POLITIK LAINNYA
Disusun Oleh:
Daftar isi........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 kesimpulan................................................................................................................8
3.2 saran..........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya kita memandang , dan memahami bahwa politik secara sepotong
–sepotong atau tidak utuh. bahkan fenomena Dinamika Politik cenderug hanya
Termasuk rebutan kursi legislatif dalam pemilu, Politik tidak hanya berlangsung
bahkan kekerasan di satu sisi, dan penipuan , manipulasi dan kebohongan lainnya.
pengalaman empiris para politisi akhir- akhir ini menyamakan segala sesuatu
politik dengan hal kotor, tidak bermoral , dan tindakan mau menag sendiri. padahal
ilmu yang mempelajari dari segi sis-sisi tertentu yang belum tentu bahwa politik itu
kotor.1
1
Andreas Pandiangan.2017 .pengantar ilmu politik:suatu pengantar,semarang:SCUKnowledge Media.
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Politik merupakan suatu pengajaran yang hanya semata- mata berasal dari
sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus dan ruang lingkup yang jelas, bahwa dapat
dikatan ilmu politik itu masih sangat muda usiannya karena baru lahhir abad ke-19.
sebagai pembahsan rasional ilmu politik dapat dikatan lebih tua umurnya karena
sejarah dan kenegaraan, seperti misalnya negara kerta agama, yang telah ditulis sejak
zaman majapahit abad 13-15 masehi dan kalender babad tanah jawi. perkembangan
kompleks, tetapi tetap saja pendekatan perilaku dengan ilmu pengetahuan mendapatkan
2
budiarjo miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik,Jakarta;gramedia.
keuntungan dengan memepelajari susunan politik. dengan ilmu dan wawasan kita
Pembagian Bidang dan Cabang ilmu politik dari UNESCO di tahun 1948,
seiring dengan perkembangan zamn dengan kajian-kajian ilmmu politik dan innteraksi
dengan displin ilmu lainnnya. The liang gie juga mencatat bahwa terdapat beberapa
pembagian bidang dan cabang ilmu politik yang dilakukan secaa berkelommpok dan
1. Teori Politik
3
periksa charkes R Berger, Michael E rollof dan David R.Roskos- ewoldeson, 2014,handbook ilmu
komunikasi, (Yogyakarta: nusa media).
4
Salvadori (1950) The liang gie,Iilmu politik, (yogyakarta:yayasan studi ilmu da teknolgi) hal,61
A. Negara
Negara cukup banyak definisi dari berbagai ahli. Roger H soultau 1961
menyatakan bahwa negar adalah alat atau wewenang yang mnegatur atau mengendaikan
persoalan bersama atas nama masyarakat. Harold j. laski 1947 menyebut negara adalah
memaksa dan yang secara lebih sah berkuasa terhadap individu atau kelompok bagian
dari masyarakat.
Oleh karen aitu negara bila dikaitkan dengan hkum mencakuo 3 aspek yakni
dalam masyarakat.
membahayakan bangsa
1. wilayah
2. penduduk
3. pemerintah
4. kedaulattan
B. Kekuasaan
pada siapa-siapa saja atau pihak-pihak maana saja yang dikuasai oleh orang atau
kelompok y nag berkuasa. contoh seorang menteri yang memiliki kekuasaaan pada
C. Pengambilan Keputusan
keputusan itu tercapai . keputusan adalah hasil dari kahir penentuan yang sangat
diambi secara kolektif mengikat dan seluruh masyarakat. Krwl deutsch, 1972
D. Kebijakan
Kebijakan Merupakan suatu kumpulan yang diambil oleh seorang pelaku atau
kelompok politik yang puya kuasa utuk melkasankan tujuan yang bersifat bersama.
tujuan itu disebut kebijkan publik. Menurut thomas dye 1981 kebijakn publik adalh
apapun yang pilihan pemerintah, selaku pemegang kekuasaan, untuk melakukan atau
tidak melakukan.5
E. Pembagian Alokasi
Alokasi merupakan pembagian dengan cara konsep politik adalah usaha denan
dari oemerintah terpenuhi dengan baik dari segi apapau baik kesehatan dan pendidikan
5
A.G.Subarsono,2006,analisis Kebijkan publik-konsep theory dan Apikasi,(yogyakarta:Pustaka
pelajar),hal.2.
6
Miriam Budiaharjo,ibid,hal 21,22.
dengan pendekatana interdisplenier tidak saja menjadikan suatu disiplin ilmu
tetapi membuat politikdan filsafat menjadi exixt dan relevan dengan konteks
keilmuwan yang pada zamannya. tak harus pada zamannnya sekarang juga perlu
agama untuk selalu diterapkan agar penerapan politik berjalan dengan baikdan
benar. 7
pendekatan ini dilakukan dengan cara pendekatan yang secara strukturional dan
pada para pelaku dan muncul di kondisi tertentu saja. karena perspektifnya lebih
kekayaan dan kekuasaaan dan dan daris itu diperoleh sebuah hasil atau
7
mahfudzunaedi.2017.paradigma baru filsafat pendidikan islam,kencana.
8
semma mansyur.2008.negara dan korupsi.Jakarta:yayasanoborindonesia.
dipostulsasikan.pada endekatan ini harus diperhatikan dengan baik dan
diterapkan dengan baik agar apa yang dilakukan kedepannya tidak berujung
yang kita ketahui bahwa perpolitikan di indonesia, mempunyai politisi yang ingin
penting dalam berkomunikasi yang baik dan benar sehingga tercipta pandangan
membuat tertarik pada orang-orang sehingga bisa di dongkrak keatas. dan dalam
halayak ramai. 10
a. Pendekatan Legal/Institusional
9
deliarnov.2006.ekonomi politik,jakarta:erlangga.
10
sastrisunarti.2013.kajian lintas media,jakarta:gramedia.
Sering dinamakan pendekatan tradisional, dimana negara menjadi fokus pokok,
terutama segi konstitusional dan yuridisnya. Menyangkut sifat dari undang-undang
dasar, masalah kedaulatan, kedudukan dan kekuasaan formal dari lembaga kenegaraan
seperti parlemen, badan eksekutif, dan badan yudikatif.
b. Pendekatan Perilaku
Pemikiran pokok dari pendekatan ini adalah tidak ada gunanya membahas lembaga-
lembaga formal, kareena pembahasan seperti itu tidak banyak memberi informasi
mengenai proses politik yang sebenarnya. Pendekatan ini tidak menganggap lembaga
formal sebagai titik sentral atau independen, namun hanya sebagai kerangka bagi
kegiatan manusia. Penganut pendekatan perilaku mempelajari parlemen, maka yang
dibahas perilaku anggota parlemen. Ciri khas pendekatan perilaku ialah masyarakat
dapat dilihat dari suatu sistem sosial, dan negara sebagi suatu sistem politik yang
menjadi subsistem dari sistem sosial.
c. Pendekatan Neo-Marxis
Kalangan Neo-Marx merupakan cendikiawan yang berasal dari kalangan “borjuis” dan
seperti cendikiawan dimana-mana, enggan menggabungkan diri dalam organisasi besar.
Ada dua unsur dalam pemikiran Neo-Marx yang menarik, yaitu:
1. Ramalannya tentang runtuhnya kapitalisme yang tidak terelakkan
2. Etika humanisnya yang meyakini bahwa manusia pada hakikatnya baik
Salah satu kelemahan yang melekat pada golongan Neo-Marx adalah bahwa mereka
mempelajari Marx dalam keadaan dunia yang sudah banyak berubah. Fokus analisis
Neo-
Marx adalah kekuasaan serta konflik yang terjadi dalam negara, mengecam analisis
struktural-fungsional dari para behavioralis karena terlampau mengutamakan harmoni
dan keseimbangan sosial dalam suatu sistem politik. Melihat sejarah seolah-olah
terdorong oleh pertentangan antara dua kelas sosial, yang dulu dijelaskan sebagai
konflik antara mereka yang memiliki alat produksi ataupun yang tidak memiiki.
Teori Ketergantungan
Merupakan suatu visi yang meliputi beberapa pendekatan lain, bahkan beberapa bidang
ilmu pengetahuan lain, seperti sosiologi dan ekonomi. Institusionalisme dipicu oleh
pendekatan bevioralis yang melihat politik dan kebijakan publik sebagai hasil dan
perilaku kelompok besar atau massa. Dan pemerintah sebagai institusi yang hanya
mencerminkan kegiatan massa itu. Bentuk dan sifat dari institusionalis ditentukan oleh
para aktor serta pilihannnya. Pendekatan institusional baru menjelaskan bagaimana
organisasi institusi itu,apa tanggung jawab dari setiap peran dan bagaimana peran dan
institusi berinterksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
11
Andi Muh.dzul Fadli(2017),buku ajar sistem politik indonesia ,jakarta:deepublish.
pendekatan ilmu politik dengan ilmu politik lainnya memang harus saling
berkesinmabungan, semua harus menyatu karena didalam setiap ilmu yang dipelajari
mengandung unsur politik didalamnya yang jika di terapkan dengan benar hasilnya akan
benar juga. haruslah dengan pendekatan-pendekatan yang baik, ilmu ilmu yang
berkaitan seperti ilmu filsafat, antropologi dan ekonomi politik . bertujuan agar
3.2Saran
sebagai salah seorang penduduk negeri atau mahasiswa haruslah mengetahui arti dari
bukan hanya membuat kisruh tentang berita bahwa politik itu kotor tetapi bagaimana
DAFTAR PUSTAKA
deliarnov.2006.ekonomi politik,jakarta:erlangga.