Anda di halaman 1dari 4

1.

Empat factor penunjang Integrasi Nasional

1) Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas
bangsa Indonesia, yang menjadi alat penghubung antar daerah yang di gunakan oleh masyarakat
Indonesia sebagai bahasa Nasioanl sekaligus bahasa penghubung antar daerah dan antar budaya.
Dengan kemajemukan bangsa Indonesia, keanekaragaman budaya serta adat istiadat serta diliputi
oleh wilayah – wilayah dengan ribuan pulau maka, Bahasa Indonesia sebagai Integritas Nasional
mampu menghubungkan serta mempersatukan kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan
bernegara. Sebagai warga Negara yang baik , sangat penting menyadari bahwa kita harus memiliki
rasa persatuan sebagai bangsa. hal ini di tunjukan dengan menghayati Sumpah pemuda.

Sebagaimana isi yang terkandung dalam sumpah pemuda :

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu bahasa Indonesia . isi dari sumpah
pemuda tersebut diatas mengandung makna bahwa kita wajib menjunjung tinggi persatuan
Indonesia berdasarkan prinsip Bhineka Tunggal Ika. Merasa bangga bertabah air, berbangsa dan
berbahasa persatuan yang satu. Yaitu Indonesia.

2) Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara juga diartikan sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
tata tertib hukum Indonesia. pancasila tercantum ke dalam ketentuan tertinggi, yakni
pembukaan UUD 1945.
Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara
Sebagai dasar negara Indonesia, fungsi Pancasila terbagi menjadi tiga, yakni

-Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Dianggap sebagai pandangan hidup bangsa, pancasila berfungsi sebagai acuan, baik menatap
kehidupan pribadi, maupun dalam interaksi antarmanusia dalam masyarakat dan alam.

-Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Sebagai dasar negara, Pancasila dapat mewujudkan cita-cita hukum dasar negara, hingga
semangat bagi UUD 1945 dalam penyelenggaraan negara.

-Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia


Terakhir, pancasila sebagai ideologi diibaratkan sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan,
kepercayaan yang menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, hingga keagamaan

3) Kesadaran dan Solidaritas Kelompok

Solidaritas sosial merupakan kohesi yang ada  antara anggota suatu asosiasi, kelompok,
kelas sosial, kasta, dan antara berbagai individu dan kelompok, maupun kelas-kelas
membentuk masyarakat, dengan bagian-bagiannya .
Pentingnya Solidaritas dalam Kehidupan Manusia dan Kelompok
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan orang lain
disekitarnya. Multikulturalisme yang ada di Indonesia menyebutkan bahwa Indonesia
mempunyai banyak keragaman dan kekayaan yang sangat membutuhkan solidaritas antar
sesama umat manusia demi tercapainya kehidupan yang harmonis.

Mengacu pada negara Indonesia yang mempunyai budaya beraneka ragam, agama yang diakui
dan suku yang bermacam-macam, berbicara tentang solidaritas antar umat manusia rasanya
sudah biasa. Solidaritas yang pada umumnya adalah kata yang dipakai untuk mempersatukan
dan menyamakan perbedaan disekeliling kita pun, sudah mulai pudar. Perpecahan diantara
umat manusia semakin bertambah banyak jika tidak ada solidaritas yang dimulai dari dalam diri.

Perasaan solidaritas, senasib seperjuangan, setia, sifat satu rasa yang solider diberbagai macam
kalangan, sangat minim dan banyak dilupakan demi kepuasan diri sendiri atas kepentingan
pribadi . Solidaritas itu penting karena sangat mempengaruhi perubahan sosial budaya.
Perubahan sosial yang mencakup sikap setiap orang dan kondisi suatu lingkungan yang
didominasi oleh perbedaan, dan perbedaan budaya yang menyebabkan solidaritas itu sendiri
hilang seiring berjalannya waktu, dari generasi ke generasi karena tidak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari ketika menghadapi perbedaan.
Menciptakan keadaan sosial yang teratur dan satu, merupakan tujuan dari solidaritas.
Perbedaan yang ada disekitar kita bukan untuk ditertawakan dan diasingkan, namun disitulah
peran penting solidaritas, yaitu menyamakan dan mempersatukan perasaan toleransi. Peran
penting solidaritas dapat diukur keberhasilannya jika solidaritas dapat menciptakan kesatuan
dan kesamaan perjuangan dalam masyarakat.
Hal-hal yang terjadi jika tidak ada solidaritas disekitar kita adalah timbulnya stereotype,
prasangka, dan primordialisme. Mempertahankan apa yang menurutnya paling baik, tidak mau
membuka diri dan selalu mencaci maki golongan lain, adalah contoh hal-hal yang berpotensi
akan terjadi jika tidak dilandasi oleh solidaritas. Solidaritas antar manusia sudah harus
diterapkan dari semenjak dini. Mengingat pentingnya solidaritas yang mengatasnamakan
perbedaan dapat memperkaya relasi, budaya dan persatuan, maka solidaritas harus diusahakan
dan dipertahankan.
Cara untuk membangun solidaritas dari yang paling sederhana adalah menghormati orang yang
sedang beribadah, mengucapkan selamat kepada orang yang merayakan hari raya, dan tidak
memilih-milih teman. Saling menghargai terhadap orang yang tidak sesuku, berbeda
kepercayaan dan status, juga sangat ditekankan dalam hal solidaritas. Kesadaran dari dalam diri
setiap manusia juga merupakan salah satu faktor yang paling penting untuk menciptakan
solidaritas.
Berbicara tentang solidaritas mungkin merupakan hal yang sangat mudah dilakukan oleh banyak
orang, tetapi setelah kita mengerti betapa pentingnya solidaritas itu dikehidupan kita, sudah
selayaknya kita mengusahakan agar solidaritas itu tetap ada dan tidak hilang. Faktor-faktor yang
mendukung adanya solidaritas dari dalam diri hendaknya ditumbuh kembangkan menjadi suatu
kebiasaan yang positif.
Solidaritas tidak hanya sebatas teori saja yang memiliki tujuan dan peranan penting dalam
kehidupan setiap orang, melainkan juga suatu praktik yang bersifat rendah hati, tulus dari dalam
diri dan terus-menerus. Hendaknya setiap orang yang mencintai perbedaan dan orang yang
selalu menutup diri terhadap perbedaan, dapat mengaplikasikan solidaritas antar orang lain,
sehingga tujuan dari solidaritas itu sendiri tercapai.

2. Perundang – undangan yang bersifat Nasional

Dalam UUD Dasar 1945. Telah di atur rumusan lengkap mengenai pasal – pasal dan ayat
yang mengandung muatan tentang HAM, baik Hak hidup , hak kemerdekaan dan hak untuk
mendapat kebahagiaan.

Hak hidup, setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupanya. Hak kemerdekaan, meliputi kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya di tetapkan dengan undang- undang. Serta
mendapatkan Hak kebahagiaan. Merujuk pada rumusan pasal – pasal di atas. Banyak Pekerjaan
Rumah yang menjadi tugas pemerintah dan masyarakat untuk di selesaikan terkait dengan segala
bentuk pemenuhan Hak – Hak warga negaranya . Melihat keadaan serta kondisi masyarakat saat –
saat ini, diamana muncul berbagai macam persoalan serta permasalahan yang terjadi dalam
masyarakat Indonesia . Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan dan Lain – lain.

Dalam bidang ekonomi sendiri dimana masih banyak pengangguran dalam kutip banyak
masyarakat yang belum bekerja atau mamsyarakat tidak bekerja gara- gara di PHK . tingkat
pengangguran dalam suatu negara masih menjadi masalah yang terus membuat perekonomian
suatu negara menjadi tidak stabil.karena, pengangguran ini dapat menghambat laju perekonomian
setiap negara dan dianggap sebagai bentuk ancaman di bidang ekonomi. Sehingga mengakibatkan
keadaan ekonomi masyarakat semakin terpuruk dan angka kemiskinan akan semakin meningkat.

didikan . setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan . namu sering kali kita
menjumpai bahwa di luar sana bahawa masih banyak anak- anak yang belum menyentuh
pendidikan sama sekali. Hal tersebut menurut saya adalah pelanggaran HAM sang anak
untuk mendapat pendidikan. Tetapi, bukannya mendapat pendidikan, mereka malah
disuruh bekerja di usia yang sangat dini.Seharusnya anak-anak jalanan yang terlantar itu
bisa mendapat apa yang menjadi hak mereka, yaitu hak memperoleh pendidikan. Karena
masa kecil, masa kanak-kanak mereka yang seharusnya mereka habiskan di bangku
sekolah, menjadi sebaliknya. Mereka disuruh bekerja untuk mendapatkan uang daripada
belajar.Dalam permasalahan ini, pemerintah harus mengambil langkah untuk
mengatasinya. Misal dengan membangun sekolah di lingkungan tertentu yang masih
sangat kurang pendidikannya. Atau dengan mengirimkan guru-guru ke daerah atau
lingkungan tersebut agar mereka bisa terpenuhi hak-haknya.Pemerintah juga harus
melindungi hak anak-anak tersebut untuk memperoleh pendidikan, contohnya dengan
mengajak anak-anak tersebut untuk belajar, mensosialisasikan pentingnya pendidikan baik
kepada orang tua maupun anak tersebut.Pemerintah juga harus mengawasi dengan
seksama bagaimana proses perkembangan pendidikan di Indonesia. Upaya tersebut
dilakukan untuk mengurangi hilangnya hak setiap warga negara untuk memperoleh
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai