Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Politik
Lokal dan Otonomi Daerah Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah)
Fakultas Syariah dan Hukum Islam IAIN Bone
Oleh :
RIKA FATMAWATI
NIM. 742352020034
Dosen Pengajar:
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini, atas rahmat dan
hidayah- nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul politik
demokrasi pemerintah lokal, makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas
dari dosen pengajar MIRNAWATI. D, SH., MH. pada mata kuliah politik lokal
dan otonomi daerah di IAIN Bone selain itu, kami juga berharap agar makalah ini
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni.
syukur atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah- nya,
sehingga makalah ini selesai pada waktunya, walaupun dalam bentuk yang sangat
sederhana yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah politik
lokal dan otonomi daerah program studi Hukum Tata Negara (siyasah syar’iyyah)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Simpulan ................................................................................................12
B. Saran ......................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik dan kerja sama dalam suatu proses pembuatan keputusan publik
adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan sebagai bagian dari proses interaksi
antar kepentingan. Aspirasi dan kepentingan setiap kelompok dan individu dalam
masyarakat tidak selalu sama, melainkan berbeda bahkan dalam banyak hal
dinaikan. Aliran baru ini dipelopori antara lain oleh Theda Skocpol yang menjadi
tersohor karena tulisannya yang berjudul “Bringing the State Back In: Strategies of
Analysis in Current Research.” Selain itu pengaruh ilmu ekonomi juga berkembang
melalui teori pilihan rasional (rational choice theory). Jadi jelaslah bahwa dewasa ini
ada keterkaitan yang erat antara ilmu politik dan ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti
1
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Cet. I; Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2008), h. 9-10.
1
2
Bone. DPRD Kabupaten Bone terdiri dari 45 anggota yang dipilih melalui
Pemilihan Umum setiap lima tahun sekali. Dalam hal pembangunan, Pemerintah
karya tulis berupa makalh dengan judul “Proses Politik” yang membahas secara
B. Rumusan Masalah
ini, yaitu:
2
Rudi Hartono, “Pendidikan dan Peran Pendidikan Politik Dalam Kehidupan
Bermasyarakat”, (Makalah, Universtas Negeri Yogyakarta, 2016), h. 8.
3
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konse politik
PEMBAHASAN
Kata politik berasal dari bahasa Yunani, yakni polis yang berarti kota yang
berstatus negara kota (city state). Dalam negarakota di zaman Yunani, orang saling
hidupnya. Politik yang berkembang di Yunani kala itu dapat ditafsirkan sebagai
suatu proses interaksi antara individu dengan individu lainnya demi mencapai
kebaikan bersama.
tertentu, di mana kendali ini disokong lewat instrumen yang sifatnya otoritatif dan
koersif.
keputusan. Maka dari itu, politik juga bisa disebut sebuah kesepakatan antar
manusia sehingga mereka bisa hidup bersama dalam kelompok seperti suku, kota,
atau negara. Politik juga disebut sebagai sebuah tahapan untuk membentuk atau
politik adalah sebuah metode atau teknik dalam memengaruhi masyarakat sipil. 3
4
5
kekuasaan dan yang bermaksud untuk mempengaruhi, dengan jalan mengubah atau
menunjukkan perilaku atau tingkah laku manusia, baik berupa kegiatan, aktivitas,
kekuasaan bukanlah hakekat politik, meskipun harus diakui tidak dapat dipisahkan
dari politik, justru politik memerlukannya agar suatu kebijaksanaan dapat berjalan
adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang
tujuan-tujuan itu. 4
kebaikan bersama selutuh anggota masyarakat. Pada pandangan klasik, dasar moral
biasanya dipersepsikan sebagai sesuatu yang kotor. Hal tersebut karena di dalam
4
Abdulkadir B. Nambo & Muhammad Rusdiyanto Puluhuluwa, “Memahami Tentang
Beberapa Konsep Politik..., h. 266.
5
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Cet.6; Jakarta: PT Grasindo, 2007), h. 2.
6
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik..., h. 3.
6
mencari dan mempertahankan kekuasaan digunakan juga tindakan yang ilegal dan
amoral.7
for a society, atau alokasi nilai-nilai otoritatif, berdasarkan kewenangan, dan karena
politik pada dasarnya adalah konflik. Pandangan ini mendasarkan bahwa konflik
adalah gejala yang serba- hadir dan gejala yang melekat dalam setiap proses
politik.9
Ilmu Politik, Proses politik adalah pola-pola politik yang dibuat oleh manusia dalam
mengatur hubungan antara satu sama lain. Proses dalam setiap sistem dapat
dijelaskan sebagai input dan output. Input itu sendiri merupakan tuntutan serta
aspirasi masyarakat dan juga dukungan dari masyarakat. Input ini kemudian diolah
Lain daripada itu, Ramlan Surbakti berpandangan bahwa proses politik akan
menimbulkan gejala kekuasaan, meskipun hal itu bukan satu-satunya hal. Suatu
7
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik..., h. 5.
8
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik..., h. 6.
9
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik..., h. 8.
10
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik.., h. 74.
7
Hukum dan politik mmemiliki pola relasi yang tak pernah terpisahkan, pola
relasi ini kemudian berujung pada kesimpulan antara hukum determinan atas politik
atau politik determinan atas hukum. Hal semacam ini yang kemudian menjadi
pokok pembahasan dan alasan utama kenapa politik menjadi salah satu bagian yang
harus dikaji pada proses pembelajaran hukum terutama yang terkonsentrasi pada
Proses politik berada di ruang hampa jika tidak ada objek/ tujuan dari proses
politik. Objek politik yang utama adalah Negara, Negara yang merupakan
keputusan (decision making), kebijakan public (public policy), dan alokasi atau
Indonesia hal semacam ini diejawantahkan dalam konstitusi / dasar Negara yang
sumber daya dalam masyarakat. Distribusi sumber daya tentu saja dipengaruhi
11
Yudi Rusfiana & Ismail Nurdin, Dinamika Politik Kontemporer; Internasional dan Lokal
Dengan Hambatan dan Tantangan Dalam Pencapaian (Cet. I; Bandung: CV Alfabeta, 2017), h. 52.
8
merupakan usaha, yang tentu saja dalam prosesnya membutuhkan alat. Alat politik
yang paling sederhana adalah rakyat dalam artian perseorangan. Setiap rakyat
memiliki peranan penting dalam proses politik, akan tetapi rakyat akan berkumpul
secara kolektif sesuai dengan persamaan cita-cita untuk mewujudkan tujuan politik
bersama.
Rakyat yang berkumpul memiliki kekuatan politik yang lebih kuat, sebab
yang telah diatur. Pada tahapan ini terlihat determinan hukum atas politik. Dimana
hukum mengatur proses politik di suatu Negara. Proses untuk merebut kekuasaan
Pada tahapan ini proses politik terasa begitu kuat relasinya dengan hukum.
mendefinisikan pola relasi hukum dan politik melalui politik hukum yang diartikan
sebagai “legal policy atau garis (kebijakan) resmi tentang hukum yang akan
hukum lama, dalam rangka mencapai tujuan Negara. 12 Dapat disimpulkan bahwa
sumber yang dimiliki. Ada kondisi tertentu yang menuntut seseorang/ kelompok
proses politik.
prosesnya politik memiliki pola relasi yang kuat dengan hukum, terkadang muncul
harus dianut dan dijalankan di seluruh wilayah bangsa, mulai di tingkat pusat
hingga di daerah. Secara formal, regulasi terkait prosesproses politik juga semua
sudah diatur dan berlaku secara nasional. Meski demikian, di samping keberadaan
sistem dan regulasi politik tersebut, tidak bisa dinafikan bahwa pada saat yang
sama, ada nilai budaya lokal yang tetap ikut mewarnai sistem dan proses politik
yang berjalan, meski tidak tampak secara langsung. Artinya, untuk kegiatan
kegiatan politik seperti suksesi pemilihan Bupati dan wakil Bupati, atau pemilihan
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), tetap mengacu pada sistem
Indonesia.
politik di Kabupaten Bone. Jika dilihat dari fungsi ganda yang dimiiki Pemerintah
Langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil sesuai dengan tuntutan
Tidak ada pembatasan bahwa yang boleh menjadi calon kepala daerah harus
penduduk asli, atau harus bersuku tertentu. Bahkan faktor agama pun tidak menjadi
siapa saja yang menjabat sebagai kepala daerah, undang-undang sudah memberi
usulnya dan melalui keluarga utamanya orang tua ditanamkan keyakinan dan sikap
penanaman nilai tentang kepemimpinan tetapi juga terkait dengan keharusan bagi
para bangsawan untuk memiliki kepribadian dan kemampuan yang memadai untuk
menjadi seorang pemimpin yang mampu mewujudkan nilai getteng, lempuk, ada
13
Jumardi, “Tinjauan Tentang Kekuasaan Kultural di Kabupaten Bone (Studi Kasus
Kebangsawanan di Kabupaten Bone (Studi Kasus Kebangsawanan di Desa Ulubalang)”, (Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Makassar, 2016), h. 18.
14
Suhartono, dkk. “Pengaruh Nilai Budaya Dalam Politk Lokal di Kabupaten Bone”,
Politics and Humanism, Vol. 1, No. 1, 2022, h. 33
11
dorongan keyakinan tauhid tidak menjadi faktor determinan. Hal tersebut dapat
ditandai dari gejolak atau respons yang muncul di masyarakat dalam keterlibatan
bersih sehingga harapan dari pemilihan ini dapat melahirkan Kepala Desa yang
Dengan segala daya yang ada, politik memang telah banyak diupayakan
itu sistemya terus dibenahi. Tetapi sayangnya, praktik dan proses kehidupan politik
sejauh ini, justru telah banyak menggiring harapan akan kemaslahatan bergantung
Karena politik, kepentingan pragmatis dikejar dan iman menjadi tidak bermakna,
atau hanya sekedar menjadi simbol. 15 Melalui praktik politik yang demikian, nilai
keadilan menjadi mahal, praktik berdemokrasi menjadi komersial dan artifisial, rasa
15
Andi St. Aisyah, “Eksistensi Kaum Bangsawan Dalam Birokrasi di Kabupaten Bone”,
t.td. h. 10.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yaitu:
1. Kata politik berasal dari bahasa Yunani, yakni polis yang berarti kota yang
berstatus negara kota (city state). Dalam negarakota di zaman Yunani, orang
orang yang hidup berkelompok membuat keputusan. Maka dari itu, politik
juga bisa disebut sebuah kesepakatan antar manusia sehingga mereka bisa
hidup bersama dalam kelompok seperti suku, kota, atau negara. olitik juga
2. Proses politik adalah pola-pola politik yang dibuat oleh manusia dalam
mengatur hubungan antara satu sama lain. Proses dalam setiap sistem dapat
dijelaskan sebagai input dan output. Input itu sendiri merupakan tuntutan
serta aspirasi masyarakat dan juga dukungan dari masyarakat proses politik
hal. Suatu proses politik, pada intinya adalah penyelesaian konflik yang
12
13
juga semua sudah diatur dan berlaku secara nasional. Meski demikian, di
dinafikan bahwa pada saat yang sama, ada nilai budaya lokal yang tetap ikut
mewarnai sistem dan proses politik yang berjalan, meski tidak tampak
determinan. Hal tersebut dapat ditandai dari gejolak atau respons yang
B. Saran
Aturan yang ada harus mampu menjawab berbagai persoalan yang bisa saja
Kabupaten Bone, agar nantinya pada kegiatan politik ketika ada persoalan dapat
14