Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RELASI ANTARA KEKUASAAN DAN PENDIDIKAN

Disusu Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Politik dan Kebijakan Pendidikan

DISUSUN OLEH KELOMPOK : 2

ALFIAN HIDAYAT (2110206061)

TOMI JUANDA SAPUTRA (2110206036)

CYINTIANI BELINDA (2110206053)

DELLA FITRI ANGGRIA (2110206004)

NOVEZAH SEPTIANI (2110206010)

NURPADLINA AIDA (2110206029)

DOSEN PENGAMPU :

KHAIRUL ANWAR M,Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)KERINCI

TAHUN 2022 M/ 1443 H


KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Awt atas rahmat dan
karunia-nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini pada pada mata
kuliah "Politik dan Kebijakan Pendidikan " yang berjudul "Relasi Antara Kekuasaan
dan Pendidikan"

Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, yang telah
membimbing umat manusia dari kejahilan kepada kebenaran, dan semoga isi dan makna
yang terkandung dalam Makalah ini dapat membantu proses perkuliahan kita pada mata
kuliah ini.

Dan juga dalam menyelesaikan makalah ini, penulis ucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing atau dosen yang mengajar mata kuliah Politik dan Kebijakan
Pendidikan karena berkat bimbingan beliau lah penulis bisa menyelesaikan makalah ini
yang berjudul " Relasi Antara kekuasaan Dan Pendidikan"

Demikian lah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis juga menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari segala kekurangan, untuk itu
kritik dan saran dari dosen Pembimbing demi kesempurnaan makalah ini dan menjadi
pedoman selanjutnya bagi penulis.

Kerinci 20 februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Relasi Kekuasaan dan Pendidikan .......................................................... 2


B. Faktor Politik Terhadap Pendidikan ....................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar ,
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk
dapat memiliki kekuatan spiritual , kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan, dalam masyarakat, bangsa dan negara.

Sedangkan kekuasaan adalah pemerintah dengan birokrasi atau pun kekuasaan kaum
knglomerat atau kekuasaan yang dipegang oleh seseorang atau kekuasaan lainnya. Jika
berbicaratentang masalah kekuasaan sangat menarik terutama dalam masyarakat
modern , karena hampir seluruh aspek kehidupan manusia dipengaruhi oleh kekuasaan .

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan relasi Kekuasaan dan Pendidikan ?
2. Sebutkan faktor Politik terhadap Pendidikan ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui Relasi Kekuasaan dan pendidikan
2. Untuk mengetahui apa-apa saja faktor politik terhadap Pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Relasi kekuasaan dan Pendidikan

Kekuasaan tidak terbatas dimiliki oleh pemerintahan dikantor saja, tetapi telah
memasuki dunia kebudayaan dan pendidikan . proses pendidikan seringkali sering
digunakan untuk memperkuat dan memperlemah demi kelenggangan struktur kekuasaan
dengan mempertahankan ideologi dan harmoni negara.

Dalam kerangka pelaksanaan otonomi daerah indonesi, batas-batas kekuasaan


pemerintah pusat dan daerah perlu dirumuskan agar pendidikan tetap merupakan upaya
pemngembangan potensi manusia untuk mewujudkan individualitasnya.

Kekuasaan dalam pendidikan dan kekuasaan negara bertemu diruang deduktif.


Kedua kekuasaan tersebut harus memiliki titik tolak yang sama agar tak saling
berinterferensi. Proses pendidikan yang sebenarnya adalah proses belajar dengan jalan
memeberikan kepada peserta didik suatu kesadarana akan kemampuan kemandirian,
atau memiliki kekuasaan untuk menjadi individu. Proses individualisasi hanya terjadi
dalam tatanan masyarakat yang berbudaya.

Pengertian kekuasaan dalam pendidikan tampaknya memiliki konotasi yang


berbeda dengan pengertian kekuasaan yang kita lihat dari kehidupan sehari-hari . dapat
kita bedakan antara jenis kekuasaan yaitu : kekuasaan yang transformatif , kekuasaan
yang berfungsi sebagai transmitif .

Kekuasaan dalam pendidikan adalah bentuk kekuasaan yang tranformatif ,


tujuan nya adalah dalam proses terjadinya hubungan kekuasaan tidak ada bentuk
subordinasi antara subjek dan subjek yang lainnya. Kekuasaan transformastif bahkan
membangkitkan refleksi, dan refleksi tersebut menimbulkan aksi orientasi yang terjadi
dalam aksi tersebut merupakan oriantasi yang advokatif .

2
Sirozi menegaskan bahwa bahwa hubungan antara politik kekuasaan dan
pendidikan terwujud kedalam bentuk yang berbeda-beda, sesuai dengan karakteristik
setting sosial politik dimana hubungan tersebut bisa saja sangat kuat dan nyata, dan
dalam masyarakat yang lainnya hubungan tersebut bisa saja melemah dan tidak nyata.
Pola hubungan antara pendidikan dan politik kekuasaan dinegara-negara berkembang
berbeda-beda dari masyarakat satu ke masyarakat lainnya sesuai dengan pola yang
dibentuk oleh kekuasaan yang ada.1

Didunia pendidikan islam , politik kekuasaaan memiliki kaitan yang terlihat


jelas . sejarah peradaban islam , banyak ditandai oleh kesungguhan para ulama dan
umara dalam memperhatikan persoalan pendidikan, dalam upaya memperkuat posisi
sosial politik kelompok dan pengikutnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan
pendidikan islam banyak dipengaruhi oleh para penguasa dan para penguasa
memerlukan dukungan institusi pendiidkan untuk membenarkan dari mempertahankan
kekuasaan. Mengapa demikian, karena tujuan pemerintah islam adalah menegakkan
kebenaran dan keadilan dan hal tersebut tidak mampu ditegakkan tanpa melaksanakan
syariat , sedangkan syariat tidak dapat ditegakkan tanpa umat yang paham tentang
syariat. 2

Jika kekuasaan dimaknai dengan pemerintah yang berdaulat maka setidaknya


relasi yang terbangun didalamnya adalah pendidikan adalah pemdiidkan islam
merupakan kebutuhan negara. Oleh karena itu , kekuasaan didalam hal ini pemerintah
berkewajiban untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang telah diamanatkan
dalam undang-undang Dasar Negara kesatuan Republik indonesia. Dalam pembukaan
UUD 1945 terdapat sepengggal kata “ mencerdaskan kehdupan bangsa “ yang
memberikan isyarat bahwa jika kemerdekaan yang sesungguuh nya ingin diraihmaka
negara harus mencedaskan bangsanya. 3

1
M.Sirozi, Politik Pendidikan , (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005) hlm. 15-16
2
M. Sirozi, Politik Pendidikan,…. Hlm. 3
3
Muhammad Rifai , Politik Pendidikan Nasional , (Yokyakarta : Ar-Ruzz Media , 2011)

3
Dipemaparan undang-undang Dasar diatas , pemakalah menilai bahwa
pemerintah telah memberikan kepedulian yang sangat besar terkait pendidikan islam.
Bahkan jika melihat lebih teliti , pemerintah cenderung ,menggunakan nilai-nilai
keislaman dalam menetapkan undang-undang .

Oleh karena itu dalam pelaksanaanya sebuah kebijakan harus berjalan secara
ideal melalui tahapan yag berlaku. Berawal dari isu dan agenda pemerintah kemudian
diformulasikan menjadi sebuah kebijakan pendidikan dan diimplementasikan. selain itu,
hal yang terpenting dari proses implementasi adalah adanya evaluasi kebijakan. Karena
dengan adanya evaluasi kebijakan akan terlihat apakah suatu kebiajakan dianggap
relevan dan mensejahterakan atau malah mempersulit dan menyensarakan masyarakat
nya.4

H.A.R Tilaar menyataan bahwa setidaknya ada empat permasalahan yang


berkenaan erat dengan pelaksanaan pendidikan berdasarkan kekuasaan . empat
permasalah tersebut adalah sebagai berikut :

a. domestifikasi dan Stupidikasi

Proses pendidikan yang terjadi dalam sekolah terindikasi adanya masalah


demestifikasi (penjinakan) . istilah tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada, sebab
proses pendidikan berjalan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang bersumber dari
kekuasaan yang diberikan untuk tujuan menjinakkan pribadi –pribadi liar agar tunduk
dan patuh pada tuannya. Mengapa demikian, sebab peraturan yang mengikat sebuah
proses pendidikan tanpa adanya keleluasan untuk mengikuti penciptanya, sehingga
dapat menumbuh kan kreatifitas dan akan timbul masalah lain yaitu stupidufikasi
(pembodohan).

Dengan proses pembelajaran yang demikian , peserta didik menjadi subjek


eksploitasi oleh suatu kekuasaan diluar pendidikan dan menjadikan peserta didik
sebagai budak dan alat dari penjajahan mental dari yang mempunyai kekuasaan.

4
H.A.R. Tillar dan Riant Nugroho , Kebijakan Pendidikan (Yokyakarta: Pusat Pelajar, 2012) hlm. 434

4
Stupidufikasi ini terlihat dalam proses pendidikan pada masa kolonial dengan tujuan
menciptakan buruh yang murah untuk mengeksploitasi daerah jajahan. Begitu juga
keadaan pendidikan saat ini , yang membedakan hanya pelaku penjajah merupakan dari
bangsnya sendiri.

Pendidikan domestifikasi dapat dijumpai pada pandangan dogmatis dan


mendewa ijazah. Dinegara-negara berkembang, ijazah menjadi suatu penyakit, yang jika
tanpa ijazah semua permasalahan tidak akan terselesaikan. Kualitas dari seseorang
ditentukan dan diukur berdasarkan ijazah. Tidak peduli jazah tersebut didapat di proses
yang jujur atau membeli melalui instansi yang tidak bertanggung jwab. Proses
pendidikaan tersebut, juga mulai merambah dalam lembaga –lembaga islam , dimana
saat ini mulai ikut-ikutan mensejajarkan diri dan meninggalkan ideologi nya.

b. Indoktrinasi

Proses pendidikan mengenal kekuasaan dalam pengertian yang berorientasi pada


advokasi, sedangkan kekuasaan yang lain berorientasi pada advokasi ,sedangkan
kekuasaan yang lain berorientasi pada legilematif. Adanya indoktrinasi biasanya melalui
perantara yang tak terduga, begitu juga dalam pendidikan , contoh nyata indoktrinasi
yang ada pada saat ini seperti adanya kurikulum yang mengikat . penyusun kurikulum
persekolahan di indonesia yang silih berganti menunjukan betapa kekuasaan yang
berlaku menacap bukunya dalam menentukan isi kurikulum sesuai dengan sistem
pemerintahan. Kurikulum pada semua tinggkat pendidikan merupakan rekayasa yang
dibuat oleh pemerintah agar menghilangkan kebebasan dari tiap-tiap lembaga
pendidikan dalam menyusun kurikulum sendiri. Semua aspek kurikulum sudah diatur
sesuai dengan proses mentranmisikan ilmu secara paksa.5

c. Demokrasi Pendidikan

5H.A.R. Tillar , Kekuasaan Dan Pendidikan manajemen Pendidikan Nasional dalam Pusara
Kekuasaan….. hlm. 146

5
Berbicara demokrasi pendidikan berarti berbicara tentang kebebasan dalam
pendidikan . kata bebas yng dimaksud adalah kebeasan yang disertai kesempatan-
kesempatan untuk memilih. Di indonesia demokrasi pendidikan sudah berjalan akan
tetapi belum seutuhnya, terlihat jelas pada perubahan amandemen tentang pendidikan
dan kebudayaan . dimana pemerintah memberikan 20% dari anggaran negara untuk
kepentingan pendidikan . namun seperti pemakalah sampaikan sebelumnya, bahwa
implementasi demokrasi pendidikan belum seutuhnya bahwa dari anggaran yang begitu
besar apakah benar-benar telah sampai pada sktor yang anggarkan atau malah
sebaliknya.

Melihat kenyataan yang demikian , apakah islam juga memperoleh hak yang
sama atau hanya pendidikan yang bersifat umumnya dalam hal ini adalah sekolah
berbasis negeri.

d. Integrasi sosial

Banyak asusmsi yang menyatakan bahwa integrasi sosial terlahir melalui tangan
kekuasaan, padahal tidak selalu demikian . adakalanya integrasi sosial terlahir melalui
pendidikan yang baik . bahkan H.A.R tillar menegaskan bahwa integrasi sosial tidak
dapat dipaksakan melalui kekuasaan. Karena dengan memaksakan integrasi sosial yang
di ciptakan oleh kekuasaan akan membunuh budaya-budaya lokal, sehingga kehidupan
yang plural akan menghilang . 6

B. Faktor Politik dalam Pedidikan

Dalam usaha dan menyelengggarakan satu sistem pendidikan nasional


pemerintah indonesia memiliki suatu peraturan yang tercantum dalam pasal 31 Ayat (3)
Undang-Undang dasar 1945 . negara harus memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% (ayat 4). Dan pemerintah harsu memajukan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai0nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradapan dan kesejahteraan umat manusia (ayat 5) .

6 Ibid . hlm 154

6
Ketentuan UUD tersebut kemudia ditindak lanjuti dalam bentuk Undang-
Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional yang merupakan hasil
dari konsus politik. Setidaknya ada 5 pengaruh politik terhadap pendidikan yaitu :

1. Politik berpengaruh pada aktivitas pendidikan dalam penciptaan nilai-nilai dan


harapan – harapan warga negara
2. Politik berpengaruh pada anggran pendidikan
3. Politik berpengaruh terhadap sumberdaya pendidikan seperti gaji Guru , sarana
dan prasarana penunjang kegiatan belajar , dan pelatihan guru.
4. Politik berpengaruh pada sistem persekolahan seperti struktur sekolah,
penghargaan terhadap guru, dan sistem penerimaan siswa
5. Politik berpengaruh pada mutu lulusan yang dilihat dari bagiamana lulusan
pendidikan berperilaku politik, berperilaku budaya, berperilaku ekonomi dan
berperilaku sosial .

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Politik kekuasaan merupakan cara yang ditempuh oleh pemerintah dalam


menjalankan kekuasan. Ketika menjalan kekuasaan nya pemerintah memerlukan unsur-
unsur yang berguna untuk menopang kekuasaan, salah satunya dengan masyarakat yang
cerdas dan mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Sedangkan
memperoleh masyarakat yang cerdas dan mampu menjalan kan roda pemerintahan tidak
ada cara lain selain dengan mendidik masyarakatnya. Namun, dalam kenyataannya,
proses pendidikan malah disalh gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawb
untuk melanggengkan kekuasaanya. Cara yang dlakukan dengan membuat sistem atau
kebijakan yang jika ditinjau labih jauh berisi kebijakan yang membela dan
membenarkan kekuasaannya.

Ada 5 pengaruh politik terhadap pendidikan yaitu : (a). politik berpengaruh pada
aktivitas pendidikan dalam penciptaan nilai-nilai dan harapan-harapan warga negara
seperti apa yang dibutuhkan negara. (b). politik berpengaruh pada anggran pendidikan .
(c). politik berpengaruh terhadap sumber daya pendidikan seperti gaji guru, sarana
prasarana penunjang kegiatan belajar, pelatihan guru . (d). politik berpengaruh pada
sistem persekolahan seperti struktur sekolah, sistem penghargaan terhadap guru sistem
peneriaman siswa . (e) . Politik berpengaruh pada mutu lulusan yang dilihat dari
bagaimana lulusan pendidikan berperilaku politik , berperilaku budaya, berperilaku
ekonomi dan berperilaku sosial.

B. Saran

Sebagai penulis , kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami sangat menerima kritikan untuk memperbaiki makalah ini demi
kesempurnaan makalah kami berikutnya

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hakim . Garuda Nusantara dalam Mahfud MD, Politik hukum di Indonesia ,
LP3ES, Jakarta , 2001

http://www.kosmaext2010.com/makalah-landasan-kebijakan-pendidikan-indonesia-2-
php, diakses pada tanggal 17 juni 2015 jam 19:17

Sirozi M . 2005 . Politik Pendidikan . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Rifai Muhammad . 2011 . Politik Pendidikan Nasional . Yokyakarta : Ar-Ruzz Media

Tillar H.A.R .dan Nugroho Rian. 2012. Kebijakan Pendidikan. Yokyakarta : Pustaka
Belajar

Tillar H.A.R. 2009. Kekuasaan dan Pendidikan Manajemen Pendiidkan Nasional


dalam Pusaran Kekuasaan . Jakarta : PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai