Anda di halaman 1dari 9

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No.

1 Maret 2015

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MINAT


BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Afiatin Nisa
Program Studi Bimbingan Konseling
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial
Universitas Indraprasta PGRI
Afiatinnisa83918@gmail.com

Abstract: The purpose of this research is to know the effect of parent’s attention
towards student’s achievement, the effect of student’s interests toward student’s
achievement. Last but not least is to find out whether there are significant effects of
parent’s attention and student’s interest towards student’s achievement.The research
was conducted at Class XI at High School around Depok City with total sample 60
students that randomly taken. The method used in the research was a survey. Data of
Parents’ Attention, Students’ Interests, and Social Science Achievement were acquired
from the test. The data was analysed using descriptive statistical method, multiple
correlation coefficient, determination coefficient, and multiple regression analysis. To
test the statistics is used ttest and ftest . The result of data analyzes shown there are
significant effects of Parents’ Attention and Students’ Interests towards Social Science
Achievement.

Keywords: Parents’ Attention, Students’ Interests, and Social Science Achievement.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perhatian
orang tua terhadap prestasi belajar siswa¸ pengaruh minat belajar terhadap prestasi
belajar siswa. Selanjutnya, untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua dan minat
belajar secara bersama – sama terhadap prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang
digunakan adalah survei. Sampel berukuran 60 yang dipilih secara random dari SMA
kelas XI pada Kota Depok. Data Perhatian Orang Tua, Minat Belajar Siswadan
Prestasi Belajar Siswa diambil melalui uji. Data dianalisis menggunakan metode
statistik deskriptif, koefisien korelasi ganda person, koefisien determinasi dan analisis
regresi. Uji statistik digunakan uji t dan f. Berdasarkan analisis data, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dan
minat belajar siswa terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial.

Keywords: Perhatian Orang Tua, Minat Belajar Siswa, dan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial.

PENDAHULUAN untuk belajar sepanjang hayat, mengelola


informasi, mengelola hubungan sosial,
Saat ini, para peserta didik mengelola diri, bersikap fleksibel,
dihadapkan pada tantangan era globalisasi. memecahkan masalah, mengambil putusan,
Era ini ditandai dengan beberapa ciri yang beradaptasi, berpikir kreatif, memotivasi
harus dimiliki oleh masyarakat, yaitu di diri dan menyusun pertimbangan, serta
samping harus memiliki keterampilan dasar kemampuan lainnya yang diperlukan untuk
(membaca, menulis, berhitung), masyarakat berinteraksi dengan bangsa lain.
juga dituntut untuk memiliki kemampuan
1
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 1 Maret 2015

Untuk menyiapkan hal tersebut di nasionalisme. Perubahan yang demikian


atas, pendidikan adalah upaya yang sangat drastis menimbulkan banyak pertanyaan
strategis untuk membentuk karakteristik yang perlu diungkap dan diteliti.
masyarakat yang dituntut, seperti yang Kurikulum IPS di SMA dirancang
telah dikemukakan di atas. IPS merupakan sebagai pembelajaran yang berdimensi
salah satu bidang studi yang berkontribusi pada kompetensi, sebab IPS memiliki peran
besar terhadap pembetukan watak/ karakter penting sebagai dasar pengetahuan untuk
yang dituntut untuk masa yang akan mempelajari perkembangan yang ada di
datang. Pendidikan adalah suatu proses lingkungan sekitar. Peningkatan mutu
pertumbuhan dan perkembangan individu pendidikan berperan dalam menghasilkan
yang berlangsung sepanjang hayat. IPS peserta didik yang berkualitas¸ yaitu
merupakan bagian dari sebuah pendidikan. manusia yang dapat berpikir kritis, kreatif
Dalam proses tersebut, timbul interaksi logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu
antara individu dengan lingkungan yang di lingkungan sekitar. Selama ini¸
ada di sekitarnya, baik lingkungan fisik pembelajaran sosial kurang berhasil
maupun lingkungan sosiokultural. Warisan meningkatkan kompetensi peserta didik.
sosiokultural ini bermanfaat bagi Model pembelajaran, materi pembelajaran¸
tercapainya tingkat perkembangan individu dan praktiknya sudah banyak dipelajari
secara optimal dan yang dapat secara mendalam. Pembelajaran seperti ini
menunjukkan kesejahteraan umat manusia, sudah banyak dijalankan¸ tetapi banyak
dengan kata lain peran pendidikan bagitu peserta didik yang menganggap bahwa
sentral. mata pelajaran IPS kurang diminati.
Bidang studi IPS termasuk bidang Kurangnya perhatian orang tua
studi yang wajib diberikan kepada peserta terhadap hasil pembelajaran peserta didik
didik karena IPS telah diperkenalkan merupakan suatu tantangan terhadap dunia
kepada peserta didik sejak pendidikan pendidikan sekarang ini. Upaya
dasar. Bahkan, beberapa orang tua telah peningkatan hasil pembelajaran merupakan
pula membiasakan anak–anaknya untuk suatu tantangan yang selalu dihadapi oleh
akrab dengan materi pelajaran IPS, dengan setiap orang yang berkecimpung dalam
mengajarkan anak mereka tentang budaya profesi keguruan dan dunia kependidikan.
bangsa dan membangun kebiasaan berbuat Banyak upaya yang telah dilakukan untuk
baik sesuai dengan norma. Beberapa mengatasi hal tersebut di atas. Namun¸
sekolah Taman Kanak–Kanak telah pula harus disadari upaya yang kita capai belum
mengajarkan konsep hidup bersama sebagai sepenuhnya memberikan kepuasan¸
salah satu langkah awal bagi peserta didik sehingga perlu kita renungkan, kita
untuk mau bersosialisasi dengan pikirkan dan dituntut kerja keras untuk
sesamanya. memecahkan masalah tersebut.
Jika dibandingkan dengan bidang Keberhasilan peserta didik dalam
studi lainnya, bidang studi IPS memiliki belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
tempat yang istimewa di hati masyarakat. antaranya adalah faktor psikologis¸ yaitu
Meskipun bidang studi IPS telah intelegensi, minat, bakat, motivasi dan
diperkenalkan sejak anak usia dini, minat emosi serta perhatian. Salah satu tolok ukur
belajar siswa terhadap bidang studi IPS untuk menilai keberhasilan mengajar
tidak mampu berkembang secara optimal. adalah menggunakan hasil belajar yang
Prestasi belajar siswa juga mengalami telah dicapai oleh peserta didik, meskipun
penurunan, tidak sedikit yang berakhir hingga saat ini alat yang dipergunakan
asing dengan kehidupan yang tidak untuk menilai atau mengukur keberhasilan
harmonis yang telah mereka pelajari di belajar belum diketahui keobjektifan,
sekolah dan kurang memiliki rasa tingkat ketepatan, atau tingkat
2
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 1 Maret 2015

keterhandalannya. Akan tetapi bertanggung jawab. Peran orang tua


keberhasilannya dinilai berdasarkan apa seharusnya sebagai orang pertama dalam
adanya. Untuk makanya untuk itu¸ guru meletakkan dasar–dasar pendidikan
dituntut untuk meningkatkan hasil belajar terhadap anak–anaknya. Kemudian
peserta didik. Salah satunya bagaimana dilanjutkan ke lembaga pendidikan formal
cara meningkatkan minat dan bagaimana bila tak mampu mendidik dan mengajar
agar guru, orang tua dan keluarga berperan sendiri di rumah. Sekalipun telah dibantu
di dalamnya. oleh lembaga pendidikan formal, mendidik,
Keluarga mempunyai peranan mengajar, membimbing, memberi perhatian
penting atas tanggung jawab utama dalam dan sebagainya terhadap anak – anaknya,
memberikan pendidikan dan perlindungan tetap merupakan kewajiban dan tanggung
terhadapa anak. Pengenalan anak kepada jawab utama sebagai orang tua. Dengan
pendidikan, kebudayaan dan norma – demikian¸ peran orang tua dalam mendidik
norma semuanya berawal dari lingkungan anak untuk lebih berhasil, baik di
keluarga. Karena itu¸ pendidikan dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun
keluarga adalah yang utama dan pertama masyarakat sangat dibutuhkan.
bagi anak. Perkembangan kepribadian yang Orang tua yang kurang bisa
sempurna dan penuh kasih sayang dimulai berkomunikasi dengan anaknya akan
dari keluarga tersebut¸ antara lain menimbulkan ketegangan atau konflik
memberikan pendidikan terbaik, yakni hubungan, sebaliknya orang tua yang dapat
pendidikan yang mencakup pengembangan menerima anaknya sebagaimana adanya,
potensi, seperti potensi fisik, potensi nalar, anak akan cenderung dapat tumbuh,
potensi nurani. Diharapkan dengan berkembang, membuat perubahan–
pendidikan yang baik dari keluarga¸ perubahan yang membangun, belajar
seorang anak akan mengembangkan memecahkan masalah–masalah, dan secara
kualitas pendidikan dan mampu psikologis semakin sehat, produktif, kreatif
mengaplikasikannya secara utuh. Sumber dan mampu mengaktualisasikan potensi
daya yang berkualitas tersebut diharapkan sepenuhnya.
menjadi sumber daya yang potensial dan Sekarang yang menjadi masalah
diperlukan bangsa untuk masa yang akan adalah sudahkah orang tua menyadari akan
datang. manfaat pentingnya pendidikan tersebut?.
Peningkatan mutu pendidikan bagi Bagaimana keterlibatan orang tua dalam
bangsa Indonesia merupakan masalah yang membantu kesulitan belajar yang dialami
selalu mendapat perhatian penuh dari anaknya di rumah?. Peran orang tua suatu
seluruh pelaksana pembangunan ketika dapat menentukan sikap mereka
masyarakat pada suatu negara. terhadap keberhasilan pendidikan.
Pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya Perhatian orang tua tentang pentingnya
pada bidang pendidikan menempati posisi perhatian terhadap anak akan menentukan
yang sangat penting. Pendidikan tidak kemampuan orang tua dalam memberikan
hanya dilakukan di lingkungan sekolah informasi – informasi bahan belajar yang
yang sekaligus merupakan lembaga diperlukan oleh anak. Namun dalam status
pendidikan formal, tetapi juga dapat masyarakat yang heterogen saat ini, tidak
dilakukan di lingkungan keluarga dan di semua keluarga mempunyai status sosial,
lingkungan masyarakat. Pendidikan dalam ekonomi maupun kemampuan pendidikan
keluarga merupakan basis pendidikan yang yang memadai merupakan sebuah kendala
pertama dan utama (pada usia 0 – 6 tahun). yang dapat memengaruhi status pendidikan
Situasi keluarga yang harmonis dan anak.
bahagia akan melahirkan anak atau generasi Perbedaan status orang tua yang
– generasi penerus yang baik dan diterima setiap peserta didik menjadi salah
3
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 1 Maret 2015

satu faktor yang membedakan tingkat minat ketiganya berhubungan erat dalam
peserta didik terhadap materi pelajaran. Hal pemusatan tenaga seseorang. Menurut
ini menjadi tantangan bagi guru dalam (Abu Ahmadi, 2009:142) “perhatian
memberikan pengajaran yang lebih baik. yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan
Dalam proses belajar mengajar guru¸ pada sesuatu objek, baik di dalam
dituntut untuk menciptakan kondisi belajar maupun di luar dirinya”, sedangkan
yang efektif, mengembangkan bahan ajar pendapat senada dikemukakan oleh
agar dapat meningkatkan minat dan (Slameto, 2003:105) “perhatian adalah
perhatian siswa. Dengan demikian¸ kegiatan yang dilakukan seseorang
diharapkan dapat meningkatkan hasil dalam hubungannya dalam pemilihan
belajar IPS. rangsangan yang datang dari luar”.
Selain perhatian orang tua, Sedangkan menurut pendapat
minat merupakan salah satu faktor yang Thamrin Nasution “Orang tua adalah
penting untuk keberhasilan belajar siswa¸ setiap orang yang bertanggung jawab
terutama pada bidang studi IPS. Suatu dalam suatu keluarga atau tugas rumah
minat diekspresikan melalui suatu tangga yang dalam kehidupan sehari –
pernyataan yang menunjukkan siswa lebih hari tersebut sebagai bapak dan ibu”
mneyukai suatu hal dari pada hal lainnya. (Nasution, 2008:1).
Siswa yang memiliki minat terhadap subjek Seorang bapak dan ibu dari anak –
tertentu cenderung untuk memberikan anak mereka tentunya memiliki
perhatian lebih besar terhadap subjek kewajiban yang penuh terhadap
tersebut. Minat tidak diperoleh secara lahir, keberangsungan hidup bagi anak –
namun minat diperoleh kemudian. Minat anaknya. Karena anak memiliki hak
terhadap sesuatu merupakan hasil belajar untuk diurus dan dibina oleh orang
dan menyokong belajar – belajar tuanya hingga beranjak dewasa. Anak –
selanjutnya. Untuk itulah guru dituntut anak memerlukan perhatian dan
membangkitkan minat belajar siswa agar pengertian supaya tumbuh menjadi anak
tertarik untuk belajar IPS dan diharapkan yang matang dan dewasa”(Depdikbud,
mencapai hasil yang terbaik 2004:12).
Berdasarkan pendapat para ahli
KAJIAN PUSTAKA yang telah diutarakan di atas dapat
1. Pengertian Perhatian Orang Tua diperoleh pengertian bahwa orang tua
Menurut para ahli psikologi, memiliki tanggung jawab dalam
perhatian diartikan sebagai pemusatan membentuk serta membina anak –
energi psikis terhdap suatu obyek, jika anaknya dari segi psikologis maupun
diartikan sebagai sedikit banyaknya fisiologis. Kedua orang tua dituntut
kesadaran yang menyertai suatu aktivitas untuk dapat mengarahkan dan mendidik
yang sedang dilakukan. Perhatian anaknya agar dapat menjadi generasi –
diartikan konsentrasi, yaitu pemusatan generasi yang sesuai dengan tujuan
tenaga dan energi psikis dalam hidup manusia.
menghadapi suatu objek Seiring dengan Secara keseluruhan uraian di atas
pendapat kedua ahli tersebut ahli lain dapat disimpulkan bahwa perhatian
mengatakan bahwa “perhatian adalah orang tua adalah pemusatan energi
keaktifan jiwa yang diarahkan kepada psikis yang tertuju pada suatu objek
suatu objek tertentu dan unsur pikiranlah yang dilakukan oleh ayah dan ibu atau
yang paling kuat pengaruhnya wali terhadap anaknya dalam suatu
(Sumanto, 2014:160) . aktifitas. Orang tua yang tidak
Perhatian berbeda dari simpati, mempedulikan anak – anaknya, orang
empati dan komunikasi walaupun tua yang tidak memenuhi tugas –
4
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 1 Maret 2015

tugasnya sebagai ayah dan ibu, akan Minat berperan sangat penting
sangat berpengaruh terhadap dalam kehidupan peserta didik dan
keberlangsungan hidup anak – anaknya. mempunyai dampak yang besar terhadap
Terutama peran seorang ayah dan ibu sikap dan perilaku. Siswa yang berminat
memberikan pendidikan dan perhatian terhadap kegiatan belajar akan berusaha
terhadap anak – anaknya. lebih keras dibandingkan dengan siswa
2. Pengertian Minat Belajar Siswa yang kurang berminat. Menurut
Belajar merupakan aktifitas penting (Slameto, 2003:57) minat adalah
dalam kehidupan manusia dan semua kecenderungan tetap untuk
manusia mengalami hal tersebut. Setiap memperhatikan dan mengenang
manusia mengalami proses kedewasan, beberapa kegiatan. Kegiatan yang
baik fisik maupun kejiwaan. diminati siswa, diperhatikan terus-
Pendewasaan tersebut akan sempurna menerus yang disertai rasa senang dan
bila didukung oleh pengalaman melalui diperoleh kepuasan. Lebih lanjut
pelatihan, pembelajaran, serta proses dijelaskan bahwa minat adalah suatu
belajar. Jadi belajar merupakan proses rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal
penting untuk tumbuh menjadi dewasa. atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.
Berdasarkan pengalaman kita sehari Minat adalah kecenderungan dalam diri
– hari bahwa belajar merupakan proses individu untuk tertarik pada suatu objek
dalam memahami sesuatu yang tidak . Minat adalah suatu pemusatan
tahu menjadi tahu. Belajar juga perhatian yang tidak disengaja yang
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh terlahir dengan penuh kemauannya dan
manusia untuk menambah ilmu yang tergantung dari bakat dan
pengetahuan, melatih keterampilan, agar lingkungan.
kelak bisa mandiri dalam kehidupannya. Dari beberapa pengertian
Belajar adalah suatu perilaku pada diatas dapat disimpulkan bahwa
saat orang belajar, maka responnya minat adalah kecenderungan tertarik
menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia pada sesuatu yang relatif tetap.
tidak belajar responnya menurun, dalam Untuk lebih memperhatikan dan
belajar ditemukan adanya kesempatan mengingat secara terus –menerus
terjadinya peristiwa yang menimbulkan yang diikuti rasa senang untuk
respon pembelajar. memperoleh suatu kepuasan dalam
Pengertian belajar menurut mencapai tujuan pembelajaran.
(Iskandar, 2009:102) mendefinisikan Berdasarkan definisi minat tersebut,
bahwa belajar merupakan usaha yang dapatlah penulis kemukakan bahwa
dilakukan seseorang melalui interaksi minat mengandung unsur – unsur
dengan lingkungannya untuk merubah sebagai berikut:
perilakunya. Sementara itu (Sardiman, a. Minat adalah suatu gejala
2005:2), belajar adalah suatu proses psikologis.
kompleks yang terjadi pada semua orang b. Adanya pemusatan perhatian,
dan berlangsung seumur hidup, sejak perasaan dan pikiran dari subyek
bayi hingga keliang lahat. Salah satu karena tertarik.
pertanda seseorang sudah belajar adalah c. Adanya perasaan senang
adanya perubahan tingkah laku dalam terhadap objek yang menjadi
dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut sasaran
menyangkut baik perubahan yang d. Adanya kemauan atau
bersifat pengetahuan (kognitif) dan kecenderungan pada diri subjek
keterampilan (psikomotor) maupun yang untuk melakukan kegiatan guna
menyangkut nilai dan sikap (afektif). mencapai tujuan.
5
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 1 Maret 2015

Dari beberapa pengertian minat pengertian dari prestasi dan selanjutnya


menurut ahli tersebut penulis simpulkan kita akan memahami apa itu pengertian
bahwa minat adalah gejala psikologis dari prestasi belajar. Menurut Marsun
yang menunjukkan perasaan suka dan Martaniah dalam (Sia Tjundjing,
terhadap suatu objek sehingga 2001:71) prestasi belajar merupakan
menimbulkan kecendrungan untuk hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana
melakukan hal tersebut. siswa menguasai bahan pelajaran yang
Berdasarkan paparan tentang minat diajarkan, yang diikuti oleh munculnya
dan belajar yang sudah disebutkan perasaan puas bahwa ia telah melakukan
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sesuatu dengan baik. Hal ini berarti
kegiatan belajar dapat berlangsung lama prestasi belajar hanya bias diketahui jika
tanpa merasa jenuh ketika seseorang telah dilakukan penilaian terhadap hasil
merasa senang mengalami proses belajar siswa.
tersebut. Dan ketika seseorang berminat Pemikiran mengenai konsep Ilmu
dalam belajar, maka akan lebih mudah Pengetahuan Sosial di Indonesia banyak
untuk seseorang memusatkan perhatian, dipengaruhi oleh pemikiran “Sosial
perasaan dan pikiran dalam proses Studies” di Amerika Serikat sebagai
belajar tersebut, karena melakukan tanpa salah satu negara yang memiliki
adanya paksaan dari luar. pengalaman panjang dan reputasi
3. Pengertian Prestasi Belajar Ilmu akademis yang signifikan dalam bidang
Pengetahuan Sosial ini. Konsep IPS mesuk kedalam dunia
Para ahli memberikan interpretasi pendidikan di Indonesia pada tahun
yang berbeda mengenai prestasi belajar, 1972 – 1973, yakni dalam kurukulum
sesuai dari sudut pandang mana mereka IPS di Indonesia, jenjang pendidikan SD
menyorotinya. Prestasi itu tidak dan SMP, pendidikan IPS dilakukan
mungkin dicapai atau dihasilkan oleh secara terpadu, sementara pada jenjang
seseorang selama ia tidak melakukan SMA, pendidikan IPS sudah mulai di
kegiatan dengan sungguh – sungguh partisi menjadi beberapa bidang kajian,
atau perjuangan yang gigih. Dalam yaitu sejarah, Ekonomi, Sosiologi dan
kenyataannya untuk mendapatkan Geografi. Pada kurikulum 1994
prestasi tidak semudah membalikkan ditambah dengan bidang kajian Tata
telapak tangan. Tetapi harus penuh Negara dan Antropologi. Dalam
perjuangan dan berbagai rintangan dan penelitian ini pendidikan IPS di SMA
hambatan yang harus dihadapi untuk digunakan istilah bidang studi Ips dan
mencapainya. Hanya dengan keuletan, mengacu pada kurikulum yang berlaku
kegigihan dan optimisme prestasi itu di SMA saat ini yaitu meliputi mata
dapat tercapai. Dibawah ini beberapa pelajaran Sejarah, Ekonomi, Sosiologi
pendapat dari ahli mengenai prestasi dan Geografi.
belajar. Ilmu Pengetahuan Sosial
Pengertian prestasi belajar merupakan seperangkat fakta, peristiwa,
menurut ahli yang lain adalah konsep, generalisasi yang berkaitan
serangkaian kalimat yang terdiri dari dua dengan perilaku manusia untuk
kata, yaitu prestasi dan belajar, dimana membangun dirinya, masyarakat, bangsa
kedua kata tersebut saling berkaitan dan lingkungannya. Berdasarkan kepada
antara satu dengan lainnya yang pengalaman masa lampau yang dapat
mempunyai pengertian yang berbeda. dimaknai untuk masa kini dan
Oleh sebab itu, sebelum mengulas lebih diantisipasi untuk masa yang akan
dalam tentang prestasi belajar terlebih datang”.
dahulu mengatahui mengenai apa itu
6
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 1 Maret 2015

Adapun tujuan pendidikan IPS “jika thitung>ttabel maka H0 ditolak” atau


adalah: a) mengembangkan pengetahuan “jika Sig< 0,05 maka H0 ditolak”, yang
dasar kesosiologian, kegeografian, berarti bahwa terdapat pengaruh yang
keekonomian dan kesejarahan, b) signifikan variabel bebas X1 terhadap
mengembangkan kemampuan berfikir variabel terikat Y. Nilai Sig adalah
inkuiri, pemecahan masalah dan bilangan yang tertera pada kolom Sig
keterampilan sosial, c) membangun untuk baris Perhatian Orang Tua
komitmen dan kesadaran terhadap nilai (Variabel X1) . Nilai thitung adalah
– nilai kemanusiaan, dan d) bilangan yang tertera pada kolom t
meningkatkan kemampuan berkompetisi untuk baris Perhatian Orang Tua
dan bekerja sama dalam masyarakat (Variabel X1). Sedangkan nilai
yang majemuk, baik skala regional, ttabeladalah nilai tabel distribusi t untuk
nasional maupun internasional. taraf nyata 5% dengan derajat
kepercayaan (df = n – 2) = 58 dimana n
METODOLOGI PENELITIAN adalah banyaknya responden.
Metode yang digunakan dalam Maka nilai Sig = 0,000 dan thitung =
penelitian ini bersifat kuantitatif dan 4,954, sedangkan ttabel = 2,002. Karena
menggunakan metode survei. Penelitian nilai Sig< 0,05 dan thitung>ttabel maka H0
dilakukan pada 60 orang siswa kelas XI ditolak yang berarti terdapat pengaruh
SMA Swasta di Wilayah Kota Depok . yang signifikan variabel bebas X1
Penelitian ini terdiri dari 3 variabel, yaitu (Perhatian Orang Tua ) terhadap
variabel prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan variabel terikat Y (Prestasi Belajar
Sosial (Y) sebagai variabel terikat, variabel IPS).
perhatian orangtua (X1) dan minat Belajar Dari hasil pengujian regresi tersebut
IPS (X2) sebagai variabel bebas.Teknik maka bisa disimpulkan bahwa terdapat
pengumpulan data yang digunakan dalam pengaruh yang signifikan variabel
penelitian ini adalah dengan : Teknik bebas X1 (Perhatian Orang Tua)
pengumpulan data variabel perhatian orang terhadap variabel terikat Y (Prestasi
tua dilakukan dengan instrumen non tes Belajar IPS ).
berbentuk kuesioner Teknik pengumpulan
data variabel minat belajar IPS dilakukan
dengan instrumen non tes berbentuk 2. Pengaruh Minat Belajar Siswa
kuesioner. Teknik pengumpulan data Terhadap Prestasi Belajar Ilmu
variabel prestasi belajar IPS dilakukan Pengetahuan Sosial
dengan mengambil dokumen nilai hasil Untuk membuktikan hipotesis tersebut
ujian semester ganjil. Prestasi belajar IPS adalah dengan memperhatikan
dijadikan sebagai variabel terikat.. nilai/bilangan yang tertera pada kolom
t atau kolom Sig untuk baris minat
HASIL PENELITIAN siswa (Variabel X2). Menurut
1. Pengaruh Perhatian Orang Tua ketentuan yang ada, kriteria
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu signifikansi regresi tersebut adalah
Pengetahuan Sosial “jika thitung>ttabel maka H0 ditolak” atau
Untuk membuktikan hipotesis tersebut “jika Sig< 0,05 maka H0 ditolak”, yang
adalah dengan memperhatikan berarti bahwa terdapat pengaruh yang
nilai/bilangan yang tertera pada kolom signifikan variabel bebas X2 terhadap
t atau kolom Sig untuk baris Perhatian variabel terikat Y. Nilai Sig adalah
Orang Tua (Variabel X1) . Menurut bilangan yang tertera pada kolom Sig
ketentuan yang ada, kriteria untuk baris Minat siswa (Variabel X2).
signifikansi regresi tersebut adalah Nilai thitung adalah bilangan yang tertera
7
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 1 Maret 2015

pada kolom t untuk baris Minat siswa bersama-sama terhadap variabel terikat
(Variabel X2). Sedangkan nilai ttabel Y (Prestasi Belajar IPS), dan setiap ada
adalah nilai tabel distribusi t untuk kenaikan satu unitPerhatian Orang Tua
taraf nyata 5% dengan derajat dan sekaligus kenaikan pada satu uni
kepercayaan (df = n – 2) = 58 dimana n minat siswa maka akan diikuti dengan
adalah banyaknya responden. kenaikan Prestasi Belajar IPS pada
Maka nilai Sig = 0,000 dan thitung = siswa sebesar 0,562 unit = (0,301 +
4,360, sedangkan ttabel = 2,002. Karena 0,261).
nilai Sig< 0,05 dan thitung>ttabel maka H0 Dari pengujian signifikansi koefisien
diterima yang berarti terdapat pengaruh regresi yang juga dilakukan dengan
yang signifikan variabel bebas X2 program SPSS diperoleh bahwa
(Minat Belajar Siswa) terhadap koefisien regresi tersebut signifikan,
variabel terikat Y (Prestasi Belajar yaitu ditunjukkan oleh nilai Sig =
IPS). 0,000 dan Fhitung = 29,423, sedangkan
Dari hasil pengujian regresi tersebut Ftabel = 3,159 sehingga nilai Sig< 0,05
maka bisa disimpulkan bahwa terdapat dan Fhitung>Ftabel atau regresi tersebut
pengaruh yang signifikan variabel signifikan, yang berarti benar bahwa
bebas X2 (Minat Belajar Siswa) terdapat pengaruh yang positif variabel
terhadap variabel terikat Y (Prestasi bebas X1 (Perhatian Orang Tua ) dan
Belajar IPS). X2 (minat siswa) secara bersama-sama
3. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan terhadap variabel terikat Y (Prestasi
Minat Belajar Siswa terhadap Belajar IPS).
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Menurut sintesis teori yang ada di Bab
Sosial II,Prestasi belajar tinggi yang didapat
Dari deskripsi data setelah dilakukan di sekolah merupakan harapan semua
analisis korelasi diperoleh koefisien pihak, baik siswa sendiri, guru, orang
korelasi sebesar 0,713 dan koefisien tua, bahkan pemerintah. Menurunnya
determinasi sebesaar 50.8%, setelah prestasi belajar peserta didik pada
dilakukan pengujian dengan program seluruh jenjang pendidikan di
SPSS terbukti bahwa koefisien korelasi Indonesia pada saat ini terutama SMA
tersebut signifikan. Hal ini berarti maka perlu diselidiki secara mendalam
bahwa terdapat pengaruh variabel hal – hal yang menyebabkan semua itu.
bebas X1 (Perhatian Orang Tua) dan X2 Pada dasarnya prestasi belajar yang
(minat siswa) secara bersama-sama diraih siswa merupakan hasil suatu
terhadap variabel terikat Y (Prestasi proses dalam suatu sistem yang saling
Belajar IPS). berhubungan antara faktor yang satu
Sedangkan dari analisis regresi dengan lainnya. Minat mempunyai
diperoleh persamaan garis regresi yaitu daya prediksi yang tinggi terhadap
Ŷ=17,170 + 0,301 X1 + 0,261X2.. Nilai perilaku seseorang. Seseorang yang
konstanta = 17,170 menunjukkan mempunyai minat tinggi atau keras
bahwa dengan Perhatian Orang Tua untuk belajar, maka dalam dirinya akan
dan minat siswa paling rendah, sangat timbul dorongan psikologis yang kuat
sulit bagi siswa tersebut untuk bisa untuk mempersiapkan diri untuk
mengambilPrestasi Belajar IPS yang belajar.
baik. Sedangkan nilai koefisien regresi Uraian tersebut diatas menyimpulkan
sebesar 0,301dan 0,261menunjukkan bahwa pengaruh perhatian orang tua
bahwa terdapat pengaruh positif yang tinggi dan adanya minat belajar
variabel bebas X1 (Perhatian Orang yang tinggi pada siswa maka akan
Tua) dan X2 (minat siswa ) secara diperoleh hasil dan prestasi belajar
8
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. II No. 1 Maret 2015

yang tinggi. Begitupun sebaliknya DAFTAR PUSTAKA


apabila pengaruh perhatian orang tua
tidak dilaksanakan secara efektif di Abu Ahmadi, 2009. Psikologi Umum.
rumah dan rendahnya minat belajar Jakarta : Penerbit Rineka Cipta
siswa maka akan diperoleh hasil dan Dakir, 2010. Perencanaan dan
prestasi belajar yang rendah Pengembangan Kurikulum. Jakarta.
Dari informasi kuantitatif dan teori Penerbit Rineka Cipta.
tersebut maka peneliti menyimpulkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
bahwa terdapat pengaruh yang Kurikulum 2004 GBPP SMA, Jakarta.
signifikan Perhatian Orang Tua dan Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.
minat siswa secara bersama-sama 2006. Strategi Belajar Mengajar. Edisi
terhadap Prestasi Belajar IPS . Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Iskandar, 2009. Psikologi Pendidikan
PENUTUP Sebuah Orientasi Baru, Jakarta: Gaung
Berdasarkan hasil penelitian di atas Persada Press
maka dapat diketahui bahwa pengaruh Nasution. 2008. Asas – Asas Kurikulum.
perhatian orang tua yang tinggi dan adanya Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.
minat belajar yang tinggi pada siswa maka Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi
akan diperoleh hasil dan prestasi belajar Belajar-mengajar. Jakarta: Raja
yang tinggi. Begitupun sebaliknya apabila Grafindo Persada.
pengaruh perhatian orang tua tidak Sia, Tjundjing. 2001. Hubungan Antara IQ,
dilaksanakan secara efektif di rumah dan EQ, dan QA dengan Prestasi Studi
rendahnya minat belajar siswa maka akan Pada Siswa SMU. Jurnal Anima
diperoleh hasil dan prestasi belajar yang Volume 17 No. 1
rendah. Sehingga siswa harus berusaha Slameto, 2003. Belajar dan Faktor- Faktor
mengoptimalkan kemampuan dan prestasi yang Mempengaruhinya. Jakarta.
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai Rineka Cipta.
bekal untuk menuju ke jenjang pendidikan Sumanto, 2014. Psikologi Umum.
yang lebih tinggi. Yogyakarta: Center of Academic
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Publishing Service.
Sosial yang baik tentunya akan
memberikan kemudahan dan kemantapan
siswa dalam melangkah ke depan. Guru
sebagai unsur terdepan dalam pembelajaran
harus memperhatikan strategi apa yang
harus dilakukan agar siswa mampu belajar
IPS dengan baik dan senang. Dengan
melihat kelemahan-kelemahan yang ada,
maka perlu dilakukan penelitian lanjutan
untuk sampel dan variabel yang lebih besar
serta tingkat ketelitian yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai