Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR KATA

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang atas rahmatnya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasihyang sebesarnya kepada Dosen
Mata Kuliah. Saya juga mengucapkan Yerima Kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan Laporan ini.

Laporan ini jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakanlangkah yang baik dari
studiyang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya,
makakritik dan saran akan saya terima demi menyempurnakan laporan ini, agar berguna bagi
saya dan bagi pembaca.Dengan ini saya mengucapkan Terima Kasih.

WASSALAMUALAIKUM WR.WB.

Dabo Singkep, Maret 2024

Penulis

Erlis Citra Lestari

ii
DAFTAR ISI

A. KATA PENGANTAR...........................................................................ii
B. DAFTAR ISI..........................................................................................iii
C. BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
a. Latar Belakang.............................................................................................................1
b. Rumusan Masalah........................................................................................................3
c. Tujuan Penelitian.........................................................................................................3
d. Manfaat Penelitian.......................................................................................................3
D. KEPENTINGAN POLITIK TERHADAP PENDIDIKAN.................4
a. Pengertian Politik Terhadap Pendidikan......................................................................4
b. Fungsi Politik Terhadap Pendidikan............................................................................5
c. Tujuan Politik Terhadap Pendidikan............................................................................6
d. Pengaruh Politik Terhadap Pendidikan........................................................................7
e. Peran Politik Terhadap Pendidikan..............................................................................7
f. Contoh Politik Terhadap Pendidikan............................................................................8
E. KESIMPULAN...........................................................................................................9
F. DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan politik menciptakan iklim yang kondusif bagi kesatuan bangsa dan
kesejahteraan rakyat. Pendidikan politik juga menjadi penyalur aspirasi masyarakat dalam
merumuskan dan menetapkan kebijakan negara dan pendidikan politik menjadi proses rekuitmen
politik dan pengisian jabatan politik melalui kesetaraan gender.
Pendidikan politik dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sesuatu hal
yang berkenaan dengan nasib bangsa dan bernegara kedepannya. Oleh karena itu, diperlukan cara
agar pendidikan politik tepat sasaran bagi pendewasaan warga negara. Menurut A. Kosasih
Djahiri (1995, hlm.18) “Pendidikan politik adalah pendidikan atau bimbingan, pembinaan warga
negara suatu negara untuk memahami mencintai dan memiliki rasa keterikatan diri ( sense of
belonging) yang tinggi terhadap bangsa dan negara dan seluruh perangkat sistem maupun
kelembagaan yang ada”.
Dengan demikian, adanya pendidikan politik sangat diperlukan untuk membangun
pemahaman tentang politik serta memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai
warga negara yang baik. Kesadaran untuk berpartisipasi politik secara aktif bukan hanya datang
dan tumbuh begitu saja, tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah
dengan memberikan pendidikan politik serta sosialisasi kepada masyarakat, dan juga agar
diberikan wadah untuk mengemukakan pemikiran berupa ide-ide untuk menjadi masukan kepada
pemerintah (Ferri, 2013, hlm.16). Pelaksanaan pendidikan politik harus dilaksanakan tanpa unsur
paksaan dengan fokus penekanan pada upaya untuk mengembangkan pengetahuan,
menumbuhkan nilai dan keberpihakan dan mewujudkan kecakapan sebagai individu maupun
kelompok.
Dengan demikian, adanya pendidikan politik sangat diperlukan untuk membangun
pemahaman tentang politik serta memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai
warga negara yang baik. Kesadaran untuk berpartisipasi politik secara aktif bukan hanya datang
dan tumbuh begitu saja, tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah
dengan memberikan pendidikan politik serta sosialisasi kepada masyarakat, dan juga agar
diberikan wadah untuk mengemukakan pemikiran berupa ide-ide untuk menjadi masukan kepada
pemerintah (Ferri, 2013, hlm.16). Pelaksanaan pendidikan politik harus dilaksanakan tanpa unsur
paksaan dengan fokus penekanan pada upaya untuk mengembangkan pengetahuan,

1
menumbuhkan nilai dan keberpihakan dan mewujudkan kecakapan sebagai individu maupun
kelompok.
Oleh karenan itu, materi-materi pendidikan politik yang harus dilaksanakannya
mencangkup posisi individu dalam kehidupan bernegara, posisi konstitusi dalam bernegara,
posisi negara dalam menjalin relasi dengan warganya. Isu-isu kontroversial dalam pendidikan
politik dapat mendukung perkembangan pemikiran dalam sebuah diskusi agar siswa dapat
mengembangkan minat dalam politik dan membuat penilaian tentang isu-isu politik agar siswa
dapat terlibat langsung dalam pembahasan masalah politik (Timothy dan Yan Wing, 2009,
hlm.109). Sehingga dibutuhkan terobosan dan inovasi agar memiliki model
Mahasiswa sebagai kekuatan intelektual yang selanjutnya berkedudukan sebagai agent of
change dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia
intelektual yang memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang
bertanggung jawab dan dewasa nampaknya mulai mengalami kemunduran yang menyebabkan
mereka cenderung pasif dan jatuh kepada apatisme sehingga mereka memilih kehidupan
pragmatis, hedonis dan tidak ikut mempengaruhi secara signifikan proses-proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan kehidupan politik di lingkungan kehidupan mereka seperti
dalam organisasi kampus. Kecenderungan diatas dapat dilihat dari hasil penelitian Saepudin
(2011, hlm.95) mengenai model pembelajaran demokrasi melalui pengembangan organisasi
kemahasiswaan, bahwa ditemukan.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya ditemukan
jika tingkat antusias dan partisipasi mahasiswa terhadap organisasi masih sangat rendah, padahal
sudah menjadi rahasia umum bahwa proses demokrasi yang sehat mensyaratkan adanya
partisipasi politik yang berjalan dengan baik dari warga negara. Partisipasi politik yang baik
hanya dapat dimungkinkan jika warga negaranya cukup terdidik secara politik. Pendidikan politik
tidak bisa begitu saja diharapkan atau diserahkan terhadap pemerintah karena pendidikan politik
juga dapat didapat dari partai politik dan juga organisasi mahasiswa yang lebih dekat dengan
masyarakat khususnya mahasiswa.

2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aktualisasi Himpunan Mahasiswa Islam sebagai organisasi nonformal dalam
melakukan pendidikan politik kepada mahasiswa?
2. Bagaimana cara Mahasiswa Memberdayakan Politik dalam Pendidikan?
3. Apa kendala Mahasiswa dalam Politik Pendidikan?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
untuk membuat setiap orang memahami dan mengerti nilai ideal yang ada dalam sistem
politik yang berlaku. Dengan adanya pendidikan politik ini, setiap orang tidak hanya tahu tapi
juga menjadi warga negara dengan kesadaran politik yang tinggi.

Tujuan pendidikan politik secara umum adalah untuk membuat setiap orang
memahami dan mengerti nilai ideal yang ada dalam sistem politik yang berlaku.
Dengan adanya pendidikan politik ini, setiap orang tidak hanya tahu tapi juga menjadi
warga negara dengan kesadaran politik yang tinggi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan


organisasi kemahasiswaan baik intra maupun ekstrakampus khususnya di Universitas
Pendidikan Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai wadah pendidikan politik
mahasiswa 6 Merisa Anggraeni, 2016 PERANAN HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
SEBAGAI LABORATORIUM PENDIDIKAN POLITIK MAHASISWA Universitas
Pendidikan Indonesia|Repository.upi.edu|Perpustakaan.upi.edu sehingga mampu
meningkatkan kesadaran politik di kalangan mahasiswa.

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dari segi kebijakan, yaitu kebijakan pembinaan
pendidikan politik dengan wadah organisasi kampus harus secara intensif.

3
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pentingnya Politik Terhadap Pendidikan
Pendidikan politik adalah usaha atau upaya berupa bimbingan atau pembinaan secara
disengaja dan sistematis dalam meningkatkan pengetahuan politik sehingga mencintai dan
memiliki keterikatan yang tinggi terhadap bangsa dan negara serta menghayati nilai-nilai yang
terkandung dalam sistem politik agar mampu berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam
mencapai tujuan politik.

Pendidikan politik merupakan suatu upaya sadar yang dilakukan antara pemerintah dan
para anggota masyarakan secara terencana, sistematis, dan dialogis dalam rangka untuk
mempelajari dan menurunkan berbagai konsep, simbol, nilai-nilai, dan norma norma politik dari
satu generasi ke generasi selanjutnya. Manfaat pendidikan politik dapat melatih warganegara agar
meningkat partisipasi politiknya. Lewat pendidikan politik individu diajarkan bagaimana mereka
mengumpulkan informasi dari berbagai media massa, diperkenalkan mengenai struktur politik,
lembaga-lembaga politik, lembaga-lembaga pemerintahan.

Dalam politik seseorang tidak hanya dituntut mengembangkan pengetahuan juga harus
mengembangkan aspek sikap dan keterampilan.

Berikut definisi dan pengertian pendidikan politik dari beberapa sumber buku:

 Menurut Alfian (1981), pendidikan politik adalah usaha yang sadar untuk mengubah
proses sosialisasi politik masyarakat sehingga mereka memahami dan menghayati betul
nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik yang ideal yang hendak dibangun.
 Menurut Kartono (2009), pendidikan politik adalah upaya pendidikan yang disengaja dan
sistematis untuk membentuk individu agar mampu menjadi partisipan yang bertanggung
jawab secara etis/moral dalam mencapai tujuan tujuan politik.
 Menurut Kartaprawira (1988), pendidikan politik merupakan upaya meningkatkan
pengetahuan politik rakyat dan agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam
system politiknya, sesuai dengan paham kedaulatan rakyat atau demokrasi bahwa rakyat
harus mampu menjalankan tugas partisipasi.
 Menurut Djahiri (1996), pendidikan politik adalah pendidikan atau bimbingan,
pembinaan warga Negara suatu Negara untuk memahami mencintai dan memiliki rasa

4
keterikatan diri (sense of belonging) yang tinggi terhadap bangsa Negara dan seluruh
perangkat sistem maupun kelembagaan yang ada.

Keterkaitan antara pendidikan dan politik dipahami oleh masyarakat dalam dua hal.
Pertama ada kelompok masyarakat yang mengatakan bahwa pendidikan adalah pendidikan
dan politik adalah politik atau antara keduanya terpisah. Kedua ada kelompok masyarakat
yang berpendapat bahwa antara keduanya saling berkaitan.

dalam pembangunan politik menjadi sebuah pertanyaan yang menarik. Ada beberapa
faktor yang menjadi alasan pentingnya pendidikan bagi pembangunan politik yaitu sebagai
berikut: Kondisi politik yang kondusif dapat diciptakan oleh pelaku-pelaku politik yang
professional dan bertanggungjawab.

Politik pendidikan melihat kontestasi kepentingan beragam aktor dalam proses penentuan
kebijakan dan penyelenggaraannya. Merujuk sejarah kemerdekaan, politik pendidikan
diarahkan ke ikhtiar pencerdasan kehidupan bangsa yang penyelenggaraannya dilakukan
secara berkeadilan sosial.

Politik pendidikan di Indonesia, bagaimanapun, harus merujuk pada cita-cita


kemerdekaan ”mencerdaskan kehidupan bangsa”. Ia payung besar yang harus dikembangkan
agar bangsa bergerak maju.

B. Fungsi Politik Terhadap Pendidikan


Fungsi yang sudah dipaparkan di atas lebih menonjolkan pada fungsi pendidikan politik
dalam mengubah tatanan masyarakat yang ada ke arah yang lebih baik dan lebih mendukung
tercapainya demokrasi.

Fungsi pendidikan politik untuk mengubah dan membentuk tata perilaku seseorang
supaya sesuai dengan tujuan politik yang mampu menjadikan setiap individu sebagai partisipan
politik yang bertanggung jawab. Dalam arti yang lebih luas, pendidikan politik mempunyai
fungsi untuk membentuk suatu tatanan masyarakat yang sesuai dengan tuntutan politik yang ingin
diterapkan. Oleh karena itu, fungsi dari pendidikan politik adalah untuk menjelaskan proses
perekrutan dan upaya sosialisasi kepada rakyat agar dapat mengerti mengenai perannya dalam
sistem politik serta supaya dapat mempunyai orientasi kepada sistem politik. Fungsi yang sudah

5
dipaparkan di atas lebih menonjolkan pada fungsi pendidikan politik dalam mengubah tatanan
masyarakat yang ada ke arah yang lebih baik dan lebih mendukung tercapainya demokrasi.
Adapun fungsi pendidikan politik bagi individu adalah: Meningkatkan kemampuan individual
agar semua orang dapat berpacu dalam lalu lintas kemasyarakatan yang kini menjadi semakin
padat, penuh, sesak, dan terpolusi oleh dampak berbagai macam penyakit sosial. Memahami
mekanisme, ikut mengendalikan, serta mengontrol pelaksanaan kekuasaan di tengah masyarakat.
Dengan pendidikan politik, seorang individu tidak hanya mendapat pengetahuan dan pemahaman
mengenai politik, tetapi juga mempunyai kesadaran dan sensitivitas dalam berpolitik.

C. Tujuan Politik Terhadap Pendidikan


Pendidikan politik berfungsi untuk mengubah atau membentuk tata laku pribadi individu
dan membentuk suatu tatanan masyarakat yang diinginkan sesuai dengan tuntuan politik.

 Sadar akan tanggung jawab, kewajiban dan hak etis atau moril serta politik dalam berbangsa
dan bernegara, mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, dan memberi teladan yang
baik.
 Sadar menaati hukum dan UUD 1945, mempunyai disiplin pribadi, sosial dan nasional,
nasionalisme yang teguh dan tak sempit.
 Berpandangan jauh ke depan dengan tekad perjuangan mencapai taraf kehidupan bangsa yang
lebih tinggi, berkeadilan dan berkesejahteraan, didasarkan pada kemampuan obyektif dan
kekuatan kolektif bangsa Indonesia sendiri.
 Aktif berpartisipasi, dan kreatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya
pembangunan nasional dan pembangunan politik.
 Mempererat persatuan dan kesatuan bangsa secara kesinambungan dengan kesadaran adanya
keanekaragaman suku bangsa dan agama, serta memberikan dukungan pada sistem kehidupan
nasional yang demokratis.
 Sadar akan perlunya menjaga lingkungan hidup dan alam sekitar supaya lestari laras dan
seimbang sebagai wadah kehidupan yang sehat.

6
D. Pengaruh Politik Terhadap Pendidikan
Pendidkan politik memiliki peran krusial dalam membentuk pandangan dan partisipasi
politik generasi. Milenial di era ini, Dalam menghadapi dinamika dunia politik yang terus
berkembang, pemahaman mendalam tentang sistem politik dan peran masing-masing elemen
menjadi kunci utama.
Pendidikan politik bukan sekedar serangkaian pelajaran di bangku sekolah, melainkan
fondasi untuk menggali pemahaman mendalam terkait pemerintah, kebijakan politik, dan hak
serta kewajiban warga negara. Melalui pendidkan politk yang berkualitas, generasi milenial dapat
membentuk landasan berpikir ynag kritis dan memahami implakasi setiap keputusan politik
Pendidkan politik yang dijalankan secara masif dan berkeseimbangan memberikan pengaruh
signifikat terhadap adanya pasrtisipasi aktif dalam poros politik. Berangkat dari hal itulah,
diperlukan adanya kesadaran dari semua pihak dalam proses internalisasi pendidikan politik.
Berikut adalah dampak positif yang dberikan oleh pendidikan politik.

Perubahan politik ternyata sering diikuti dengan adanya perubahan kebijakan-kebijakan


dalam pengembangan kurikulum pada sistem pendidikan nasional. Hal ini membuktikan bahwa
terdapat pengaruh politik yang cukup kuat dengan sistem pendidikan nasional di Indonesia

E. Peran Politik Terhadap Pendidikan

Kebijakan politik dalam pendidikan, seperti kewajiban belajar telah lahir di dalamnya
baik Eropa atau Amerika Serikat dan Jepang setelah lahirnya demokrasi dalam kehidupan abad
ke-19. Sementara itu, tidak mungkin bisa dikembangkan tanpa adanya anggota cerdas. Anggota
yang paling cemerlang pun hanya bisa melalui pendidikan terbentuk. Pendidikan secara langsung
maupun tidak langsung dipengaruhi oleh politik, baik dalam konteks makro dan mikro.
Pendidikan dan integrasi politik bersifat jamak. Sedangkan melalui pendidikan dapat membentuk
individu-individu yang berpartisipasi dalam kehidupan politik.

Pendidikan secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh politik, baik dalam
konteks makro dan mikro. Pendidikan dan integrasi politik bersifat jamak. Sedangkan melalui
pendidikan dapat membentuk individu-individu yang berpartisipasi dalam kehidupan politik.

7
F. Contoh Politik Terhadap Pendidikan

Salah satu contoh pengaruh politik terhadap pendidikan adalah dalam hal alokasi anggaran.
Keputusan politik terkait dengan alokasi anggaran dapat mempengaruhi ketersediaan dana untuk
mendukung pendidikan. Jika pemerintah memutuskan untuk mengalokasikan dana yang cukup besar
untuk pendidikan, maka lembaga pendidikan dapat memperoleh dana yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan siswa dan guru. Namun, jika pemerintah mengalokasikan dana yang sedikit, maka
lembaga pendidikan akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.

Politik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendidikan. Berikut ini adalah beberapa
contoh pengaruh politik terhadap pendidikan:

 Anggaran pendidikan
 Kurikulum
 Seleksi siswa
 Kualitas pengajaran
 Akreditasi

8
Kesimpulan

Pendidikan politik memiliki arti penting bagi partai politik namun partai politik belum
melaksanakan pendidikan politik sesuai dengan yang diharapkan. Partai politik perlu membenahi
pendidikan politik untuk elite-elite politiknya. Pendidikan politik yang diberikan kepada elite
politik atau kader partai masih berbentuk indoktrinasi.
kesimpulanbahwa partai politik masih kekurangan kader partai yang berkualitas, karena
pemahaman elite partai politik yang keliru tentang makna pendidikan politik. Mereka
menganggap bahwa kualitas partisipasi politik masyarakat ditentukan oleh tingkat partisipasi
politik masyarakat dalam pemilu dalam perolehan suara.Manusia akan bertindak terhadap sesuatu
berdasarkan makna sesuatu tersebut bagi mereka. Ia menyusun makna melalui tindakan gabungan
antara satu sama lain. Disamping itu elite politik masih menggunakan money politics sebagai alat
untuk mencapai kekuasaan, karena mereka melihat budaya masyarakat yang pragmatis, yang
melihat segala sesuatu dari materi.
Pendidikan politik memiliki arti penting bagi partai politik namun partai politik belum
melaksanakan pendidikan politik sesuai dengan yang diharapkan. Partai politik perlu membenahi
pendidikan politik untuk elite-elite politiknya. Pendidikan politik yang diberikan kepada elite
politik atau kader partai masih berbentuk indoktrinasi. Kader partai hanya menerima ideologi
partai, visi misi partai serta program dan kepentingan partai politik tanpa daya kritisi dari
masingmasing elite politik.Mereka dituntut loyalitas terhadap partai politik, dan dikenakan sanksi
pencabutan keanggotaan legislatif bagi elite politik yang tidak loyal terhadap partai
politiknya.Pendidikan politik sangat berbeda dengan propaganda yang membuat orang terlena
dan dungu serta indoktrinasi yang membuat orang kaku, berpandangan sempit, dan fanatik.

9
Daftar Pustaka
http://repository.upi.edu/28579/4/S_PKN_1206136_Chapter1.pdf
http://ppkn.fkip.uns.ac.id
https://media.neliti.com
Yuherman Susilo M. Pd

10

Anda mungkin juga menyukai