Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Fungsi Input dan Output Sistem Politik

Dosen pengampu : Prof. Dr. Armin Arsyad, M. Si

OLEH :

Divha Kurnia Sasmita

NIM : E041211045

Prodi : Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur senantiasa dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas untuk mata kuliah Sistem Politik Indonesia, dengan judul “Fungsi Input dan output
Sistem Politik”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 18 September 2022

Penulis.
DAFTAR ISI

SAMPUL...................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN.........................................................................................

A. Klasifikasi Fungsi-Fungsi Input:


a. Sosialisasi Politik & Rektutmen Politik...................................................
b. Artikulasi kepentingan.............................................................................
c. Agregasi Politik........................................................................................
d. Komunikasi Politik...................................................................................
B. Klasifikasi Fungsi-Fungsi Output :
a. Pembuatan Peraturan................................................................................
b. Penerapan Peraturan.................................................................................
c. Adjukasi Peraturan...................................................................................

BAB III : PENUTUP.................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif
atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni
suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap
di antara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat
dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa
melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem
politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya
merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan
merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan mengubah sudut pandang maka
sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku
politik.

Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam
sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam
model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah
oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh
pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif ini, maka
efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi
rakyat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah kali ini ialah sebagai berikut :

1. Apa sajakah klasifikasi dari fungsi-fungsi input pada model sistem politik Indonesia?
2. Apa sajakah klasifikasi dari fungsi-fungsi output pada model sistem politik Indonesia?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah kali ini ialah sebagai berikut :
1. Diharapkan mahasiswa maupun pembaca mampu memahami dan berfikir secara kritis
mengenai fungsi-fungsi pada input dan output sistem politik di Indonesia.
2. Diharapkan setelah penyusun makalah ini mahasiswa dapat membedakan dan
mengklasifikasikan serta dapat di terapkan di kemudian hari
3. Untuk memenuhi syarat penyelesaian tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Input Sistem Politik Indonesia


Sistem politik di Indonesia merupakan kesatuan atau kolektivitas seperangkat struktur
politik yang memiliki fungsi masing-masing yang bekerja untuk mencapai tujuan suatu
negara Indonesia termasuk di dalamnyaproses penentuan tujuan,upaya-upaya mewujudkan
tuuan, pengambilan keputusan,seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.Tujuan sistem
politik Indonesia termaktub di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.

Input dalam sistem politik dibedakan menjadi dua, yaitu tuntutan dan dukungan.Tuntutan
dalam hal ini muncul sebagai konsekuensi dari kelangkaan atas berbagai sumber-sumber
yang langka dalam masyarakat atau kebutuhan masyarakat yang alokasinya belum merata,
salah satu wujud kelangkaan tersebut adalah kebijakan.Dukungan dapat diartikan sebagai
sebuah upaya yang dilakukan masyarakat untuk mendukung keberadaab sistem politik agar
tetap terus beralan.Output dalam sistem politik meliputi keputusan dan tindakan.Keputusan
dalam hal ini dimaksudkan pemilihan satu atau beberapa pilihan tindakan yang dilakukan
sesuai tuntutan atau dukungan yang diajukan masyarakat.Sedangkan tindakan dimaksudkan
implementasi konkrit atau tindakan nyata yang dilakukan pemerintah atas keputusan yang
telah dibuat dan disepakati.

a. Sosialisasi Politik dan Rekrutmen Politik


 Sosialisasi Politik

Sosialisasi Politik dalam hal ini dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana seseorang
dapat menentukan sikap dan orientasi terhadap fenomena-fenomena politik yang berlaku
pada masyarakat tempatnya berada saat ini.Pada tahap ini terjadi proses penanaman nilai-nilai
kebijakan bermasyarakat atau prinsip kebijakan menjadi warga negara yang efektif. Agen-
agen sosialisasi politik terdiri dari 6 agen yakni :

1. Keluarga, merupakan sarana sosialisasi politik yang pertama karena merupakan


suatu komponen yang paling dekat, anak mendapatkan pengetahuan pertamanya
dari keluarga, sehingga keluarga secara tidak langsung dapat menanamkan nilai-
nilai dalam politik pada seorang anak.
2. Sekolah, dapat dijadikan sarana dalam sosialisasi politik, karena sekolah memiliki
tugas dalam memberikan ilmu dan pengetahuan salah satunya tentang politik yang
didapatkan dalam pembelajaran kewarganegaraan, ilmu sejarah serta ilmu
pengetahuan sosial. Melalui sekolah anak dapat belajar tentang pentingnya
bernegara. Serta mengetahui sejarah politik serta dunia kepemimpinan.
3. Tempat Kerja, tempat kerja merupakan tempat seseorang menghabiskan waktunya
untuk mencari nafkah, dan mau tidak mau seseorang akan terlibat proses
sosialisasi di temat kerja, sehingga seringkali faham terhadap suatu politik
dijadikan pemilihan bersama.
4. Media Massa, pada masa modern ini seseorang menjadikan media massa menjadi
sumber informasi yang utama, termasuk dalam memperoleh pengetahuan tentang
politik.
5. Pemerintah, merupakan lembaga yag memiliki kepetungan langsung terhadap
dunia politik, hal ini karena pemerintah merupakan lembaga yang menjalankan
sistem politik itu sendiri.
6. Partai Politik, merupakan sarana yang memiliki kepentingan politik itu sendiri,
partai politik biasanya memberikan kampanye yang menyuarakan tentang nilai-
nilai yang dianut oleh partai politik tersebut.

 Rekrutmen Politik

Sementara dalam rekrutmen politik sendiri, rekrutmen politik dalam hal ini merupakan
sebuah proses dimana sistem politik menghasilkan kepentingan,pertemuan,dan partisipasi
dari warga negara dalam memilih atau menentukan orang yang kan melakukan aktifitas
politik dan duduk mewakilinya dalam kantor pemerintahan. Partai politik dalam hal ini
melakukan proses pencarian anggota baru yang berbakat dan mengajak mereka untuk ikut
berpartisipasi dalam proses politik.Elit dalam masyarakat merupakan sumber daya yang dapat
dimanfaatkan untuk dapat mempengaruhi masyarakat agar ikut bergabung dalam partai
politik.

b. Artikulasi Kepentingan

Artikulasi kepentingan merupakan sebuah usaha yang dilakukan seseorang atau kelompok
masyarakat agar kepentingan serta segala keinginannya dapat dipenuhi secara
memuaskan.Cara yang biasa dilakukan masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka
adalah dengan cara mengartikulasikan semua kepentingannya kepada badan politik
pemerintah yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan atau kebijakan,biasanya
kepentingan itu disampaikan melalui wakil-wakil partai politik yang duduk dalam Dewan
Perwakilan yang dapat menyampaikan dan memperjuangkan kepentingan massa
pendukungnya.

c. Agregasi Kepentingan

Agregasi Kepentingan merupakan sebuah proses mengagregasikan kepentingan-


kepentingan yang telah diartikulasikan oleh kelompok kepentingan,lembaga-lembaga atau
organisasi-prganisasi lainnya.Agregasi kepentingan dalam sistem politik di Indonesia
berlangsung dalam diskusi lembaga legislatif .DPR dan Presiden memiliki hak untuk
mengesahkan Undang-Undang sebab kedudukan DPR dan Presiden dalam agregasi
kepentingan adalah sama yakni kedua lembaga ini berhak untuk menolak RUU. DPR
berupaya merumuskan semua tuntutan dan kepentingan-kepentingan masyarakat yang
diwakilinya.

d. Komunikasi Politik

Komunikasi politik mengacu pada bagaimana suatu sistem meyampaikan nilai-nilai dan
informasi melalui berbagai struktur yang menyusun sistem politik.Komunikasi politik terjadi
antar pemerintah dan masyarakat jika ada kebijakan pemerintah yang perlu disampaikan atau
disosialisasikan kepada masyarakat dengan tujuan kebijakan itu nantinya akan mendapat
dukungan dari masyarakat.Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk tatap muka atau melalui
media massa.Yang juga berrperan penting dalam komunikasi politik adalah media massa,
dimana media massa berfungsi menyuarakan suara pembangunan dan program-program kerja
pemerintah,serta menyuarakan ide-ide politik

B. Fungsi Output Sistem Politik Indonesia

output merupakan aktivitas yang berkenaan dengan penerapan dan pemakaian keputusan-
keputusan otoritatif atau fungsi pelaksanaan aturan oleh semua kalangan. Output tidak
mungkin ada apabila tidak adanya sebuah input dan proses di dalamnya.

a. Pembuatan Peraturan (Policy Making)


Pembuatan kebijakan dalam hal ini terbentuk berdasarkan tuntutan dan dukungan serta
beraneka pengaruh lingkungan yang ada.Pembuatan kebijakan meliputi pengkonversian
rancangan undang-undang menjadi undang-undang atau peraturan lain yang sifatnya
mengikat yang menjadi kebijakan umum.Pembuatan kebijakan ini dilaksanakan oleh lembaga
legislatif yang meliputi DPR, DPRD I, DPRD II, dan DPD sebagai lembaga yang mewakili
aspirasi daerah.

b. Penerapan Peraturan (Policy Implementation)

Penerapan kebijakan dalam hal ini merupakan penerapan aturan umum undang-undang
dan perayuran lain ke tingkat warganegara. Hal ini dimaksdukan bagaimaana sebuah lembaga
melakukan tindakan administrasi guna mengimplementasikan peraturan yang telah dibuat ke
ranah publik. Fungsi penerapan kebijakan dilaksanakan oleh badan eksekutif yang meliputi
dari pemerintah pusat sampai ke pemrintah daerah.

c. Adjukasi peraturan (Policy Adjudication)

Ajudikasi kebijakan dalam hal ini merupakan pengawasan jalannya penerapan undang-
undang di kalangan warganegara.Dalam hal ini ada lembaga khusus yang melakukan
pengawasan dan menyelesaikan persengketaan dalam hal pembuatan dan pelaksanaan
peraturan.Fungsi ajudikasi kebijakan dilaksanakan oleh badan peradilan yang meliputi MA,
MK, Komisi Yudisial serta badan-badan kehakiman lainnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kajian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan- kebijakan
yang telah dibuat oleh lembaga berwenang dalam hal ini DPR belum sepenuhnya melingkupi
masyarakat. Hal ini terjadi karena kebijakan-kebijakan yang ada hanya untuk sebagian
golongan saja yang memiliki kriteria untuk bergelut di bidang tersebut yang telah memiliki
kebijakan.

Output tidak mungkin ada apabila tidak adanya sebuah input dan proses di dalamnya.
Dengan tuntutan maupun dukungan dari masyarakat, suatu hal yang dibutuhkan masyarakat
akan menjadi pertimbangan oleh lembaga yang berwenang. Dengan adanya input tersebut,
sebuah proses akan berjalan yang di dalamnya harus ada sebuah komunikasi politik demi
kelancaran proses tersebut.

B. Saran

Penulis sadar dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan, untuk itu
kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan demi perbaikan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/ashlih/55111a628133118b41bc6032/input-
proses-output-dalam-sistem-politik-indonesia

https://saiyanadia.wordpress.com/2010/11/20/fungsi-fungsi-input-sistem-
politik/ http://enlightment011.blogspot.co.id/2013/01/fungsi-input-dan-output-
sistem-politik.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai