Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Dasar – Dasar Ilmu Politik
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS ANDALAS
TP 2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan
Legal/Institusional Dalam Ilmu Politik” ini tepat pada waktunya.
Terselesaikannya makalah ini tidak bisa terlepas dari peran serta berbagai pihak
yang turut membantu. Pada kesempatan ini disampaikan penghargaan dan ucapan
terimakasih yang setulus – tulusnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA selaku dosen mata kuliah Dasar – Dasar
Ilmu Politik.
2. Rekan – rekan yang membantu secara langsung maupun tidak langsung.
Disadari bahwa dalam penyusunannya makalah ini tidak lupus dari berbagai
kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dalam rangka penyempurnaan-nya dari pembaca yang
budiman.
4 Desember 2021
Pekanbaru, Riau
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis membahas tentang : (1) Latar Belakang, (2) Rumusan
Masalah, (3) Tujuan, dan (4) Manfaat.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
prose pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran
ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan
strategi pembelajaran discovery dan ikuiri serta strategi pembelajaran induktif.1
Pendekatan dalam Ilmu Politik dalam pandangan umum ilmu pengetahuan adalah
suatu yang dapat diuji kebenarannya melalui suatu eksperimen terkontrol. Namu, manusia
adalah makhluk yang kreatif. Manusia selalui melakukan hal – hal baru yang tidak dapat
diamati dalam keadaan terkontrol. Oleh karena itu, untuk memahami politik sebagai ilmu,
banyak orang yang menggunakan cara pendekatan – pendekatan khusus.
1
Sanjaya 2018:127
2
Ridha dan Basuki 2008
1
teori ini digunakan untuk menjelaskan tindakan dan pengambilan keputusan dalam
organisasi public.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendekatan Legal/Intitusional dalam Ilmu Politik
Pendekatan legal atau institusional adalah pendekatan tertua dalam dunia politik.
Selain itu, pendekatan legal atau institusional dikenal juga dengan pendekatan tradisional
yang merupakan pendekatan paling awal dalam dunia politik. Pendekatan legal atau
institusional berkembang pada abad ke-19 pada masa sebelum perang II.
Dalam pendekatan ini, negara yang menjadi focus kajian utamanya terutama dalam
konstitusional dan yuridisnya. Pendekatan ini menyangkut sifat dari Undang – Undang
Dasar, masalah kedaulatan, kedudukan dan kekuasaan formal serta yuridis dari lembaga –
lembaga kenegaraan seperti parlemen, badam eksekutif dan badan yudikatif.
Kritik terhadap pendekatan ini biasanya ketika pendekatan ini tidak meneliti apakah
lembaga kenegaraan memang terbentuk dan berfungsi seperti yang diuraikan dalam naskah
– naskah resmi kenegaraan, cenderung menyoroti organisasi – organisasi yang tidak formal,
seperti kelompok kepentingan dan media massa, bahasan lebih deskriptif daripada analitis,
lebih banyak menggunakan ulasan sejarah, seperti menelusuri perkembangan parlemen,
lebih bersifat normative karena fakta dan norma kurang dibedakan, bahkan seringkali
berkaitan, lalu kurang memberikan sumbangan terhadap bentuk pembentukan teori baru.
3
2.2 Konsep Pendekatan Legal/Institusional
Sesuai dengan namanya, maka pokok bahasan dalam pendekatan ini mencangkup
unsur – unsur legal dan institusional, misalnya sifat – sifat Undang – Undang Dasar,
masalah kedaulatan, kedudukan dan kekuasaan formal dan yuridis lembaga – lembaga
kenegaraan seperti badan eksekutif, yudikatif dan legislative.
Jika kita mempelajari lembaga eksekutif misalnya, maka kita akan membahas
kekuasaan dan wewenang presiden sebagaimana yang tertuang dalam kostitusi,
hubungannya dengan lembaga – lembaga negara lainnya, tugas dan tanggung jawabnya,
hubungannya dengan menteri – menteri dalam kabinetnya, dan sebagainya.
Para peneliti tradisional tidak mengkaji apakah lembaga itu memang terbentuk dan
berfungsi seperti yang dirumuskan dalam naskah – naskah resmi tersebut, apalagi bertanya
mengapa ada diskrepansi antara struktur formal dan gejala – gejala yang dapat diamati
dalam praktik. Pendekatan tradisional tidak menghiraukan organisasi – organisasi
informala, seperti kelompok kepentingan dan kelompok lainnya dan juga media
komunikasi.
Pendekatan legal ini lebih bersifat statis dan deskriptif daripada analitis dan banyak
memakai ulasan sejarah. Dan didalam pembahasan nya, fakta yang dapat dibuktikan
melalui pengalaman ataupun pengamatan kurang dibedakan dengan norma ideal atau
standar yang harus menjadi pedoman untuk perilaku.
4
Sarat nilai dalam pendekatan legal/institusional yaitu syarat baik dan buruk dalam
masyarakat. Pendekatan legal gagal dalam pembangunan teori. Namun, banyak
menghasilkan filsafat politik atau acuan hukum dan etika politik. Teorinya berupa
penjelasan yang berasal dari fakta empiric, sedangkan filsafat berupa penjelasan yang tidak
berasal dari fakta empiric.
Di Amerika, pandangan baru memang lebih mudah dapat diterima karena keadaan
sosial banyak berbeda dengan keadaan Eropa. Namun penelitian mengenai kekuasaan
sangat sulit untuk dilaksanakan dan kurang dapat berkembang pada masa itu. Dan
memusatkan pandangan dan perhatian pada kekuasaan yang membuka jalan bagi timbulnya
pendekatan lain yang bersifat fungsional.
5
2. Strukturalisme yang berfokus pada perangkat kelembagaan utama atau
menekankan pentingnya keberadaan struktur, dan struktur itu pun dapat
menentukan perilaku seseorang.
3. Holistic (holism) yang menekankan pada kajian system yang menyeluruh atau
holistic alih – alih dalam memeriksa lembaga yang bersifat individu seperti
legislative.
4. Sejarah (historicism) yang menekankan pada analisisnya dalam aspek sejarah
seperti kehidupan sosial-ekonomi dan kebudayaan.
5. Analisis normative yang menekankan analisisnya dalam aspek yang normatif
sehingga akan terfokus pada penciptaan good government.
6
4. Pendekatan ini cenderung mempelajari evolusi institusi – institusi formal.
Misalnya, kita ingin mempelajari asal usul DPR/MPR RI, maka kita akan
mempelajarinya hingga pada parlemen pada masa pendudukan Belanda di tahun
1930-an.
5. Pendekatan ini cenderung mengkaji negara secara individual satu persatu, tidak
membandingkan antara satu negara dengan negara lainnya. Misalnya,
mempelajari parlemen di Inggris atau system presidensial di Perancis dan
seterusnya.
Akan tetapi, pendekatan legal/institusional ini sering dikritik karena sejumlah sifat –
sifat kajiannya. Kritik – kritik itu biasanya seperti :
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kajian utama dalam pendekatan legal/institusional ini yang menjadi fokus yaitu
kontitusional dan yuridis. Sebab pendekatan ini menyangkut sifat dari Undang – Undang
Dasar, masalah kedaulatan, kedudukan dan kekuasaan formal serta yuridis dari lembaga –
lembaga kenegaraan. Pendekatan legal/institusional ini bersifat normative serta tidak dapat
dibedakan antara fakta dengan norma. Pendekatan legal/institusional cenderung kurang
menyoroti organisasi – organisasi yang bersifat tidak formal. Pendekatan ini juga lebih
banyak menggunakan ulasan sejarah sebab pendekatan ini termasuk kedalam pendekatan
tradisional.
Pendekatan legal ini lebih bersifat statis dan deskriptif daripada analitis dan banyak
memakai ulasan sejarah. Dan didalam pembahasan nya, fakta yang dapat dibuktikan
melalui pengalaman ataupun pengamatan kurang dibedakan dengan norma ideal atau
standar yang harus menjadi pedoman untuk perilaku.
8
3.2 Saran
Untuk para penggelut dalam bidang politik, kita semua menjadi agen of change.
Dan alangkah baiknya untuk kita semua memahami Dasar – Dasar Ilmu Politik terutama
pendekatan – pendekatan dalam ilmu politik yang menjadi teknik serta ilmu dalam politik
agar apa yang ditujukan bersama akan terwujud dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi
kita semua untuk memahami pendekatan ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, P. M. (2017). Dasar - Dasar Ilmu Politik. (M. Riyadh, & R. Pradana, Eds.)
Jakarta: Gramedia Kompas Utama.
Prof. Miriam Budiardjo, N. S. (n.d.). Ilmu Politik : Ruang Lingkup dan Konsep.
ISIP4212/MODUL 1.
10