PENDAHULUAN
mampu mengembangkan potensi dalam diri, serta berpola pikir secara kritis dan
Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan juga harus mampu menghasilkan sumber daya
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur yang merata dan berkesinambungan materil dan spiritual, diperlukan
adanya pegawai negeri sebagai warga negara, unsur aparatur negara, abdi negara,
1
2
1945, negara dan pemerintah serta yang bersatu padu, bernental baik, berwibawa,
berdaya guna, bersih, bermutu tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya untuk
mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, terdapat berbagai kebijakan dan kegiatan
guru, sehingga pada akhirnya guru dapat bekerja secara profesional. Adapun salah
guru dengan prestasi kerja adalah keputusan bersama Menteri Pendidikan dan
pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya yang pada prinsipnya
dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, Guru harus
kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini
metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik Guru
pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, Guru
kepada siswa, sehingga siswa mau belajar karena siswalah sebagai subyek utama
dalam belajar. Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif.
Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif.
khusus. Apa yang di diskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang
memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran. Salah satu hal yang
yaitu ketersediaan sarana prasana yang menjadi sumber daya menjadi tolak ukur
(sikap mental, emosional, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan
4
hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Sebagai upaya pembinaan mutu sumber
harus di mulai sejak usia dini. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani
guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan
dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui
Sudah 2 tahun wabah coronavirus melanda dunia, dari wabah ini dapat
pada jenjang perguruan tinggi dan sebagian sekolah menengah atas yang sudah
untuk pendidikan olahraga adalah metode deduktif atau metode perintah, dengan
muka di kelas harus beralih dengan pembelajaran secara daring atau jarak jauh.
apabila siswa di suatu rombel berjumlah lebih dari 28 siswa maka rombel tersebut
Dengan adanya hal seperti ini guru harus dapat mengelola kelas dengan baik di
karenakan jumlah rombel pada kelas tidak seperti biasanya. Oleh karena itu guru
6
kesulitan untuk memberikan materi sesuai pada RPP, kemudian guru juga belum
terbiasa dengan cara membagi 2 rombel pada kelas yang di ajarnya dan siswa juga
belum terbiasa dengan pembelajaran tatap muka pada saat covid-19 saat ini,
dengan adanya hal ini peneliti ingin mengetahui cara dan kiat-kiat Guru
mengelola kelas pada pembelajaran pascapandemi seperti saat sekarang ini. Hal
tersebut sejalan dengan pendapat Joni dalam Erwinsyah (2017: 74) “Pengelolaan
1. Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran PJOK pada saat pendemi covid-19.
2. Guru belum terbiasa mengelola kelas pada saat rombel di bagi menjadi 2
kelompok.
3. Guru sedikit kesusahan mengumpulkan tugas siswa saat pertemuan tatap muka
maka peneliti ingin membatasi masalah pada penelitian ini yaitu kemampuan
masalah sebagai berikut “Bagaimanakah cara dan kiat-kiat Guru Penjas mengelola
19 di SMA 12 Merangin.
yaitu:
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis