Anda di halaman 1dari 4

NIM : 030326603

NAMA : JUMADI
PROGRAM STUDI : 50/ILMU ADMINISTRASI
MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UPBJJ-UT : 47/PONTIANAK
REGISTRASI AWAL : 2017.2

TUGAS MANDIRI 2

1. Jelaskan yang dimaksud dengan model sintesis dalam teori organisasi yang di kemukakan
oleh Nicholas Henry!
2. Jelaskan yang dimaksud dengan pengorganisasian!
3. Sebutkan 2 pandangan yang digunakan dalam merumuskan birokrasi!
4. Jelaskan hal apa saja yang menjadi kelemahan-kelemahan birokrasi!
5. Jelaskan perbedaan legitimasi/pengakuan kepemimpinan dari tipe otorita tradisional, tipe
otorika kharismatik dan otorita legal rasional!
Jawaban:
1. Organisasi model sintetis (The Newer Tradition) oleh Nicholas Henry menjelaskan
bahwa organisasi sebagai kondisi yang dimotivasi oleh kebutuhan untuk merutinkan dan
merasionalkan kerja internal organisasi dan hubungan dengan lingkungan
2. Yang dimaksud pengorganisasian (Organizing) adalah proses kegiatan penyusunan
struktur dalam organisasi yang sesuai dengan tujuan –tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam manajemen, proses
pengorganisasian akan menghasilkan struktur Oraganisasi, yang berperan mengatur
berbagai macam kegiatan yang ada, seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan
kerja administrasi, ruang laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang,
pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Pandangan yang digunakan untuk merumuskan birokrasi :
a. Rumusan dari Max Weber
- Terkenal dengan konsepsinya mengenai tipe ideal sebuah birokrasi harus lekat
dengan 8 sifat yaitu :
I. Tugas-tugas pejabat diorganisir atas dasar aturan yang berkesinambaungan.
II. Tugas tersebut dibagi sesuai dengan fungsi masing-masing
III. Jabatan tersusun hirarkis
IV. Aturan-aturan yang sesuai pekerjaan diarahkan baik secara teknis maupun legal
V. Anggota sebagai sumberdaya organisasi beda dengan sebagai individu pribadi
VI. Pemgang jabatan tidak sama dengan jabatannya
VII. Administrasi didasarkan pada dokumen-dokumen tertulis
VIII. Sisitem otoritas legal dapat mengambil benyak bentuk

b. Martin Albrow
- Membagi birokrasi menjadi 7 (tujuh) pandangan konsepsi yang terdiri dari :
I. Birokrasi sebagai organisasi rasional
II. Birokrasi sebagai Inefesiensi Organisasi
III. Birokrasi sebagai kekuasaan yang dijalankan oleh pejabat
IV. Birokrasi sebagai administrasi yang dijalankan pejabat
V. Birokrasi sebagai suatu organisasi
VI. Birokrasi sebagai masyarakat modern
VII. Birokrasi sebagai administrasi negara (publik)
4. Kelemahan-kelemahan birokrasi terletak dalam hal :
a. Penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional
b. Terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki
c. Kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi
d. Berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi

5. Perbedaan Legitimasi/pengakuan kepemimpinan


- Tipe otorita tradisional
“Adalah otoritas dimana legitimasi tokoh otoritas didasarkan sekitar kustom,
legitimasi dan kekuasaan untuk kontrol diturunkan dari masa lalu dan kekuatan
ini dapat dilaksanakan dengan cara yang cukup dikdator.Otoritas dimana hak-hak
tradisional individu yang kuat dan dominan atau kelompok diterima oleh individu
bawahan. (contohny : raja dan ratu dalam sistem monarki Inggris yang harus
milik keluarga tertentu untuk mendapatkan posisi mereka)”.
- Tipe otorita kharismatik
“Adalah otorita ketika kontrol orang lain didasarkan pada karakteristik pribadi
seseorang seperti keahlian etis heroik atau agama yang luar biasa. Pemimpin
karismatik dipatuhi karena orang merasa ikatan emosional yang kuat kepada
mereka ( Hitler Gandhi, napoleon, julius Caesar) Apakah kekuatan tersebut
sebebarnya ada tidak releven fakta bahwa pengikut percaya bahwa kekuatan
seperti itu ada adalah apa yang penting”.
- Tipe otorita legal rasional
“Adalah otoritas didasarkan pada komitmen terhadapa seperangkat peraturan yang
diundangkan secara resmi dan teratur secara impersonal, bawahan tunduk pada
otoritas karena posisi sosial yang mereka miliki mengharuskan hal tersebut dalam
bidang-bidang tertentu atau peraturan-peraturan yang diundangkan menurut
prosedur yang diterima dan sah, dilihat sebagai sesuatu yang mengikat dan absah.
NIM : 030326603
NAMA : JUMADI
PROGRAM STUDI : 50/ILMU ADMINISTRASI
MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UPBJJ-UT : 47/PONTIANAK
REGISTRASI AWAL : 2017.2

TUGAS MANDIRI 3

1. Sebutkan tujuan dari pengembangan dan pelembagaan organisasi (PO)!


2. Jelaskan apa tujuan dari proses evaluasi kebijakan publik!
3. Sebutkan 2 pendekatan yang digunakan untuk menilai sistem administrasi dapat berjalan
secara bertanggung jawab!
4. Jelaskan 2 bentuk konflik dalam organisasi!
5. Sebutkan dan jelaskan 2 indikator yang diajukan DEPDAGRI dan BAPPENAS untuk
menilai kinerja pemerintah!

Jawaban:

1. Tujuan pengembangan dan pelembagaan organisasi (PO) :


a. Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf anggota
organisasi
b. Menciptakan kemampuan memcahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
c. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi
d. Merupakan semangat kerja para anggota oraganisasi dan kemampuan
mengendalaikan diri

2. Tujuan evaluasi kebijakan publik :


a. Menentukan tingkat kinerjasuatu kebijakan
b. Mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan
c. Mengukur tingkat keluaran (outcome)suatu kebijakan.
d. Mengukur dampak suatu kebijakan
e. Untuk mengetahui apabila ada penyimpangan
f. Sebagai bahan masukan (input) untuk kebijakan yang akan datang

3. Pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk menilai sistem administrasi dapat berjalan


secara bertanggung jawab :
a. Pendekatan pertama memusatkan perhatiannya pada keseluruhan sistem.
b. Pendekatan yang kedua berfokus pada pertanggungan jawab individual. Sarana yang
dapat dipergunakan untuk menjamin administrasi yang bertanggung jawab adalah :
sarana legal/institusional, moral dan politik.

4. Bentuk-bentuk konflik dalam organisasi


a. Bentuk konflik formal merupakan konflik yang berasal dari dalam organisasi, baik
yang berkaitan dengan aspek struktural maupun aspek fungsional.
- Konflik struktural : terjadi karena struktur yang melahirkan konflik.
- Konflik fungsional : terjadi pada waktu proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan.
b. Bentuk konflik informal adalah konflik yang timbulnya tidak berasal dari struktur
dan fungsi organisasi. Konflik ini dapat bersifat internal atau individual, tetapi juga
bisa bersifat eksternal dan kelompok.

5. Indikator-indikator yang diajukan DEPDAGRI dan BAPPENAS untuk menilai kinerja


pemerintah
a. Indikator hasil : menilai hasil yang dicapai pemerintah, sesuai dengan nilai-nilai atau
prinsip ‘good governance”
b. Indikator proses : menilai validitas strategi yang diusulkan dan dijalankan oleh
pemerintah dalam mewujudkan nilai-nilai ‘good governance”

Anda mungkin juga menyukai