ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan perlindungan-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini,
dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas Administrasi Pembangunan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Konsep dan Definisi Administrasi dan Pembangunan ............................. 6
B. Definisi Administrasi Pembangunan ........................................................ 14
C. Konsep-konsep Pembangunan .................................................................. 17
D. Perkembangan Pemikiran dalam Administrasi Publik ............................. 23
PENDHULUAN
PEMBAHASAN
Selain berasal dari bahasa Belanda dan bahasa Yunani, kata administrasi
juga berasal dari bahasa Inggris. Istilah administrasi dalam bahasa Inggris disebut
administration artinya to serve, yaitu melayani dengan sebaik-baiknya.
Menurut The Liang Gie (1980:9), administrasi secara luas adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dalam pengertian luas, administrasi dapat dibedakan dalam tiga sudut, yaitu
proses, fungsi atau tugas, dan kepranataan/ institusi. Ditinjau dari sudut proses,
administrasi merupakan keseluruhan proses, mulai proses pemikiran,
perencanaan, pengaturan, penggerakan, pengawasan, hingga pencapaian tujuan.
Dalam mencapai tujuan, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
memikirkan hak-hak yang akan dicapai dan cara mencapainya, sarana dan
prasana yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, serta kemampua n
seseorang untuk menjalankannya.
Ketiga tingkatan ini saling berkaitan, memiliki derajat saling hubungan secara
positif dan mempunyai fungsi yang berbeda- beda, seperti beragamnya
organisasi dari berbagai jenis dan ukuran. Misalnya dalam suatu pabrik atau
dalam suatu bagian pelayanan sosial medik, fungsi-fungsi pengarahan,
manajemen dan pengawasan dapat tertanam hanya pada satu orang. Walaupun
demikian, yang terpenting adalah administrasi didefinisikan sebagai proses
umum yang pengarahan, manajemen, dan pengawasan merupakan unsur-
unsurnya.
Dalam pengertian luas, administrasi dapat dilihat dari tiga sudut, hingga
mencakup pula tiga pengertian, yaitu dari sudut proses, fungsi, dan
kelembagaan.
Untuk mengetahui hakikat administrasi lebih jauh, ada baiknya kita menelaah
definisi administrasi sebagaimana dikemukakan oleh sejumlah ahli, antara lain
sebagai berikut.
1. Administrasi dapat dirumuskan sebagai pengorganisasian dan penjurusan
sumber-sumber dan bahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (John M.
Pliffner).
2. Administrasi adalah suatu proses yang terdapat secara umum dalam segala
usaha kelompok manusia, usaha negara atau swasta, usaha kecil ataupun
besar (Leonard D. White).
3. Administrasi adalah pedoman kepemimpinan dan pengawasan usaha suatu
kelompok orang-orang ke arah pencapaian tujuan bersama (William H.
Newman).
4. Administrasi adalah proses dan tata kerja yang terdapat pada setiap usaha;
usaha kenegaraan atau swasta, usaha sipil atau militer, usaha besar, atau kecil.
(S. Prajudi Atmosudirdjo)
5. Administrasi didefinisikan sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua
orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Sondang P. Siagian).
6. Administrasi adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam
setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu
(The Liang Gie).
7. Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Soekarno K.).
2. Definisi Pembangunan
Modernitas merupakan cara hidup yang lebih baru dan lebih baik dari
sebelumnya. Demikian pula, pola pikir lebih rasional, tetapi tetap memiliki nilai
budaya yang lebih kuat dan mempertahankan tingkat fleksibilitasnya. Modernitas
bukan berarti tingkah laku yang kita lakukan semuanya identik dengan cara hidup
gaya barat, tetapi cara mempertahankan jati diri dengan nilai-nilai luhur yang
dimiliki. Sebagai bangsa Indonesia, kita memiliki nilai-nilai luhur yang
dikandung oleh Pancasila yang merupakan kepribadian bangsa.
Menurut Paul Meadows (1968: 86), dalam bukuny a Motivation for Change
and Development Administration, mendefinisikan administrasi pembangunan
sebagai berikut.
1. Kekayaan Rata-Rata
4. Kebutuhan dasar
5. Pembangunan berkelanjutan
6. Pemberdayaan
Kedua, krisis rasial amat erat berhubungan dengan krisis sebelumnya, untuk
sebagian berasal dari getoisasi (perkampungan di kota yang umumnya dihuni
oleh penduduk dari kelompok minoritas). Dengan memburuknya pusat-pusat
kota, maka buruk pulalah lembaga pelayanan masyarakat, tingkat pengangguran
yang tak terkendali terutama di kalangan minoritas dan sistem kesejahteraan
terlalu menanggung beban yang berat.Ketiga, terjadi krisis energi diikuti dengan
krisis lingkungan, perawatan kesehatan, transportasi dan seterusnya dan semua
krisis ini telah mempengaruhi administrasi negara. 2 Tiga peristiwa yang terjadi
antara tahun 1960-an dan 1970-an yang berpengaruh pada masyarakat dan
pemerintahan serta administrasi negara: perang Vietnam, kekacauan kota dan
perselisian rasial yang terus berlangsung dan skandal Watergate. Kebanyakan
karyawan negara tidak punya identitas dengan bidang administrasi negara,
mereka lebih mengidentifikasikan diri dengan lapangan profesi lain, dan
menjadikan administrasi negara sebagai profesi kedua.
Menurut Dror (dalam Zauhar, 2007) ada tiga tujuan internal reformasi
administrasi yakni: 1) efisiensi administrasi dalam arti penghematan uang,
yang dapat dicapai melalui penyederhanaan formulir, perubahan prosedur,
penghilangan duplikasi dan kegiatan organisasi metode yang lain; 2)
penghapusan kelemahan atau penyakit administrasi 9 seperti korupsi, pilih
kasih dan sistem teman dalam sistem politik dan lain lain; 3) pengenalan dan
penggalakan sistem merit, pemrosesan data melalui sistem informasi yang
otomatis, peningkatan penggunaan pengetahuan ilmiah dan lain-lain.
Sementara itu, Mosher (dalam Zauhar, 2007) mengidentifikasi empat sub-
tujuan reformasi yaitu: 1) melakukan perubahan inovatif terhadap kebijakan
dan program pelaksanaan; 2) meningkatkan efektivitas administrasi; 3)
meningkatkan kualitas personil; dan 4) melakukan antisipasi terhadap
kemungkinan kritik dan keluhan pihak luar. Berdasarkan konsep tersebut,
dalam upaya akselerasi perkembangan ekonomi maka reformasi administrasi
menyediakan aparatur birokrasi yang efisien dan alat yang dapat
mengorganisir pengembangan ekonomi secara baik melalui perencanaan
investasi. Alasannya ialah dalam pengembangan ekonomi diperlukan tingkat
investasi yang hanya mungkin terjadi melalui negara dan melalui skala
prioritas serta dengan tingkat kualifikasi yang baik, profesionalitas dan
organisasi birokrasi yang efisien (Leemans, 1976).
Dinamika perkembangan ilmu administrasi senantiasa selaras dengan
dinamika perkembangan peradaban zaman dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Demikian pula akselerasi perkembangan ilmu administrasi akan
seiring dengan perkembangan paradigmanya. Secara konsepsional, minimal
dikenal lima paradigma administrasi publik yang dimulai dengan dikotomi
politik-administrasi, dilanjutkan dengan perkembangan prinsip-prinsip
administrasi, administrasi publik sebagai ilmu politik, administrasi publik
sebagai ilmu administrasi, dan saat ini administrasi publik sebagai
administrasi publik yang berdiri sendiri sebagai salah satu bidang kajian ilmu
administrasi. Perkembangan paradigma administrasi publik ini pada akhirnya
bermuara pada adanya upaya melakukan reformasi administrasi. Reformasi
administrasi pada hakikatnya menyangkut dimensi dan spektrum yang sangat
luas dan kompleks dengan tujuan untuk menyempurnakan performansi
birokrasi, baik pada tataran institusional maupun tataran personal yang
terlibat dalam formulasi, implementasi dan evaluasi kebijakan. Dengan
demikian, diperlukan administrasi publik dan reformasi administrasi yang
mendukung perubahan dan pengembangan organisasi baik perubahan sistem
secara luas maupun perubahan kelembagaan (struktural) secara khusus.
E. Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan
Karena semua organisasi publik memiliki setidaknya beberapa jenis tujuan,
berdasarkan orientasi tujuan, mereka dapat mengklaim berada di bawah lingkup
administrasi pembangunan. Hal ini menimbulkan masalah dalam membedakan
antara organisasi publik yang berkembang dan non perkembangan. Telah diakui
bahwa administrasi pembangunan umum mirip dengan administrasi publik
“tradisional” (tampaknya non-pembangunan) sejauh ini berkaitan dengan
bagaimana kebijakan, dan norma diimplementasikan oleh organisasi
pemerintahan. Di sisi lain, terdapat pendapat bahwa sistem administrasi
pembangunan berbeda dari sistem non-pembangunan dalam hal tujuan, ruang
lingkup, kompleksitas, dan tingkat inovasi dalam operasinya. Dalam upaya untuk
menjelaskan perbedaan tersebut, Irving Swerdlow telah menggunakan contoh
program pembaruan perkotaan (tampaknya pembangunan) dan menjalankan
departemen air kota (tampaknya non-pembangunan).
Kedua, tujuan progresif ini dipelajari dalam konteks yang sangat luas yang
melibatkan sistem politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknologi. Dengan
demikian, mahasiswa administrasi pembangunan meneliti dimensi beraneka
ragam perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknologi secara
obyektif.
Dalam suasana ini muncul pemimpin yang visioner dan motivasional yang,
melalui orientasi tujuan dan dengan pandangan ke depan, menciptakan iklim
motivasi dan sistem komunikasi terbuka yang memfasilitasi pengembangan
pembangunan yang berpusat pada orang. Seluruh struktur sistem administrasi
menciptakan iklim yang lebih efektif untuk tindakan yang bertujuan. Integrasi
tujuan oleh sistem administrasi melalui mekanisme perencanaan dan programnya
membantu dalam proses pengembangan tatanan sosial secara holistik.
Pendekatan holistik ini, pada gilirannya, mempromosikan transformasi berbasis
nilai yang memberikan tempat sentral pada premis kesetaraan, keadilan, nilai-
nilai instrumental dan budaya kerja yang positif. Kontribusi penting dari
administrasi pembangunan adalah dalam memperkuat administrasi “pengaturan”
melalui generasi sumber daya tambahan dan penciptaan iklim stabilitas dan
kebahagiaan yang, pada gilirannya, memberikan kredibilitas pada sisem
pemerintahan.
B. Saran
Berkaitan dengan isi makalah, saya sangat menyadari makalah ini sangat jauh
dari kesempurnaan. Jadi, saya harapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA