Anda di halaman 1dari 22

TEORI ADMINISTRASI

KLASIK

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
1
1
SIGIT JULI HENDRIAWAN
2310346491
2

2 EMA FITRI LUBIS


2310347494

4
TEORI ADMINIS-
TRASI KLASIK
Pengertian Teori Administrasi Klasik
• Teori adalah seperangkat konvensi yang diciptakan oleh ahli
teori, terdiri dari suatu gugus asumsi yang relevan dan secara
sistematis berhubungan satu sama lain.
• Administrasi adalah sebuah usaha perencanaan, pengendalian
dan pengorganisasian serta aktivitas pergerakan yang ber-
hubungan secara langsung dengan pengaturan.
• Jadi teori administrasi klasik adalah suatu teori representasi
yang disederhanakan mengenai suatu bagian terbatas dari real-
itas untuk mengakomodasi teori-teori deskriptif maupun teori-
teori normatif.
RUANG LINGKUP
• Ruang Lingkup Menurut perspektif makro adalah proses penentuan tujuan, alokasi sumber daya, dan
koordinasi kegiatan pencapaian tujuan.Perspektif makro ini menekankan pada aspek filosofi tentang
apa tujuan dan makna kehidupan. Apa tujuan yang kita inginkan dan bagaimana mencapainya, serta
bagaimana seharusnya orang berperilaku.
• Menurut perspektif mikro adalah perilaku administrasi seperti sikap, pendekatan, persepsi, dan nilai-
nilai yang dianut oleh para administrator.
• Stephen P. Robbins (2001) mengemukakan bahwa perilaku administrasi dipengaruhi oleh sejarah
organisasi, norma-norma pendidikan, dan pengalaman.

KONSEP DAN TEORI ILMU ADMINSITRASI


Pada sisi makro pembahasan di fokuskan tentang seberapa besar peranan pemerintah dibandingkan
dengan peranan sektor swasta.
Sedangkan pada sisi mikro dibahas manajemen kegiatan-kegiatan pemerintah dan organisasi swasta,
serta apa kendala dan peluang yang dihadapi.
TEORI ADMINISTRASI KLASIK
ADMINISTRASI KLASIK SE- TEORI DIKOTOMI
01 BELUM MENJADI TEORI 02

STRUKTURAL FORMAL STRUKTURAL FUNGSIONAL


03 04
Administrasi Klasik Sebelum Menjadi Teori
Sebelum konsep “Administrasi” secara populer digunakan
dalam kegiatan pemerintahan, literatur menunjukkan bahwa
kegiatan pemerintahan sejak zaman Mesopotamia hingga
165 tahun menjelang masehi, di Cina telah berlangsung prak-
tik penyelenggaraan pemerintahan yang telah menggunakan
prinsip-prinsip administrasi modern walaupun belum disebut
sebagai kegiatan administrasi seperti prinsip pencatatan
yang tertentu, prinsip penggunaan perhitungan statistika dan
sebagainya.
Pengertian Teori Dikotomi
Teori dikotomi berkaitan dengan konsep “administrasi dalam
lokus negara”. Negara dalam konsep politik diartikan sebagai
organisasi kekuasaan, melahirkan studi administrasi negara
yang tidak terlepas dari kajian ilmu politik, yaitu ilmu yang mem-
pelajari antara lain persoalan yang berkenaan dengan kekuas-
aan.
Teori Dikotomi
Dikenal dengan istilah tiga kekuasaan atau Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu

A. Eksekutif
Kekuasaan eksekutif merupakan
lembaga yang melaksanakan
undang-undang

B. Legislatif A C. Yudikatif
Kekuasaan legislatif meru-
pakan lembaga yang berwe- B C Kekuasaan yudikatif meru-
pakan lembaga yang memiliki
nang dalam membuat dan kekuasan/kewenangan untuk
menyusun UU mengontrol seluruh lembaga
negara yang menyimpas atas
hukum
Pengertian Teori Struktural Formal

Pemikiran klasik sebenarnya secara implisit adalah merupakan


pemikiran yang berdasarkan pada teori struktural formal dalam
ilmu-ilmu sosial yang secara eksplisit dipengaruhi oleh Durkheim
yang dikenal dengan teori struktural sosial.
Teori Durkheim inilah yang mempengaruhi teori struktur formal
yang dikembangkan oleh para pemikir administrasi negara
klasik, sehingga dalam kegiatan administrasi yang dipaandang
sebagai kerja sama manusia yang didasarkan pada pertimbaan-
gan rasional, secara formal atau fungsional
Teori Struktural Formal
Teori birokrasi Weber yang dirumuskan atas dasar pertimbangan rasional dalam perkembangan selanjutnya me-
lahirkan teori birokrasi non-Weberian yang secara eksplisit dikembangkan oleh :

Niskanen (1971)
Model maksimasi
utilitas birokrasi

Alchian dan Demsetz (1972) Breton dan Wintrobe (1982)


Model hubungan Model kompetitif
prinsipal dan agen birokrasi
Teori Struktural Fungsional

• Teori struktural fungsional adalah sebuah teori yang berisi sudut


pandang yang menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur
dengan bagian-bagian yang saling berkaitan.
• Teori struktural fungsional juga mengutamakan pandangan har-
monisasi dan regulasi yang dapat dikembangkan lebih jauh.
PARADIGMA AD-
MINISTRASI NE-
GARA MODEL
KLASIK
Tokoh Pelopor Teori Klasik
• kelompok pelopor teori klasik adalah Frederik W. Taylor meskipun latarbelakang pendidikan dan
pekerjaannya adalah di bidang teknik, ia dikenal sebagai "bapakmanajemen ilmiah". Pemiki-
rannya yang cemerlang mampu mengembangkan suatu caraterbaik untuk metode kerja yang
baru, menciptakan standar kerja, menemukan orang yangtepat untuk suatu jenis pekerjaan ter-
tentu melalui proses seleksi dan menyediakan peralatandan perlengkapan kerja yang terbaik
bagi pekerja.
• Pelopor teori klasik lainnya adalah Henry Fayol yang sangat terkenal dengan 14 prinsipadminis-
trasi yang ditulis dalam bukunya berbahasa Perancis Administration Industrielle enGenerale.
Dari enam jenis kegiatan sebuah perusahaan ternyata yang lebih banyak disorotoleh Fayol
adalah hal yang terakhir, yakni aspek manajerial, sementara lima kegiatan yanglain tidak
banyak mencurahkan perhatiannya karena sudah banyak ahli lain yangmembahasnya.
• POSDCORB dari Gulick dan Urwick merupakan gambaran kegiatan utama dari paraeksekutif di
dalam organisasi yang meliputi planning, organizing, staffing, directing,coordinating, reporting,
dan budgeting yang melahirkan beberapa konsekuensi terhadapteori administrasi, seperti diko-
tomi antara politik dan administrasi sebagai bagian yangsentral dari proses administrasi.
Teori Neo Klasik Administrasi
• Dalam bukunya Administrative Behavior, Herbert Simon
mengemukakan tiga tema utamadalam proses pengambilan
keputusan dalam organisasi yaitu sebagai berikut. Keputusan
adalah kegiatan sentral dari organisasi.Instrumental reason atau
alasan-alasan instrumental adalah bersifat sentral di
dalamperbuatan keputusan administratif dan pemahaman
organisasi.Konsep satisfying atau memuaskan yang merupakan
pembatalan yang signifikan terhadaprasionalitas dan
dampaknya terhadap perilaku organisasi merupakan kondisi
utama didalam pembuatan keputusan
Teori-Teori Klasik dan Neoklasik Yang
Perspektif
• Mengawali teori klasik di bidang administrasi publik ini adalah teori Birokrasi
dari Weber.Ternyata ada sedikit perbedaan pandangan penulis
mancanegara dengan penulis dalamnegeri tentang birokrasi. Teoretisi
lainnya yang masuk kelompok klasik ini adalah Taylor dan Fayol.
• Apabila kita mengkritisi teori-teori Neoklasik maka yang menarik adalah
pandangan HerbertSimon tentang Konsep Rasionalitas Murni (Pure
Rationality) dan Rasionalitas Terbatas (Bounded Rationality) pada proses
pengambilan keputusan di dalam organisasi. Demikian juga perbandingan
pemikiran-pemikiran intelek dari Herbert Simon dan Chester Barnard
OLD PUBLIC ADMINISTRATION (OPA)
• Pertama, paradigma dikotomi politik-administrasi yang mencoba menawarkan gagasan
pemisahan politik-administrasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Henry. Paradigma
dikotomi politik-administrasi memiliki dua kunci pokok yang menjadi tema ide mereka; (i)
Politik berbeda (distinct) dengan administrasi. Secara naluriah, politik adalah arena dimana
kebijakan (policy) diambil sehingga administrasi tidak berhak berada dalam arena tersebut.
• Kedua, manusia rasional (administratif) Herbert Simon juga memberikan pengaruh terhadap
OPA. Menurut Simon, manusia dipengaruhi oleh rasionalitas mereka dalam mencapai tujuan-
tujuannya. Rasionalitas yang dimaksud di sini hampir sama dengan efisiensi yang
dikemukakan oleh aliran scientific management. Manusia yang bertindak secara rasional ini
disebut dengan manusia administratif (administrative man).
• Ketiga, teori pilihan publik (public choice) merupakan teori yang melekat (asociate) dalam
OPA. Teori pilihan publik berasal dari filsafat manusia ekonomi (economic man) dalam teori-
teori ekonomi. Inti ajaran teori pilihan publik menyatakan bahwa manusia adalah individu
yang rasional yang selalu menginginkan terpenuhinya kebutuhan pribadinya (self- interested)
dan memaksimalkan keuntungan pribadinya (own-utilities).
Karakteristik old public administration
• Fokus utama adalah penyediaan pelayanan publik melalui organisasi atau badan resmi pemerintah.
• Kebijakan publik dan administrasi negara dipahami sebagai penataan dan implementasi kebijakan yang
berfokus pada satu cara terbaik (on a single), kebijakan publik dan administrasi negara sebagai tujuan
yang bersifat politik.
• Administrator publik memainkan peranan yang terbatas dalam perumusan kebijakan publik dan
pemerintahan; mereka hanya bertanggung-jawab mengimplementasikan kebijakan publik.
• Pelayanan publik harus diselenggarakan oleh administrator yang bertanggung-jawab kepada pejabat
politik (elected officials) dan dengan diskresi terbatas.
• Administrator bertanggung-jawab kepada pimpinan pejabat politik (elected political leaders) yang teleh
terpilih secara demokratis.
• Program-program publik dilaksanakan melalui organisasi yang hierarkis dengan kontrol yang ketat oleh
pimpinan organisasi.
• Nilai pokok yang dikejar oleh organisasi publik adalah efisiensi dan rasionalitas.
• Organisasi publik melaksanakan sistem tertutup sehingga keterlibatan warga negara dibatasai.
• Peranan administrator publik adalah melaksanakan prinsip-prinsip Planning, Organizing, Staffing,
Directing, Coordinating, Reporting danBudgetting.
NEW PUBLIC MANAGEMENT
• Istilah New Public Management pada awalnya dikenalkan oleh Christopher Hood tahun 1991, ia kemudian menyingkat
istilah tersebut menjadi NPM (Lihat: Hughes, 1998). Ditinjau dari perspektif historis, pendekatan manajemen modern
di sector publik tersebut pada awalnya muncul di Eropa tahun 1980-an dan 1990-an sebagai reaksi dari tidak
memadainya model administrasi publik tradisional.
• Penerapan konsep New Public Management telah menyebabkan terjadi perubahan manajemen sektor publik yang
drastis dari sistem manajemen tradisional yang kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi model manajemen sektor publik
yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar. Penerapan konsep NPM dapat dipandang sebagai suatu bentuk
modernisasi atau reformasi manajemen dan administrasi publik, depolitisasi kekuasaan, atau desentralisasi wewenang
yang mendorong demokrasi. Perubahan tersebut juga telah mengubah peran pemerintah terutama dalam hal hubungan
antara pemerintah dengan masyarakat (Hughes, 1998).
• Beberapa pihak meyakini bahwa paradigma New Public Management merupakan sebuah fenomena internasional
sebagai bagian dari proses global. Konsep NPM begitu cepat mempengaruhi praktik manajemen publik di berbagai
negara sehingga membentuk sebuah gerakan yang mendunia
NEW PUBLIC SERVIS

• Perspektif new public service mengawali pandangannya dari pengakuan atas warga negara dan posisinya yang sangat
penting bagi kepemerintahan demokratis. Jati diri warga negara tidak hanya dipandang sebagai semata persoalan
kepentingan pribadi (self interest) namun juga melibatkan nilai, kepercayaan, dan kepedulian terhadap orang lain.
• Perspektif new public service menghendaki peran administrator publik untuk melibatkan masyarakat dalam
pemerintahan dan bertugas untuk melayani masyarakat. Dalam menjalankan tugas tersebut, administrator publik
menyadari adanya beberapa lapisan kompleks tanggung jawab, etika, dan akuntabilitas dalam suatu sistem demokrasi
• Akar dari NPS dapat ditelusuri dari berbagai ide tentang demokrasi yang pernah dikemukakan oleh Dimock, Dahl dan
Waldo. NPS berakar dari beberapa teori, yang meliputi: Teori Demokrasi tentang Kewarganegaraan, Model komunitas
dan masyarakat sipil, Teori organisasi humanis dan administrasi negara baru, Administrasi negara postmodern
DIFERENSIASI OPA, NPM DAN NPS
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai