NETRALITAS
BIROKRASI
Oktober 2020
bpi
01.
Kelas A 2016
Deni Fauzi Yusup 170410160013
Panji Haikal Madani 170410160069
Literatur klasik lain yang memberi perhatian tentang pemisahan antara politik dengan administrasi
adalah karya dari Frank J. Goodnow & Max Weber.
Menurut Goodnow (1900) negara memiliki fungsi untuk mengekspresikan kehendak rakyat daN
menjalankan kehendak itu. Fungsi pertama baginya dijalankanoleh “politik”, sementara yang kedua
oleh “administrasi”.
Hal senada diungkapkan oleh Max Weber dengan menggunakan istilah: tindakan (action) daN
panggilan (vocation). “Tindakan” ini dilakukan oleh birokrat untuk menjalankan perintah atau respon
terhadap suatu hal berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan, sedangkan “panggilan” dilakukan oleh
politisi atas kehendak kekuasaan.
Perspektif tentang netralitas birokrasi, ditentang oleh pendekatan post-positivisme. “Netralitas” yang
dikatakan sebagai tindakan tidak memihak, pada dasarnya adalah sebuah keberpihakan untuk “tidak
memihak”. Sebagaimana ilmu, cara manusia bersikap dan menentukan pilihan itu tidak pernah bebas
nilai. Baik disadari atau tidak, pilihan-pilihan tersebut pasti memiliki keberpihakan. Menurut Kuhn
(1962) netralitas ini cenderung berposisi untuk memihak status-quo
Memandang netralitas adalah bagian dari politik ideologi liberalisme untuk membentuk diskursus
justifikasi terhadap tindakan politiknya. Netralitas diseparasikan dengan objektifitas yang dapat
berfungsi untuk mengkonstruksi ruang yang anti kritik. Dalam polemik publik, birokrasi yang berdalih
“netral” dan “rasional” menjadi menampakan sikapnya untuk menyembunyikan tangan ketika ada
pelayanan yang tidak memanusiakan manusia atau kebijaka publik yang salah sasaran. Dengan daliH
netralitas, maka kritik berupaya dibelokan menjadi sekedar permasalahan tata aturan atau prosedur
yang berlaku. Diskursus yang dikembangkan bahwa “bagaimana dapat dikritik jika tidak ada yang
dipihak atau netral?”. Sehingga adanya kekurangan atau kesalahan dalam diskursus itu justru
mensyaratkan penambahan kekuasaan untuk melakukan perbaikan-perbaikan (Li, 2012). Itu karena
klaim bahwa mereka adalah “netral”, “objektif”, “rasional”, dan “ahli” yang memiliki pengetahuan lebih
tinggi. Liberalisme berlindung di balik jubah netralitas agar agenda-agenda politiknya yang cenderung
merugikan kelas pekerja
17 B IRO K R A SI PEMERIN TAHAN INDONESIA
Tak Ada Netralitas &
Post-Positivisme
Michael J. Perry (1989)
Kritik lain, bahwa moralisme netralitas mengandaikan moralisme itu bersifat personal dan tidak
dibentuk oleh realita struktur kekuasaan yang tengah berjalan. Karena sifatnya yang dianggap
personal, maka seperangkat sangsi biasanya digunakan sebagai mekanisme pendisiplinan terhadap
individu-individu yang menyalahi aturan. Di satu sisi para birokrat dilarang terpapar hal-hal yang
berbau politik namun di sisi yang lain, para penguasa politik memanfaatkan kuasanya untuk
menggunakan birokrasi mencapai tujuan politik tertentu; atau para mbirokrat yang memanfaatkan
akses kekuasaannya untuk mendapatkan kekuasaan politik yang lebih besar dengan tujuan
memperbesar pula kekuatan ekonomi mereka.
Pembinaan
pegawai merupakan suatu usaha yang penting dalam organisasi kerena dengan
pembinaan pegawai ini organisasi akan lebih maju dan berkembang. Menurut
Malthis bahwa pembinaan pegawai adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan
peningkatan kecakapan pegawai guna pertumbuhan yang berkesinambungan didalam
organisasiLebih lanjut ditambahkan oleh Widjaja pembinaan pegawai adalah segala
usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan.Dari ketiga defenisi tersebut, jelas bahwa pembinaan pegawai dilaksanakan
untuk pertumbuhan dan kesinambungankualitas pegawai dalam suatu organisasi.
3) Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau dalam
hubunganya dengan.Contohprilaku disiplin social hádala melaksanakan siskaling verja bakti.
Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.
4) Disiplin nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional
untuk mendukung pembangunan nasional.Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa
yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan.
Than k Have a
great
yo u!
day
ahead.