DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
.Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Makna Partisipasi............................................................................... 3
B. Model-Model Partisipasi Dalam Pembuatan Peraturan
Perundang –Undangan....................................................................... 3
C. Mekanisme Artikulasi........................................................................ 5
A. Kesimpulan.......................................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan rakyat dalam sebuah Negara demokrasi sama-sama
kuat jika ditentukan dan mendapat dukungan dari rakyat, dan sebaliknya.
1
merupakan upaya untuk menanggulangi masalah publik, maka sepatutnya
lanjut, masalah dan alternatif solusi atas persoalan yang ingin diselesaikan
B. Rumusan Masalah
undangan
C. Tujuan
perundang – undangan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Partisipasi
kekerasan, legal atau tidak legal, aktif atau tidak aktif. Syafi’I, 2001: 142)
Undangan
3
2. Pemberian suara (voting)
terbanyak.
3. Memberikan dukungan
Publik dapat memberikan dukungan moral atau moril dalam suatu proses
Membuat petisi
undangan.
5. Diskusi politik
Yaitu peran serta publik atau masyarakat atas proses pembuatan peraturan
6. Lobi
4
7. Kontak formal dan informal serta aktivitas kerjasama
yang bersangkutan.
C. Mekanisme Artikulasi
atau mekanisme yang bisa dijalankan baik oleh warga maupun oleh partai
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pemerintah.