Anda di halaman 1dari 14

PENDEKATAN ILMU POLITIK DAN HUBUNGAN ILMU

POLITIK LAINNYA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik


Dosen Pengampu: Dr. Anang Anas Azhar, MA.

Disusun Oleh:

Tiara Wulandari NIM 0105191081

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Daftar Isi

Daftar isi........................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ilmu Politik...............................................................................................................2

2.2 Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pengetahuan....................................................................2

2.3 Bidang –Bidang Ilmu politik ...................................................................................3

2.4 Konsep- Konsep Politik ...........................................................................................4

2.5 Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu lainnnya .........................................................5

2.6 Pendekatan Dalam Ilmu Politik ...............................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan................................................................................................................8

3.2 saran..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya kita memandang , dan memahami bahwa politik secara sepotong

–sepotong atau tidak utuh. bahkan fenomena Dinamika Politik cenderug hanya

dipersepsikan sebagai usaha memperebutkan dan memperthankan kekuasaan di

lemabaga eksekutif atau presiden, Kementrian, Birokrasi , dan Pemerintah Daerah .

Termasuk rebutan kursi legislatif dalam pemilu, Politik tidak hanya berlangsung

menjelang dan saat pelaksanaan pemilu saja .

Kekotoran Politik selalu digambarkan dengan permasalahan, gangguan, dan

bahkan kekerasan di satu sisi, dan penipuan , manipulasi dan kebohongan lainnya.

pengalaman empiris para politisi akhir- akhir ini menyamakan segala sesuatu

politik dengan hal kotor, tidak bermoral , dan tindakan mau menag sendiri. padahal

banyak pendekatan ilmu-

ilmu yang mempelajari dari segi sis-sisi tertentu yang belum tentu bahwa politik itu

kotor.1

1
Andreas Pandiangan.2017 .pengantar ilmu politik:suatu pengantar,semarang:SCUKnowledge Media.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ilmu Politik

Ilmu Politik merupakan suatu pengajaran yang hanya semata- mata berasal dari

sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus dan ruang lingkup yang jelas, bahwa dapat

dikatan ilmu politik itu masih sangat muda usiannya karena baru lahhir abad ke-19.

sebagai pembahsan rasional ilmu politik dapat dikatan lebih tua umurnya karena

sandarannya yang dilihat dari sejarah dan ilmu filsafat.

Di Indonesia kita mendapati beberapa karya tulis yang membahas masalah

sejarah dan kenegaraan, seperti misalnya negara kerta agama, yang telah ditulis sejak

zaman majapahit abad 13-15 masehi dan kalender babad tanah jawi. perkembangan

politik di asia masih sangat disayangkan karena minimnya pengetahuan masyarakat

sekitar yang belum mengenal seutuhnya perpolitikan indonesia.2

2.2 Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pengetahuan

Ilmu politiik sebagai ilmu pengetahuan semua berawal dari eksperimen

pengujian yang dilakukan dalam keadaan terkontrol ilu pengetahuan secara

kesseluruhan dari pokok pemikiran tertentu. walaupun perilaku masnusia sangatlah

kompleks, tetapi tetap saja pendekatan perilaku dengan ilmu pengetahuan mendapatkan

2
budiarjo miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik,Jakarta;gramedia.
keuntungan dengan memepelajari susunan politik. dengan ilmu dan wawasan kita

mnejasdi terbantu dengan argumen-argumen salah yang sedang tertimpa konflik.3

2.3 Bidang- Bidang Ilmu Politik

Pembagian Bidang dan Cabang ilmu politik dari UNESCO di tahun 1948,

seiring dengan perkembangan zamn dengan kajian-kajian ilmmu politik dan innteraksi

dengan displin ilmu lainnnya. The liang gie juga mencatat bahwa terdapat beberapa

pembagian bidang dan cabang ilmu politik yang dilakukan secaa berkelommpok dan

individu sarjana politik. dan terbagai menjadi 4 bidang telahaan yaitu :

1. Teori Politik

2. amarican political institusion and proceses

3. Comparative Political institusion and process

4. international relation, organization and law.4

2.4 Konsep – Konsep Politik

3
periksa charkes R Berger, Michael E rollof dan David R.Roskos- ewoldeson, 2014,handbook ilmu
komunikasi, (Yogyakarta: nusa media).
4
Salvadori (1950) The liang gie,Iilmu politik, (yogyakarta:yayasan studi ilmu da teknolgi) hal,61
A. Negara

Negara cukup banyak definisi dari berbagai ahli. Roger H soultau 1961

menyatakan bahwa negar adalah alat atau wewenang yang mnegatur atau mengendaikan

persoalan bersama atas nama masyarakat. Harold j. laski 1947 menyebut negara adalah

suatu masyarakt yang diintegrasikan karne amempunyai wewenang yang bersifat

memaksa dan yang secara lebih sah berkuasa terhadap individu atau kelompok bagian

dari masyarakat.

Oleh karen aitu negara bila dikaitkan dengan hkum mencakuo 3 aspek yakni

1. intergritas dari kekuasaaan POLITIK

2. Organisasi Pokok dari Kekuasaan Politik

3. Alat dari masyarakat yang mempuyai keuasaan untuk mengatut hubungan-

hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan

dalam masyarakat.

Adapun 2 tujuan negara yaitu :

1. mengendalikan dan mengatur gejala-gejala sosia yang bisa

membahayakan bangsa

2. mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongannya

ke arah tercapainnya tujuan-tujuan dari masyarakat ke arah tercapainnya tujuan-

tujuan dari masyarrakta seluruhnya.

Unsur-unsur negara yang dimaksudkan adalah

1. wilayah
2. penduduk

3. pemerintah

4. kedaulattan

B. Kekuasaan

kekuasaan dapat berbagai dari beberapa sumber. dapat berupa kedudukan,

kekayaan atau kepercayaan / agama. Kekuasaaan dapat menunjukan sesuatu pada

kegiatan, perilaku, kekayaan atau kepercayaan agama. wilayah kekuasaan menunjukan

pada siapa-siapa saja atau pihak-pihak maana saja yang dikuasai oleh orang atau

kelompok y nag berkuasa. contoh seorang menteri yang memiliki kekuasaaan pada

pegawai di berbagai kantor cabang kementrian.

C. Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan adalah merujuk pada proses yang terjadi dampai

keputusan itu tercapai . keputusan adalah hasil dari kahir penentuan yang sangat

alternatif . kepuutusan adalah konsep politik menyangkut kkeputusan-keputusan yang

diambi secara kolektif mengikat dan seluruh masyarakat. Krwl deutsch, 1972

berpendapat bahwa pengambilan keputusan harus secara umum. keputusan tentunya

berbeda dengan pengambilan keputusan yang sifatnya pribadi.

D. Kebijakan
Kebijakan Merupakan suatu kumpulan yang diambil oleh seorang pelaku atau

kelompok politik yang puya kuasa utuk melkasankan tujuan yang bersifat bersama.

tujuan itu disebut kebijkan publik. Menurut thomas dye 1981 kebijakn publik adalh

apapun yang pilihan pemerintah, selaku pemegang kekuasaan, untuk melakukan atau

tidak melakukan.5

E. Pembagian Alokasi

Alokasi merupakan pembagian dengan cara konsep politik adalah usaha denan

pmbagian dari nilai-niilai terbatas ke dan dalam masyarakt yang demikian.bertujuan

sebgai sarana terciptanya keadilan untuk masyarakat sejahtera. karena fasilitas-fasilitas

dari oemerintah terpenuhi dengan baik dari segi apapau baik kesehatan dan pendidikan

jika benr terlaksana.

2.5 Hubungan ilmu politik dengan ilmu lainnya

a. Pendekatan ilmu politik dengan filsafat

5
A.G.Subarsono,2006,analisis Kebijkan publik-konsep theory dan Apikasi,(yogyakarta:Pustaka
pelajar),hal.2.
6
Miriam Budiaharjo,ibid,hal 21,22.
dengan pendekatana interdisplenier tidak saja menjadikan suatu disiplin ilmu

tetapi membuat politikdan filsafat menjadi exixt dan relevan dengan konteks

keilmuwan yang pada zamannya. tak harus pada zamannnya sekarang juga perlu

berpolitik dengan pendekatan ilmu filsafat karw=ena sangatlah penting kaidah

agama untuk selalu diterapkan agar penerapan politik berjalan dengan baikdan

benar. 7

b. Pendekatan ilmu politik dengan antropologi

pendekatan ini dilakukan dengan cara pendekatan yang secara strukturional dan

fungsuionnla . oendekatan ideologi dan budaya , pendekatan yang berorientasi

pada para pelaku dan muncul di kondisi tertentu saja. karena perspektifnya lebih

meungkimnkan para peneliti melakukan pendekatan konstektual 8.

c. Pendekatan ilmu politik dengan ilmu ekonomi

pendekatan ini lebih menekankan pada penilai-penilaian tentang distribusi

kekayaan dan kekuasaaan dan dan daris itu diperoleh sebuah hasil atau

perunntutan yang otimal sesuai standar-standar penilaian yang sudah-sudah

7
mahfudzunaedi.2017.paradigma baru filsafat pendidikan islam,kencana.
8
semma mansyur.2008.negara dan korupsi.Jakarta:yayasanoborindonesia.
dipostulsasikan.pada endekatan ini harus diperhatikan dengan baik dan

diterapkan dengan baik agar apa yang dilakukan kedepannya tidak berujung

kepada kesalahan dalam penerapan ekonomial dalm politik. karena sekarang

yang kita ketahui bahwa perpolitikan di indonesia, mempunyai politisi yang ingin

jabatan tahta dan harta saja, 9

d. pendekatan ilmu politik dengan Komunikasi

pendekatan ilmmu politik dalam komunikasi dengan mengedepankan peranan

penting dalam berkomunikasi yang baik dan benar sehingga tercipta pandangan

baru pada sebuah kegiatan berpolitisi. membuat bahasa-bahsa indah yang

membuat tertarik pada orang-orang sehingga bisa di dongkrak keatas. dan dalam

mendemonstrasikan sesuatu hal haruslah dibutuhkan sebuah

kepanadianberkomunikasi supaya apa yang disampaikan tersamai jelas oleh

halayak ramai. 10

2.6 Pendekaatan Dalam Ilmu Politik

a. Pendekatan Legal/Institusional

9
deliarnov.2006.ekonomi politik,jakarta:erlangga.
10
sastrisunarti.2013.kajian lintas media,jakarta:gramedia.
Sering dinamakan pendekatan tradisional, dimana negara menjadi fokus pokok,
terutama segi konstitusional dan yuridisnya. Menyangkut sifat dari undang-undang
dasar, masalah kedaulatan, kedudukan dan kekuasaan formal dari lembaga kenegaraan
seperti parlemen, badan eksekutif, dan badan yudikatif.

b. Pendekatan Perilaku

Pemikiran pokok dari pendekatan ini adalah tidak ada gunanya membahas lembaga-
lembaga formal, kareena pembahasan seperti itu tidak banyak memberi informasi
mengenai proses politik yang sebenarnya. Pendekatan ini tidak menganggap lembaga
formal sebagai titik sentral atau independen, namun hanya sebagai kerangka bagi
kegiatan manusia. Penganut pendekatan perilaku mempelajari parlemen, maka yang
dibahas perilaku anggota parlemen. Ciri khas pendekatan perilaku ialah masyarakat
dapat dilihat dari suatu sistem sosial, dan negara sebagi suatu sistem politik yang
menjadi subsistem dari sistem sosial.

c. Pendekatan Neo-Marxis

Kalangan Neo-Marx merupakan cendikiawan yang berasal dari kalangan “borjuis” dan
seperti cendikiawan dimana-mana, enggan menggabungkan diri dalam organisasi besar.
Ada dua unsur dalam pemikiran Neo-Marx yang menarik, yaitu:
1. Ramalannya tentang runtuhnya kapitalisme yang tidak terelakkan
2. Etika humanisnya yang meyakini bahwa manusia pada hakikatnya baik
Salah satu kelemahan yang melekat pada golongan Neo-Marx adalah bahwa mereka
mempelajari Marx dalam keadaan dunia yang sudah banyak berubah. Fokus analisis
Neo-

Marx adalah kekuasaan serta konflik yang terjadi dalam negara, mengecam analisis
struktural-fungsional dari para behavioralis karena terlampau mengutamakan harmoni
dan keseimbangan sosial dalam suatu sistem politik. Melihat sejarah seolah-olah
terdorong oleh pertentangan antara dua kelas sosial, yang dulu dijelaskan sebagai
konflik antara mereka yang memiliki alat produksi ataupun yang tidak memiiki.

Teori Ketergantungan

Adalah kelompok yang mengkhususkan penelitiannnya pada hubungan antara negara


dunia pertama dan dunia ketiga. Kelompok ini berpendapat bahwa imperialisme itu
masih hidup, namun bentuk lain dominasi ekonomi di negara kaya terhadap negara yang
kurang maju. Andre Gunder Frank berpendapat bahwa penyelesaian masalah itu
hanyalah melalui revolusi sosial secara global. Teori ini juga ada perbedaan satu sama
lain, yang menarik dari pendukung teori ketergantungan , yang ada pada awalnya
memusatkan perhatian pada negara Amerika Selatan adalah pandangan mereka yang
membuka mata kita terhadap akibat dari dominasi ekonomi.

d. Pendekatan Pilihan Rasional

Muncul dan berkembang belakangan sesudah pertentangan antara pendekatan yang


dibicarakan mencapai konsensus adanya pluralitas dalam berbagai macam pandangan.
Pengikut pendekatan ini menimbulkan kejutan karena mencanangkan bahwa mereka
telah meningkatkan ilmu politik menjadi suatu ilmu yang benar-benar science. Para
penganut membuat simplifikasi yang radikal dan memakai model matematika untuk
menjelaskan dan menafsirkan gejala politik.

e. Pendekatan Institusionalisme Baru

Merupakan suatu visi yang meliputi beberapa pendekatan lain, bahkan beberapa bidang
ilmu pengetahuan lain, seperti sosiologi dan ekonomi. Institusionalisme dipicu oleh
pendekatan bevioralis yang melihat politik dan kebijakan publik sebagai hasil dan
perilaku kelompok besar atau massa. Dan pemerintah sebagai institusi yang hanya
mencerminkan kegiatan massa itu. Bentuk dan sifat dari institusionalis ditentukan oleh
para aktor serta pilihannnya. Pendekatan institusional baru menjelaskan bagaimana
organisasi institusi itu,apa tanggung jawab dari setiap peran dan bagaimana peran dan
institusi berinterksi.

Inti dari institusionalisme baru oleh Robert E. Goodin sebagai berikut:


1. Aktor dan kelompok melaksanakan proyeknya dalam suatu konteks yang dibatasi
secara kolektif
2. Pembatasan itu terdiri dari institusi
3. Pembatasan memiliki keuntungan bagi individu ataupun kelompok dalam mengejar
proyek masing-masing
4. Disebabkan karena faktor yang membatasi kegiatan individu dan kelompok
5. Pembatasan ini mempunyai akar historis
6. Pembatasan ini mewujudkan, memelihara, dan membangun peluang serta kekuatan
yang berbeda11

BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

11
Andi Muh.dzul Fadli(2017),buku ajar sistem politik indonesia ,jakarta:deepublish.
pendekatan ilmu politik dengan ilmu politik lainnya memang harus saling

berkesinmabungan, semua harus menyatu karena didalam setiap ilmu yang dipelajari

mengandung unsur politik didalamnya yang jika di terapkan dengan benar hasilnya akan

benar juga. haruslah dengan pendekatan-pendekatan yang baik, ilmu ilmu yang

berkaitan seperti ilmu filsafat, antropologi dan ekonomi politik . bertujuan agar

mengetahui lebih dalam perpolitikan dinegara itu bagaimana.

3.2Saran

sebagai salah seorang penduduk negeri atau mahasiswa haruslah mengetahui arti dari

politik sessungguhnya dengan mempelajari seluk-beluk didalam politik memalui ilmu-

ilmunya pendekatan-pendekatan politik serta ikut menerapkan perpolitikan di negeri.

bukan hanya membuat kisruh tentang berita bahwa politik itu kotor tetapi bagaimana

kita menerapkannya dengan secara bbaik dan benar

DAFTAR PUSTAKA

Andreas Pandiangan.2017 .pengantar ilmu politik:suatu


pengantar,semarang:SCUKnowledge Media.
budiarjo miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik,Jakarta;gramedia.

periksa charkes R Berger, Michael E rollof dan David R.Roskos- ewoldeson,


2014,handbook ilmu komunikasi, (Yogyakarta: nusa media).

Salvadori (1950) The liang gie,Iilmu politik, (yogyakarta:yayasan studi ilmu da


teknolgi) hal,61

A.G.Subarsono,2006,analisis Kebijkan publik-konsep theory dan Apikasi,


(yogyakarta:Pustaka pelajar),hal.2.

Miriam Budiaharjo,ibid,hal 21,22.

mahfudzunaedi.2017.paradigma baru filsafat pendidikan islam,kencana.

semma mansyur.2008.negara dan korupsi.Jakarta:yayasanoborindonesia.

deliarnov.2006.ekonomi politik,jakarta:erlangga.

sastrisunarti.2013.kajian lintas media,jakarta:gramedia.

Andi Muh.dzul Fadli(2017),buku ajar sistem politik indonesia ,jakarta:deepub

Anda mungkin juga menyukai