Anda di halaman 1dari 1

Teori politik kontemporer

1. Teori instrumentalis

Teori ini menekankan kepada karakter kelas dari sebuah negara dalam kerangka siapa yang
mengontrol. Dasar teori ini adalah adanya kelas penguasa atau borjouis menjalankan secara penuh
negara dengan segala aspeknya. Ketika kelas borjouis berkuasa didalam negara, maka tentu
ideologi serta implementasinya mencerminkan borjuasi yang dekat dengan kapitalisme.

2. Teori strukturalis

Teori ini bertolak belakang dengan teori instrumentalis, yaitu bukan menyoroti tentang
masalah siapa yang memerintah, melainkan struktur kelas kapitalis dan hambatannya
terhadap negara. Teori ini menyoroti struktur dasar yang menjadi basis dari negara dan
hubungannya dengan kapitalisme. David Milliband menyatakan dalam bukunya Marxism dan
politics bahwa teori strukturalis ini bukan sekedar menyoroti tujuan dan perilaku elit negara,
melainkan hambatan apa yang terjadi secara struktural, dimana sistem sosio-ekonomi akan
membentuk konteks atau makna didalm suatu negara itu sendiri.

Teori ini terbagi menajdi dua bagian, yaitu yang pertama strukturalis politik yang mana
struktur didalam suatu negara yang akan menciptakan sebuah kohesifitas antara faktor
produksi dengan aspek kapitalisme dalam suatu wilayah. Strukturalisme politik tetap
menyatakan kekuatan politik akan terpecah – pecah sehingga dari ketidaksatuan antara aspek
satu dengan lainnya, dan akan menghasilkan kelas dominan dan dapat mengukuhkan peran
negara dalam mengatur dan menghimpun kekuatan.

Yang kedua strukturalisme ekonomi, yang dimana basis dasar proses produksi yang
sangat penting dalam aktivitas ekonomi suatu negara. Kapitalisme merupakan sebuah efek
dari perkembangan globalisasi yang semakin lama dipengaruhi oleh kelas yang berkuasa
dalam melanggengkan nilai produksi yang ada sehingga terciptanya dikotomi kelas yang
cukup rawan memunculkan konflik horizontal.

Anda mungkin juga menyukai