Anda di halaman 1dari 4

Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi

peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian

meliputi :

1. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma

sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai

dengan norma.

2. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak

sebagai pendidik dan memiliki etod kerja sebagai guru.

3. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada

kemamfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan

keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.

4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif

terhadappeserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.

5. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan

norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang

diteladani peserta didik.

Contoh :

Menjadi teladan bagi peserta didik. Guru professional harus memiliki semua sisi

kehidupan yang patut di teladani (Ing ngarso sung tulodo), yaitu teladan bagi

peserta didik, orang tua murid, keluarga dan masyarakat sekeliling. Terdapat

kecenderungan yang sangat besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak

mudah untuk di tentang, apabila ditolak. Menjadi teladan merupakan sifat dasar

kegiatan pembelajaran, dan ketika seorang guru tidak mau menerima ataupun

menggunakannya secara kontruktif maka telah mengurangi keefektifan

pembelajaran. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yan dilakukan guru
akam mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang

menganggap atau mengakuinya sebagai guru.

3) Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah

dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap

struktur dan metodologi keilmuannya.

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung

pelajaran yang dimampu.

2. Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang

pengembangan yang dimampu.

3. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.

4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif.

5. Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.

4) Kompetensi Sosial

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara

efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan

masyarakat sekitar.

1. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena

pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga,

dan status sosial keluarga.

2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,

tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.

3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman

social budaya.

4. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.


2. Dalam Permen No. 16/2007, Standar Kompetensi Guru SD/MI dirumuskan menjadi 24

kompetensi inti yang dikelompokkan berdasarkan kompetensi agen pembelajaran yang

terdapat dalam peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (PP No.19/2005, tentang SNP). Kompetensi sebagai agen pembelajaran

terdiri dari 4 kompotensi. Sebutkan dan jelaskan serta berikan contohnya masing masing.

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik ialah kemampuan dalam pengolahan pembelajaran peserta

didik yang meliputi; a) pemahaman wawasan atau landaskan kependidikan, b)

pemahaman terhadap peserta didik, c) pengembangan kurikulum/silabus, d)

perancangan pembelajaran, e) pemanfaatan teknologi pembelajaran, f) evaluasi proses

dan hasil belajar, g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

Contoh: guru mempunyai kemampuan-kemampuan sebagai berikut:1)

Mengaktualisasikan landasan mengajar, 2) Menguasai ilmu mengajar (didaktik

metodik), 3) Mengenal siswa, 4) Menguasai teori motivasi, 5) Mengenali lingkungan

masyarakat, 6) Menguasai penyusunan kurikulum, 7) Menguasai teknik penyusunan

RPP, 8) Menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran, dll.

2. Kompetensi kepribadian

Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian di dalam Peraturan Pemerintah No.19

Tahun 2005, pada pasal 28, ayat 3 ialah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,

dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia

Contoh . Seseorang yang berstatus sebagai guru adakalanya tidak selamanya dapat

menjaga wibawa dan citra sebagai guru di mata siswa dan masyarakat. Sehingga masih

ada sebagian guru yang mencemarkan wibawa dan citra guru. Di media masa sering

diberitakan tentang oknum-oknum guru yang melakukan satu tindakan asusila, asosial,

dan amoral. Perbuatan itu tidak sepatutnya dilakukan oleh guru. Karenanya guru harus

menjaga citra tersebut.


3. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki

seseorang guru. Dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, pada pasal 28 ayat 3

yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing

peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional

Pendidikan.

Contoh : Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu.

Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu.

Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. Mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan

mengembangkan diri.

4. Kompetensi Sosial

Yang dimaksud dengan kompetensi sosial di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19

tahun 2005, pada pasal 28, ayat 3, ialah kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul seacara efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat

sekitar.

Contoh : Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.

Bersikap simpatik.Dapat bekerja sama dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah.

Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan. Memahami dunia

sekitarnya (lingkungan).

Anda mungkin juga menyukai