Birokrasi telah ada sejak zaman kuno dan telah berperan dalam berbagai sistem
pemerintahan dan organisasi. Sebagai contoh, di zaman Mesir Kuno, birokrasi digunakan
piramida. Di Yunani Kuno, Athena menjadi contoh awal birokrasi, dengan penggunaan
dan evolusi birokrasi dalam sejarah dapat memberikan landasan penting untuk memahami
teori dasar birokrasi. Salah satu kontribusi paling signifikan dalam pengembangan teori
dasar birokrasi datang dari Max Weber, seorang sosiolog dan teoretikus Jerman pada awal
abad ke-20.
dalam birokrasi. Pemikiran Weber menjadi dasar penting dalam memahami bagaimana
Sebagai tanggapan terhadap tantangan tersebut, para ahli administrasi publik dan teori
berbagai tugas dan fungsi dapat membantu menjelaskan mengapa teori dasar birokrasi
terorganisir, birokrasi memainkan peran kunci dalam menyediakan struktur, aturan, dan
prosedur yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan menjaga ketertiban.
Memahami latar belakang ini membantu menggambarkan mengapa teori dasar birokrasi
menjadi penting dalam mengelola sumber daya manusia, keuangan, dan operasional
secara efisien. Meskipun birokrasi memiliki keuntungan dalam menyediakan efisiensi dan
stabilitas, juga ada kritik yang berkembang terhadap birokrasi. Beberapa kritikus
berpendapat bahwa birokrasi dapat menjadi lamban, tidak responsif terhadap perubahan,
dan terlalu terikat pada prosedur formal. Pemahaman latar belakang ini membantu
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang tantangan dan kritik terhadap birokrasi
PEMBAHASAN
Sebagai suatu bentuk institusi, birokrasi telah ada sejak lama. keberadaannya
membutuhkan koordinasi dan kerjasama dari orang yang banyak dengan berbagai
keahlian dan fungsi. Seperti ketika membangun dan mengatur saluran-saluran air ke
seluruh penjuru negeri pada jaman Mesir Kuno telah melahirkan birokrasi skala besar
yang pertama di dunia. Selain di Mesir, peradaban kuno lainnya juga membentuk
Hal ini sebagaimana yang ditemui di Roma dan Cina pada masa Dinasti Han, di
kepegawaian. Seiring dengan bertambah kompleksnya masalah dan hal yang harus diatur,
yang modern, birokrasi pertama kali muncul di Perancis pada abad ke-18. Kemudian di
abad ke-19, Jerman menjadi negara yang paling sukses dalam mengembangkan birokrasi
modern yang rasional dan disiplin, sampaisampai negara-negara Eropa yang lain menjadi
iri kepadanya. Dalam hubungannya dengan era modern, memang birokrasi seolah-olah
menjadi paket yang tak terpisahkan dalam setiap pembangunan masyarakat modern.
Keberadaan birokrasi menjadi norma yang tak terelakkan bagi setiap tatanan masyarakat
modern yang dinamis dan rasional. Tanpa kehadiran birokrasi, tak dapat dibayangkan
Tanpa birokrasi, juga tak terbayangkan pula bagaimana populasi manusia yang
padat yang mendiami suatu wilayah tertentu akan dapat diatur. Birokrasi merupakan
tak perlu diproblematisasikan lebih lanjut. Secara alami, sebagai institusi yang memiliki
tugas dan fungsi yang kompleks memberikan justifikasi yang lebih dari cukup bahwa
pula, dalam operasionalisasinya tak jarang birokrasi memberikan pengaruh yang besar
Konsep dasar birokrasi tidak bisa lepas dari konsep yang digagas Max Weber
sosiolog ternama asal Jerman dalam karyanya ”The Theory of Economy and Social
Organization” yang dikenal melalui ideal-type (tipe ideal) birokrasi modern. Model ini
yang sering di adopsi dalam berbagai rujukan birokrasi berbagai negara, termasuk di
Indonesia. Konsepsi birokrasi yang dikemukakan Max Weber tersebut dilihat dari
legitimasi kekuasaan yang ada, yang kemudian dibagi ke dalam tiga kategori (1947: 57),
yaitu :
legitimasi yang didasarkan pada keyakinan akan alat hukum yang diciptakan
secara rasional dan juga pada kewenangan seseorang yang melaksanakan tata
hukum sesuai prosedur. Weber yakin bahwa otoritas ini dapat diandalkan karena
ini merupakan bentuk otoritas yang paling memuaskan dari segi teknis.
yang bertumpu pada kepercayaan dan rasa hormat pada tradisi dan masing-
ketidaksetaraan yang diciptakan dan dipelihara karena jika tidak ada yang
menentang otoritas ini maka pemimpin atau kelompok pemimpin akan tetap
dominan.
Asas Birokrasi
rantai administrasi untuk mendukung pencapaian tujuan pemerintahan itu sendiri, yaitu
pelayanan kepada masyarakat. Organisasi yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan
kebutuhan, harus didasarkan pada asas-asas yang diterapkan dalam organisasi tersebut
dengan kata lain birokrasi yang baik harus didasarkan pada asas-asas yang diterapkan.
Berikut ini merupakan asas-asas kepemerintahan yang baik menurut Sedarmayanti (2009:
277), yaitu :
1. Mengikutsertakan semua masyarakat;
konsensus masyarakat.
6. Memerhatikan kepentingan mereka yang paling miskin dan lemah dalam proses
pembangunan.
Istilah birokrasi Weberian ini diambil dari nama Max Weber sesorang sosiolog
Jerman, yang juga merupakan seorang penggagas konsep birokrasi modern. Birokrasi
masalah admisnistrasi yang kompleks dan ruwet terdapat pada organisasi besar seperti
organisasi pemerintah.
Weber dikenal dengan konsepnya mengenai tipe ideal bagi sebuah otoritas legal
rasional, otoritas legal rasional disini adalah birokrasi. Menurut Weber (1947: 330)
tersusun secara hirarkis, yang disertai dengan rincian hak-hak kontrol dan
pengaduan.
4. “The rules which regulate the conduct of an office may be technical rules or
norms”. Aturan-aturan yang sesuai dengan pekerjaan diarahkan baik secara teknis
sumber daya organisasi berbeda atau terpisah dengan anggota sebagai individu
pribadi.
8. “Legal authority can be exercised in a wide variety of different forms which will
Sistem-sistem otoritas legal dapat mengambil banyak bentuk, tetapi dilihat pada
bentuk aslinya, sistem tersebut tetap berada dalam suatu staf administrasi birokratik.
Lebih spesifik lagi Weber (1947: 333) menjelaskan kriteria tentang staf administrasi yang
impersonal official obligations”. Para anggota staf bersifat bebas secara pribadi,
mereka.
3. “Each office has a clearly defined sphere of competence in the legal sense”.
Setiap kantor memiliki fungsi-fungsi jabatan yang ditentukan secara tegas dan
legal.
4. “The office is filled by free contractual relationship”. Para anggota staf diangkat
5. “Candidates are selected on the basis of technical qualification. Para anggota staf
6. “They are remunerated by fixed salaries in money, for the most part with a right
to pensions”. Para anggota staf memiliki gaji dan biasanya juga dilengkapi hak-
hak pensiun.
7. “The office is treated as the sole”. Kantor adalah lapangan kerja yang utama bagi
keunggulan.
9. “The official works entirely separated from ownership and without appropriation
of his position”. Para anggota staf bekerja secara terpisah dari pemilikmya dan
office”. Para anggota staf tunduk pada sistem disiplin dan kontrol yang seragam
di kantor.
1. Para anggota staf menjalankan tugas secara impersonal. Hal ini dimaksudkan
para anggota organisasi di birokrasi secara pribadi bebas bekerja, tidak ada
satu sama lain sering berkaitan, bahkan mungkin juga terpisah, namun tetap ada
diterapkan tanpa pandang bulu. Tidak ada diskriminasi dalam pelayanan dan
samping itu, mereka diharuskan taat kepada pimpinan. Atasannya harus ditaati
Birokrasi bekerja dalam suatu struktur organisasi yang tersusun secara hierarkis
masing. Setiap jenjang adalah bagian dari sistem organisasi secara keseluruhan,
yang diisi oleh pejabat-pejabat dengan tugas dan fungsi masing-masing yang
dapat dipisahkan secara jelas antara tugas pejabat yang satu dengan pejabat yang
lain. Namun demikian, tanggung jawab akhir berada pada pimpinan puncak
wewenang untuk mengatur bawahan dan diatur secara tertulis sebagai peraturan
organisasi. Di pihak lain, bawahan menyadari bahwa ia dibina dan diawasi oleh
secara tegas adalah untuk menghindari kesalahan tugas yang bukan menjadi
tanggung jawabnya. Oleh karena itu, fungsi-fungsi jabatan harus terurai secara
jelas dan rinci sehingga tidak ada pekerjaan yang terbengkalai karena tidak tertera
4. Para pejabat diangkat berdasarkan suatu kontrak. Maksudnya adalah para pejabat
yang disebut sebagai birokrat adalah tidak selamanya akan menjadi birokrat
karena ada batas waktu yang di Indonesia lazim disebut waktu pensiun pada batas
usia tertentu. Untuk pejabat struktural pensiun pada usia 56 tahun, dan untuk
tenaga fungsional pensiun pada usia 65. Jadi, pada dasarnya ada batas waktu
kapan diangkat sebagai birokrat dan kapan harus berhenti sebagai birokrat.
Demikian juga gaji juga diatur sesuai golongan atau pangkat tertentu. Semakin
tinggi gaji menunjukkan golongan/pangkat lebih tinggi, dan masa kerja juga
Semua itu sudah tertera dalam ketentuan, di mana seseorang yang akan masuk ke
adalah ikatan kontrak yang harus dijalani oleh seorang birokrat sampai akhir
masa tugasnya.
5. Mereka dipilih berdasarkan kualifikasi profesional. Artinya bahwa untuk
bidang teknik sipil harus dicarikan insinyur teknik sipil dan seterusnya. Dengan
demikian, ada spesialisasi kerja sesuai dengan bidang tugas dan keahlian
seseorang sehingga dapat bekerja dengan efektif dan profesional. Inilah yang
dikatakan Weber bahwa ciri birokrasi yang rasional atau ideal harus mempunyai
salah satu syarat yang demikian. Untuk mengetahui keahlian (spesialisasi) yang
ada pada seseorang pejabat dapat dilihat dari ijazah formal yang dipunyai oleh
pejabat tersebut.
atau dimutasikan. Sistem penggajian dan besarnya gaji merupakan salah satu
diangkat berdasarkan kontrak. Selain dimaksudkan masa kerja terbatas, juga gaji
yang diatur sesuai aturan yang berlaku kemudian setelah mencapai usia tertentu
berhenti sebagai pejabat atau pensiun di mana setelah habis masa jabatan sebagai
birokrat ia diberi hak-hak pensiun di mana gaji tetap diterima tetapi dengan
persentase kurang dari masa sewaktu masih dinas. Kesemuanya diatur dalam
sendiri dengan berbagai alasan. Hak-hak pensiun juga berbeda antara pejabat
yang bekerja sampai usia pensiun dengan pejabat yang minta pensiun. Karena
berbeda, biasanya bagi yang pensiun cepat akan mendapat tunjangan pensiun
secara persentase lebih sedikit daripada yang mencapai usia pensiun maksimal.
7. Pos jabatan adalah lapangan kerjanya sendiri atau lapangan kerja pokoknya.
samping itu, jabatan itu merupakan ladang atau sumber penghasilan utama
itu sebagai pekerjaan sampingan yang harus dinomorduakan. Hal yang utama
birokrasi. Inti dari keterangan ini adalah, siapa pun yang diberi jabatan sebagai
birokrat harus bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak sekadarnya, harus ada rasa
sekaligus pelaksana tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu, untuk dapat
berprestasi dan lebih produktif sehingga organisasi akan efisien. Berbagai cara
apabila ada seorang pejabat naik pangkat atau jabatan, selalu didasarkan pada
hasil penilaian yang objektif. Hal ini untuk menghindari terjadinya iri hati dan
sakit hati atau perasaan unsur sentimen, sukuisme, nepotisme, dan lain-lain yang
Maksudnya adalah sering terjadi bahwa jabatan diisi oleh orang-orang yang tidak
cocok dengan keahliannya. Jika hal ini terjadi maka si pejabat itu akan bekerja
kurang efektif dan kurang optimal sehingga tidak bisa berkembang dan akan
efektif dalam melaksanakan tugasnya, dan dikatakan Weber sebagai ciri-ciri kerja
birokrat yang tidak rasional atau tidak ideal. Tidak cocok dengan posnya bisa
diartikan bahwa pejabat yang menduduki jabatan tersebut tidak senang dengan
jabatan yang ia jabat sekarang, tidak berpengalaman, dan tidak mempunyai latar
karena pekerjaan yang kurang disenangi. Oleh karena itu,, orangorang yang
sesuai dengan profesinya, bakatnya, dan sesuai pula dengan yang dikehendaki
ada, bekerja berdasarkan aturan (regulasi) yang berlaku. Tunduk pada aturan juga
berfungsi juga sebagai alat kontrol atau pengawasan. Jika ia melanggar berarti
dirinya telah menyimpang dari aturan atau indisipliner. Fungsi pengawasan akan
berlaku, ia harus sadar dan cepat mengoreksi dirinya terhadap aturan yang
berlaku. Inilah yang dimaksud bahwa ada kontrol yang seragam dalam organisasi
sebagai akumulasi kekuasaan negara dan menyingkirkan masyarakat di luar birokrasi dari
ruang politik dan pemerintahan. Jacksonian, sebenarnya diambil dari nama seorang
jenderal militer yang tangguh dan seorang negarawan yang terkenal sebagai mantan
Presiden Amerika Serikat yang ke-7 (1824-1932) – menjabat dua kali – yaitu Andrew
dikontrol oleh birokrasi. Hal itu dikarenakan dalam berbagai hal terkait dengan kehidupan
semacam itu di Amerika Serikat. Pada waktu Ronald Reagen menjabat presiden (1981), ia
mengadakan pemangkasan terhadap birokrasi. Pada waktu itu di Amerika Serikat untuk
mengurusi hamburger saja, ada ratusan peraturannya yang berimplikasi pada semakin
banyaknya jumlah pegawai. Untuk itu diadakan pemangkasan dan pegawainya dikurangi
DAFTAR PUSTAKA
Eep Saefulloh, Fatah. 1998. Bangsa Yang Menyebalkan: Catatan Tentang kekuasaan Yang
Sedarmayanti, M.Pd,. APU. 2009, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.
Weber, Max, 1947. From Max Weber: Essays in Sociology. Edited by H.H. Gerth and C.