Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

POLITIK PENDIDIKAN SEBAGAI KEKUASAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Politik dan Kebijakan
Pendidikan

DOSEN PENGAMPU :

Abdullah Faqih, M. Ag.

Disusun Oleh :

Adha Shayidi Nur K (18051010)

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


(Semester VI sore)

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamiin, segala puji syukur penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan materi “Politik pendidikan sebagai
kekuasaan”
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta umatnya dan mendapat
syafaatnya kelak, Aamiin.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti pembelajaran mata
kuliah Politik dan Kebijakan Pendidikan
di Prodi Pendidikan Agama Islam. Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang sudah berusaha keras
memberikan bimbingan dan bantuan.
Penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan baik isi
maupun bentuk tulisannya, kami masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini yang
masih terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami, pembaca yang budiman dan semuanya.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A.   Latar Belakang.....................................................................................................4
B.       Rumusan Masalah................................................................................................5
C.      Tujuan Penulisan..................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A.  Pengertian Politik Pendidikan..................................................................................6
B. Hubungan Politik Pendididkan Sebagai Kekuasaan..................................................7
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
KESIMPULAN............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Politik secara ringkas adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan


kekuasaan, pemerintahan, proses memerintah dan bentuk organisasi
pemerintahan, lembaga/institusi, tujuan negara atau pemerintahannya. Ilmu politik
membahas secara sistematis dan analitis masalah kenegaraan, dan merupakan
ilmu sosial yang paling tua di dunia. Ilmu politik adalah disiplin ilmu yang
beroperasi dengan konsep dan ide filosofis tersendiri, yang dipraktekkan dengan
metode pertanyaan dan analisis tentang pengorganisasian suatu negara, dengan
tujuan agar rakyat bisa hidup makmur dan bahagia. Masyarakat pada umumnya
tidak mengetahui dan memahami apa hak dan

kewajiban mereka sebagai warganegara. Mereka hanya hidup berdsarkan


keentingan mereka masing-masing dan tanpa peduli dengan hak dan kewajiban
mereka. Padahal jika mereka menggunakan hak dan kewajiban mereka sebagai
warganegara dalam partisipasi politik, mereka dapat turus serta merubah pola
pemeritahan yangada pada negara yang dapat mempengaruhi hidup mereka. Hal
tersebut terjadi akibat kurangnya pendidikan politik terhadap rakyat. Dan
masyarakat sendiri kurang begitu paham mengenai pendidikan politik yang seperti
ini. Lewat pendidikan masyarakat seharusnya dapat memecahkan permasalahan
hiduppnya, untuk kemudian mengantisipasi terjadinya perubahan dan kemajuan di
hari-hari mendatang. Ketidaktahuan masyarakat akan berpolitik mencerminkan
bahwa pendidikan politik tidak berperan secara maksimal dalam sebuah negara
tersebut. Oleh karena itu, negara sangat berkepentingan dengan pendidikan warga
negaranya, sehingga pendidikan harus diutamakan dan direncanakan dengan
sebaik-baiknya.

3
Pendidikan politik harusnya membina dan mengembangkan pengetahuan
masyarakat dalam kehidupan politik guna meningkatkan berpartisipasi masyarakat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena masyarakat merupakan
sumber daya insani potensial yang perlu dikembangkan dan diakutualkan, juga
perlu mendapatkan pendidikan politik yang wajar, supaya mampu berpartisipasi
politik. Masyarakat hanya perlu dibimbing dan diarahkan supaya mereka
mempunyai keinginan untuk turut serta dalam aktivitas politik.

B.       Rumusan Masalah
1.    Bagaimana Pengertian politik pendidikan
2.    Bagaimana Hubungan politik pendidikan dengan kekuasaan

C.      Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui Pengertian politik pendidikan
2.    Untuk mengetahui Hubungan politik pendidikan dengan kekuasaan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Politik Pendidikan

Politik merupakan seni atau ilmu yang mempelajari pengaruh, kebijakan


dengan memenangkan dan mengendalikan dan persaingan antara kepentingan
kelompok atau individu untuk kekuasaan dan kepemimpinan. Dalam teori
perilaku organisasi adalah alasan rasional untuk tujuan Ideologi politik dan
Ideologi pendidikan merupakan hal penting dalam proses kebijakan. Kebijakan
terkadang dibuat secara aksidentil (tidak direncanakan) atau sebagai hasil dari
kebutuhan politik. Dalam kondisi ini ideologi menjadi kurang penting.
Selanjutnya Tilaar mengatakan bahwa dalam kehidupan bernegara tersangkut.
dalam pelestarian kekuasaan negara melalui politik dan kebudayaannya yang
dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga pendidikannya. Untuk melestaikan
kekuasaan dalam pendidikan tersebut maka dirumuskan dan dibuatlah
kebijakankebijakan yang dilaksanakan secara menyeluruh bagi pendidikan atau
pun satuansatuan pendidikan.
Kebijakan pendidikan merupakan keseluruhan program dan hasil
perumusan langkah-langkah strategis pendidikan yang dijabarkan dari visi misi
pendidikan dalam rangka untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan dalam
suatu masyarakat untuk kurun waktu tertentu. Kebijakan publik dalam pendidikan
agar menjamin pendidikan menjadi kepentingan publik.1 Selanjutnya Fatah
menjelaskan bahwa yang ditetapkan oleh pemerintah tidak hanya mengatur
kurikulum, pedagogi, dan penilaian,tetapi juga kondisi guru dan pemeliharaan
sarana fisik sekolah.
Fungsi kebijakan dalam pendidikan, yaitu:
1. Menyediakan akuntabilitas (mencegah penyalahgunaan) norma budaya
yang menurut pemerintah perlu ada dalam pendidikan.
1 Nanang Fatah, Analisis Kebijakan Pendidikan (Bandung: Rineka Cipta. 2013), hlm.132.

5
2. Melembagakan mekanisme akuntabilitas untuk mengukur kinerja siswa
dan guru.

B. Hubungan Politik Pendididkan Sebagai Kekuasaan

Pendidikan adalah sebuah bentuk usaha yang dijalankan atau dilakukan


dalamrangka mengubah perilaku seseorang baik secara sadar maupun tidak.
Adapun pengertianilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu
kehidupan dalam masyarakat dimana hal tersebut menyangkut dari sebuah
kekuasaan. Secara ringkasnya politik inimerupakan bentuk dari segala sesuatu
yang menyangkut akan hal kekuasaan, proses daripemerintahan, pemerintahan
serta bentuk dari organisasinya dan berkenaan dengan tujuanakan hal tersebut.
Pendidikan politik adalah upaya untuk memberikan pemahaman
ataupunpengetahuan dalam menjalankan sistem pemerintahan yang sehat dalam
berkuasa.Tentunya pendidikan politik ini memiliki manfaat dalam kehidupan
bermasyarakat yang dimana akan melatih peserta didik sebagai anggota
masyarakat yang baik yang mampuberpartisipasi dalam politik. Pendidikan politik
juga dapat menanamkan sebuah nilai politik yang baik untuk siswa. Dengan hal
demikian maka peserta didik dapat menjadi masyarakatyang paham betul akan
dunia perpolitikan yang mampu melakukannya dengan baik agarterwujudnya
politik yang sesuai dengan bangsa Indonesia ini dan tidak salah dalam
penggunaan kekuasaan.
Menurut Michel Foucaul filsuf asal Perancis menjelaskan bahwa
kekuasaan yaitu dapat menentukan dan menetapkan pengetahuan dan tipe-tipe
diskursus, serta menentukan benar dan salah.2 Michel Foucault melihat kekuasaan
sebagai wacana, dimana penguasa harus mampu memaksa untuk mengetahui dan
menggunakan wacana, maka wacana tersebut menerapkan kekuasaan. Maka
seorang penguasa harus memproduksi wacana yang mengarahkan apa yang
dipikirkan oleh sub ordinan (peraturan). Foucault melihat kekuasaan dengan
menekankan pada wacana sebagai alat kekuasaan. Kekuasaan atau sebuah
kelompok dominan didirikan melalui wacana, dan kekuasaan memiliki pengaruh.
2 M. Abdul Hamid. Konstruk Nahwu dalam Konteks Politik: Perdebatan Madrasah Basrah dan
Kufah. (Jakarta: Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011).

6
Melalui wacana, kekuasaan bisa mempengaruhi pemikiran masyarakat dalam
sebuah upaya melestarikan sebuah kekuasaan. Wacana yang disebarkan sebuah
kekuasaan akan membangun sebuah ketidakadilan dan ketidaksetaraan.
Istilah kekuasaan menurut Dahl yaitu mencakup kategori hubungan
kemanusiaan yang luas, seperti hubungan yang berisi pengaruh, otoritas,
dorongan, kekerasan, tekanan dan kekuatan fisik. Memahami konsep kekuasaan
dari Dahl ini, yaitu kekuasaan adalah antara dua orang atau lebih. Kekuasaan tidak
dimiliki secara mudah. Individu atau kelompok harus mampu mengatasi individu
atau kelompok lain terlebih dahulu untuk memperoleh kekuasaan. Selain itu Dahl
menjelaskan bahwa kekuasaan mengacu pada kapasitas seseorang individu untuk
merubah sikap atau tindakan individu yang lain. Dalam hubungan kekuasaan satu
individu dapat mempengaruhi pemikiran yang lain, atau mengendalikan perilaku
individu lain.
Kekuasaan dapat dilihat ketika individu mempunyai wewenang untuk
menilai, menghargai dalam organisasi, maka dapat dikatakan dia memiliki
kekuasaan. Disisi lain pemiliki kekuasaan juga mampu memberikan sanksi atau
hukuman kepada anggotanya. Mendikusikan kekuasaan tidak bisa terlepas dari
kata politik. Karena melalui politik lah kekuasaan bisa direbut (diperoleh),
diperluas, dan dipertahankan. Setiap proses kekuasaan tersebut selalu melakukan
proses atau pun strategistrategi politik agar orang yang ingin dipengaruhi dapat
mengikuti kehendak penguasa. Seseorang yang memiliki kekuasaan penuh sekali
pun atau seorang diktator, tetap harus melakukan rumusan dan strategi politik.
Kekuasaan yang positif dalam organisasi mampu mendorong
produktivitas. Misalnya dengan memberikan anggota kekuasaan untuk mengambil
keputusan, penghargaan kepada anggota terhadap kinerjanya. Kekuasaan positif
akan memberikan kepercayaan diri dan motivasi kepada anggota untuk bekerja
lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik dan
menghargai anggotanya. Ketika seorang pemimpin tidak memiliki penghargaan
kepada anggotanya maka ini merupakan kekuasaan yang negatif.18 Olehkarena
itu organisasi harus membangun kekuasaan dan politik yang positif di organisasi
agar dapat mendorong produktifitas. Iklim kolaborasi dan sistim perintah yang
jelas akan memperkecil peluang konflik organisasi.

7
8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pendidikan politik ini berupaya agar sadarnya masyarakat yang berkenaan


dengandunia perpolitikan terutama hal dalam penggunaan kekuasaan serta
tanggung jawabnya.Pendidikan politik ini berperan untuk masyarakatnya lebih
mengenal akan sebuah nilaipada suatu sistem politik yang baik. Pendidikan politik
dapat menanamkan nilai dari politikyang dilaksanakan secara menyengaja,
bersifat formal ataupun informal, terencana, sertamemiliki rasa sadar akan hak
juga kewajiban serta mampu bertanggung jawab. Pendidikan politik ini penting
untuk dipelajari karena dengan pendidikan politik ini diharapkan agarmenjadi
suatu ciri khas yang berasal pada aspirasi yang ditemui dari bangsa Indonesia
itusendiri secara nasional dan tercapainya sebuah tujuan yang direncanakan.
Adapun tujuandari pendidikan politik ini adalah yang dimana dengan adanya
pendidikan politik makamemberikan harapan penuh pada setiap diri individu lebih
mengenal dan paham betul akannilai yang baik dalam sistem perpolitikan yang
dimana dalam penerapannya. Selain itujuga pendidikan politik ini mampu
menjadikan seseorang dalam mengemban tanggung jawab walaupun adanya
perubahan sikap partisipasi dalam dunia perpolitikan. Arah daripendidikan politik
agar mengarah kepada transparansi dan keterbukaan serta kebebasan.pandangan
dari kehidupan terbuka dapat memperlihatkan kebebasan manusia dalam
merealisasikan dirinya sendiri yang mana berkaitan dengan relasi persamaannya
denganmasyarakat sekitar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fatah Nanang, Analisis Kebijakan Pendidikan (Bandung: Rineka Cipta. 2013),


Hamid M. Abdul. Konstruk Nahwu dalam Konteks Politik: Perdebatan Madrasah
Basrah dan Kufah. (Jakarta: Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011).

10

Anda mungkin juga menyukai