BIROKRASI
By. Kelompok 1 - PIAN
PERSONIL ~>
01 - AFDEL ROZI
02 - ANDRE BAGUS HARDYANSYAH
04 - ARIEF SETIAWAN WAHYUDIANANTO
07 - DIANA AFIFAH
08 - ELIGIUS UROPMABIN
09 - ELON BRELIANA AZHARI
11 - FRANSISKA DAMAYANTI
21 - MUHAMMAD FAJAR
24 - NOFRIMA DEVITA
Apa yg ada di fikiranmu
tentang birokrasi ?
Birokrasi ialah salah satu bentuk organisasi
belaka, dimana penerapannya dikaitkan
dengan tujuan yang hendak dicapai
-Max Weber-
Ngapain sih harus belajar modul terkait
birokrasi ini ?
Secara Umum Secara Khusus
• Dapat menjelaskan demokrasi • Definisi Birokrasi
sebagai suatu fenomena sosial • Rumusan birokrasi
• Tipe-tipe birokrasi
• Hubungan birokrasi dengan
aspek lain
• Peranan birokrasi
• Kesalahpahaman birokrasi
• Analisis penyelewengan tujuan
Pengertian Birokrasi
Ahli Pendapat
Fritz M. Marx Birokrasi merupakan tipe organisasi yang dipergunakan pemerintah modern untuk
pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem
administrasi dan khususnya oleh aparatur pemerintah
Ferrel Heady Organisasi birokratik disusun sebagai satu hierarki otorita yang begitu terperinci,
yang mengatasi pembagian kerja dan juga telah amat diperinci.
Peter A. Blau Birokrasi merupakan sebuah tipe dari suatu organisasi yang dimaksudkan untuk
mencapai tugas-tugas administratif yang besar, dengan cara mengoordinasikan
Charles H. Page
secara sistematik pekerjaan dari banyak orang. Dari definisi Blau dan Page ini
menunjukkan bahwa birokrasi tidak hanya dikenal dalam organisasi pemerintah
saja, tetapi juga pada semua organisasi-organisasi besar, seperti militer dan
organisasi-organisasi niaga.
Dennnis Wrong Birokrasi merupakan organisasi yang dibentuk sepenuhnya untuk mencapai satu
tujuan tertentu dari berbagai aneka
Lahirnya Birokrasi
Kecenderungan kedua ini sering kali dipahami bermaksud untuk menambahkan karakteristik
behavioral pada karakteristik struktural dari birokrasi.
Carl Joachim Freidrich menekankan arti pentingnya objektivitas, pemisahan, ketepatan dan
konsistensi yang dikaitkan dengan ukuran fungsional dari pejabat administrasi.
Merton dan beberapa penulis lainnya menekankan kecenderungan disfungsionalpatologis dalam
perilaku birokrat, yang menyebabkan terjadinya frustrasi dalam mewujudkan sasaran-sasaran
organisasi. Hal ini termasuk antara lain kekakuan, keengganan mendelegasikan otorita, penuh
dengan rahasia dan menutup diri.
Jika Merton menggunakan istilah dysfunction maka Michael Crozier mengajukan the malady of
bureaucracy, untuk menunjukkan ketidaktepatan adaptasi yang berhubungan dengan
pengembangan aspek-aspek kemanusiaan di dalam organisasi.
Pendekatan kedua, acap kali diidentifikasikan dengan proses birokratisasi.
3) Pendekatan Pencapaian Tujuan
• Otorita Tradisional
• Otorita Kharismatik
• Otorita Legal-rasional
A. OTORITA TRADISIONAL
• Otorita ini timbul karena penghambaan seseorang kepada individu yang memiliki hal-hal
yang tidak biasa. Individu yang dipatuhi itu misalnya mempunyai sikap heroik,
berwibawa, serta ciri-ciri lain yang menonjol.
• Penguasa ini dan para komandonya selalu dipatuhi oleh para pengikutnya, karena
penghambaan diri, bukan karena hukum memaksanya untuk patuh.
• Menurut Weber, otorita kharismatik dan tradisional bertanggung jawab hampir atas semua
aktivitas organisasi sebelum dunia mengenal revolusi industri.
C. OTORITA LEGAL-RASIONAL
• Otorita ini didasarkan atas aturan yang bersifat tidak pribadi yang ditetapkan secara legal.
Otorita legal-rasional didasarkan atas aturan-aturan yang pasti yang telah dikembangkan
masyarakat.
• Intisari dari otorita legal-rasional adalah birokrasi.
• Menurut Weber, otorita ini amat sejajar dengan prinsip yang dikembangkan dalam teori
organisasi klasik. Keduanya sama-sama memberikan tekanan pada arti efisiensi,
keteraturan administrasi, dan menetapkan yurisdiksi wilayah tanggung jawab secara pasti
dan resmi.
C. OTORITA LEGAL-RASIONAL
Kemiripan otorita legal-rasional dan teori organisasi klasik ditentukan dalam hal-hal berikut
:
• Otorita untuk memerintah.
• Prinsip-prinsip dari hierarki perkantoran dan jenjang tingkatan otorita yang terbangun
dalam sistem superior dan subordinasi.
• Birokrasi rasional seharusnya terdiri dari orang-orang yang bekerja sepenuh waktu,
digaji, diangkat secara karier melalui latihan keahlian, dipilih berdasarkan kualifikasi
teknis.
• Mengurangi perbedaan manusiawi.
C. OTORITA LEGAL-RASIONAL
Contoh:
- Pajak yang berhasil dikumpulkan oleh Pemerintah dari
puluhan juta penduduk.
- Perusahaan Dirgantara Indonesia yang mampu
mengkoordinasikan semua aktivitasnya meskipun
memiliki beraneka ragam peralatan dan keahlian.
Menurut Dennis H. Wrong, setiap organisasi
birokratik memiliki ciri struktural utama:
Kemenko
Kementerian
Bidang KPK
Keuangan
Perekonomian
Contoh birokrasi dalam bidang lain
• Bidang Sosial : Komisi Perlindungan Anak Indonesia,
Kementerian Sosial
• Bidang Penyiaran: Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
• Bidang Politik: Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Ciri Kedua
● Dalam setiap organisasi pasti ada dua kelompok orang, yaitu
kelompok superior/pemimpin/penguasa, dan kelompok kedua
yakni subordinasi/yang dipimpin/yang dikuasai.
● Intinya setiap organisasi ada pengurus dan anggota.
● Hubungannya adalah yang lebih tinggi akan memberi perintah
kepada yang lebih rendah, dan yang lebih rendah akan
memberikan laporan pekerjaan atas perintah yang diterima.
● Prinsip hierarki berlaku baik dalam otorita publik maupun
privat.
Ciri Ketiga
PERTAMA KEDUA
Merumuskan birokrasi
terutama sebagai satu alat, Merumuskan birokrasi
atau satu mekanisme yang terutama sebagai satu
diciptakan untuk instrumen kekuasaan, untuk
keberhasilan efisiensi, melaksanakan pengendalian
implementasi dan tujuan- atas rakyat dan semua
tujuan tertentu. Birokrasi bidang kehidupan, serta
disini semata-mata untuk melangsungkan
dipandang sebagai satu ekspansi kekuasaan baik
ikhtisar dari rasionalitas dan untuk kepentingan birokrasi
efisiensi pelaksanaan itu sendiri maupun demi
pencapaian tujuan dan kepentingan tuannya.
pemberian pelayanan.
7 HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK
MENGEMBANGKAN ORGANISASI BIROKRATIK (S.N. EISENSTADT):
A. STANDAR EFESIENSI
FUNGSIONAL
Merupakan hal yang
Dipergunakan untuk
harus ditetapkan oleh
mengukur tingkat
birokrasi baik yang
pencapaian efesiensi
telah berjalan secara
secara fungsional.
rasional dan efesien
maupun tidak. Bagaimana cara
membuat standar
efesiensi yang
diberlakukan secara
fungsional itu ?
B.Penekanan Yang Berlebihan Terhadap Rasionalitas, Impersonalitas & Hierarki
Dalam pemikiran Weber, setiap organisasi berlaku aturan-aturan formal secara nyata akan
mengendalikan perilaku anggota-anggota organisasi yang berarti mengesampingkan struktur
informal. Para analis birokrasi melontarkan kritik terhadaop konsep weber tersebut yang
dipandang memberi tekanan berlebihan terhadap rasionalitas, impersonalitas, dan hierarki dalam
hubungan-hubungan sosial birokratik.
Arnold Brecht, dalam artikelnya How Bureaucracies Develop and Fumction, Ada 2 konsep
Weber, yakni :
1. Penyelewangan tujuan
2. Kelakukan yang berlebihan
3. Pita Merah
4. Perlakuan tidak berpribadi
5. Penolakan secara tidak masuk akal terhadap perubahan