Anda di halaman 1dari 3

INISIASI 4 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAN BIROKRASI PEMERINTAHAN

A. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
1. DEFINISI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Menurut Taliziduhu Ndraha administrasi pemerintahan menurut Taliziduhu Ndraha adalah


proses penjagaan (keeping and caring) dan penyampaian (forwarding and delivering) produk
pemerintahan tertentu kepada konsumer untuk menggunakan produk tersebut dan
memberdayakan konsumer untuk menggunakan produk tersebut dengan cara dan alat yang
sesuai dengan kondisi konsumer sesegera mungkin sedemikian rupa sehingga konsumer
menerimanya utuh dan sadar, dan memperoleh manfaatnya sebesar-besarnya.

2. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAN KAJIAN ILMU


PEMERINTAHAN

Inu Kencana Syafiie (1994) mengemukakan bahwa ruang lingkup administrasi pemerintahan
pada dasarnya meliputi administrasi negara dan administrasi pembangunan.

Taliziduhu Ndraha mengungkapkan bahwa pokok bahasan administrasi pemerintahan dalam


kajian ilmu pemerintahan antara lain sebagai berikut.

1. Analisis pemerintahan guna mengetahui rantainya yang lemah.


2. Reapresiasi pekerjaan-pekerjaan administratif. Dewasa ini terjadi depresiasi nilai
pekerjaan administratif.
3. Analisis hubungan antara kebijakan dengan administrasi; dikotomi atau kontinuum.
4. Reposisi unit kerja yang bernama dinas (agency) sebagai unit administrasi
pemerintahan.

5. Pengembangan budaya pelayanan dan pembentukan unit pelayanan yang berjarak


sosial sedekat mungkin dengan konsumer.
6. Reformasi pendidikan dan pelatihan kader-kader pemerintahan.
7. Pengembangan topik-topik penelitian terapan ilmu pemerintahan.

3. HUBUNGAN ANTARA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN


KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Mengenai hubungan antara administrasi pemerintahan dengan kebijakan pemerintahan, dapat


dilihat dari definisi administrasi pemerintahan itu sendiri, sebagai berikut.

1. Administrasi pemerintahan adalah suatu kerja sama kelompok dalam lingkungan


pemerintahan.
2. Administrasi pemerintahan meliputi implementasi kebijakan pemerintah yang telah
ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik.

Selain itu juga, pendekatan-pendekatan dalam implementasi kebijakan mengungkapkan


adanya hubungan antara administrasi pemerintahan dengan kebijakan pemerintahan. Salah
satunya adalah pendekatan top-down. Pendekatan top-down bertitik tolak dari perspektif
bahwa keputusan- keputusan politik (kebijakan publik/kebijakan pemerintah) yang telah
ditetapkan oleh pembuat kebijakan harus dilaksanakan oleh administratur- administratur
(administrator pemerintahan) atau birokrat-birokrat pada level bawahnya (street level
bureaucrats). Inti pendekatan ini (top-down) secara sederhana dapat dimengerti sebagai
“sejauh mana tindakan para pelaksana (administratur pemerintahan dan birokrat) sesuai
dengan prosedur serta tujuan yang telah digariskan oleh para pembuat kebijakan di tingkat
pusat”.

PERKEMBANGAN PARADIGMA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN /NEGARA /


PUBLIK:PARADIGMA BARU

Dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu administrasi pemerintahan/negara/publik,


krisis akademis terjadi beberapa kali sebagaimana terlihat dari pergantian paradigma yang
lama dengan yang baru. Nicholas Henry melihat perubahan paradigma ditinjau dari
pergeseran lokus dan fokus suatu disiplin ilmu. Fokus mempersoalkan “what of the field”
atau metode dasar yang digunakan atau cara-cara ilmiah apa yang dapat digunakan untuk
memecahkan suatu persoalan. Sedang lokus mencakup “where of the field” atau medan atau
tempat di mana metode tersebut digunakan atau diterapkan.

Berdasarkan lokus dan fokus suatu disiplin ilmu, Henry membagi paradigma administrasi
negara menjadi lima, sebagai berikut.

1. Paradigma dikotomi politik dan administrasi (1900-1926).


2. Paradigma prinsip-prinsip administrasi (1927-1937).
3. Paradigma administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970).
4. Paradigma administrasi negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970).
5. Paradigma administrasi negara sebagai administrasi negara (1970an).

PENGERTIAN BIROKRASI PEMERINTAHAN

Pengertian birokrasi pemerintahan dikemukakan oleh Almond dan Powell sebagaimana


dikutip oleh Priyo Budi Santoso bahwa “The govermental bureaucrasy is a group of formally
organized offices and duties, linked in a complex grading subordinates to the formal role–
makers” artinya birokrasi pemerintahan adalah sekumpulan jabatan dan tugas yang
terorganisasi secara formal yang berkaitan dengan jenjang yang kompleks yang tunduk pada
pembuat peran yang formal. Pengertian yang lain bisa Saudara lihat dalam BMP Modul 5 KB
2.

MODEL-MODEL BIROKRASI

Secara umum terdapat 3 model birokrasi pemerintahan yang dipraktIkkan di beberapa negara.
Model-model birokrasi tersebut sebagai berikut.

1. Model Birokrasi Hegel (Birokrasi Hegelian/Hegelian Bureaucracy). Inti konsep


Hegelian Bureaucracy adalah melihat birokrasi sebagai institusi yang menjembatani
antara “negara” yang memanifestasikan kepentingan umum dan “civil society” yang
memanifestasikan kepentingan khusus dalam masyarakat.
2. Model Birokrasi Marx (Birokrasi Marxian/Marxian Bureaucracy) Inti dari Marxian
Bureaucracy bahwa birokrasi adalah alat kelas yang berkuasa, yaitu kaum borjuis dan
kapitalis untuk mengeksploitir kelas proletar. Birokrasi adalah parasit yang
eksistensinya menempel pada kelas yang berkuasa dan dipergunakan untuk
menghisap kelas proletar tadi.
3. Model Birokrasi Weber (Birokrasi Weberian/ Weberian Bureaucracy)
Weberian Bureaucracy membahas birokrasi dalam kerangka authority dan
domination. Konsep ini membicarakan hubungan kekuasaan yang menyangkut
kemampuan dari orang yang berkuasa untuk memaksakan kehendaknya kepada orang
yang dikuasai lepas dari pertimbangan apakah orang yang dikuasai tadi suka atau
tidak suka. Konsep tersebut juga menyangkut hubungan kekuasaan, tetapi dalam
hubungan kekuasaan ini orang yang berkuasa menyadari haknya untuk menggunakan
kekuasaan dan orang yang dikuasai menyadari kewajibannya untuk untuk pada
kekuasaan tadi.

Anda mungkin juga menyukai