Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN POLITIK BAGI WARGA NEGARA DALAM

MEMBANGUN SIKAP DEMOKRATIS DI INDONESIA

Edwin Nurdiansyah
Dosen Pendidikan PKn FKIP Universitas Sriwijaya e-mail:
edwin.nurdiansyah12@gmail.com

Abstrak: Proses reformasi membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan warga negara
Indonesia, Indonesia menjadi negara demokrasi yang ditandai dengan adanya pemilihan presiden
dan kepala daerah secara langsung oleh rakyat. Konsekuensi dari hal tersebut ialah warga negara
Indonesia dituntut harus paham terhadap politik, salah satu yang dapat dilakukan ialah melalui
pendidikan politik. Namun kenyataannya sekarang, warga negara Indonesia belum mendapatkan
pendidikan politik secara maksimal, pengetahuan politik mereka masih sangat kurang sehingga
hanya dijadikan komoditi politik oleh golongan tertentu. Hal ini menunjukkan pemerintah dan
partai politik yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan politik perannya masih
kurang maksimal. Pendidikan politik yang tidak berjalan dengan baik akan berdampak pada
pelaksanaan demokrasi yang tidak efektif bahkan berpotensi menimbulkan konflik sektoral.
Kata Kunci: Demokrasi, Pendidikan Politik

Abstract:The process of reforms bring change in various aspects of the life of a citizen of
Indonesia, Indonesia became a democracy characterized by the presence of the presidential
elections and head of the area directly by the people. The consequence of this is that citizens
should understand the demands on Indonesia politics, one that can be done is through political
education. But in fact now, citizens of Indonesia have yet to gain maximum political education,
their political knowledge is still very less so that only made certain by the political commodity.
This shows the Government and the political parties are responsible in carrying out its role of
political education is still insufficient. Political education which did not go well will have an
impact on the implementation of democracy is not even potentially effective sectoral cause
conflict.
Keywords: Democracy, Political Education

PENDAHULUAN langsung oleh rakyat. Berkaitan dengan hal


Masa reformasi menjadi tonggak tersebut maka segenap warga negara Indonesia
pembenahan kembali semua aspek kehidupan diwajibkan untuk mengerti tentang politik agar
berbangsa dan bernegara,reformasi mulai berperan aktif dalam dunia politik tidak hanya
memberikan penyadaran kepada setiap insan sekedar objek politik sesaat demi mencapai
untuk memulai menata kembali kehidupan suatu ambisi dari golongan tertentu.
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Dalam rangka mendukung terwujudnya
sesuai dengan jiwa dan semangat pembukaan pelaksanaan sistem negara yang demokratis
UUD NRI Tahun 1945 dan untuk mencapai demi tercapainya kesejahteraan masyarakat,
cita-cita nasional. Indonesia setelah memasuki maka diperlukan lembaga yang disebut partai
masa reformasi menjadi negara yang politik (parpol) yang merupakan sarana
demokratis ditandai salah satunya dengan partisipasi politik masyarakat dalam
adanya proses pemiihan kepala daerah secaraDa
pelaksanaan pendidikan politik di Badan
Kesatuan Bangsa Politik dalam
mengembangkan sikap demokratis bagi warga
mengembangkan kehidupan demokrasi. Fungsi
negara.
parpol sebagaimana disebutkan dalam UU No.
Pendidikan politik yang diselengarakan sudah
2 Tahun 2011 tentang partai politik antara lain
diatur dalam peraturan Walikota Nomor 12
adalah sebagai sarana pendidikan politik bagi
Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
masyarakat luas agar menjadi warga negara
Bakesbangpol. Pendidikan Politik yang
Indonesia yang sadar akan hak dan
diselenggarakan oleh Bakesbangpol
kewajibannya dalam kehidupan
merupakan sarana membentuk karakter
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
kepemimpinan pada generasi muda. Bila
Meningkatnya jumlah parpol di Indonesia
melihat potensi generasi muda yang cukup
idealnya membawa konsekuensi bahwa
besar tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa
masyarakat mempunyai wawasan yang lebih
pendidikan politik sangatlah penting untuk
luas tentang hal yang terkait dengan kebebasan
disampaikan sejak dini dan diketahui, dipahami
berdemokrasi. Namun demikian, sampai saat
oleh rakyat Indonsia serta generasi muda agar
ini peran parpol tersebut dalam memberikan
rakyat tidak menjadi objek politik tetapi juga
pendidikan politik kepada masyarakat masih
berperan sebagai subjek politik. Dengan
belum bisa dirasakan secara maksimal.
dilaksanakannya pendidikan politik oleh
Kurangnya sosialisasi maupun
Bakesbangpol diharapkan warga negara
pendidikan politik pada masyarakat
Indonesia menjadi “melek politik” agar
mengakibatkan masyarakat pemilih maupun
bersinergi dalam usaha pembangunan serta
masyarakat pendukung tidak dewasa dalam
partisipatif, karena rakyat akan sadar akan hak
mengikuti dan menyikapi proses demokrasi.
dan kewajibannya, sadar hukum, kritis, aktif
Jika hal tersebut dibiarkan maka akan
dan kreatif serta konstruktif.
berdampak menimbulkan konflik masif yang
mengakibatkan stabilitas keamanan akan
PEMBAHASAN
terganggu dan kemungkinan berpotensi untuk
Sherman dan Kolker dalam (Affandi, 2012: 31)
menuju ke arah disintegrasi bangsa, sehingga
mengemukakan bahwa:“Pendidikan politik
demokrasi yang diharapkan akan membuat
selalu terkait dengan internalisasi nilai, suatu
kemajuan bagi bangsa Indonesia malah
proses dimana individu mempelajari budaya
menghancurkan bangsa Indonesia itu sendiri.
dan menjadi bagian dari budaya tersebut
sebagai unsur yang penting dalam konsep
dirinya. Sebagai proses pembudayaan,
METODOLOGI
pendidikan politik terkait dengan nilai,
Jenis penelitian yang digunakan dalam
kepercayaan, dan pola perilaku yang dipelajari
penulisan ini adalah penelitian yang bersifat
pada usia awal yang membentuk sifat
deskriptif. Metode deskriptif adalah metode
dasar seseorang”.
yang digunakan untuk meggambarkan atau
Dalam beberapa hal,pandangan di atas
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
sejalan dengan pendapat Plano dalam (Affandi,
digunakan untuk membuat kesimpulan yang
2012:31) yang menyebutkan bahwa
lebih luas. Dengan demikian penelitian
“Sosialisasi politik sebagai proses belajar.
deskriptif ini bertujuan memperoleh gambaran
Melalui prosesini, individu diharapkan
yang seutuhnya mengenai suatu hal yang
memperoleh orientasi, baik berupa keyakinan,
menurut pandangan manusia yang diteliti.
perasaan maupun komponen nilai tentang
Penelitian deskriptif ini berhubungan dengan
pemerintah dan kehidupan politik.”Pendidikan
ide, presepsi, pendapat dan kepercayaan orang
politik memiliki peran yang sangat vital dan
yang diteliti dan semuanya tidak dapat diukur
strategis bagi kelangsungan hidupserta
dengan angka. Dalam penelitian ini, akan
regenerasi suatu organsiasi politik dan juga
mendeskripsikan atau menjelaskan
bagi kehidupan politik di suatu negara. Melalui
kegiatan pendidikan politik anggota kebenaran, menghargai pemikiran, dan aspek
suatuorganisasi politik, termasuk juga lain, yang biasa disebut nilai
masyarakat yang tidak bergabung langsung prosedural.Sedangkan dari aspek
dengan partai politik mendapatkan transfer nilai keterampilan seseorang dikatakan melek
dan warisan nilai-nilai dari generasi politik jika ia tidak hanya berperan sebagai
sebelumnya yang sudah terlebih dahulu penonton yang baik, tetapi mereka mampu
berkecimpung dalam urusan politik. berpartisiasiaktif atau bahkan menolak secara
Kantraprawira dalam (Affandi, 2012: 33) positif. Seseorang yang melek politik pun
memandang,pendidikan politik sebagai salah memiliki toleransi terhadap pandangan orang
satu fungsi struktur politik dengan tujuan untuk lain dan dapat memikirkan perubahan dan
meningkatkan pengetahuan politik rakyat agar bagaimana metode yang tepat untuk
mereka dapat berpartisipasi secara maksimal menguasainya.
dalam sistem politiknya. Dalam perspektif ini, Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
pendidikan politik merupakan metode untuk dipahami bahwa pendidikan politik memiliki
melibatkan rakyat dalam sistem politik melalui arti penting dalam pembentukan pengetahuan,
partisipasi dalam menyalurkan tuntutan dan sikap, hingga skill yang berujung pada
dukungannya. partisipasi warga negara.
Pengetahuan politik akan membawa Hal senada juga diuraikan dalam UURI
seseorang pada tingkat partisipasi tertentu, No. 2 tahun 2008 pasal 31, bahwa yang
pengetahuan politik yang mumpuni akan menjadi tujuan pendidikan politik, antara lain:
membuat seseorang dapat lebih aktif dalam 1. Meningkatkan kesadaran hak dan
bidang politik begitu pun sebaliknya.Dalam kewajiban masyarakat dalam kehidupan
sistem politik tidak cukup hanya berdimensi bermasyarakat, berbangsa, dan
pengetahuan, tetapi lebih merupakan paduan bernegara.
antara pengetahuan, sikap, dan keterampilan 2. Meningkatkan partisipasi politik dan
yang dikembangkan bersama-sama. Ketiga hal inisiatif masyarakat dalam kehidupan
tersebutlah yang dianggap sebagai nyawa dari bermasyarakat, berbangsa, dan
melek politik warga negara. bernegara.
Affandi (2012:33-34) menguraikan 3. Meningkatkan kemandirian,
indikasi melek politik dilihat dari tiga aspek kedewasaan, dan membangun karakter
yang merupakan hasil dari pendidikan politik. bangsa dalam rangka memelihara
Dari aspek pengetahuan, seseorang dikatakan persatuan dan kesatuan bangsa.
melek politik apabila sekurang-kurangnya
menguasai tentang: 1. Informasi dasar tentang Selain itu, secara lebih luas pendidikan
siapa yang memegang kekuasaan, dari mana politik diharapkan dapat berfungsi sebagai
uang berasal, bagaimana sebuah institusi berikut:
bekerja, 2. Bagaimana melibatkan diri secara 1. Pandidikan politik sebagai pembentukan
aktif dalam memanfaatkan pengetahuan,3. karakter bangsa.
Kemampuan memprediksi secara efektif Dengan kata pendidikan mengandung
bagaimana cara memutuskan sebuah isu, 4. suatu tundakan manusiawi. Suatu tindakan
Kemampuan mengenal tujuan kebijakan secara yang bermaksud untuk mengubah pikiran,
baik yang dapat dicapai ketika isu (masalah) sikap dan perilaku manusia ke arah yang
talah terpecahkan, 5. Kemampuan memahami menunjukkan kedewasaan. Soemantri
pandangan orang lain dan pembenahan mereka dalam Hermawan (2011: 71) menjelaskan
tentang tindakan dirinya sendiri. bahwa pendidikan politik yang
mengarahkan pada pembentukan karakter
bangsa merupakan tahap awal bagi suatu
Aspek yang membentuk melek politik bangsa yang memperoleh kemerdekaan.
paling tidak berkenaan dengan sikap tentang Pendidikan politik dalam pembentukan
kebebasan, toleransi, fair, menghargai karakter bangsa juga ditegaskan dalam
UU RI No 2 tahun 2008 bahwa salah satu Kemudian, kebijakan lain yang
tujuan partai politik adalah meningkatkan berkaitan dengan pendidikan politik juga
kemandirian, kedewasaan, dan terdapat pada Permendagri
membangun karakter bangsa dalam No. 36 Tahun 2010 tentang Pedoman
rangka memelihara persatuan dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik.
kesatuan bangsa. Pada Permendagri ini dijelaskan Fasilitasi
2. Pendidikan politik sebagai pembangunan penyelenggaraan pendidikan politik dapat
kesadaran berpolitik. diberikan terhadap kegiatan, antara lain:
Hal ini juga disebutkan dalam UU No.2 a. Seminar dan lokakarya;
Tahun 2008 bahwa tujuan parpol adalah b. Sosialisasi dan diseminasi peraturan
meningkatkan kesadaran hak dan perundang-undangan;
kewajiban masyarakat, dalam kehidupan c. Asistensi, pelatihan dan bimbingan
masyarakat, berbangsa, dan bernegara. teknis;
Membangun kesadaran berpolitik d. Pagelaran seni dan budaya;
dimaksudkan adalah proses penyadaran e. Jambore, perkemahan, napak tilas; dan
warga negara tentang hak dan f. Berbagai macam perlombaan seperti
kewajibannya. piidato, jalan sehat, cerdas tangkas,
3. Pendidikan politik sebagai pembinaan karya tulis ilmiah, film dokumenter,
kader parpol. dan cipta lagu.
Dalam upaya melahirkan kader parpol
yang handal dan berkualitas memang
diperlukan sistem pengkaderan yang PENUTUP
efektif dan produktif. Pendidikan politik Pada saat partai politik tidak melakukan
sangat strategis dalam kerangka pendidikan politik (sosialisasi dan rekrutmen
pembinaan tersebut. Firmanzah dalam politik) secara efektif dan benar, warga negara
(Hermawan, 2011: 72) menyoroti tentang melek politik akan sangat sulit untuk
peran dan fungsi partai politik dapat diwujudkan, dan tentu saja secara alamiah
dibedakan dalam dua hal, pertama peran apatisme politik pasti semakin tinggi hal
dan tugas internal organisasi dan kedua tersebut salah satu indikatornya ialah
parpol juga mengemban tugas yang lebih tingginya warga negara yang tidak memakai
bersifat eksternal organisasi. hak nya untuk memilih (golput) baik dalam
4. Pendidikan politik sebagai penanaman pemilu ataupun pemilukada. Warga negara
ideologi kebangsaan. memiliki anggapan jika tidak ada manfaatnya
Setiap parpol memiliki ideologi yang bagi mereka dalam menyalurkan hak pilihnya.
dianutnya. Baik itu ideologi keagamaan, Keadaan tersebut tentu saja berbahaya bagi
kebangsaan, kekaryaan,dan komunisme. kelangsungan hidup bangsa karena bukan saja
Ideologi yang dianut oleh parpol sangat dapat membuat praktik demokrasi menjadi
penting karena menggambarkan visi, tidak berjalan tetapi juga dapat dijadikan oleh
misi, dan tujuan parpol yang ingin kelompok ataupun golongan tertentu untuk
dicapai. Ideologi dalam kaitan politik penggolongan kekuasaan dan membuat
atau dikenal dengan ideologi politik praktik korupsi makin merajalela.
adalah suatu perumusan keyakinan atau
program yang dimiliki oleh suatu negara,
suatu bangsa, partai politik atau KESIMPULAN
perkumpulan politik lain yang Pendidikan politik selalu terkait dengan
bermaksud mencapai tujuan politik yang internalisasi nilai, suatu proses dimana individu
khusus. mempelajari budaya dan menjadi bagian dari
budaya tersebut sebagai unsur yang penting
dalam konsep dirinya. Fungsi pemerintah dan
partai politik dalam memberikan pendidikan
politik bagi warga negara harus dilaksanakan Bangsa. K@ta: Jurnal Pendidikan
secara maksimal karena pendidikan politik Ilmu Sosial, 36(19), pp.66-75
yang baik akan semakin menguatkan proses .
demokrasi. Warga negara yang paham akan hak Kantaprawira, R. 2006. Sistem Politik
dan kewajibannya dalam politik akan Indonesia. Bandung: Sinar Baru
mendukung terwujudnya negara yang Algensindo
demokratis. Namun sebaliknya, warga negara
yang tidak paham politik dikarenakan tidak Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 36 tahun
mendapatkan pendidikan politik akan 2010 tentang Pedoman Fasilitasi
berpotensi menjadi bibit konflik dan Penyelenggaraan Pendidikan
mengancam keutuhan bangsa dan negara. Politik

Undang-undang RI No. 2 tahun 2008 tentang


Partai Politik.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang RI No. 2 tahun 2011 tentang
Affandi, I. 2012.Pendidikan Politik. Bandung: Perubahan Atas Undang-
Mutiara Press. Undang No.2 Tahun 2008
tentang Partai Politik
Hermawan, C, I. 2011. Peranan Partai Politik
dalam Pendidikan Politik

Anda mungkin juga menyukai