Anda di halaman 1dari 4

MODUL 10

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS


MENYIMAK

KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
A. HAKIKAT PEBELAJARAN
Kimble (dalam Hergenhahn, 1982) mengemukakan bahwa perubahan
tingkah laku siswa setelah melaksanakan pembelakjaran adalah tingkah laku yang
relatif permanen, tingkah laku yang diakibatkan oleh adanya penguatan
(reinforcement) praktis. Beberapa detail hakikat pembelajaran tersebut
dikemukakan sebagai berikut :
1. Pembelajaran menyebabkan tingkah laku, dengan kata lain, proses belajar
dapat diamati, bahwa setelah mengikuti pembelajaran seseorang dapat
melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya.
2. Perubahan tingkah laku tersebut relatif permanen.
3. Perubahan tingkah laku tidak dapat begitu saja berubah menjadi
pengalaman walaupun potensi untuk itu telah dimiliki.
4. Perubahan tingkah laku disebabkan pengalaman/latihan praktis.

5. Pengalaman /latihan harus selalu ditajamkan, terutam pada tanggapan


yang memerlukan adanya penghargaan (reword).

Pembelajaran dapat membuat seseorang memiliki pengalaman dan tingkah


laku sesuai dengan pengalaman atau pelatihan yang diterimanya. Oleh sebab itu,
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) sebagaia B2 bagi siswa sekolah dasar
(SD) perlu diberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih menggunakan
bahasa agar apa yang dilakukan itu dapat mengubah tingkah laku dalam berbahasa
Indonesia.

B. PEMBELAJARAN BAHASA
Pembelajaran yang dimaksud dalam uraian berikut ini adalah pembelajaran
dalam situasi formal. Pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas
yang sistemik, sistematik, dan terencana.
Untuk mewujudkan ketiga karakteristik pembelajaran bahasa, terdapat
beberapa pemasalahan yang harus diantisipasi dan didudukkan secara
proporsional. Permasalahan tersebut berkaitan dengan hal-hal berikut.
1. Tujuan pembelajaran
2. Meteri pembelajaran
3. Strategi pembelajaran
4. Evaluasi
5. Pengajar (guru)
6. Siswa

C. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD


Bahasa Indonesia bagi sebagian besar masyarakat Indonesia diperoleh
dengan dua cara, yaitu pemerolehan secara formal dan nonformal. Menurut
kurikulum berbasis kompetensi (KBK), mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan siswa berkomunikasi baik lisan mauun tulis
sebagai alat untuk mempelajari rumpun pelajaran lain, berpikir kritis dalam
berbagai aspek kehidupan, serta mengembangkan sikap menghargai bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan apresiatif terhadap karya sastra Indonesia
(Mulyasa,2003;89)
Untuk kelas rendah, pembelajaran bahasa Indonesia menekankan pada
aspek peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan, sedanagkan
untuk kelas tinggi menekankan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi lisan
dan tulis. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standart kompetensi yang tlah
ditentukan dlam kurikulum. Standart kompetensi mata pelajaran BI bersumber
pada hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar bahasa adalah berkomunikasi dan
belajar sastra belajar menghargai manusia dan nlai-nilai kemanusiaan.

D. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENYIMAK


1. Teori Menyimak
Kegiatan menyimak yang dalam kurikulum 2004 disebut dengan istilah
mendengarkan tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan berbicara sebagai suatu
jalinan komunikasi. Antara menyimak, berbicara, dan menulis memiliki
hubungan dalam jalinan keterampilan berbahasa. Teori menyimak terdiri atas :
a. Hakikat Menyimak
Mendengar, mendengarkan, dan menyimak merupakan kegiatan aktif
reseptif, sedang berbicara merupakan kegiatan aktif produktif yang
melibatkn unsur kejiwaan dan metakognitif seseorang.
b. Jenis-jenis Menyimak
1) Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan radio, televisi. Ada
bebrapa jenis kegiatanekstensif, antara lain : Menyimak osial,
Menyimak Sekunder, Menyimak Estetika.
2) Menyimak Intensif
Menyimak intensif merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan dengan tingkat konsentrasi yang tinggi
untuk memahami makna yang dikehendaki.
c. Unsur-unsur Menyimak
Unsur-unsur dasar menyimak adalah pembicara, penyimak bahan simakan
dan bahasa lisan yang digunakan.
d. Teknik Menyimak Efektif
Agar dapat menyimak dengan baik, penyimak perlu mengetahui syarat
menyimah efektif. Adapaun syarat tersebut adalah:
1. Menyimak dengan berkonsentrasi
2. Menelaah materi simakan
3. Menyimak dengan kritis
4. Membuat catatan

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak


Pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara terpadu antara 4
aspek keterampilan berbahasa, kebahasaan. Dari keempat aspek ketersmpilan
tersebut pembelajarannya dapat difokuskan pada salah satu saja.
Aspek keterampilan berbahasa (kompetensi dasar) yang menjadi fokus
harus mendapatkan penekanan dalam pembelajaran.
KEGIATAN BELAJAR 2
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDINESIA DENGAN FOKUS MENYIMAK

A. MATERI ATAU BAHAN YANG SESUAI UNTUK KEGIATAN MENYIMAK


Di dalam kurikulum 2004, yakni kurikulum bebasis kompetensi (KBK),
bahwa standar kompetensi “mendengarkan” terdiri atas mendengarkan berita,
penguuman perintah, bunyi ayau penjelasan, laporan, dialog atau percakapan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus menyimak adalah
pembelajarann bahas Indonesia yang menekankan aspek menyimak sevagai pusat
kegiatan aktivitas belajar siswa.
Materi atau bahan pelajaran menyimak dapat diambil dari berbagai
sumber. Dalam menyusun bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah siswa,
pendekatan, tema (khusus kelas rendah), media, lingkungan, kompetensi dasar
kebahasaan, sarana
Teknik pembelajaran menyimak yang dapat digunakan untuk
pembelajaran bahasa Indonesia di SD adalah teknik simak-ulang ucap, simak-tulis,
simak-terka, simak-cerita, simak-jawab, simak- baca, simak-rangkum, simak-
lengkapi, simak- kerjakan, imak-lakukan,simak-bisik berantai, simak-sanggah, dan
simak- temukan benda/objek.

Anda mungkin juga menyukai