – 19 : cukup baik
20 – 25 : baik
26 – 31 : sangat baik
skor 3 karena guru masih belum bisa memberikan pertanyaan pancingan pada
anak, tapi sudah menjelaskan dengan sangat baik, menggunakan media yang tepat,
92
Langkah 2 guru mendemonstrasikan cara menjiplak bentuk sesuai pola, guru
Langkah 3 guru membagikan bahan atau alat yang diperlukan anak untuk
menggunakan bahan / alat yang diperlukan dengan tepat, tetapi guru sudah bisa
kepada anakguru mendapatkan skor 3 karena guru masih belum bisa memastikan
setiap anak melakukan tugasnya sendiri, tetapi guru sudah memastiakn anak
semua sudah duduk di atas alas karpet, memastikan setiap anak mengerjakan
sesuai polaguru mendapatkan skor 3 karena guru masih belum bisa memastikan
setiap anak bisa paham dengan bimbingan gurunya, dan mendapatkan kriteria
baik.
karena guru belum bisa menyampaikan hasil evaluasi kerja anak dengan bahasa
93
yang mudah dipahami anak, tapi guru sudah bisa meminta laporan hasil kerja anak
karena guru sudah melaksanakan ke empat aspek dengan benar dan mendapatkan
7
6 6
5 5
4
Pertemuan 1
3 3
Pertemuan 2
2 2
1
0 0 0 0
Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4
Berikut adalah data hasil observasi anak yang diamati berdasarkan hasil dari
94
Tabel 4.10 Frekuensi Aktivitas Anak Pertemuan2
TA CA A SA
No. Aspek yang di Amati
F % F % F % F %
1. Anak memperhatikan 1 8% 8 62% 2 15% 2 15%
tujuan pembelajaran
2. Anak memperhatikan 2 15% 8 62% 2 15% 1 8%
guru saat mendemon-
strasikan cara menjiplak
bentuk sesuai pola
3. Anak melaksanakan 1 8% 5 39% 5 39% 2 15%
kegiatan menjiplak
bentuk sesuai pola secara
mandiri
4. Anak menjiplak bentuk 2 15% 4 31% 6 46% 1 8%
sesuai pola dengan
bimbingan guru
5. Anak memahami 1 8% 4 31% 8 62% 0
kegiatan menjiplak
bentuk sesuai pola
Presentase rata – rata Hanya 56 % anak yang aktif
Jumlah Klasikal 56 % sebagian kecil anak aktif
Kriteria cukup aktif
Keterangan :
25 % - 43 % : Tidak Aktif (TA)
63 % - 81 % : Aktif (A)
Dari tabel 4.6 tersebut dapat diketahui hasil observasi aktivitas anak maka
dapat diketahui sebagai berikut pada pertemuan 2 dapat terlihat pada aspek anak
sesuai pola, 8 orang anak dalam kriteria cukup aktif dengan presentasi 62%
95
sesuai pola, 2 orang anak dalam kriteria sangat aktif dengan presentasi 15%
sesuai pola.
pola yang disampaikan oleh guru dapat dilihat 2 orang anak mendapatkan skor 1
dalam kriteria kurang aktif dengan presentasi 15% dikarenakan anak kurang aktif
guru kegiatan menjiplak bentuk sesuai pola, 8 orang anak dalam kriteria cukup
aktif dengan presentasi 62% dikarenakan anak cukup aktif dalam memperhatikan
demonstrasi cara menjiplak bentuk sesuai pola oleh guru, 2 orang anak dalam
kriteria aktif dengan presentasi 15% dikarenakan anak aktif dalam memperhatikan
demonstrasi cara menjiplak bentuk sesuai pola oleh guru. 1 orang anak dalam
dapat dilihat 1 orang anak mendapatkan skor 1 dalam kriteria kurang aktif dengan
menjiplak bentuk sesuai pola, 5 orang anak dalam kriteria cukup aktif dengan
menjiplak bentuk sesuai pola, 5 orang anak dalam kriteria aktif dengan presentasi
sesuai pola, dan 2 orang anak dalam kriteria sangat aktif dengan presentasi 15%
96
dikarenakan anak sangat aktif dalam melaksanakan kegiatan menjiplak bentuk
sesuai pola.
Pada aspek anak bersama guru melaporkan hasil kegiatan2 orang anak
menyerahkan hasil kegiatan, 4 orang anak dalam kriteria cukup aktif dengan
presentasi 31% dikarenakan anak cukup aktif untuk tertib menyerahkan hasil
kegiatan, 6 orang anak dalam kriteria aktif dengan presentasi 46% dikarenakan
anak aktif untuk terarah pada saat menyerahkan hasil kegiatan, 1 orang anak
dalam kriteria sangat aktif dengan presentasi 8% dikarenakan anak sangat aktif
untuk tertib ketika menyerahkan hasil kegiatan kepada guru dan mendengarkan
arahn guru.
disampaikan oleh guru, 8 orang anak dalam kriteria aktif dengan presentasi 62%
Hasil observasi aktivitas anak dapat dibuat dengan lebih jelas dengan
97
menjiplak bentuk sesuai pola menggunakan media pohon melalui model Explicit
Dari Tabel hasil observasi aktivitas anak pertemuan 2 ini masih banyak
anak yang mendapatkan skor aktif.Maka dari itu secara klasikal hanya 62%
dengan kriteria anak aktif. Hal ini dikarenakan anak yang belum terbiasa
banyak anak yang masih ada dibantu oleh guru, maka dari itu hanya ada 2 orang
anak dengan kriteria sangat aktif. Oleh karena itu masih harus ada perbaikan pada
pertemuan berikutnya.
98
70%
60% 62%
50%
46%
40%
39% Pertemuan 1
30% 31%
23% Pertemuan 2
20% 15%
10% 8% 8%
0%
Tidak Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif
99
Keterangan aspek yang diamati :
1. Cepat
2. Rapi
pertemuan 2.
masih belum begitu maksimal. Dapat dilihat dari jumlah anak 15 orang baru 10
orang yang memperoleh nilai bintang 3 dan 4, artinya masih ada 5 orang anak
yang mulai berkembang hasil kemampuannya atau sekitar 39%. Dengan demikian
100
70%
60% 62% 62%
50%
40% 39% 38% Pertemuan 1
30% Pertemuan 2
20%
10%
0%
Belum Mulai Mulai Berkembang
Berkembang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan
Refleksi Pertemuan 2
aktivitas guru yang termasuk kriteria baik atau mendapat skor 3yaitu :
menjelaskan dengan jelas dan pada saat ini ada beberapa anak yang
tugasnya masih ada anak yang kurang paham, pada aspek ini guru
101
b. Aspek guru mendemonstrasikan cara menjiplak bentuk sesuai
kriteria baik.
guru bisa melihat fokus anak saat guru memberi kesimpulan, maka
102
h. Aspek guru memberikan kesimpulan mendapatkan skor 4 karena anak
persentase rata – rata hasilnya adalah anak yang aktif 56 % dari jumlah
seluruh anak dengan kriteria anak cukup aktif. Secara umum sudah ada
Instruction dan metode pemberian tugas pada pertemuan 2 ini, hasil yang
nilai bintang empat (****), 6 orang anak yang mendapatkan nilai bintang
tiga(***) dan 4 orang anak mendapatkan nilai bintang dua (**) ada 1 anak
yang mencapai bintang satu (*) sedangkan secara klasikal dapat dicapai
sebanyak 5 orang anak mendapatkan nilai kurang dari bintang tiga (***)
dan 62% dari semua anak berkembang sesuai harapan yaitu sebanyak 8
anak mencapai nilai dari bintang tiga (***). Dari data diatas menunjukkan
bahwa hasil belajar anak belum mencapai hasil yang diinginkan dalam
menjiplak bentuk sesuai pola. Maka hal ini masih perlu ditingkatkan pada
pertemuan ke 3.
103
3. Pertemuan 3
a. Skenario Tindakan
berikut :
(3) Meyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru, aktivitas anak,
(4) Menyiapkan alat/bahan untuk kegiatan anak seperti alas duduk, crayon,
bagian yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada pertemuan
lingkungan main, membimbing anak untuk lingkaran ice breaking, setelah itu
guru membimbing anak untuk duduk melingkar untuk mengucapkan salam dan
membalas salam, kemudian guru membimbing anak untuk membaca surah – surah
anak serta menanyakan kabar anak, tanggal, nama hari, bulan, dan tahun.
Kemudian setelah itu guru menyampaikan tujuan tema, sub tema, dan topik
104
Langkah berikutnya adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai dan mempersiapkan anak untuk bermain di luar (outdoor) sambil,
anak.
Pada kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi kepada anak dan guru
dilanjutkan dengan guru bersama – sama anak membaca do’a pulang dan
menyanyikan lagu pulang sekolah setelah itu mengucapkan salam dan pulang.
sebagai berikut :
1. KegiatanAwal (± 30 menit)
Sebelum kegiatan awal di mulai guru mengatur tempat duduk anak dengan
guru membimbing anak untuk berdo’a sebelum belajar dan membaca do’a
pembuka hati serta bernyanyi bersama. Di dalam kelas guru menanyakan hari,
tanggal, bulan, dan tahun dengan antusias anak menjawab. Guru mengabsen
anak, siapa saja yang masuk dan siapa saja yang tidak masuk. Kemudian guru
menyampaikan tema yang dibahas pada hari ini yaitu Tanaman Pohon dengan
sub tema adalah Cara Menyiram Pohon. Guru memperlihatkan cara menyiram
105
2. Kegiatan Inti (± 60 menit)
anak. Kemudian guru mulai membagikan bahan atau alat yang diperlukan anak
anak utnuk latihan secara mandiri, kemudian guru mengecek pemahaman anak
tentang kegiatan menjiplak bentuk sesuai pola, dan guru mengevaluasi hasil
bersama-sama. Kemudian guru menyuruh anak untuk antri cuci tangan, setelah
Setelah anak selesai makan bekalnya guru mengajak anak untuk baca doa
selesai makan dan minum, guru membimbing anak untuk berdoa dan
mengucapkan “Alhamdulillah”.
berdo’a sebelum makan. Setelah berdo’a anak disuruh berbaris untuk cuci
tangan, anak menempati tempat duduk yang sudah disediakan guru untuk
106
Setelah selesai makan anak-anak duduk melingkar kembali dan guru
Guru mengucapkan salam. Guru merapikan baju anak satu persatu dan
guru menunjuk anak yang sudah di jemput sambil bersalaman dengan guru,
Dari hasil pengamatan observer pada pertemuan 3 dapat dalam tabel berikut :
Skor
No. Aktivitas guru
1 2 3 4
1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan 4
mempersiapkan siswa.
2 Guru mendemonstrasikan cara menjiplak bentuk 3
sesuai pola.
3 Guru membagikan alat / bahan yang diperlukan anak 4
untuk mengerjakan tugas.
4 Guru membimbing anak melaksanakan kegiatan 4
menjiplak bentuk sesuai pola.
5 Guru memberikan kesempatan untuk latihan secara 4
mandiri kepada anak.
6 Guru mengecek pemahaman anak tentang kegiatan 3
menjiplak bentuk sesuai pola.
7 Guru mengevaluasi hasil kerja anak 4
8 Guru memberikan kesimpulan 4
Jumlah Skor 30
Total Skor Keseluruhan 32
Kriteria Sangat Baik
Keterangan :
8 – 13 : kurang baik
14 – 19 : cukup baik
20 – 25 : baik
26 – 31 : sangat baik
107
Hasil pengamatan aktivitas guru diatas menunjukkan bahwa semua aspek
sudah terlaksana dengan baik, dalam memberikan motivasi dan dorongan belajar
mendapatkan skor 4 atau maksimal hanya ada 2 aspek yang diamati yang
mendapat skor 3, yaitu aspek guru memberi kesempatan anak untuk bertanya.
Hal ini dikarenakan guru kurang memberikan semangat dan dorongan kepada
anak untuk memulai bertanya apa yang ingin ditanyakan anak kepada guru. Ini
berarti skor yang diperoleh guru belum mencapai indikator keberhasilan yang
Jika disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
14
12 3
6
10
8 Pertemuan 3
6 6 Petemuan 2
Pertemuan 1
4
2 0
2
0 0 0
Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4
dikarenakan guru kurang mengamati tiap – tiap anak secara teliti sehingga masih
ada beberapa anak yang tidak mengerjakan tugasnya tidak sesuai tahapan –
108
tahapan kegiatan yang dijelaskan oleh guru.Sehingga hanya ada 2 aspek yang
diamati yang mendapat skor 3, yaitu aspek guru memberi kesempatan anak
untuk bertanya. Hal ini dikarenakan guru kurang memberikan semangat dan
dorongan kepada anak untuk memulai bertanya apa yang ingin ditanyakan anak
kepada guru. Ini berarti skor yang diperoleh guru belum mencapai indikator
komponen rubrik aktivitas guru secara keseluruhan, maka berada pada kriteria
anak yang masih belum paham agar anak bisa memahami cara mengerjakan
tugasnya.
Berikut adalah data hasil observasi anak yang diamati berdasarkan hasil dari
109
Keterangan :
25 % - 43 % : Tidak Aktif (TA)
44 % - 62 % : Cukup Aktif (CA)
63 % - 81 % : Aktif (A)
82 % - 100 % : Sangat Aktif (SA)
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas anak pada pertemuan 3 ini
aktivitas anak mencapai 82 – 100% dan secara klasikal anak yang berkategori
indikator keberhasilan yang ingin dicapai hal ini dikarenakan faktor guru saat
perkembangan anak selain faktor dari anak yang memang sudah terbiasa terhadap
model pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga beberapa anak mulai
yang aktif dan sangat aktif dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan sudah
mencapai indikator keberhasilan yaitu 80% anak masuk kategori sangat aktif.
Sehingga pada semua aspek ini anak mengalami keaktifan dan guru
Hasil observasi aktivitas anak dapat dibuat dengan lebih jelas denga grafik
110
Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Anak Secara Klasikal Pertemuan 3
Jumlah 15 100%
Jumlah Anak Berkategori Sangat Aktif 4
Persentase Aktivitas Anak Secara Klasikal 31%
Kategori Penilaian Klasikal Aktif
Dari tabel hasil observasi aktivitas anak pertemuan 3 ini hanya 1 orang
yang mendapatkan skor cukup aktif dalam aspek anak menyimak dan
penjelasan guru dan hanya beberapa orang saja mendapatkan skor cukup aktif.
Hal ini dikarenakan anak masih kesulitan saat melakukan kegiatan menjiplak
bentuk sesuai pola sehingga pada pertemuan ini sudah ada peningkatan pada
setiap aspeknya namun pada pertemuan ini mencapai indikator yang telah
ditentukan.
111
140%
120% 31%
100%
62% 70%
80% 8% Pertemuan 3
31%
60% Pertemuan 2
8% 8% 46%
40% Pertemuan 1
39% 15%
20% 23%
0%
8%
Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4
dan 3
112
Keteranga naspek yang diamati :
(1) Cepat
(2) Rapi
pertemuan 3.
masih belum begitu maksimal. Dapat dilihat dari jumlah anak 15 orang 4 orang
berkembang sangat baik sekitar 15%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
113
Dari tabel diatas maka dapat kita lihat bahwa masih banyak anak yang
belum berkembang sangat baik dengan capaian yaitu 84% dan hanya 15% saja
100%
80% 84%
60% 62% 62%
Pertemuan 1
40% 38%
Pertemuan 2
20%
15% Pertemuan 3
0%
Belum Mulai Berkembang Berkembang
Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Baik
2, dan 3
3. Refleksi
kalimat yang memancing untuk anak untuk memulai bertanya apa yang
tidak dipahami anak kepada guru. Ini berarti skor yang diperoleh guru
114
guru masih belum melaksanakan komponen rubrik aktivitas guru
tiap anak secara teliti sehingga masih ada beberapa anak yang tidak
perhatiannya kepada beberapa anak yang masih belum paham agar anak
dan tidaka ada anak yang mendapatkan bintang dua (**) dan satu (*)
115
keseluruhan anak berkembang sangat baik (BSB) dan 84% dari semua
25
23
20
18 aktivitas guru
15
aktivitas guru
10
0
pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3
60%
56%
40% 38% aktivitas anak
20%
0%
pertemuan pertemuan pertemuan
1 2 3
116
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan
maka kemampuan anak dalam menjiplak bentuk sesuai pola pada anak
diterima.
I. Pembahasan
dan pertemuan 3. Dari semua kegiatan yang dilakukan peneliti, maka dapat
aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil perkembangan motorik halus anak
1. Aktivitas guru
motorik halus anak dalam menjiplak bentuk sesuai pola melalui model
117
dalam pengelolaan pembelajaran. Pada pertemuan 1 aktivitas guru dalam
Bermain bagi seorang anak memang bukan hanya sekedar mengisi waktu,
118
tetapi media bagi anak dalam belajar. Sebab bermain memiliki nilai positif
fungsional.
Selain itu anak juga perlu adanya motivasi dari guru baik itu motivasi
didik atau individu untuk belajar. Tanpa motivasi belajar, seorang peserta
didik tidak akan belajar dan akhirnya tidak akan mencapai keberhasilan
dalam belajar. Ada dua jenis motivasi yakni motivasi ekstrinsik yaitu
motivasi dari luar diri anak seperti sebuah imbalan ketika anak berhasil
yaitu berasal dalam diri anak sendiri misalkan anak mempelajari ilmu
didiknya menjadi orang yang lebih baik dan mampu membantu anak
119
(2013:120) guru bertugas memberikan pengajaran kepada peserta didik
Guru juga menciptakan suasana nyaman bagi anak dan guru juga harus
harapan agar anak yang kurang cerdas itu terpacu untuk lebih kreatif, ikut
terlibat langsung dengan motivasi yang tinggi dalam bekerja sama dengan
Selain itu anak juga perlu adanya motivasi dari guru baik itu motivasi
didik atau individu untuk belajar. Tanpa motivasi belajar, seorang peserta
didik tidak akan belajar dan akhirnya tidak akan mencapai keberhasilan
dalam belajar. Ada dua jenis motivasi yakni motivasi ekstrinsik yaitu
motivasi dari luar diri anak seperti sebuah imbalan ketika anak berhasil
120
melakukan sesuatu misalkan mendaptkan bintang dan motivasi intrinsik
yaitu berasal dalam diri anak sendiri misalkan anak mempelajari ilmu
didiknya menjadi orang yang lebih baik dan mampu membantu anak
oleh anak. Dengan bermain anak akan mempunyai semangat untuk belajar.
memang bukan hanya sekedar mengisi waktu, tetapi media bagi anak
anak.
121
Selain itu guru juga memfasilitasi anak dengan menyediakan media
fungsional.
Selain itu anak juga perlu adanya motivasi dari guru baik itu motivasi
didik atau individu untuk belajar. Tanpa motivasi belajar, seorang peserta
didik tidak akan belajar dan akhirnya tidak akan mencapai keberhasilan
dalam belajar. Ada dua jenis motivasi yakni motivasi ekstrinsik yaitu
motivasi dari luar diri anak seperti sebuah imbalan ketika anak berhasil
yaitu berasal dalam diri anak sendiri misalkan anak mempelajari ilmu
didiknya menjadi orang yang lebih baik dan mampu membantu anak
122
memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu.
Guru juga menciptakan suasana nyaman bagi anak dan guru juga harus
harapan agar anak yang kurang cerdas itu terpacu untuk lebih kreatif, ikut
terlibat langsung dengan motivasi yang tinggi dalam bekerja sama dengan
Selain itu anak juga perlu adanya motivasi dari guru baik itu motivasi
didik atau individu untuk belajar. Tanpa motivasi belajar, seorang peserta
didik tidak akan belajar dan akhirnya tidak akan mencapai keberhasilan
dalam belajar. Ada dua jenis motivasi yakni motivasi ekstrinsik yaitu
motivasi dari luar diri anak seperti sebuah imbalan ketika anak berhasil
123
yaitu berasal dalam diri anak sendiri misalkan anak mempelajari ilmu
didiknya menjadi orang yang lebih baik dan mampu membantu anak
penataan kebijakan, hal ini dapat juga menyediakan sarana dan prasarana
yang mendukung dalam kepentingan belajar dan bermain pada anak usia
124
dalam pembaharuan pendidikan di Taman Kanak – Kanak dengan adanya
suatu strategi atau cara baru yang lebih sesuai dengan kondisi dan tuntutan
benar kurikulum yang berlaku, karakteristik anak, fasilitas dan daya yang
125
Menurut Sanjaya (2015:36), guru – guru yang jreatif dan inovatif
itu guru harus memahami betul peranannya dalam proses belajar mengajar
yang bersifat majemuk, artinya peran guru tidak hanya satu tetapi lebih dari
dan metode pemberian tugas menunjukkan hasil yang sangat bagus dalam
didiknya menjadi orang yang lebih baik dan mampu membantu anak
dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain itu guru
126
Guru juga menciptakan suasana nyaman bagi anak dan guru juga
harus bisa memahami tentang pebedaan setiap anak didik yang diberikan
anak yang kurang cerdas itu terpacu untuk lebih kreatif, ikut terlibat
langsung dengan motivasi yang tinggi dalam bekerja sama dengan kawan-
didiknya menjadi orang yang lebih baik dan mampu membantu anak
dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain itu guru
127
menggunakan kombinasi model explicit instruction dan metode pemberian
instruction dan metode drill melalui media kertas pada anak kelompok B Tk
128
guru mendapatkan skor 21 dan meningkat pada akhir siklus II skor 28
“sangat baik”.
aktivitas guru mendapatkan skor 28 dan meningkat pada akhir siklus II skor
32.
2. Aktivitas anak
kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan
dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan anak lain,
respon yang positif dari anak.Hal ini ditunjukkan dari aktivitas belajar anak
oleh guru.
129
keaktifan anak dalam anak 25%. Namun demikian terjadi peningkatan pada
sesuai pola, antusias anak dalam kegiatan menjiplak serta anak terampil
130
a. Hasil Kemampuan Motorik Halus Anak
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu
dalam belajar disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri indivdu
dan faktor dari luar individu. Clark (sabri :2005) mendukung hal tersebut
anak dalam upaya motorik halus dalam menjiplak bentuk sesuai pola
melalui model Explicit Instruction dan metode pemberian tugas pada anak
ini keberhasilan rata – rata pada pertemuan 1 dengan perolehan (***) atau
BSH dan peningkatan terjadi pada pertemuan 2 dengan mendapat (***) atau
BSH dan (****) atau BSB dan pada pertemuan 3 menunjukkan hasil yang
sangat memuaskan yaitu 13 orang anak, 2 anak BSH mendapat (***) dan 11
131
mengembangkan aspek perkembangan. Keberhasilan proses pembelajaran
anak usia dini secara optimal. Selain itu, hasil pembelajaran yang mampu
menjadi jembatan bagi anak usia dini dengan lingkungan dan perkembangan
(Masitoh, 2011).
132
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
126
B. Saran-Saran
bahan acuan untuk dapat memilih model dan metode yang lebih sesuai
127
DAFTAR PUSTAKA
Depdikas RI, (2004). Buletin PAUD (Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini Edisi 03
Desember 2002), Jakarta.
Gunarso, D. Singgih. (2006). Dasar dan eoari Perkembangan Anak, Jakarta: BPK
Bunung Mulia.
Hasan Maimunah. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta. Dina Press
Juni, Priansa Danni. (2015). Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran.
Bandung. Alfabeta
128
Kunandar.(2013). Langkah Mudah PTK Sebagai Pengembangan Profesi
Guru.Bandung : Refika Aditama.
Latif, Muchtar. (2014). Orientasi Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana.
Muslich, Masnur. (2014). Melaksanakan PTK Itu Mudah, Jakarta : Bumi Aksara.
Suriansyah, Ahmad & Aslamiah. (2011). Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini.
Banjarmasin : Comdes.
129
Supardi dan Suahrmono.(2011). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Andi Offset
Yuliani, Nurani Sujiono. (2009). Konsep Dasar Anak Usia Dini. Jakarta. PT
Indeks
Yun, Anita. (2011). Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana.
130