Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu :
Kelompok 2 :
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi ................................................................................................ 2
B. Analisis.................................................................................................. 5
A. Implementasi ....................................................................................... 10
B. Evaluasi ............................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
juga akhirnya dapat bertindak demokratis dalam rangka menyiapkan hidup yang
demokratis serta berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
A. DESKRIPSI KASUS
2
diperbolehkannya kampanye dalam rangka pemilu 2024 di fasilitas pendidikan
meskipun dengan berbagai syarat tertentu.
3
BAB II
PENYEBAB KASUS
A. FAKTOR PENYEBAB
1. Jumlah Pemilih Muda
2. Agent Perubahan
Universitas merupakan salah satu target dan sasaran kampanye
untuk mendapatkan dukungan besar saat PEMILU, karena
universitas berisikan mahasiswa yang sudah dapat ikut serta untuk
memilih saat PEMILU tiba. Mahasiswa juga merupakan agent
perubahan di tengah kehidupan masyarakat, yang di harapkan bisa
membantu untuk menyebarkan dukungan bagi para politikus
tersebut. Karena mahasiswa merupakan agent perubahan di tengah
masyarakat, maka dari itu banyak oknum politikus yang ingin masuk
ke dalam ranah mahasiswa untuk mengambil hati mereka demi
kepentingan pribadi serta mendapatkan suara saat waktu PEMILU
tiba. Maka dari itu tidak sedikit organisasi kemahasiswaan di
dalamnya berisi para politikus yang mendukung sampai rela
mengeluarkan uang yang jumlahnya tidak sedikit (Lubis, 2023).
3. Pola Pikir Mahasiswa
Jika kita lihat dari segi usia mahasiswa, usia mereka masih
terbilang cukup muda. Maka dari itu, pola pikir mahasiswa juga
4
masih sering berubah-ubah dan tidak teguh pada pendiriannya.
Kondisi inilah yang sangat dapat memudahkan oknum-oknum
politikus untuk memperdaya dan mengubah pola pikir mahasiswa
demi mendapatkan sebuah dukungan.
4. Alat demonstrasi
B. ANALISIS
Persiapan menghadapi pesta demokrasi tahun 2024 mendatang tentu
membuat partai politik akan melakukan segala cara untuk menggaet dukungan
sebanyak-banyaknya. Untuk mendapatkan dukungan tersebut tentu strategi
yang digencarkan juga berbagai macam bentuk. Salah satunya dengan
merencanakan kampanye di lingkungan pendidikan. Kampanye politik merupakan
sebuah strategi yang biasa digunakan oleh partai politik atau peserta pemilu
untuk dapat mempromosikan pesan-pesan, visi dan misi, serta penyampaian
arah kebijakan oleh peserta pemilu. Mereka menawarkan tema atau topik tertentu
yang akan disampaikan kepada pemilih atau masyarakat.
Aksi berkampanye saat ini kerap sekali terjadi terutama diranah lingkungan
Universitas. Faktor penyebab diperbolehkannya berkampanye di lingkungan
Universitas ini karena Mahkamah konstitusi mengeluarkan Putusan Nomor
65/PUU-XXI/2023 terkait Pasal 280 ayat (1) huruf h UU Pemilu. Salah satu
5
aturannya adalah tidak di perbolehkannya melakukan kampanye menggunakan
fasilitas pendidikan. Sehingga putusan tersebut mengatakan kampanye pemilu
diperbolehkan di satuan pendidikan. (Pertana, 2023)
Salah satu satuan pendidikan ialah adanya Universitas dimana ini menjadi
peluang besar untuk berkampanye yang baik karena Universitas adalah suatu
institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademis
dalam berbagai bidang. Sebuah universitas menyediakan pendidikan sarjana
dan pascasarjana. Kata universitas berasal dari bahasa Latin universitas
magistrorum et scholarium, yang berarti "komunitas guru dan akademisi" (Lubis,
2023)
Selain itu juga Universitas juga menjadi habitat sosial paling baik dalam
menyemai ide-ide kebijakan publik. Hal ini pula yang membuat Mahkamah
Konstitusi mengabulkan ketentuan kampanye di dalam satuan pendidikan.
Pengamat pendidikan juga merasa tidak khawatir akan ekses negatif yang dapat
ditimbulkan, justru Universitas dapat memberi latihan intelektual bagi mahasiswa
dalam mengkritisi para politisi. Sehingga Universitas menjadi target untuk
mendapatkan dukungan besar saat pemilu karena universitas berisikan
mahasiswa yang sudah dapat ikut serta untuk memilih saat pemilu tiba. Dan
juga karena mahasiswa merupakan agent di tengah kehidupan masyarakat,yang
di harapkan bisa membantu untuk menyebarkan dukungan untuk para politikus
tersebut.
6
Tetapi mahasiswa khususnya dengan umur yang masih terbilang muda
seperti mahasiswa baru dengan rata-rata umur dikisaran 18-19 tahun, belum siap
untuk terjun ke dunia politik. Mahasiswa yang kurang ilmunya tentang pengetahuan
politik menjadi faktor penyebab diperbolehkannya diperbolehkan kampanye di
lingkungan universitas karena dengan dalil agar setiap mahasiswa bisa mengkritisi,
mengevaluasi serta dapat memilih secara langsung para calon pemimpin dimasa
depan, tetapi kenyataannya dengan begitu mahasiswa dapat mudah untuk disetir
karena pengetahuan politik itu sangat penting dalam ranah pemilihan umum 2024
nantinya.
Sehingga dilihat dari usia mahasiswa masihlah terbilang cukup muda atau
remaja. Maka dari itu, pola fikir mahasiswa juga suka berubah ubah dan tidak
teguh pendirian.sangatlah mudah bagi oknum-oknum politikus untuk
memperdaya dan mengubah pola pikir mahasiswa untuk mendapatkan
dukungan.Selain itu jumlah mahasiswa yang juga terbilang tidak sedikit dan hal itu
sangat membantu para oknum politikus untuk memenangkan kursi saat pemilu.
7
Dalam Pasal 280 ayat (1) huruf h UU a quo disebutkan bahwa
pelaksana, peserta, dan tim kampanye pemilu dilarang: menggunakan fasilitas
pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan maka dapat disimpulkan
bahwa negara lewat Pasal 280 ayat 1 melarang kepada pelaksana, peserta, dan
tim kampanye pemilu untuk menjadikan kampus sebagai tempat pelaksanaan
kampanye pemilu.
Hal ini secara tidak langsung dapat membantah alasan Ketua KPU
yang pada intinya menyatakan bahwa larangan dalam Pasal 280 ayat (1)
adalah dalam hal penggunaan fasilitas pendidikan, bukan terhadap
pelaksanaan kampanye pemilu. Persoalannya, penjelasan Pasal 280 ayat 1huruf
h justru menjelaskan sebaliknya. Dikatakan bahwa “…..tempat pendidikan
dapat digunakan jika peserta pemilu hadir tanpa atribut kampanye atas
undangan dari pihak penanggungjawab tempat pendidikan.” Dari sebagian pihak
menganggap penjelasan inilah yang kemudian membuka ruang
diperbolehkannya kampus menjadi tempat pelaksanaan kampanye sepanjang
memenuhi prasyarat tertentu.
8
untuk ikut serta dalam kampanye politik sehingga diperlukan upaya untuk
menyediakan informasi yang objektif dan memfasilitasi dialog antara pemilih
pemula dengan calon untuk menghindari manipulasi politik. Pemilih pemula
seringkali mengalami fluktuasi antara antusiasme dan apatisme politik, sehingga
dibutuhkan pendekatan yang tepat dalam sosialisasi untuk mendorong
partisipasi aktif pemilih pemula dan memberikan pemahaman tentang dampak dari
tidak menggunakan hak pilih.
Pemilih pemula sering kali menjadi target politik transaksional atau politik
uang, maka penting untuk melakukan kampanye anti-politik uang dan
memastikan bahwa pemilih pemula memilih berdasarkan keyakinan dan
kepentingan mereka, bukan imbalan finansial.Pemilih pemula perlu diberikan
pemahaman yang baik tentang proses pemilu dan tata cara pemungutan suara di
Tempat Pemungutan Suara (TPS).
9
BAB III
SOLUSI
A. IMPLEMENTASI
1. Edukasi bagi Pemilih
Berfokus pada pendidikan politik untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa tentang isu-isu kunci dan kebijakan yang
relevan, khususnya bagi pemilih pemula. Edukasi yang tepat dengan
berbagai strategi untuk mendorong partisipasi pemilih terutama
pemilih pemula atau generasi milenial dan generasi Z penting
dilakukan semua pihak termasuk Partai Politik dan Penyelenggara
Pemilu. Partisipasi yang aktif dari generasi muda sangat penting untuk
mendorong demokrasi yang kuat dan berfungsi dengan baik.
(Fatmawati, 2023)
2. Partisipasi Aktif
Mendorong partisipasi aktif dalam pemilihan dan proses
demokratis lainnya untuk membentuk masyarakat yang lebih terlibat
secara politik. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam
penyelenggaraan Pemilihan Umum, menunjukan semakin kuatnya
tatanan demokrasi dalam sebuah negara. Dalam berdemokrasi,
keterlibatan rakyat dalam setiap penyelenggaraan yang dilakukan
negara adalah sebuah keniscayaan. (Adminsentolo, 2023)
10
3. Transparansi Kampanye
Memastikan transparansi dalam kampanye politik di kampus
untuk mencegah praktik-praktik yang tidak etis atau manipulatif.
Transparansi kampanye sangat penting dikarenakan dapat
memberikan pemilih informasi yang akurat tentang calon dan agenda
politiknya. Ini memupuk kepercayaan masyarakat, memastikan
keadilan, dan mendukung proses demokratis yang sehat.
B. EVALUASI
Perlu dicatat, bahwa pendidikan merupakan proses yang memberikan
manusia berbagai macam situasi dengan tujuan memberdayakan diri. Namun, akan
banyak aspek yang dibicarakan ketika kita bicara soal pendidikan, termasuk juga
dengan pendidikan politik. Beberapa aspek yang paling dipertimbangkan nantinya
ketika kampanye di dalam lingkungan pendidikan khususnya kampus adalah
bagaimana kampanye ini tidak hanya mengenalkan apa dan siapa yang akan
mereka pilih nanti di pemilu. Tetapi nilai-nilai yang berdampak pada penyadaran,
pencerahan, dan perubahan perilaku para pemilih dari pragmatis ataupun apatis
menjadi orang-orang yang peduli dengan politik secara santun, bermoral, dan
beretika harus menjadi tujuan yang tak boleh terabaikan. (Febriansyah, 2023)
Hal yang tidak kalah penting adalah kesempatan berkampanye di
lingkungan kampus bagi siapapun yang berhak berdasarkan regulasi dan juknis dari
11
penyelenggara itu harus berlaku adil, merata, dan mempunyai kesempatan dan hak
yang sama dalam mendapatkan peluang berkampanye. Tentu saja dengan cara yang
tidak menyimpang dari aturan kampanye dengan tidak membeli hak suara civitas
akademika kampus khususnya mahasiswa.
12
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Fatmawati. (2023, July 25). Edukasi Pemilu Penting Bagi Pemilih Pemula. From
rri.co.id: https://www.rri.co.id/mataram/pemilu/297491/edukasi-pemilu-
penting-bagi-pemilih-pemula
Toer, P. A. (2023, agustus). Sekolah dan kampus berisiko jadi ‘ajang kampanye’,
mengapa dianggap berbahaya? From bbc news indonesia:
https://www.bbc.com/indonesia/articles/ce4vx4nlllpo
14