Anda di halaman 1dari 20

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KELAS B

SISTEM ADMINISTRASI TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL


INDONESIA

OLEH :
ANISA ALLDILA ARTHAVIANA
F1B017107

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pelaksanaan administrasi pembangunan, pemerintah memiliki

peranan yang harus dilakukan, salah satunya adalah peran sebagai

administrator yang berhubungan erat dengan usaha pembangunan nasional.

Pembangunan nasional mencakup multi dimensional. Didalam pembangunan

nasional tersebutlah pemerintah berperan dan berfungsi, baik sebagai

stabilisator, inovator, modernisator, pelopor, hingga pelaksananya sendiri.

Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila diselenggarakan oleh

pemerintah bersama-sama seluruh rakyat. Sebagaimana terakhir ditegaskan

dalam GBHN 1993, “ Berhasilnya pembangunan nasional sebagai pengamalan

pancasila tergantung pada peran serta aktif masyarakat serta pada sikap mental,

tekad dan semangat, serta ketaatan dan disiplin para penyelenggara Negara

serta seluruh rakyat Indonesia.”

Sistem administrasi negara Indonesia adalah keseluruhan penyelenggaraan

kekuasaan pemerintah negara Republik Indonesia, dengan memanfaatkan dan

mendayagunakan segala kemampuan aparatur negara serta segenap dana dan

daya demi terciptanya tujuan nasional dan terlaksananya tugas Negara

Republik Indonesia seperti ditetapkan dalam UUD 1945.

Dengan demikian, tugas, fungsi dan peranan administrasi negara dalam

pembangunan adalah identik dengan tugas, fungsi serta peranan pemerintah

Negara itu sendiri, dan dilaksanakan oleh aparatur negara. Memperhatikan


tugas dan fungsi administrasi negara tersebut, maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan pembangunan nasional sebagian besar ditentukan oleh

kemampuan administrasi negara.

Hal ini tentu saja bukan hal yang mudah bagi negara kita dalam mengatasi

masalah nasional, karena dibutuhkan sebuah kebijakan serta kualitas SDM

yang memadai. Maka dari pernyataan diatas, dalam penulisan makalah ini

penulis mengambil judul mengenai “ Sistem Administrasi Negara Terhadap

Pembangunan Nasional Indonesia.”

B. Rumusan Masalah

1. Apa keterkaitan antara sistem administrasi negara dengan pembangunan

nasional Indonesia ?

2. Bagaimana konteks pembangunan administrasi ?

3. Bagaimana kebijaksanaan pembangunan nasional ?

4. Bagaimana peran administrator dalam pembangunan ?

C. Tujuan Penulisan

Pembuatan makalah yang berjudul “ Sistem Administrasi Negara Terhadap

Pembangunan Nasional Indonesia ” bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui keterkaitan antara sistem administrasi negara

terhadap pembangunan nasional

2. Untuk mngetahui konteks dalam pembangunan administrasi


3. Untuk mengetahui kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam pembangunan

nasional

4. Untuk mengatahui peran administrator dalam pembangunan nasional.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterkaitan Antara Sistem Administrasi Negara Terhadap Pembangunan

Nasional

Sejarah administrasi pembangunan melihat dari suatu keadaan dimana saat

ini administrasi pembangunan belum diakui suatu displin ilmu sendiri yang

telah berkembang. Administrasi pembangunan yang berkembang tersebut

berasal dari disiplin ilmu yang mendahuluinya, yaitu administrasi negara.

Administrasi negara merupakan suatu studi mengenai bagaimana badan-badan

pemerintahan diorganisir, beserta aparaturnya, pembiayaannya, serta faktor

kepemimpinannya. Administrasi negara merupakan kombinasi tata

pemerintahan, tata usaha negara, administrasi serta administrasi pembangunan,

dan pengendalian lingkungan.

Administrasi pembangunan yang merupakan bagian dari administrasi

negara tersebut, kemudian mengalami penyempurnaan yang diawali oleh

peristiwa pemberian bantuan PBB tahun 1950 kepada negara-negara

berkembang yang ternyata kurang mencapai sasaran dan kurang mendapatkan

hasil sesuai tujuannya.

Menurut Fred W.Riggs, Administrasi pembangunan berkaitan dengan

proses administrasi dari suatu program pembangunan dengan metode yang

digunakan terutama oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dan


kegiatan yang telah direncanakan guna menemukan sasaran pembangunan.

Administrasi pembangunan dikaitkan dengan implikasinya sehingga apabila

suatu program pembangunan berhasil dilaksanakan dengan sendirinya akan

mendorong perubahan dalam berbagai bidang administrasi pembangunan.

Menurut Bintoro Tjokoamidjojo, ruang lingkup administrasi pembangunan

mempunyai dua fungsi, yaitu :

1. Penyusunan kebijakan penyempurnaan administrasi negara, yang

meliputi penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga yang

diperlukan, kepegawaian, tata kerja dan penyusunan sarana-sarana

administrasi lainnya (Development of administration )

2. Merumuskan kebijakan dan program pembangunan di berbagai bidang

serta pelaksanaan nya secara efektif ( administration of development )

Jadi pada dasarnya administrasi pembangunan bertujuan untuk

memperlancar proses pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah yang

pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

B. Konteks Pembangunan Administrasi

Pada hakikatnya gagasan pembangunan yang terkandung upaya

peningkatan kemampuan masyarakat adalah untuk mempengaruhi lingkungan

fisik, manusia dan kebudayaan mereka. Dengan jelas bahwa mereka

melakukan hal ini secara keseluruhan sebagai suatu masyarakat, kolektivitas,

bukan secara individual. Mereka dapat berhasil hanya karena ada kerja sama
mengatur usaha itu. Dengan kata lain, mereka harus belajar mencapai

keputusan bersama, merumuskan kehendak melakukan kegiatan sosial, dan

menerapkan program-program yang telah disepakati bersama. Proses

pengambilan keputusan bersama itulah yang menjadi fikiran dibenak kita

ketika membicarakan politik dan administrasi.

Dalam arti ini, maka administrasi pembangunan tidak berarti hanya sebagai

usaha-usaha pemerintah melaksanakan program terencana dalam rangka

membentuk lingkungan fisik, manusia dan kebudayaannya, tetapi juga berarti

perjuangan meningkatkan kemampuan melaksanakan berbagai program.

Tidak disangsikan bila doktrin yang terdapat dalam teori administrasi telah

diformulasikan sesuai dengan tujuan ini, yakni untuk meningkatkan

kemampuan lembaga yang ada memikul beban tersebut. Tetapi pada umumnya

pemerintah yang mampu membuat perencanaan tersebut sebelumnya telah

mencapai tingkatan pembangunan tertentu. Dan oleh karena itu mereka

mampu melaksanakan doktrin-doktrin tersebut.

Dari sini administrasi pembangunan perlu dibedakan dengan pembangunan

administrasi, yakni dua aspek yang saling berhubungan tapi berbeda satu

dengan yang lain.

1. Konteks Politik Pembangunan Administrasi

Pada dasarnya alat utama kegiatan seluruh pemerintah adalah

birokrasi negara. Ini tidak berarti lembaga-lembaga negara seperti

lembaga legislatif, kehakiman, partai-partai politik, perusahaan-

perusahaan negara, organisasi swasta, dan masyarakat pada umumnya


tidak memainkan peranan dalam ikut menentukan keberhasilan dan

kegagalan program-program pemerintah. Oleh karena itu berdasarkan

alasan diatas bila perhatian kita dipusatkan pada birokrasi negara. Yakni

suatu hirarki yang ada diseluruh kantor dibawah kewenangan formal

kepala negara. Kenyataannnya banyak hal mengenai efektivitas

pemerintah dapat dipelajari melalui beerapa petinggi tertentu. Didalam

istilah petinggi tersebut menyatakan bahwa fungsi pokok yang harus

dilakukan adalah administrasi.

Dengan pernyataan diatas, tidak berarti bahwa birokrasi boleh

memonopoli kekuasaan dalam suatu negara. Dibeberapa negara maju

kekuasaan birokrasi selalu diimbangi dengan kekuasaan lembaga ekstra

birokrasi dan sistem partai. Konstruksi demikian disebut dengan

struktur poliarki. Konstruksi diatas sering disebut dengan “sistem

politik”. Lembaga-lembaga poliarki ekstra birokrasi diatasdibeberapa

negara memainkan fungsi politik lebih besar daripada fungsi

administratifnya walaupun tidak sepenuhnya berfungsi politik.

Suatu birokrasi dapat dikatakan relatif berkuasa bila mampu

mempertahankan posisi birokrasi peringkat menengah seperti kepala

biro, kepala bagian, dan kepala seksi bagi kepentingan karir pejabat-

pejabatnya. Dengan demikian suatu tingkat pengalaman minimum dapat

dipertahankan untuk menjamin peraturan-peraturan pemerintah dimasa

depan agar dapat dijalankan secara efektif.


Keterangan diatas adalah suatu cara mengelolan kekuasaan dengan

relatif berimbang antara birokrasi dan sistem konstitutif yang

memungkinkan dilakukannya pemisahan antara “politik” dan

“administrasi” dalam pengertian klasik. Pemisahan ini dimaksudkan

mengenai pemisahan yang menganjurkan agar birokrasi hanya akan

menjalankan fungsi-fungsi administrasi, dan sistem konstitutif seperti

DPR, partai, dan para politisi terpilih hanya menjalankan fungsi politik.

2. Konteks Ekonomi Administrasi Pembangunan

Sudah menjadi ketentuan baku dalam administrasi negara bahwa

seluruh pegawai negeri menerima gaji secara berkala. Sistem

pembayaran demikian tidak hanya mendorong kerja lebih efektif tapi

sekaligus dapat menghindarkan munculnya penekanan yang akan

ditujukan pada administrator.

Sistem gaji dimaksud tidak hanya bergantung pada kemampuan

mengumpulkan dana melalui pajak dan distribusi gaji dalam sistem yang

bertanggung jawab, melainkan juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi

secara umum. Dibutuhkan tingkat produksi yang tinggi melampaui

kebutuhan konsumsi produsen agar mampu mendukung kebutuhan

pejabat militer, pejabat negara, maupun individu yang ditempatkan pada

posisi-posisi tambahan. Sistem gaji dimaksud tidak hanya bergantung

pada kemampuan mengumpul dana melalui pajak dan distribusi gaji

dalam sistem yang bertanggung jawab, melainkan juga di pengaruhi

oleh kondisi ekonomi secara umum.


Pengenalan sistem gaji menimbulkan konsekuenssi lain. Dinegara-

negara miskin kesempatan kerja di luar pertanian sangat sempit.

Tekanan angkatan kerja terus meningkat sehingga menimbulkan jurang

yang terus melebar antara masyrakat miskin dalam bidang pertanian,

tenaga kerja tidak terampil, dengan kelas pegawai negeri dan pejabat

yang mendapat gaji.

Sistem gaji dinegara yang secara ekonomis telah maju, dapat bekerja

sebagai sarana pembangunan birokrasi negara yang mampu menetapi

ketentuan hukum dan memperkuat produktivitas ekonomi sekaligus

berfungsi sebagai lingkungan yang memebrikan sumbangan positif bagi

pembangunan. Tetapi sebaliknya apabila keadaan ekenomi tidak

mampu mencapai tingkatan yang tinggi, model pengorganisasian

dengan sistem gaji justru akan menguras sumber daya, dan

menyebarkan kelas parasit yang tidak bertanggung jawab, mengurangi

produktivitas dan mempersempit pilihan bagi masyarakat. Karenanya

pula akan menjadi beban ekonomi dan kehancuran politik. Doktrin-

doktrin administrasi dapat bersifat membantu kemampuan administrasi

birokrasi yang didasarkan pada gaji, dan sebaliknya tidak bersifat

membantu terhadap negara-negara yang memiliki birokrasi semi gaji.

3. Organisasi Sosial dan Administrasi Pembangunan

Kebanyakan teoritisi administrasi negara menaruh perhatian

terhadap pola organisasi yang tidak universal tapi banyak terdapat dan

disukai dibeberapa negara yang relatif maju. Mereka lupa bila doktrin-
doktrin adminstrasi hanya relevan bagi suatu organisasi formal (yang

kompleks).

Organisasi formal yang efektif dan dapat memainkan peranan

penting serta mampu menambah kemampuan masyarakat memperluas

pilihan dalam rangka mengubah lingkungannya hanya terdapat

dinegara-negara maju. Yang ingin dikatakan disini adalah bahwa sistem

sosial yang terbelakang lebih sulit menciptakan suatu sistem yang

mampu menciptakan organisasi. Semakin sedikit jumlah organisasi

yang ada dalam masyarakat semakin sulit pula untuk maju. Dalam

masyarakat yang kurang mampu memelihara organisasi, maka bantuan

dari luar yang diberikan untuk mendukung tumbuhnya organisasi baru

justru akan menimbulkan kekuatan pengimbang. Sebaliknya bagi

masyarakat yang lebih mampu membangun organisasi yang hidup,

maka bantuan dari luar untuk membangun lembaga yang sudah ada

justru dapat membantu pembangunan masyarakat.

C. Kebijaksanaan Pembangunan Nasional

1. Kebijaksanaan sektoral dan partial

Kebijaksanaan pembangunan nasional menyangkut semua

ketentuan formal dan informal untuk mewujudkan tercapainya tujuan

nasional, yaitu kebijakan ekonomi ( moneter dan fiskal ), kebijaksanaan

ekspor impor, perdagangan, dan sebagainya. Sebagai contoh,

kebijaksanaan ekonomi merupakan kebijaksanaan partial karena


menyangkut satu bidang, yaitu eknomi. Kebijaksanaan perdagangan

sebagai bagian dari kebijaksanaan ekonomi, merupakan kebijaksanaan

sektoral. Kedua harus saling melengkapi sebagai satu kesatuan untuk

mencapai tujuannya. Demikian pula dengan bidang pembangunan nasional

lainnya, keterkaitan dan saling mempengaruhi antar sektor dalam bidang

sangat erat. Misalnya, kebijaksanaan ekspor impor berkaitan erat dengan

kebijaksanaan perdagangan luar negeri dan sekitarnya.

2. Kebijakan Terpadu

Pemimpin harus mengambil atau memutuskan suatu kebijaksanaan

( pengambilan keputusan ) yang mempunyai implikasi yang luas sehingga

memerlukan analisis dan pertimbangan berdasarkan informasi yang cukup.

Proses tersebut ada yang formal ada yang informal, dapat dibagi dalam

tahap-tahap :

a) Penyusunan konsep

b) Rekomendasi kebijaksanaan

c) Analisis kebijaksanaan

d) Perumusan kebijaksanaan

e) Pengambilan keputusan

f) Pelaksanaan kebijaksanaan

g) Evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan

Untuk memudahkan analisis dan pembentukan kebijaksanaan.

Bintoro Tjokroamidjojo ( 1978:115 ) membagi substansi kebijaksanaan

nasional ke dalam lima kelompok :


a) Analisis dan pembentukan kebijaksanaan tujuan-tujuan

pembangunan nasional jangka jauh.

b) Analisis dan pembentukan kebijaksanaan tujuan-tujuan

pembangunan nasional jangka menengah.

c) Analisis dan pembentukan kebijaksanaan pembangunan atau

program tahunan.

d) Analisis dan pembentukan kebijaksanaan nasional dalam rangka

melaksanakan pemerintahan.

e) Analisis dan pembentukan kebijaksanaan dalam rangka

pelaksanaan pembangunan terutama masalah-masalah jangka

pendek.

Dengan melihat tahap-tahap serta substansi analisis pembentukan

kebijaksanaan, kemudian dapat dicari pola arus, hubungan antar lembaga, serta

koordinasinya. Dengan cara ini pula dapat dilihat lembaga atau orang mana

yang menjadi strategis dalam proses analisis dan pembentukan kebijaksanaan,

sebab kebijaksanaan terpadu tidak hanya memperhitungkan sektor dan bidang

pembangunan, tetapi juga waktu serta faktor lainnya.

Strategi pembangunan nasional menyangkut pemilihan alternatif tindakan

yang harus dilakukan. Dalam setiap bidang, pilihan yang dibuat harus optimal.

Untuk merubah keadaan bangsa akibat kurang optimalnya strategi

pembangunan nasional terdahulu, perlu diadakan pendobrakan besar-besaran

terhadap segi-segi strategis kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Salah satu

strategis tersebut adalah sektor pertanian. Pembangunan sektor pertanian


adalah langkah pertama menuju peningkatan pemakmuran dan harus dibarengi

dengan pembangunan sektor lainnya.

D. Peran Administrator Dalam Pembangunan Nasional

Fungsi-fungsi pemerintah terhadap warganya :

1. Negara sebagai negara politik

Negara memiliki rakyat dan pemerintah, sehingga disebut sebagai

suatu kesatuan politik mereka dan berdaulat, atau negara politik. Dengan

demikian, negara menyelenggarakan empat fungsi pokok, yaitu :

a) Memelihara ketertiban dan keamanan

b) Fungsi pertahanan dan keamanan

c) Fungsi diplomatik

d) Fungsi perpajakan

2. Negara sebagai negara hukum

Banyak jenis hak yang ingin diperoleh masyarakat, salah satunya

adalah tidak diperlakukan semena-mena oleh siapapun juga, termasuk oleh

pemerintah atau penguasa. Tidak jarang dalam berbagai negara diterapkan

“ rule of man ”. dimana keinginan dan kepentingan penguasa lah yang

didahulukan dan mengabaikan kepentingan umum. Untuk mencegah hal

tersebut, berkembanglah konsep bahwa negara harus berdasarkan “ rule of

low ” dan melihat negara sebagai negara hukum. Menurut konsep ini,

supremasi hukum harus diakui oleh semua pihak dan tidak ada pihak

manapun yang tidak terikat kepada semua perangkat hukum yang berlaku
sepanjang ketentuan-ketentuan normatif tersebut bertujuan demi

kepentingan seluruh masyarakat.

3. Negara sebagai negara kesejahteraan

Negara didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Salah

satunya adalah peningkatan kesejahteraan seluruh warga negara, tidak

hanya dalam arti materil, tetapi juga dalam semua bidang kehidupan karena

menyangkut harkat dan martabat manusia. Meskipun demikian,

peningkatan kesejahteraan rakyat tidak semata-mata menjadi beban

pemerintah, tetapi juga beban para pengusaha.

Peran pemerintah dalam pembangunan nasional :

1. Peran selaku stabilisator

a. Stabilisator bidang politik

Ialah menjamin bahwa dalam kehidupan politik bangsa tidak terjadi

rongrongan baik yang datang dari kekuatan politik dalam negeri,

maupun luar negeri.

b. Stabilisator ekonomi

Ialah iklim yang memungkinkan perekonomian nasional dapat

terpelihara sedemikian rupa sehingga ekonomi tumbuh secara wajar,

suku bangsanya yang tidak tinggi, rendahnya inflasi, kesempatan

berusaha semakin luas, proses industialisasi berlangsung dengan baik,

kebijakan moneter dan fiskal yang menguntungkan bagi kepentingan

nasional, dan lain sebagainya.


c. Stabilisator budaya

Yaitu dalam hal mewujudkan perubahan tidak berubah menjadi gejolak

sosial, apalagi yang dapat menjadi ancaman bagi keutuhan nasional

serta kesatuan dan persatuan bangsa. Caranya yaitu dengan

menggunakan kemampuan selektif yang tinggi, proses sosialisasi yang

elegan tetapi efektif, melalui pendidikan, pendekatan yang persuasif,

dan melakukan pendekatan bertahap tetapi berkesinambungan.

2. Peran selaku innovator

Yaitu pemerintah sebagai keseluruhan harus menjadi sumber temuan baru,

metode baru, sistem baru, serta cara berpikir baru suatu perubahan yang

membawa bangsa kearah yang lebih baik.

3. Peran selaku modernisator

Pemerintahbertugas untuk menggiring masyarakat kearah kehidupan

modern, yaitu kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

kemampuan dan kemahiran menejerial, kemampuan mengolah kekayaan

alam, memiliki sistem pendidikan nasional yang andal sehingga mampu

menghasilkan SDM yang produktif, memilki landasan kehidupan politik

yang kokoh dan demokratis, memiliki visi yang jelas tentang masa depan,

dan rakyat mampu mengambil keputusan.

4. Peran pelopor

Pemerintah menjadi panutan bagi seluruh masyarakat.


5. Peran selaku pelaksana sendiri

Meskipun benar bahwa pelaksanan berbagai kegiatan pembangunan

merupakan tanggung jawab nasional dan bukan menjadi beban pemerintah

semata, karena berbagai pertimbangan, seperti keselamtan negara, modal

yang terbatas, kemampuan yang masih belum memadai, karena tidak

diminati oleh masyarakat dan karena secara konstitusional memang

merupakan tugas pemerintah, sangat mungkin terdapat kegiatan yang tidak

bisa dialihkan kepada swasta melainkan harus diselenggarakan sendiri oleh

pemerintah.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Saat ini administrasi pembanguna merupakan bagian administrasi negara

yangberkaitan dengan proses administrasi dari suatu program pembangunan,

dengan metode yang digunakan terutama oleh pemerintah untuk melaksanakan

kebijakan dan kegiatannya yang telah direncanakan guna menemukan sasaran

pembangunan.

Pembangunan nasional memiliki dua dimensi, yaitu dimensi inti dan

kerangka pokok serta dimensi majemuk dan kompleks. Didalam pembangunan

nasional terdapat kebijaksanaan berupa kebijaksanaan sektoral dan partial serta

kebijaksanaan terpadu.

Pembangunan nasional merupakan salah satu perencanaan pemerintah yang

berkaitan erat dengan kebijakan dan strategi pembangunan nasional yang

menyangkut pemilihan alternatif tindakan yang dipilih pemerintah untuk

mencapai tujuan dan berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan.

Fungsi pemerintah berkaitan erat dengan kedudukan negara terhadap

warganya, dan peran pemerintah dalam pembangunan nasional adalah selaku

stabilisator, modernisator, inovator, pelopor, dan pelaksana sendiri.

Hubungan pembangunan nasional dengan administrasi pembangunan

adalah bahwa pembangunan administrasi dalam rangka administrasi

pembangunan dilaksanakan secara sadar, komprehensif, terencana, bertahap,

dan berkesinambungan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan akhir bangsa


yang ditunjukan pada peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat yang

merupakan tujuan pemerintah dalam perencanaan pembangunan nasional dan

harus berjalan efektif untuk menentukan arah perubahan bangsa.

B. Saran

Pembangunan Nasional merupakan salah satu aspek ital kualitas

pertumbuhan di negara &ndonesia, disini didalamnya meliputi berbagai

kebijakandalam memajukan &nfrastruktur serta kualitas di dalam pendidikan,

konomi,Sosial, 5udaya, dll. Disini peran Administrasi Negara sangat penting

karena berbagai kebijakan dibuat lewat tugas administrator sebagai para

birokrat pemerintahan, 6ugas umum pemerintahan adalah kegiatan yang secara

rutindilakukan oleh pemerintah pada umumnya dalam rangka memberikan

pengayoman dan pelayanan untuk mewujudkan ketertiban, ketentraman,

dankesejahteraan seluruh rakyat. Dalam rangka fungsi pengayoman dan

pelayantersebut tercakup tugas pokok perumusan dan penetapan kebijaksanaan

nasional,kebijaksanaan umum, kebijaksanaan pelaksanaan dan kebijaksanaan

teknis, sedangkan tugas-tugas pembanguna adalah tugas-tugas pemerintahan

dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pembangunan yang meliputi kegiatan

penyusunanrencana, pemograman, pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional secara efektif

dan efisien. /egiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka

mengarahkan, menggerakan,memantau, mengendalikan dan meningkatkan

peran aktif masyarakat dalamkegiatan pembangunan


DAFTAR PUSTAKA

Safiie, Inu Kencana. 2003. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Afifuddin, 2013. Pengantar Administrasi Pembangunan, Bandung: Alfabeta

Djajasumarga, kasum. 1992. Prinsip-prinsip pengelolaan pembangunan nasional,

cet. Kesatu, Jakarta: penerbit IKIP Semarang Press

Siagian, Sondang P. 2003 Administrasi Pembangunan ( Konsep, dimensi, dan

strateginya), cet. Ketiga, Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai