Oleh:
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Pendidikan
Politik tepat waktu. Penulisan makalah berjudul “Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
sarana Pendidikan Politik” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap
makalah tentang Pendidikan kewarganegaraan sebagai sarana Pendidikan politik dapat
menjadi referensi bagi pihak yang membaca. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Pendidikan Politik
ini dapat bermanfaat Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan Makalah............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
2.1 Pengertian pendidikan politik........................................................................................
2.2 Pendidikan politik disekolah.........................................................................................
2.3 Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendiidkan politik.............................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Tentu saja kita mengetahui bahwa kehancuran suatu negara dapat terjadi karena
hancurnya moral beberapa warganya saja. Dari kalimat tersebut dapat diketahui bahwa
kehacuran suatu bangsa bukan terjadi karena nilai akademik memburuk namun karena moral
yang hancur. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral jauh lebih penting dari pada
pendidikan akademik. Pendidikan moral yang akan menentukan kemana negara ini kelak
akan berkembang. Dampak ke masa depan yang akan terjadi jika di sekolah tidak diberikan
pendidikan moral yaitu hancurnya moral siswa atau siswi , kejahatan dimana-mana, dan tentu
saja korupsi semakin merajalela. Saat ini di Indonesa banyak sekali kejahatan yang dilakukan
baik dari rakyat kecil maupun pemerintah atau orang penting. Hal ini mungkin saja salah satu
faktornya yaitu kurangnya atau minimnya sikap baik rakyat Indonesia. Mereka tidak
memikirkan orang lain, mereka hanya memikirkan bagaimana cara agar mereka bahagia.
Mereka hanya memikirkan bagaiman hawa nafsu mereka tersampaikan.
Untuk mencegah hal–hal yang tidak diinginkan kembali terulang, sehingga diberikanlah
pendidikan politik kepada masyarakat oleh parpol di berbagai provinsi dan kabupaten/kota di
Indonesia. Sudah saatnya pendidikan politik bagi masyarakat dalam segala kalangan usia
diwujudkan dalam kegiatan yang nyata. Bukan hanya tertera pada UU partai politik ataupun
menjadi program-program di atas kertas tanpa realisasi bagi partai politik. Pengembangan
pendidikan politik masyarakat sebagai bagian pendidikan politik yang merupakan rangkaian
usaha untuk meningkatkan dan memantapkan kesadaran politik dan kenegaraan, guna
menunjang kelestarian Pancasila dan UUD 1945 sebagai budaya politik bangsa. Pendidikan
politik juga merupakan konsep bagian dari proses perubahan kehidupan politik yang sedang
dilakukan dewasa ini dalam rangka usaha menciptakan suatu sistem politik yang benar-benar
demokratis, stabil, efektif dan efisien.
11
2.3 Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Politik
Pendidikan Kewarganegaraan diakui sebagai bidang yang multifacet PKn diartikan
sebagai pendidikan politik yang yang fokus materinya peranan warga negara daam kehidupan
bernegara yang kesemuanya itu diproses dalam rangka untuk membina peranan tersebut
sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945 agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara. PKn sebagai program pendidikan yang berintikan
demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh
positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan orang tua yang kesemua itu diproses guna
melatih para siswa untuk berfikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokratis yang berdasar Pancasila dan UUD 1945.
PKn didefinisikan sebagai suatu bidang kajian yang mempunyai objek telaah
kebajikan dan budaya kewarganegaraan, menggunakan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu
politik sebagai kerangka kerja keilmuan pokok serta disiplin ilmu lain yang relevan, yang
secara koheren diorganisasikan dalam bentuk program kurikuler kewarganegaraan, aktivitas
sosial-kultural kewarganegaraan, dan kajian ilmiah kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan politik yang
fokus materinya berupa peranan warga negara dalam kehidupan bernegara yang kesemuanya
itu diproses dalam rangka untuk membina peranan tersebut sesuai dengan ketentuan
Pancasila dan UUD 1945 agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara (Prewitt & Dawson, dan Aziz dkk dalam Cholisin, 2004:10). Pendidikan
Kewarganegaraan lebih merupakan bentuk pengajaran politik atau pendidikan politik.
Sebagai pendidikan politik berarti fokusnya lebih menekankan bagaimana membina warga
negara yang lebih baik (memiliki kesadaran politik dan hukum) lewat suatu proses belajar
mengajar (Cholisin, 2004:11). Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
PKn sebagai pendidikan politik merupakan salah satu bentuk sosialisasi politik telah
memiliki teori yang sangat kuat dan jelas. Dikatakan kuat, sampai dewasa ini tampak12belum
ada bantahan bahwa PKn (Civic Education/Citizenship Education) menganut system theory.
Bahkan diperkuat lagi dengan teori pemberdayaan warga negara (citizen empowerment)
melalui pengembangan budaya kewarganegaraan (civic culture) dalam rangka
mengembangkan masyarakat kewargaan (civil society). Untuk kepentingan civil society juga
telah dikembangkan teori/pendekatan politik kewarganegaraan (citizenship politics).
Pendekatan tersebut, misalnya pendekatan politik kewarganegaraan (Hikam, 1999),
pendekatan struktural prosesual yang dikemukakan Goran Therborn (Eep Saifulloh, 1994).
Politik kewarganegaraan (Citizenship politics) memandang warga negara sebagai pusat dan
aktor utama baik dalam wacana maupun praksis politik dan pembangunan. Pendekatan ini
akan mampu meningkatkan pemahaman diri dan inisiatif masyarakat untuk berkembang.
Juga dapat untuk mengatasi berkembangnya disintegrasi yang disebabkan penguatan politik
identitas tak lazim berkembang dalam masyarakat yang pluralis. Pendekatan struktural
prosesual, melihat proses politik (demokrasi) dalam konteks sosio-historis yang melekatinya
serta menyentuh hubungan negara dan masyarakat. Kemudian masuknya demokrasi ekonomi
dan demokrasi sosial (termasuk dalam hukum), hendaknya dipahami bahwa demokrasi
politik sebagai demokrasi primair sebagai basis bagi pengembangan demokrasi ekonomi dan
sosial. Dan berkembangnya demokrasi sekunder ini (demokrasi ekonomi dan sosial) juga
akan sangat menentukan bagi pengembangan demokrasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan