Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Tentang

USAHA PEMERINTAH DALAM


PEMBANGUNAN/ PENYEMPURNAAN
ADMINISTRASI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : LUKMAN
NIM : 0901436
SEMESTER/KELAS : IV /B

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


STISIP MBOJO BIMA
2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas


limpahan rahmat dan hidayatnya karena dengan nikmatnyalah kita bisa
melaksanakan segala aktiiftas shingga makalah USAHA PEMERINTAH DALAM
PEMBANGUNAN/ PENYEMPURNAAN ADMINISTRASI DI INDONESIA ini dapat kami

selesaikan dengan sebaik–sebaiknya tanpa suatu hambatan yang cukup


memungkinkan.

Salam serta salawat kita khaturkan kepada junjungan kita nabi


besar Muhamamad SAW. Yang telah mengeluarkan kita dari Zaman
jahiliah menuju Zaman terang-benderang yang kita rasakan saat ini
khususnya bagi seluruh umat islam.

Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi rekan –


rekan mahasiswa, dosen-dosen dan khususnya bagi kami dan tak lupa
pula kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembina mata kuliah yang
telah memberikan tugas dan sekaligus memberikan Motivasi kepada
kami sehingga makalah yang kami buat dapat kami selesaikan sebaik
mungkin.
Demikian makalah ini kami buat, atas partisipasi dan
kerjasamanya kam8i khaturkan terimakasi

Penulis,
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………....


HALAMAN JUDUL ……………………………………………….......
KATA PENGANTAR …………………………………………….........
BAB I PENDAHULUAN
 LATAR BELAKANG ………………………………..…..
 RUMUSAN MASALAH………………………………..…
 TUJUAN……………………………………………...........
BAB II PEMBAHASAN

A. Administrasi Pembangunan
B. Pembangunan          
C. Pembangunan Nasional
D. Peranan serta Fungsi Pemerintah dalam Pembangunan Nasional
E. Pembangunan Administrasi dalam Rangka Administrasi
Pembangunan

BAB III PENUTUP


 KESIMPULAN …………………………………………….
 SARAN DAN KRITK …………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ………………………………..............


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang permasalahan

Sejarah administrasi pembangunan melihat suatu keadaan dimana saat ini


administrasi pembangunan belum diakui sebagai suatu disiplin ilmu sendiri yang
telah berkembang. Administrasi pembangunan yang berkembang tersebut berasal dari
disiplin ilmu yang mendahuluinya, yaitu administrasi negara. Administrasi negara
merupakan suatu studi mengenai bagaimana badan-badan pemerintahan diorganisir,
beserta aparaturnya, pembiayaannya, serta faktor kepemimpinannya. Administrasi
negara merupakan kombinasi tata pemerintahan,ctata usaha negara, administrasi serta
administrasi pembangunan, dan pengendalian lingkungan.

Administrasi pembangunan yang merupakan bagian dari administrasi negara


tersebut, kemudian mengalami penyempurnaan yang diawali oleh peristiwa
pemberian bantuan PBB tahun 1950 kepada negara-negara berkembang yang ternyata
kurang mencapai sasaran dan kurang mendapatkan hasil sesuai tujuannya.

Dalam pelaksanaan administrasi pembangunan, pemerintah memiliki peranan


yang harus dilaksanakan, salah satunya adalah peran sebagai administrator yang
berhubungan erat dengan usaha pembangunan berencana suatu negara. Perencanaan
yang merupakan suatu pernyataan pemerintah, melahirkan tugas pemerintah
diantaranya adalah pembangunan nasional. Pembangunan nasional mencakup multi
dimensional, didalamnya pembangunan nasional tersebutlah pemerintah berperan dan
berfungsi, baik sebagai stabilisator, inovator, modernisator, pelopor, hingga pelaksana
sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari administrasi pembangunan ?


2. Apa pengertian dari pembangunan dan pembangunan nasional ?
3. Bagaimana peranan pemerintah dalam pembangunan nasional ?
4. Bagaimana kaitannya pemerintah dengan perencanaan serta pembangunan
nasional ?

C. TUJUAN
Tujuan kami membuat makalah ini untuk menambah wawasan kami tentang
usaha pemerintah dalam penyempurnaan administrasi pembangunan dan
mendiskusikan isi makalah.
BAB II

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Administrasi Pembangunan

a.    Pengertian

Pengertian administrasi pembangunan berdasarkan pendapat para ahli,


yaitu :

1. Fred W. Riggs

Administrasi pembangunan berkaitan dengan proses adminstrasi dari


suatu program pembangunan, dengan metode yang digunakan terutama oleh
pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dan kegiatannya yang telah
direncanakan guna menemukan sasaran pembangunan (pembangunan
admistrasi). Administrasi pembangunan dikaitkan dengan implikasinya,
sehingga apabila suatu program pembangunan berhasil dilaksanakan, dengan
sendirinya akan mendorong perubahan-perubahan dalam berbagai bidang
(administrasi pembangunan).

2. Prajudi Atmosudirdjo
 Hukum administrasi pembangunan adalah Hukum Administrasi Negara
yang diarahkan untuk mendukung proses pembangunan dalam keperluan
keberhasilan pembangunan, yang melipuri hukum untuk perencanaan,
pembiayaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi
 Merupakan Hukum Administrasi Negara yang diarahkan untuk
penyempurnaan administrasi negara agar berkemampuan mendukung
proses pembangunan.

       

3. Bintoro  Tjokoamidjojo
 Pendekatan administrasi pembangunan diartikan sebagai proses
pengendalian usaha administrasi oleh pemerintah untuk merealisasikan
pertumbuhan kearah lebih baik dan kemajuan dalam berbagai aspek
kehidupan bangsa, untuk mendorong perubahan suatu masyarakat kearah
lebih baik, yang pada umumnya tujuannya adalah pembinaan bangsa
(nation building) dan atau perkembangan sosial ekonomi (disebut sebagai
proses modernisasi).

Dengan demikian, tujuan dikembangkannya hukum administrasi


pembangunan adalah untuk kebutuhan pengembangan model dan konsep
hukum administrasi yang cocok untuk pembangunan serta pengembangan
administrasi bagi pembangunan.

b.    Ruang lingkup administrasi pembangunan

1. Ruang lingkup administrasi pembangunan mempunyai dua fungsi, yaitu :

 Penyusunan kebijakan penyempurnaan administrasi negara, yang meliputi


penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga yang diperlukan,
kepegawaian, tata kerja dan penyusunan sarana-sarana administrasi lannya
(disebut development of administration).
 Merumuskan kebijakan dan program pembangunan di berbagai bidang
serta pelaksanaan nya secara efektif (disebut sebagai administration of
development).

   

2. Administrasi pembangunan dapat dibagi dalam dua subfungsi, yaitu


 Perumusan atau formulasi kebijakan pembangunan oleh pemerintah
(public policies) dilakukan dalam proses administrasi dan tingkat
tertentu dalam proses politik.
 Pelaksanaan kebijakan secara efektif, dimana yang perlu mendapat
perhatian adalah masalah kepemimpinan, koordinasi, pengawasan dan
fungsi administrator sebagai unsur pembaharu.

Jadi pada dasarnya administrasi pembangunan bertujuan untuk


memperlancar proses pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c. Ciri-ciri administrasi pembangunan

Administrasi pembangunan masih mendasarkan diri pada prinsip


administrasi negara sebab peralatan analisa administrasi pembangunan masih
memakai peralatan analisa administrasi negara. Perbedaan keduanya adalah
sebagai berikut :

Ciri-ciri administrasi negara Ciri-ciri administrasi pembangunan


Lebih banyak terkait dengan lingkungan Lebih memberikan perhatian terhadap
masyarakat negara maju lingkungan masyarakat yang berbeda-beda
terutama bagi negara berkembang
Terdapat kelompok yang cenderung Administrasi pembangunan mempunyai
berpendapat turut berperannya peran aktif dan berkepentingan terhadap
administrasi negara dalam proses tujuan-tujuan pembangunan, baik dalam
perumusan kebijaksanaan, tapi peranan perumusan kebijaksanaannya maupun
itu masih kurang ditekankan. Bahkan ada alam pelaksanaannya yang efektif, bahkan
yang menyebutkan administrasi negara administrasi ikut serta mempengaruhi
bersifat netral terhadap tujuan-tujuan tujuan pembangunan masyarakat dan
pembangunan menunjang pencapaian tujuan nasional,
ekonomi, dan lain-lain yang dirumuskan
kebijaksanaannya melalui proses politik.
Lebih menekankan kepada pelaksanaan Berorientasi kepada usaha-usaha yang
yang tertib/efisien dari unit-unit kegiatan mendorong perubahan kearah lebih baik
pemerintahan pada waktu ini. Jadi untuk suatu masyarakat di masa depan.
berorientasi pada masa kini. Jadi berorientasi pada masa depan.
Lebih menekankan pada tugas-tugas Berorientasi pada tugas-tugas
umum (rutin) dalam rangka pelayanan pembangunan, yaitu kemampuan untuk
masyarakat dan tertib pemerintahan. merumuskan kebijakan-kebijakan
Administrasi negara lebih bersikap pembangunan dan pelaksanaan yang
sebagai “balancing agent” efektif. Administrasi pembangunan lebih
bersikap sebagai “development agent”
Administrasi negara lebih menengok pada Administrasi pembangunan harus
kerapian aparatur administrasi itu sendiri mengaitkan diri dengan substansi
perumusan kebijakan dan pelaksanaan
tujuan pembangunan di berbagai bidang
Dalam administrasi negara seakan-akan dalam administrasi pembangunan,
ada kesan menempatkan administrator administrator dalam aparatur pemerintah
dalam aparatur pemerintah sekedar juga bisa merupakan penggerak perubahan
sebagai pelaksana (agent of change)
Lebih berpendekatan legalistik Lebih berpendekatan lingkungan,
berorientasi pada kegiatan dan bersifat
pemecahan masalah.

d. Kegiatan dan pelaksanaan administrasi pembangunan

Kegiatan-kegiatan dalam pembangunan dapat dikelompokkan menjadi :

1. Goverment Activities (Kegiatan Pemerintahan)


2. Development Activities (Kegiatan Pembangunan)
3. Public Relation Activities (Kegiatan Kehumasan)

Peran dan fungsi pemerintah sebagai administrator berhubungan erat


dengan usaha pembangunan berencana suatu negara. Perencanaan merupakan
suatu pernyataan pemerintah dalam kegiatan sosial ekonomi. Tugas
pemerintah diantaranya adalah tugas dalam rangka pemerintahan umum,
pemeliharaan ketertiban, keamanan, dan pelaksanaan hukum. Tugas tersebut
diperluas dengan tugas-tugas pelayanan umum yang dilakukan melalui
penyelenggaraan sendiri atau melalui pelaksanaan fungsi pengaturan.

Menurut Prajudi Atmosudirdjo, pemerintah sebagai administrator memiliki tugas

1. Menguasai dan menghayati tujuan-tujuan utama yang telah ditetapkan oleh


peraturan perundang-undangan.
2. Merumuskan lebih lanjut ke dalam bentuk yang dapat dipahami secara
konkret oleh bawahan dan dapat diselenggarakan secara nyata.
3. Memelihara dan mengambangkan organisasi negara yang dipercayakan
kepadanya setepat-tepatnya.
4. Memelihara dan mengembangkan sistem informasi setepat-tepatnya.
5. Memelihara dan mengembangkan sistem menejemen setepat-tepatnya.
6. Membuat semua tujuan yang telah ditetapkan tercapai dengan sebaik-baiknya.

B.       Pembangunan

Pembangunan biasanya didefinisikan sebagai “rangkaian usaha


mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang
ditempuh oleh suatu negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan
bangsa (nation building)”. Terdapat tujuh ide pokok, yaitu:

1. Pembangunan merupakan suatu proses, yaitu rangkaian kegiatan yang


berlangsung secara berkelanjutan dan terdiri dari tahap-tahapyang satu pihak
bersifat independen dan yang lain bersifat tiada akhir.
2. Pembangunan merupakan upaya secara sadar ditetapkan sebagai sesuatu
untuk dilaksanakan
3. Pembangunan dilakukan secara terencana, baik dalam arti jangka panjang,
jangka sedang, dan jangka pendek.
4. Rencana pembangunan mengandung makna pertumbuhan dan perubahan
5. Pertumbuhan mengarah pada modernitas, yaitu cara hidup yang lebih baru dan
lebih baik daripada sebelumnya.
6. Modernitas yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan pembangunan tiap
definisi diatas bersifat multidimensional, yaitu mencakup segala segi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
7. Semuanya ditujukan kepada usaha pembinaan bangsa sehingga negara yang
bersangkutan semakin kukuh fondasinya dan semakin mantap keberadaannya
agar sejajar dengan bangsa lain karena mampu menciptakan situasi yang
seimbang dengan bangsa lain tersebut.
C.       Pembangunan Nasional

Suatu sistem pembanguan nasional berpengaruh terhadap berbagai bidang


kehidupan, sehingga suatu sistem pembangunan nasional berkaitan erat dengan
kebijakan yang ditempuh dan strategi yang dipilih. Tujuan pembangunan nasional
setiap negara berbeda satu sama lain. Indonesia, menurut GBHN RI, 1988:43,
menyatakan bahwa Pembangunan nasional Indonesia bertujuan untuk
mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual
berdasarkan pancasila di dalam wadah NKRI yang merdeka, berdaulat, bersatu,
dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang sama,
tenteram, tertib, dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.

 Dimensi pembangunan nasional

1. Dimensi inti dan kerangka pokok

Pembangunan hanya berjalan dengan memuaskan apabila masyarakat


sadar akan faedah pembangunan serta keharusan dari proses dinamisasi.
Kesadaran tersebut membawa masyarakat dari keadaan statis kearah
perkembangan dinamis. Proses dinamisasi mengandung kehendak untuk
merubah cara kehidupan, cara berpikir, dan cara menghadapi masalah-
masalah untuk menempuh jalan baru yang membawa kemajuan.

2. Dimensi majemuk dan kompleks.

Michel todaro menyimpulkan bahwa pembangunan adalah proses


multidimensi yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur
sosial, sikap rakyat, dan lembaga-lembaga nasional, dan akselerasi
pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, pemberantasan kemiskinan
absolut (Bryant,1987:3).

 Kebijaksanaan pembangunan nasional

1. Kebijaksanaan sektoral dan partial

Kebijaksanaan pembangunan nasional menyangkut seua ketentuan


formal dan informal untuk mewujudkan tercapainya tujuan nasional, yaitu
kebijaksanaan ekonomi (moneter dan fiskal), kebijaksanaan ekspor impor,
perdagangan, dan sebagainya. Sebagai contoh, kebijaksanaan ekonomi
merupakan kebijaksanaan partial karena menyangkur satu bidang, yaitu
ekonomi. Kebijaksanaan perdagangan sebagai bagian dari ebijaksanaan
ekonomi, merupakan kebijaksanaan sektoral. Keduanya harus saling
melengkapi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuannya. Demikian pula
dengan bidang pembangunan nasional lainnya, keterkaitan dan saling
mempengaruhi antar sektor dalam bidang sangat erat. Misalnya kebijaksanaan
ekspor impor berkaitan erat dengan kebijaksanaan perdagangan luar negeri,
dan seterusnya.

2. Kebijaksanaan terpadu

Pemimpin harus mengambil atau memutuskan suatu kebijaksanaan


(pengambilan keputusan) yang mempunyai implikasi yang luas sehingga
memerlukan analisis dan pertimbangan berdasarkan informasi yang cukup.
Proses tersebut ada yang formal dan ada informal,dapat dibagi dalam tahap-
tahap:

 Penyusunan konsep (policy germination)


 Rekomendasi kebijaksanaan (policy recomendation)
 Analisis kebijaksanaan (policy formulation)
 Perumusan kebijaksanaan (policy formulation)
 Pengambilan keputusan (policy decision)
 Pelaksanaan kebijaksanaan (policy implementation)
 Evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan (policy evaluation)

Untuk memudahkan analisis dan pembentukan kebijaksanaan, Bintoro


Tjokroamidjojo (1978:115) membagi substansi kebijaksanaan nasional ke dalam lima
kelompok :

1. Analisis dan pembentukan kebijaksanaan tujuan-tujuan pembangunan


nasional jangka jauh.
2. Analisis dan pembentukan kebijaksanaan tujuan-tujuan pembangunan
nasional jangka menengah
3. Analisis dan pembentukan kebijaksanaan pembangunan atau program tahunan
4. Analisis dan pembentukan kebijaksanaan nasional dalam rangka
melaksanakan pemerintahan
5. Analisis dan pembentukan kebijaksanaan dalam rangka pelaksanaan
pembangunan, terutama masalah-masalah jangka pendek.

           

Dengan melihat tahap-tahap serta substansi analisis pembentukan


kebijaksanaan, kemudian dapat dicari pola arus, hubungan antar lembaga, serta
koordinasinya. Dengan cara ini pula dapat dilihat lembaga atau orang mana yang
menjadi strategis dalam proses analisis dan pembentukan kebijaksanaan, sebab
kebijaksanaan terpadu tidak hanya memperhitungkan sektor dan bidang
pembangunan, tetapi juga waktu serta faktor lainnya.

    Strategi pembangunan nasional

Strategi pembangunan nasional menyangkut pemilihan alternatif tindakan yang


harus dilakukan. Dalam setiap bidang, pilihan yang dibuat harus optimal. Untuk
merubah keadaan bangsa akibat kurang optimalnya strategi pembangunan
nasional yang terdahulu, perlu diadakan pendobrakan besar-besaran terhadap
segi-segi strategis kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Salah satu segi
strategis tersebut adalah sektor pertanian. Pembangunan sektor pertanian adalah
langkah pertama menuju peningkatan pemakmuran dan harus dibarengi dengan
pembangunan sektor lainnya.

a.   Pembangunan Nasional yang Multidimensional

Agar suatu bangsa mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam


upaya pencapaian tujuan negara bangsa yang bersangkutan, seluruh segi
kehidupan dan penghidupan, mesti dibangun.

1. Pembangunan bidang politik

Pengamatan para pakar menunjukkan tiga tahap penting yang perlu dilalui,
yaitu :

1. Pertama, menciptakan stabilitas politik sebagai titik tolak yang mutlak


diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
2. Kedua, penyusunan kembali organisasi-organisasi (restrukturisasi) politik.
Pertama dengan melakukan penyederhanaan jumlah organisasi politik,
dapat dengan gabungan atau fusi partai karena adanya kesamaan ideologi
politik, aspirasi politik, atau orientasi politik para tokohnya. Kedua
restrukturisasi dapat pula berarti mendorong tumbuhnya partai-partai
politik guna mencegah adanya satu kekuatan politik yang mendominasi.
3. Ketiga, political take-off, yaitu dimulainya usaha-usaha oleh partai-partai
politik yang telah mengalami restrukturisasi untuk secara aktif dan
proaktif turut berpartisipasi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan.

Terdapat empat aspek kehidupan politik dimana partai-partai politik


dapat dan harus memainkan peranan penting, yaitu :

1. Sebagai kekuatan yang tangguh untuk mengembangkan dan menerapkan


prinsip-prinsip demokrasi yang sesuai dengan kepribadian bangsa dan
kepentingan negara yang bersangkutan.
2. Partai-partai politik perlu dan harus memainkan perannya sebagai pembela
hak demokrasi, bukan hanya anggotanya, tetapi juga warga negara secara
kseluruhan.
3. Partai-partai politik memainkan peran yang amat penting dalam turut serta
membina berbagai sarana demokrasi yang telah diakui keberadaannya
oleh bangsa dan negara yang bersangkutan
4. Perannan penting lainnya adalah menyelenggarakan pendidikan politik.

2.    Pembangunan bidang ekonomi

Tuntutan dalam penentuan prioritas pembangunan bagi negara-negara


yang sedang membangun pada umumnya menunjuk pada pembangunan di
bidang ekonomi, sebab kenyataan menunjukkan bahwa keterbelakangan
negara-negara tersebut paling terlihat dalam bidang ekonomi. Dengan
keterbelakangan ekonomi,berakibat pada pendapatan perkapita rendah, yang
berakibat pada ketidakmampuan menabung sehingga berakibat pada tidak
terjadinya pembentukan modal yang menyebabkan tidak adanya investasi.
Tidak adanya investasi berakibat tidak terjadinya perluasa usaha sehingga
makin sempitnya kesempatan kerja yang dapat menyebabkan pengangguran.
Adanya pengangguran berarti tidak adanya penghasilan, yang akhirnya
berakibat pada tidak bergesernya posisi seseorang dari bawah garis
kemiskinan.

Strategi pembangunan yang biasa ditempuh negara-negara


berkembang adalah modernisasi pertanian dan industrialisasi. Modernisasi
pertanian dipandang dari dua sisi, yaitu sisi yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan dalam negeri sendiri, terutama bahan pangan, dan sisi menyangkut
penumbuhan dan pengembangan argobisnis yang menghasilkan berbagai
komoditi untuk ekspor.

Dalam industrialisasi sebagai alternatif, pemerintah dapat melakukan


orientasi industrialisasi. Orientasi industrialisasi dapat mencakup dua segi,
yaitu segi orientasi produksi berbagai barang dan jasa untuk konsumsi dalam
negeri, dan segi untuk orientsi ekspor.

Pembangunan ekonomi menempati skala teratas dalam keseluruhan


kebijaksanaan dan penyelenggaraan pembangunan nasional. Pembangunan
ekonomi harus berhasil, karena dapat mengentaskan kemiskinan,
menghilangkan kesenjangan sosial, menghasilkan ketersediaan dana untuk
pembangunan bidang-bidang lainnya, dan berakibat pada terpeliharanya
ketertiban umum.

3. Pembangunan bidang sosial budaya

Aspek sosial budaya yang relevan mendapat perhatian dalam upaya


memilih strategi pembangunan adalah aspek bahasa, adat istiadat dan tradisi,
persepsi tentang kekuasaan, hubungan dengan alam, locus of control,
pandangan tentang peranan wanita, dan sistem kekeluargaan besar (extended
family system)
Pembangunan bidang sosial budaya merupakan hal yang tidak mudah
karena menyangkut antara lain filsafat hidup, pandangan hidup, persepsi, cara
berpikir, sistem nilai, dan orientasi pada warga masyarakat.Di dalam
masyarakat terdapat kategorisasi golongan, yaitu golongan tradisionalis,
golongan modernis, dan golongan ambivalen.

4. Pembangunan bidang pertahanan dan keamanan

Pembangunan bidang pertahanan dan keamanan dimaksudkan untuk


menjamin bahwa kemerdekaan nasional dalam semua bidang kehidupan,
seperti di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, dijunjung tinggi oleh
semua warga negara dan mendapat pengakuan de jure oleh dunia
internasional. Ketahanan nasional adalah suatu kondisi yang perlu diciptakan
dan dipelihara secara terus-menerus. Variabel yang harus diperhitungkan
dalam menumbuhkan, memelihara, dan mengembangkan ketahanan nasional
yang tangguh, yaitu faktor geografis, penduduk, kekayaan alam, ideologi
nasional, politik, ekonomi, sosial budaya, dan kekuatan militer.

D.       Peranan serta Fungsi Pemerintah dalam Pembangunan Nasional

a. Fungsi-fungsi pemerintah terhadap warganya

1. Negara sebagai negara politik (political state)

Negara memiliki rakyat dan pemerintah, sehingga disebut sebagai


suatu kesatuan politik merdeka dan berdaulat, atau negara politik. Dengan
demikian, negara menyelenggarakan empat fungsi pokok, yaitu :

 Memelihara ketertiban dan keamanan (maintenance of peace and


order)
 Fungsi pertahanan dan keamanan
 Fungsi diplomatik
 Fungsi perpajakan

2. Negara sebagai negara hukum (legal state)

Banyak jenis hak yang ingin diperoleh masyarakat, salah satunya


adalah tidak diperlakukan semena-mena oleh siapapun juga, termasuk oleh
pemerintah atau penguasa. Tidak jarang dalam berbagai negara diterapkan
“rule of man”, dimana keinginan dan kepentingan penguasa lah yang
didahulukan dan mengabaikan kepentingan umum. Untuk mencegah hal
tersebut, berkembanglah konsep bahwa negara harus berdasarkan “rule of
law” dan melihat negara sebagai negara hukum. Menurut konsep ini,
supremasi hukum harus diakui oleh semua pihak dan tidak ada pihak manapun
yang tidak terikat kepada semua perangkat hukum yang berlaku sepanjang
ketentuan-ketentuan normatif tersebut bertujuan demi kepentingan seluruh
masyarakat.

3. Negara sebagai negara kesejahteraan (welfare state)

Negara didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Salah satunya


adalah peningkatan kesejahteraan seluruh warga negara, tidak hanya dalam
arti materil, tetapi juga dalam semua bidang kehidupan karena menyangkut
harkat dan martabat manusia. Meskipun demikian, peningkatan kesejahteraan
rakyat tidak semata-mata menjadi beban pemerintah,tetapi juga beban para
pengusahawan.

b.    Peran pemerintah dalam pembangunan nasional

1. Peran selaku stabilisator


 stabilisator di bidang politik

ialah menjamin bahwa dalam kehidupan politik bangsa tidak


terjadi rongrongan, baik yang datang dari kekuatan politik dalam
negeri, maupun luar negeri.

 Stabilisator ekonomi

Ialah iklim yang memungkinkan perekonomian nasional dapat


terpelihara sedemikian rupa sehingga ekonomi tumbuh secara wajar,
suku bungan yang tidak tinggi, rendahnya inflasi, kesempatan
berusaha semakin luas, proses industrialisasi berlangsung dengan baik,
kebijakan moneter dan fiskal yang menguntungkan bagi kepentingan
nasional, dan lain sebagainya.

 Stabilisator sosial budaya

Yaitu dalam hal mewujudkan perubahan tidak berubah menjadi


gejolak sosial, apalagi yang dapat merupakan ancaman bagi keutuhan
nasional serta kesatuan dan persatuan bangsa. Caranya yaitu dengan
menggunakan kemampuan selektif yang tinggi, proses sosialisasi yang
elegan tetapi efektif, melalui pendidikan, pendekatan yang persuasif,
dan melakukan pendekatan bertahap tetapi berkesinambungan

2. Peran selaku inovator

Yaitu pemerintah sebagai keseluruhan harus menjadi sumber


temuan baru, metode baru, sistem baru, serta cara berpikir baru suatu
perubahan yang membawa bangsa kearah yang lebih baik.

3. Peran selaku modernisator

Pemerintah bertugas untuk menggiring masyarakat kearah


kehidupan modern, yaitu kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kemampuan dan kemahiran menejerial, kemampuan mengolah
kekayaan alam, memiliki sistem pendidikan nasional yang andal sehingga
mampu menghasilkan SDM yang produktif, memiliki landasan kehidupan
polotik yang kukuh dan demokratis, memiliki visi yang jelas tentang masa
depan, rakyat mampu mengambil keputusan yang rasional tentang
nasibnya, bersedia mengambil resiko dan orientasi masa depan, serta
bersedia menerima perubahan.

4. Peran selaku pelopor

Pemerintah harus menjadi panutan (role model) bagi seluruh masyarakat.

5. Peran selaku pelaksana sendiri

Meskipun benar bahwa pelaksanaan berbagai kegiatan


pembangunan merupakan tanggung jawab nasional dan bukan menjadi
beban pemerintah semata, karena berbagai pertimbangan, seperti
keselamatan negara, modal yang terbatas, kemampuan yang masih belum
memadai, karena tidak diminati oleh masyarakat dan karena secara
konstitusional memang merupakan tugas pemerintah, sangat mungkin
terdapat kegiatan yang tidak bisa dialihkan kepada pihak swasta,
melainkan harus diselenggarakan sendiri oleh pemerintah.

E.      Pembangunan Administrasi dalam Rangka Administrasi Pembangunan


Ciri-ciri kegiatan pembangunan ialah dilaksanakan secara sadar,
komprehensif, terencana,bertahap, dan berkesinambungan, serta diarahkan pada
pencapaian tujuan akhir bangsa yang ditujukan pada peningkatan kesejahteraan
seluruh masyarakat. Penyelenggaraannya memerlukan langkah-langkah, yaitu
sebagai berikut :

1. Penumbuhan motivasi

Antara lain melalui proses sosialisasi kebijakan nasional, penyebaran


informasi, perluasan wawasan, dan peningkatan kecerdasan

1. Perumusan dan pengambilan kebijakan publik

Keterlibatan pemerintah dalam perumusan dan pengambilan keputusan


pblik sangat diperlukan bukan saja karena perumusan dan pengambilan
keputusan politik tidak bisa dipisahkan dari pelaksanaannya, tetapi juga
karena pertimbangan lain seperti pemerintah memiliki berbagai jenis
informasi sebagai salah satu bahan masukan yang sangat mungkin tidak
dimiliki pihak manapun, hanya pemerintahlah yang memiliki aparat yang
menjangkau seluruh pelosok wilayah kekuasaan negara, dan pada akhirnya
pemerintah harus mempertanggungjawabkan tindakan operasional yang
dilakukannya kepada pemegang tertinggi kedaulatan negara, yaitu rakyat.

1. Peletakkan dasar hukum

Langkah ini sangat penting untuk kepentingan pemerintah sendiri


maupun dalam melibatkan komponen masyarakat, misalnya untuk
kepentingan pemerintah diperlukan hukum untuk:

 Menentukan, menggarapa, dan mobilisasi dana


 Peruntukan lahan, misalnya untuk daerah pemukiman, industri,
pertanian, maupun kawasan yang dilindungi
 Perlakuan terhadap investor asing
 Berbagai peraturan perundang-undangan lainnya yang kesemuanya
diarahkan guna menjamin bahwa tidak ada kegiatan penyelenggaraan
pembangunan yang tidak ada dasar hukumnya
2. Perumusan rencana pembangunan nasional

Merencanakan berarti mengambil keputusan sekarang tentang hal-hal


yang akan dikerjakan di masa depan. Instrumen yang biasanya digunakan
adalah analisis SWOT, yaitu memahami kekuatan yang dimiliki negara
(Strengths), mengenali kelemahan yang mungkin ada (Weakness), mampu
memanfaatkan peluan (Opportunities), dan siap menghadapi ancaman
(Threats) baik dari dalam maupun luar negeri. Kemudia, rencana yang telah
disusun dan ditetapkan perlu disebarluaskan kepada seluruh komponen
masyarakat sehingga semua pihak mengetahui hal-hal seperti aspek rencana
yang menjadi tanggungjawabnya,kegiatan yang harus dilakukannya, hak yang
akan diperolehnya, serta kewajiban yang harus ditunaikannya.

3. Penentuan dan perumusan progam kerja

Perumusan program kerja adalah upaya untuk lebih memahami situasi,


kondisi, jenis, dan bentuk masa depan yang diperkirakan akan dihadapi
sehingga faktor ketidakpastian berkurang, perubahan dapat diantisipasi dan
diberikan respon, skala prioritas makin tajam, sasaran makin konkret, kurun
waktu makin pendek, serta alokasi dana dan daya makin tepat, sehingga
memungkinkan pelaksanaan rencana secara efisien dan efektif.

4. Penentuan berbagai proyek pembangunan

Penentuan proyek pembangunan perlu mendapat perhatian karena


pertimbangan :

 Menurut pengamatan, sering terdapat kecenderungan birokrasi


pemerintahan untuk memproyekkan sesuatu kegiatan yang sesungguhnya
merupakan kegiatan rutin
 Berbagai proyek pembangunan dilaksanakan sendiri oleh pemerintah
dengan berbagai alasan. Dengan demikian, segala langkah yang
diperlukan tertanganinya berbagai proyek dengan tingkat efisiensi dan
efektifitas setinggi mungkin,harus diambil.
 Tidak sedikit proyek pembangunan yang diserahkan kepada pihak lain
untuk melaksanakannya
 .
5. Implementasi rencana dan program kerja

Harus ditentukan juga instrumen pengukur efisiensi, efektifitas, dan


produktifitas kerja, dimana instrumen tersebut perlu diketahui, dipahami, dan
diterima oleh para pelaksana karena dengan demikian merekapun dapat turut
serta melakukan pemantauan (self monitoring) suatu hal yang sangat penting
dalam rangka pemberdayaan para pelaksana.

6. Pentingnya sistem penilaian

Sistem penilaian memungkinkan menejemen membandingkan hasil


yang seharusnya dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tertentu dengan hasil
yang nyatanya dicapai.

7. Pentingnya mekanisme umpan balik

Berarti bahwa satu tahap yang sudah dilalui dinilai. Hasil penilaian
akan sangat bermanfaat dan digunakan sebagai umpan balikkalau perlu,
mengkaji ulang seluruh proses sebelumnya, termasuk urusan misi, rumusan
strategi, rencana, program kerja, maupun kegiatan-kegiatan operasional.

F.   Efektivitas Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, dan Pengawasan

Suatu pengelolaan pembangunan nasional harus efektif menyediakan


pribadi sebagai satu kelompok selaku alat organisasi untuk mencapai tujuannya
dengan konsekuaensi yang tidak dicari-cari atau dengan biaya minimun.

Tujuan mengelola pembangunan nasional sulit dan rumit yang mungkin


disebabkan oleh pengelolaan yang salah, atau masalah dasar yang terletak pada
desai keorganisasian. Efektivitas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan,
dan pengawasan (mewakili fungsi-fungsi pengelolaan) sangatlah menentukan
tercapai atau tidaknya tujuan pembangunan nasional. Efektivitas tersebut sangat
ditentukan oleh disain keorganisasian yang diformulasikan pengelolaan
pembangunan nasional.
BAB III

PENUTUP

b. kesimpulan

Saat ini administrasi pembangunan merupakan bagian administrasi


negara yang  berkaitan dengan proses adminstrasi dari suatu program
pembangunan, dengan metode yang digunakan terutama oleh
pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dan kegiatannya yang telah
direncanakan guna menemukan sasaran pembangunan.

Pembangunan nasional memiliki dua dimensi, yaitu dimensi inti dan


kerangka pokok serta Dimensi majemuk dan kompleks. Didalam
pembangunan nasional terdapat kebijaksanaan berupa Kebijaksanaan
sektoral dan partial serta kebijaksanaan terpadu.

Pembangunan nasional merupakan salah satu perencanaan pemerintah


yang berkaitan erat dengan kebijakan dan strategi pembangunan
nasional yang menyangkut pemilihan alternatif tindakan yang dipilih
pemerintah untuk mencapai tujuannya dan berpengaruh terhadap
berbagai bidang kehidupan (multidimensional, mencakup berbagai
bidang yaitu politik, ekonomi,sosial budaya,pertahanan dan
keamanan).

Fungsi pemerintah berkaitan erat dengan kedudukan negara terhadap


warganya, dan peran pemerintah dalam pembangunan nasional adalah
selaku stabilisator, modernisator, inovator, pelopor, dan pelaksana
sendiri.

Hubungan pembangunan nasional dengan administrasi pembangunan


adalah bahwa Pembangunan Administrasi dalam rangka Administrasi
Pembangunan dilaksanakan secara sadar, komprehensif,
terencana,bertahap, dan berkesinambungan, serta diarahkan pada
pencapaian tujuan akhir bangsa yang ditujukan pada peningkatan
kesejahteraan seluruh masyarakat yang merupakan tujuan pemerintah
dalam perencanaan pembangunan nasional dan harus berjalan efektif
untuk menentukan arah perubahan bangsa.

c.      Saran

Dengan penjelasan diatas, bahwa perencanaan pembangunan nasional


berdampak secara multidimensional, menunjukkan bahwa arah bangsa
ini bergantung pada perencanaannya. Sehingga disarankan kepada
pemerintah sebagai administrator untuk serius dalam perencanaan
pembangunan nasional sebab saat ini Indonesia merupakan negara
berkembang sehingga rentan akan krisis pada setiap segi dalam
multidimensional tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Djajasumarga, kasum ,  Prinsip-prinsip pengelolaan pembangunan nasional, cet.


Kesatu (Jakarta:Penerbit IKIP Semarang Press, 1992)

Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit


Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007)

Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya),


cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003)

Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit


Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007)

Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit


Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007)

Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit


Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007)

Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit


Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007)  

Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya),


cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003)

Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya),


cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003)

Djajasumarga, kasum ,  Prinsip-prinsip pengelolaan pembangunan nasional, cet.


Kesatu (Jakarta:Penerbit IKIP Semarang Press, 1992)

Djajasumarga, kasum ,  Prinsip-prinsip pengelolaan pembangunan nasional, cet.


Kesatu (Jakarta:Penerbit IKIP Semarang Press, 1992)

Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya),


cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003)

Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya),


cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003)

Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya),


cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003)

Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya),


cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003)
Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya),
cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003)

guest

Anda mungkin juga menyukai