Anda di halaman 1dari 23

BIRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA

NETRALITAS
BIROKRASI
Oktober 2020

bpi

01.
Kelas A 2016
Deni Fauzi Yusup 170410160013
Panji Haikal Madani 170410160069

02. B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA



Definisi Birokrasi
Adapun
menurut Max Weber dalam karyanya “The Theory of Economic and Social
Organization” weber mengemukakan
konsepnya tentang “ The Ideal Type of Bureaucracy”. Menurut Weber
pembentukan organisasi pemerintahan yang dikenal sebagai Birokrasi Pemerintah
merupakan ciri pokok dari organisasi rasional yang lebih sesuai dengan
masyarakat modern. Hal tersebut didasarkan kepada pemahaman Weber tentang sifat
manusia dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia itu sendiri yang menghasilkan
pemikiran pertama Weber yang dikenal dengan “Social Action”.
• kemudian
tahapan kedua pemikiran weber berkenaan dengan birokrasi ialah semua aktifitas
dalam kehidupan manusia adalah berkelompok maka dari itu diperlukannya
aturan-aturan yang jelas dan manusia tersebut harus mematuhi hukum yang
diberlakukan, pemikiran ini dinamakan dengan pemikiran “Keyakninan Dasar
Otoritas Legal”
• Pada
tahapan ketiga pemikiran weber, menyebutkan bahwa dalam sebuah organisasi, ada
aturan-aturan yang harus dipatuhi, yang kemudian disebut dengan “Dalil Otoritas Ilegal”

03. B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Teori Birokrasi
Aliran pemikiran tentang birokrasi diknal dengan istilah
TEORI, antara lain:

1. Teori rational-administrative model, adalah model yang dikembangkan oleh Max


Weber. Model ini menyatakan bahwa birokrasi yang ideal adalah birokrasi
yang berdasarkan pada sistem peraturan yang rasional, dan tidak
berdasarkan pada paternalisme kekuasaan dan kharisma.
2. Teori power block mode, adalah berdasar pada pemikiran bahwa birokrasi adalah
merupakan penghalang (block) rakyat dalam melaksanakan kekuasaan.

4 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Teori Birokrasi
3. Teori bureaucratic oversupply model, adalah sebuah teori yang berbasis pada pemikiran
ideologi liberalisme. Teori ini muncul sebagai respon dari teori birokras
Weber maupun Karl Max. Teori ini pada intinya menyoroti kapasitas
organisasi birokrasi yang dipandang terlalu besar (too large), terlalu
mencampuri urusan rakyat (too intervenee), dan mengkonsumsi terlalu banyak
sumber daya (consumning too many scarce resources).

4. Teori new public service, azdalah merupakan bentuk antithesa (penentangan)


terhadap pemikiran bahwa peranan birokrasi hendaknya diserahkan kepada
mekanisme pasar. Menurut teori ini bagaimanapun juga birokrasi merupakan
organisasi yang memiliki peranan dan corak kerja yang berbeda dengan
sektor swasta sehingga peranannya tidak mungkin digantikan dengan organisasi swasta (private
5.
sector).
B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA
Peran dan Fungsi Birokrasi
• Birokrasi memiliki keterkaitan erat dengan berbagai fenomena kekuasaan, pemerintahan,
negara, konstitusi (perundang-undangan), pemimpin, kebijakan (filosofi pemerintahan), dan lain-lain
(kehidupan kenegaraan sehari-hari).
Dalam sebuah negara pasti terdapat suatu konflik, berdasarkan hal tersebut dibuatlah peraturan
dimana negara harus menjamin bahwa peraturan tersebut dapat dijalankan oleh semua elemen
dalam suatu negara. Maka disinilah dibutuhkan nya suatu alat kelengkapan negara atau yang biasa
disebut dengan birokrasi. Kemudian birokrasi juga dibentuk oleh pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam hal pelayanan publik, oleh karena itu birokrasi berkedudukan sebagai
organ yang mengorganisir negara dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejateraan rakyat. Dengan demikian peran birokrasi menentukan berjalannya
kehidupan masyarakat dan negara. Artinya jika birokrasi baik, maka negara dan masyarakat juga
akan baik, demikian juga sebaliknya,

6 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Politik Birokrasi dan Teori Demokrasi
• Politik birokrasi dapat memiliki arti yang berbeda .
Namun, pada umumnya mengacu kepada berbagai macam perilaku, peran, dan fungsi
birokrasi. Setidaknya lima perspektif atau sudut pandang menjelaskan politik birokrasi, dalam arti
luas, yang berimplikasi pada demokrasi dan teori administrasi. Dalam perspektif pertama, yaitu
“politics of bureaucracy”, terdapat banyak varian dalam perspektif ini sebagai contoh pembuatan
kebijakan versus implementasi ketat, birokrasi sebagai distribusi dan redistribusi kekuatan dalam
proses anggaran, birokrasi sebagai penguasa militer yang dominan, dan sebagainya.

B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


7
Politik Birokrasi dan Teori Demokrasi
• Hal tersebut kemudian menimbulakan sebuah fenomena "birokratisme", sebuah fenomena
di mana birokrat yang mementingkan diri sendiri terlibat dalam penyalahgunaan posisi kekuasaan
mereka menikmati dan menahan atau merusak perilaku konstruktif dalam pemerintah atau
masyarakat (Farazmand, 1989). Birokratisme adalah perilaku politik dan disfungsional yang
ditunjukkan oleh birokrasi dan keharusan dicegah melalui
reformasi, pelatihan, dan pengembangan personelnya.

8 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Politik Birokrasi dan Teori Demokrasi
• Dalam Perspektif kedua politik birokrasi adalah “ekonomi politik” birokrasi,
melakukan peran dalam melayani kepentingan kelompok atau kelas tertentu.
Politik dan ekonomi pada birokrasi merupakan sebuah upaya untuk menutupi peran eksternal yang
dimainkannya dalam masyarakat yang secara ekonomi dan politik meningkatkan kelas atau
kelompok tertentu terhadap orang lain dan dalam dinamika internalnya, mempromosikan individu
kepribadian, posisi, dan pusat kekuasaan menuju kelompok kepentingan tertentu atau tujuan kelas,
termasuk tujuan melayani dirinya sendiri.

9 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Politik Birokrasi dan Teori Demokrasi
• Menurut Marx (1951, 1966), birokrasi di kapitalisme adalah lingkaran yang tidak dapat
dihindari oleh siapa pun semuanya diperbudak oleh organisasi kelembagaan yang represif ini yang
diorganisir untuk melayani satu tujuan meningkatkan kelas kapitalis yang berkuasa dengan
mengorbankan kelas pekerja. Birokrasi juga diuntungkan dari hal ini karena ia melanggengkan
wilayah kontrolnya sendiri dan manipulasi, tetapi tidak bisa membodohi elit kelas yang berkuasa
karena kesejahteraannya sendiri sangat erat terkait dengan kepentingan kelas itu, dan
itu menjadi parasit saat ia tumbuh lebih besar.

10 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Politik Birokrasi dan Teori Demokrasi
Perspektif ketiga memandang politik birokrasi dala pemberian layanan administrasi yang
berbeda, kinerja pencapaian skala besar melalui kapasitas profesionalnya yang sangat besar.
Penilaian perspektif ini didasarkan pada kriteria manajemen kinerja massa: gedung dan
mengelola pekerjaan umum, jembatan, dan jalan raya; memobilisasi kekuatan setelah krisis
dan keadaan darurat; berkoordinasi dan bersaing dengan kekuatan musuh dalam krisis;
mengkoordinasikan antar pemerintah hubungan; membangun monumen bersejarah

11 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Politik Birokrasi dan Teori Demokrasi
Perspektif keempat, terkait dengan ekonomi politik juga, dan
itu adalah Peran "pemeliharaan sistem dan peningkatan sistem" dari
birokrasi dalam masyarakat modern. Semua sistem politik prihatin tentang
pemeliharaannya dan cenderung membela diri terhadap penantang sistem, apakah
demokrasi atau kediktatoran, terbuka atau tertutup. Padahal sangat berorientasi
pada politik birokrasi bertindak terutama dalam pelayanan pemeliharaan dan
peningkatan sistem rapuh, represif, dan instrumental dalam mendorong tumbuhnya
kediktatoran yang mengikis semua institusi masyarakat, termasuk rezim yang
berkuasa, legitimasi organisasinya sendiri, dan posisi di masyarakat.

12. B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


BUDAYA POLITIK dan BUDAYA
BIROKRASI
• Budaya
politik suatu bangsa bisa dilhat dalam perilaku kehidupan politik secara umum
dan secara khusus tampak pada perilaku kelompok tertentu yang memiliki kekuatan
dan pengaruh dominan (Elite Political Culture). Berdasarkan hasil
penelitian Fred Riggs 1966, Hyden 1983, Migdal 1987 dan Austin 1990,
membuktikan bahwa perilaku birokrasi pada suatu negara terbentu pada pola
tertentu yang didasarkanpada budaya dan
nilai-nilai dari non-bureaucratic element yang ada pada negara itu.

13 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


BUDAYA POLITIK dan BUDAYA
BIROKRASI
Perilaku birokrasi merupakan pencerminan sebagian budaya politik suatu negara, bahkan
mungkin merupakan aspek “budaya politik terpenting”, karena perilaku birokrasi sangat
mempengaruh seluruh dimensi kehidupan politik lainnya dalam masyarakat. Dalam hal ini
budaya birokrasi di Indonesia mempunyai kaitanvrelevansi yang sangat tinggi dengan budaya
politik, karena beberapa hal :
1. Birokrasi (pejabat-pejabatnya) merupakan sebuah “Institusi Politik” bisa dibagi-bagi
layaknya “kue politik”,
2. Sebagian besar elit politik diisi oleh para birokrat (aparatur negara, eksekutif, legislatif,
sipil, militer)
3. Pembangunan nasional ditentukan oleh peranan birokrat (pemikir, perencana, pelaksana
14 maupun pengawas pembangunan.). B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA
Asal-Usul Netralitas
Birokrasi
Frank J. Goodnow & Max Weber

Literatur klasik lain yang memberi perhatian tentang pemisahan antara politik dengan administrasi
adalah karya dari Frank J. Goodnow & Max Weber.
Menurut Goodnow (1900) negara memiliki fungsi untuk mengekspresikan kehendak rakyat daN
menjalankan kehendak itu. Fungsi pertama baginya dijalankanoleh “politik”, sementara yang kedua
oleh “administrasi”.
Hal senada diungkapkan oleh Max Weber dengan menggunakan istilah: tindakan (action) daN
panggilan (vocation). “Tindakan” ini dilakukan oleh birokrat untuk menjalankan perintah atau respon
terhadap suatu hal berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan, sedangkan “panggilan” dilakukan oleh
politisi atas kehendak kekuasaan.

15 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Tak Ada Netralitas &
Post-Positivisme
Kuhn

Perspektif tentang netralitas birokrasi, ditentang oleh pendekatan post-positivisme. “Netralitas” yang
dikatakan sebagai tindakan tidak memihak, pada dasarnya adalah sebuah keberpihakan untuk “tidak
memihak”. Sebagaimana ilmu, cara manusia bersikap dan menentukan pilihan itu tidak pernah bebas
nilai. Baik disadari atau tidak, pilihan-pilihan tersebut pasti memiliki keberpihakan. Menurut Kuhn
(1962) netralitas ini cenderung berposisi untuk memihak status-quo

016 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Tak Ada Netralitas &
Post-Positivisme
Michael J. Perry (1989)

Memandang netralitas adalah bagian dari politik ideologi liberalisme untuk membentuk diskursus
justifikasi terhadap tindakan politiknya. Netralitas diseparasikan dengan objektifitas yang dapat
berfungsi untuk mengkonstruksi ruang yang anti kritik. Dalam polemik publik, birokrasi yang berdalih
“netral” dan “rasional” menjadi menampakan sikapnya untuk menyembunyikan tangan ketika ada
pelayanan yang tidak memanusiakan manusia atau kebijaka publik yang salah sasaran. Dengan daliH
netralitas, maka kritik berupaya dibelokan menjadi sekedar permasalahan tata aturan atau prosedur
yang berlaku. Diskursus yang dikembangkan bahwa “bagaimana dapat dikritik jika tidak ada yang
dipihak atau netral?”. Sehingga adanya kekurangan atau kesalahan dalam diskursus itu justru
mensyaratkan penambahan kekuasaan untuk melakukan perbaikan-perbaikan (Li, 2012). Itu karena
klaim bahwa mereka adalah “netral”, “objektif”, “rasional”, dan “ahli” yang memiliki pengetahuan lebih
tinggi. Liberalisme berlindung di balik jubah netralitas agar agenda-agenda politiknya yang cenderung
merugikan kelas pekerja
17 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA
Tak Ada Netralitas &
Post-Positivisme
Michael J. Perry (1989)

Kritik lain, bahwa moralisme netralitas mengandaikan moralisme itu bersifat personal dan tidak
dibentuk oleh realita struktur kekuasaan yang tengah berjalan. Karena sifatnya yang dianggap
personal, maka seperangkat sangsi biasanya digunakan sebagai mekanisme pendisiplinan terhadap
individu-individu yang menyalahi aturan. Di satu sisi para birokrat dilarang terpapar hal-hal yang
berbau politik namun di sisi yang lain, para penguasa politik memanfaatkan kuasanya untuk
menggunakan birokrasi mencapai tujuan politik tertentu; atau para mbirokrat yang memanfaatkan
akses kekuasaannya untuk mendapatkan kekuasaan politik yang lebih besar dengan tujuan
memperbesar pula kekuatan ekonomi mereka.

18 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Konsep Birokrasi Yang Netral Dan Bebas
Dari Intervensi Politik

Melalui Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 dengan


Menajemen ASN diselenggarakan melalui sistem Merit yang berdasarkan pada kualifikasi
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit, yang berdasarkan pada kualifkasi,
kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajan dengan tanpa membedakan latar belakang poltik, ras,
warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umum, atau kondisi kecacatan.
Manajemen ASN ini meliputi Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Manajemen Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

19 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Konsep Birokrasi Yang Netral Dan Bebas
Dari Intervensi Politik
Undang-Undang No.43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian

Pembinaan
pegawai merupakan suatu usaha yang penting dalam organisasi kerena dengan
pembinaan pegawai ini organisasi akan lebih maju dan berkembang. Menurut
Malthis bahwa pembinaan pegawai adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan
peningkatan kecakapan pegawai guna pertumbuhan yang berkesinambungan didalam
organisasiLebih lanjut ditambahkan oleh Widjaja pembinaan pegawai adalah segala
usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan.Dari ketiga defenisi tersebut, jelas bahwa pembinaan pegawai dilaksanakan
untuk pertumbuhan dan kesinambungankualitas pegawai dalam suatu organisasi.

20 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Konsep Birokrasi Yang Netral Dan Bebas
Dari Intervensi Politik
Disiplin
berasal dari bahasa latinDiscere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata

Berikut ini ada macam-macam bentuk disiplin juga terbagi menjadi:


1)Disiplin dalam menggunakan waktu
Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga
dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik

2)Disiplin diri pribadi


Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati
atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan
kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak
pernah meninggalkan Ibadan lepada Tuhan Yang Maha Kuasa

21 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Konsep Birokrasi Yang Netral Dan Bebas
Dari Intervensi Politik

3) Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau dalam
hubunganya dengan.Contohprilaku disiplin social hádala melaksanakan siskaling verja bakti.
Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.
4) Disiplin nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional
untuk mendukung pembangunan nasional.Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa
yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan.

22 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA


Oktober, 2020

Than k Have a
great

yo u!
day
ahead.

Anda mungkin juga menyukai