Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDEKATAN POLITIK

NAMA KELOMPOK :

1. SILVISTER NADA
2. KRISTIANUS ARIANTO

PERKUMPULAN BADAN PENDIDIKAN KARYA BANGSA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSADA KHATULISTIWA SINTANG

TAHUN AKADEMIK 2022/20


KATA PENGANTAR

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa, karena telah memberikan rahmatnya kepada kita semua, berupa
kesehatan dan kelancaran dalam segala hal, sehingga kami dapat memyelesaikan
makalah ini tanpa ada nya halangan.

Pada kesempatan ini kami menggucapkan banyak terima kasih kepada


seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat memberi nilai tambah bagi
para pembaca dan pemakainya.

Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya, bahwa


makalah yang telah kami selesaikan ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
kritik dan saran dari para pembaca sanggat diharapkan dengan tujuan
penyempurnaan makalah ini. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami
perhatikan dan pertimbangkan perbaikan di masa yang akan datang.

Sintang, Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2

A. Pendekatan Ilmu Politik......................................................................2

BAB III PENUTUP.........................................................................................6

A. Kesimpulan.........................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendekatan politik dalam pandangan umum ilmu pengetahuan adalah suatu
yang dapat di uji kebenarannya melalui suatu eksperimen terkontrol. Namum
manusia adalah makhluk yang kreatif. Manusia selalu melakukan hal-hal yang
dapat diamati dalam keadaan terkontrol. Oleh karena itu untuk memahami
politik sebagai ilmu, banyak orang yang menggunakan cara pendekatan-
pendekatan khusus.
Pendekatan merupakan cara memperoleh suatu pengetahuan dengan
berdasarkan pengamatan akan hal-hal tertentu. Beberapa pendekatan dalam
ilmu politik yaitu: pendekatan institusional, pendekatan perilaku, dan
pendekatan institusional baru.
Menurut Vernom Van Dyke seorang sarjana politik terkemuka, pendekatan
adalah kriteria untuk menyeleksi masalah dari suatu data yang relevan. Dengan
kata lain pendekatan mencakup standar atau tolak ukur dalam memilah
masalah serta menentukan mana data yang akan diteliti dan mana data yang
akan dikesampingkan.
Pendekatan-pendekatan yang hadir itu akan berguna agar ilmu politik
terbuka terhadap berbagai prespektif atau sudut pandang bagaimana
permasalahan politis bisa dijabarkan.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu pendekatan politik
2. Apa saja pendekatan-pendekatan dalam ilmu politik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan Ilmu Politik


Pendekatan ilmu politik semakin lama semakin bervariasi bahkan
proses pendekatan politik sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. ilmu
politik mengalami perkembangan yang sangat menarik sebagai disiplin
ilmu. Mengapa demikian? Karena perkembangan tersebut adanya diwarnai
perdebatan antar ilmuan politik yang berbeda pandangan. Dan bagaimana
proses pendekatan politik pada masa kini?

Dalam artikel dari salah satu sumber atau berita online dengan judul
pembahasan ”Pendekatan politik damai Indonesia tangani masalah” dalam
artikel mengutipkan bahwa duta besar rusia untuk Indonesia Mikhail
Galuzin mengatakan bahwa dalam menangani masalah politik dalam negeri
Indonesia sangat baik ”Pendekatan pemerintah Indonesia menanggapi
masalah dalam negerinya secara damai adalah sebuah contoh yang baik
dalam menghadapi masalah domestik. Indonesia sudah mengambil langkah
yang benar agar tidak terjadi pergolakkan dalam negeri nya Galuzin juga
menambahkan pendekatan tersebut dapat ditetapkan di negara yang
mengalami konflik contohnya: Ukraina”

Dari penjelasan kutipan berikut artinya Indonesia sangat baik dalam


peroses pendekatan politiknya Indonesia sebagai sebuah negara yang
memiliki peranan didunia dan semakin dipertimbangkan dalam melakukan
pendekatan baik terserbut, terdapat banyak sekali pendekatan dalam ilmu
politik. Ada 3 point pendekatan yang selalu dibahas yaitu:

1. Pendekatan Institusional
Pendekatan ini sering dinamakan tradisional dan mulai berkembang
pada abad ke 19 pada masa sebelum perang dunia II. Dalam pendekatan ini
negara menjadi fokus utama, terutama segi konstitusional dan yuridisnya.
Bahasan tradisional menyangkut undang-undang dasar, masalah kedaulatan,
kedudukan, dan kekuasaan formal serta yuridis dari lembaga-lembaga
kenegaraan seperti parlemen, badan eksekutif, dan badan yudikatif. Dengan
demikian pendekatan tradisional ini mencakup baik unsur legal maupun
unsur institusional.

Mempelajari parlemen dengan pendekatan ini maka yang akan


dibahas adalah kekuasaan serta wewengan yang dimilikinya, seperti
tertuang dalam naskah-naskah resmi ( undang-undang dasar, undang-
undang atau peraturan tata tertib ). Para peneliti Tradisional tidak mengkaji
apakah lembaga itu memang terbentuk dan berfungsi seperti yang
dirumuskan dalam naskah-naskah resmi tersebut. Pada saat bersamaan
pendekatan tradisional tidak menghiraukan organisasi-organisasi informal.

Pendekatan ini lebih sering bersifat normative yaitu sesuai dengan


ideal atau standar tertentu dengan mengasumsikan norma-norma demokrasi
barat. Menurut penglihatan ini, negara ditafsirkan sebagai badan dari norma-
norma konstitusional yang formal.

Pada pertengahan dasawarsa 1930an beberapa sarjana di amerika


serikat mulai mengemukakan suatu pandangan yang lebih melihat politik
sebagai kegiatan atau proses, dan negara sebagai sarana pembuatan
kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Bagi mereka,
esensi dari politik adalah kekuasaan, terutama kekuasaan untuk menentukan
kebijakan publik.
2. Pendekatan perilaku dan pilihan rasional

Salah satu pemikiran pokok dalam pendekatan perilaku ialah bahwa


tidak ada gunanya membahas lembaga-lembaga formal karena pembahasan
seperti itu tidak banyak memberikan informasi mengenai proses politik yang
sebenarnya. Sementara itu, inti "pilihan rasional" ialah bahwa individu
sebagai aktor terpenting dalam dunia politik dan sebagai makhluk yang
rasional selalu mempunyai tujuan-tujuan yang mencerminkan apa yang
dianggapnya kepentingan diri sendiri. Kedua pendekatan ini (perilaku dan
pilihan rasional), memiliki fokus utama yang sama yakni individu atau
manusia. Meskipun begitu, penekanan kedua pendekatan ini tetaplah
berbeda satu sama lainnya. Pendekatan perilaku timbul dan mulai
berkembang di amerika pada tahun 1950-an seusai Perang Dunia II. Adapun
sebab-sebab kemunculannya adalah seabgai berikut. Pertama, sifat
deskriptif dari ilmu politik dianggap tidak memuaskan, karena tidak realistis
dan sangat berbeda dengan kenyataan sehari-hari. Kedua, ada kekhawatiran
bahwa, jika ilmu politik tidak maju dengan pesat, ia akan ketinggalan
dibanding dengan ilmu-ilmu lainnya, seperti sosiologi dengan tokohnya
Max Weber (1864-1920) dan Talcott Parsons (1902-1979), antropologi, dan
psikologi.Ketiga, di kalangan pemerintah Amerika telah muncul keraguan
mengenai kemampuan para sarjana ilmu politik untuk menerangkan
fenomena politik.

Adapun aspek yang ditekankan dalam pendekatan ini adalah:

 Menekankan pada teori dan metodologi. Dalam mengembangkan


studi ilmu politik, teori berguna untuk menjelaskan berbagai
fenomena dari keberagaman di dalam masyarakat.
 Menolak pendekatan normatif. Kaum behavioralis menolak hal-hal
normatif yang dikaji dalam pendekatan institusionalisme karena
pendekatan normatif dalam upaya menciptakan "pemerintahan yang
baik" itu bersifat bias.
 Menekankan pada analisis individual. Kaum behavioralis
menganalisis letak atau pengaturan aktor politik secara individual
karena fokus analisisnya memang tertuju pada analisis perilaku
individu.
 Masukan (inputism) yang memperhatikan masukan dalam sistem
politik (teori sistem oleh David Easton, 1953) atau tidak hanya
ditekankan pada strukturnya saja seperti dalam pendekatan
institusionalisme.
3. Pendekatan kelembagaan baru

Pendekatan kelembagaan baru lebih merupakan suatu visi yang


meliputi beberapa pendekatan lain, bahkan beberapa bidang ilmu
pengetahuan lain seperti ekonomi dan sosiologi. Berbeda dengan
institusionalisme lama yang memandang institusi negara sebagai suatu hal
yang statis dan terstruktur, pendekatan kelembagaan baru memandang
negara sebagai hal yang dapat diperbaiki ke arah suatu tujuan tertentu.
Kelembagaan baru sebenarnya dipicu oleh pendekatan behavioralis atau
perilaku yang melihat politik dan kebijakan publik sebagai hasil dari
perilaku kelompok besar atau massa, dan pemerintah sebagai institusi yang
hanya mencerminkan kegiatan massa itu. Bentuk dan sifat dari institusi
ditentukan oleh aktor beserta juga dengan segala pilihannya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari apa yang telah dibahas mengenai pendekatan-pendekatan dalam
ilmu politik, perbedaan yang terjadi diakibatkan berbedanya pandangan para
ilmuwan politik dalammemahami ilmu politik. Objek yang dibahas atau diteliti
adalah sama, namun cara dalammemahaminyalah yang berbeda. Dengan
berbagai pandangan dan pendekatan yang berbeda inilah yang membuat ilmu
politik lebih beragam pengertiannya. Namun dengan banyaknya pendekatan ini
tidak mengakibatkan pemahaman yang salah dalammempelajari ilmu politik
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Budiardjo, Miriam.,dkk. 1996. Teori-teori Politik Dewasa Ini. PT Raja Granfindo

Persada. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai