Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Tentang:
“Konsep Politik Pendidikan”

Oleh:
Kelompok 13

Alfi Rodiyah 2230111012


Qurotul Aini
Bunga Cantika 2230111033

Dosen Pengampu:
Dr. Gustina, M.Pd
Nopitasari, M.Pd

PGMI 4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
2024M / 1445H
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pemakalah ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada kita semua, sehingga pada kesempatan kali ini
pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Politik Pendidikan”
Dan juga shalawat beriringan salam semoga selalu dilimpahkan Rasulullah SAW.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Sosiologi
Pendidikan” dengan dosen pengampu ibuk Dr. Gustina, M.Pd dan ibuk Nopitasari,
M.Pd. Semoga bantuan dan dukungan yang diberikan kepada pemakalah dibalas dengan
pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi para pembaca.
Dalam makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang
telah memberikan motivasi, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Batusangkar, 19 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dan politik merupakan dua elemen yang penting dalam sistem
sosial politik suatu negara, baik negara maju maupun berkembang. Pada umumnya
kedua elemen ini selalu dipisahkan, sehingga seakan-akan tidak berhubungan satu
dengan lain. Padahal keduanya sangatlah berkaitan. Bila tidak ada pendidikan tidak
akan ada orang-orang yang mampu menjalankan dan mengelola dunia pemerintahan
ataupun dunia politik, dan sebaliknya jika tidak ada politik, pendidikan tidak akan
mampu berjalan karena kekurangan aspek-aspek pendukung seperti sarana dan
prasana pendidikan yang disebabkan tidak adanya pengelola uang negara maupun
kebijakan-kebijakan yang mendukung terselenggaranya proses pendidikan.
Kebijakan politik menentukan berjalannya proses pendidikan. Selain saling
berpengaruh, pendidikan dan politik juga memiliki hubungan. fungsional. Lembaga-
lembaga dan proses pendidikan menjalankan sejumlah fungsi politik yang signifikan.
Mungkin yang terpenting dari fungsi-fungsi tersebut bahwa sekolah-sekolah dan
lembaga pendidikan lainnya menjadi agen-agen sosialisasi politik. Lembaga-lembaga
pendidikan menjadi tempat dimana individu-individu, terutama anak-anak dan
generasi muda, mempelajari sikap-sikap dan perasaan tentang sistem politik, dan
sejenis peran politik yang diharapkan dari mereka. Keduanya memiliki hubungan
yang dinamis. Perkembangan kegiatan-kegiatan kependidikan banyak dipengaruhi
oleh para penguasa dan para penguasa memerlukan hubungan yang baik dengan
institusi-institusi pendidikan untuk membenarkan dan mempertahankan kekuasaan
mereka. Berbagai aspek pembelajaran, terutama kurikulum dan bahan-bahan bacaan,
seringkali diarahkan pada kepentingan politik tertentu, menambahkan bahwa salah
satu komponen terpenting. pendidikan, kurikulum misalnya, dapat menjadi media
sosialisasi politik.
Hubungan erat antara pendidikan dengan politik dapat memberikan dampak
positif dan negatif bagi perkembangan pendidikan. Dampak positif yang dapat
dihasilkan dari hubungan keduanya adalah pemerintah sebagai pemegang peranan
penting dalam politik dapat memberikan subsidi kepada.
Dengan adanya subsidi tersebut pendidikan bisa berkembang sebagaimana
mestinya. Jika pemegang tanggung jawab pendidikan dalam politik tidak mempunyai
kompeten dalam bidang pendidikan, maka pasti ini sangat membahayakan
pendidikan. Akan tetapi jika orang yang memegang amanah untuk mengembangkan
pendidikan dalam sistem pemerintahan suatu negara adalah orang yang amanah serta
mempunyai kapabilitas di bidang pendidikan maka ini sangat memungkinkan untuk
memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan, khususnya di
Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas terdapat berbagai rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Konsep Politik Pendidikan?
2. Apa saja Fungsi- fungsi Politik Pendidikan?
3. Bagaimana Kontrol Lembaga Sosial dan Negara terhadap Pendidikan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas terdapat beberapa tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui Konsep Politik Pendidikan.
2. Untuk mengetahui Fungsi- fungsi Politik Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Kontrol Lembaga Sosial dan Negara terhadap
Pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Politik Pendidikan
Politik berasal dari kata politic (Inggris) yang menunjukkan sifat pribadi atau
perbuatan. Dalam kamus berarti acting or judgeing wisely, welljudged prudent. 1 Kata
politik diambil dari kata latin politicus atau bahasa Yunani (Greek) politicos yang
bermakna relating to a citizen. Kata itu berasal juga dari kata polis yang searti dengan
city “kota”. Politic kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia, yaitu, segala urusan
dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan suatu
Negara atau terhadap Negara lain, tipu muslihat atau kelicikan, dan juga dipergunakan
sebagai nama bagi sebuah disiplin pengetahuan, yaitu ilmu politik.

Anda mungkin juga menyukai