Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Kelas : B
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan,
kesehatan dan berkat, sehingga tugas Mini Riset ini telah selesai disusun dengan Pokok pembahasan
mengenai Persepsi Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi Terhadap Kampanye Pemilihan Presiden
2024 Melalui Media Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai
bagaimana mahasiswa ilmu politik di Universitas Jambi memahami, menilai, dan berpartisipasi dalam
kampanye pemilihan presiden yang dilakukan melalui media sosial. Melalui studi ini, diharapkan akan
tergambar gambaran yang lebih komprehensif terkait peran serta mahasiswa dalam proses demokrasi
yang semakin terdigitalisasi.
Proses riset ini tak terwujud tanpa dukungan dari banyak pihak. Saya ingin menyampaikan terima kasih
kepada dosen pembimbing, teman-teman, dan pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan, saran,
dan dukungan selama proses penelitian ini.
Harapan saya, hasil dari riset ini dapat memberikan sumbangan yang bermakna dalam pemahaman kita
tentang peran media sosial dalam proses politik, khususnya terkait pemilihan presiden. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan isi
makalah ini untuk masa yang akan datang. Demikian makalah ini disusun dengan harapan semoga
bermanfaat bagi para pembacanya. Dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan hikmat
dan berkat-Nya kepada kita semua.
Terima kasih atas waktu, dukungan, dan kerjasamanya dalam pengembangan riset ini.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam konteks pemilihan presiden, persepsi mahasiswa terhadap kampanye pemilihan presiden
bisa beragam. Beberapa mahasiswa mungkin aktif terlibat, memiliki keyakinan yang kuat
terhadap satu kandidat, sementara yang lain mungkin lebih kritis, mengevaluasi berbagai
platform dan kebijakan, atau bahkan ada yang memilih untuk tidak terlibat dalam proses politik.
Pentingnya memahami persepsi mahasiswa terletak pada pengaruhnya terhadap partisipasi
politik, pembentukan opini, dan peran mereka dalam membentuk masa depan suatu negara
Persepsi mahasiswa terhadap politik dapat sangat bervariasi. Beberapa mahasiswa mungkin
sangat terlibat dan antusias terhadap proses politik, aktif dalam diskusi, kampanye, dan organisasi
politik di kampus. Sementara itu, ada yang mungkin lebih apatis atau skeptis terhadap politik,
merasa bahwa sistem politik tidak mewakili kepentingan mereka atau merasa jauh dari proses
politik yang terjadi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap politik termasuk:
1.Pendidikan Politik: Tingkat pemahaman dan pendidikan politik yang mereka terima, baik dari
lembaga pendidikan formal maupun dari pengalaman dan bahan bacaan yang mereka pilih.
2.Pengaruh Lingkungan Sosial: Interaksi dengan teman sebaya, keluarga, dan komunitas di
sekitar mereka dapat memengaruhi pandangan politik mereka.
3.Pengalaman Pribadi:Pengalaman individu dalam hal politik, baik yang bersifat langsung
(misalnya, terlibat dalam aksi politik) maupun tidak langsung (paparan terhadap peristiwa politik
tertentu).
4. Media Massa:Informasi yang mereka peroleh dari media massa, termasuk internet, televisi,
dan media sosial, dapat memengaruhi persepsi mereka terhadap politik.
Pemahaman terhadap persepsi mahasiswa terhadap politik penting karena mahasiswa sering kali
menjadi agen perubahan dan penggerak utama di dalam masyarakat. Memahami bagaimana
mereka melihat dan berinteraksi dengan politik dapat membantu dalam pengembangan kebijakan
yang lebih inklusif serta memperkuat partisipasi politik mereka dalam kehidupan masyarakat.
Mahasiswa bisa memiliki beragam pandangan terhadap kampanye pemilihan presiden, yang
dipengaruhi oleh informasi yang mereka terima, evaluasi terhadap kandidat, serta kepercayaan
terhadap proses demokrasi itu sendiri. Beberapa mahasiswa mungkin aktif terlibat dalam
kampanye, sementara yang lain mungkin lebih pasif atau skeptis terhadap proses politik.
BAB II
KAJIAN TEORI
Teori-teori dalam bidang ini meliputi berbagai aspek, seperti teori framing yang membahas cara
penyajian informasi politik mempengaruhi persepsi, teori agenda-setting yang menyoroti
bagaimana media memilih topik yang menjadi perhatian masyarakat, teori pengaruh media sosial
dalam membentuk opini politik, serta analisis tentang peran komunikasi politik dalam proses
pemilihan umum dan kampanye politik.
Secara umum, teori Komunikasi Politik membantu dalam memahami bagaimana komunikasi
memainkan peran krusial dalam dinamika politik, termasuk pengaruhnya terhadap pemilih,
kebijakan publik, dan dinamika sosial politik dalam masyarakat.
Komunikasi politik dalam kampanye adalah proses komunikasi yang melibatkan kandidat, partai
politik, atau kelompok politik yang berusaha untuk mempengaruhi opini publik, membangun citra,
dan mendapatkan dukungan untuk tujuan politik mereka selama periode kampanye. Ini melibatkan
penggunaan berbagai strategi, pesan, dan media untuk berinteraksi dengan pemilih dan
memengaruhi pandangan mereka terhadap isu-isu politik dan kandidat yang bersangkutan.
Komunikasi politik dalam kampanye adalah bagian yang sangat penting dalam proses demokrasi,
karena memberikan kesempatan kepada kandidat untuk berkomunikasi langsung dengan pemilih,
memperkenalkan ide-ide mereka, dan berkompetisi secara terbuka untuk mendapatkan dukungan
yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilihan.
Media sosial sebagai alat kampanye politik adalah pemanfaatan platform-platform seperti
Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya oleh kandidat, partai politik, atau pendukungnya untuk
menyebarkan pesan politik, memobilisasi dukungan, dan mempengaruhi opini publik dalam
rangka memenangkan pemilihan atau mengadvokasi agenda politik tertentu.
Beberapa poin penting tentang media sosial sebagai alat kampanye politik meliputi:
1.Jangkauan Luas:Media sosial memungkinkan kandidat untuk mencapai audiens yang lebih luas
secara global dan lokal, dengan kemampuan untuk menjangkau segmen pemilih yang berbeda
dengan pesan yang disesuaikan.
3.Penyampaian Pesan Tanpa Filter: Kandidat dapat menyebarkan pesan mereka langsung kepada
pemilih tanpa harus melalui filter media tradisional. Hal ini memungkinkan mereka untuk
mengontrol naratif dan citra yang ingin disampaikan kepada pemilih.
4. Keterlibatan Pemilih Muda: Media sosial sering kali menjadi sarana utama untuk mencapai
pemilih muda yang lebih aktif secara digital dan cenderung lebih terlibat dalam politik melalui
platform-platform ini.
5. Analisis Data:Media sosial memungkinkan pengumpulan data yang signifikan tentang perilaku,
preferensi, dan opini pemilih. Analisis data ini dapat membantu kampanye untuk merancang strategi
yang lebih efektif dan terfokus.
Namun, penggunaan media sosial dalam kampanye politik juga menghadirkan tantangan, seperti
penyebaran informasi yang tidak valid atau palsu (misinformasi), masalah privasi, dan pertanyaan
etika seputar penggunaan data pengguna. Oleh karena itu, sementara media sosial menawarkan
manfaat besar dalam kampanye politik, perlu adanya kesadaran akan tanggung jawab etis dalam
penggunaannya.
3. Partisipasi Politik
Partisipasi dalam politik merujuk pada keterlibatan aktif individu atau kelompok dalam proses
politik. Ini mencakup berbagai bentuk aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh warga negara dalam
kehidupan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk memengaruhi kebijakan,
proses pengambilan keputusan, atau arah yang diambil oleh pemerintah.
Partisipasi politik adalah keterlibatan individu atau kelompok dalam proses politik. Ini mencakup
berbagai bentuk aksi atau aktivitas yang dilakukan oleh warga negara dalam kehidupan politik
negara atau komunitas mereka. Partisipasi politik dapat terwujud dalam beberapa cara:
1. .Partisipasi Konvensional: Meliputi kegiatan politik yang dianggap sebagai bagian dari proses
politik yang sudah mapan, seperti memilih dalam pemilihan umum, menjadi anggota partai
politik, atau terlibat dalam kampanye politik
2. Partisipasi Non-Konvensional:Termasuk tindakan-tindakan politik yang di luar jalur resmi,
seperti protes, demonstrasi, mogok, petisi, atau kegiatan politik lain yang bersifat lebih radikal
atau tidak biasa.
3. .Partisipasi Informal:Melibatkan keterlibatan dalam diskusi-diskusi politik di lingkungan
sehari-hari, seperti berbicara tentang politik dengan teman, keluarga, atau di tempat kerja.
4. Partisipasi Online:Terjadi melalui media sosial atau platform online lainnya, seperti mengikuti
dan berpartisipasi dalam diskusi politik di forum online, penandatanganan petisi online, atau
menyebarkan informasi politik melalui media sosial.
Partisipasi politik penting dalam sebuah masyarakat demokratis karena merupakan fondasi dari
proses pengambilan keputusan yang inklusif. Dengan berpartisipasi, individu atau kelompok
memiliki kesempatan untuk mempengaruhi kebijakan publik, menyuarakan kepentingan mereka,
serta mempengaruhi perubahan sosial dan politik.
Partisipasi politik penting dalam sebuah masyarakat demokratis karena merupakan fondasi dari
proses pengambilan keputusan yang inklusif. Dengan berpartisipasi, individu atau kelompok
memiliki kesempatan untuk mempengaruhi kebijakan publik, menyuarakan kepentingan mereka,
serta mempengaruhi perubahan sosial dan politik.
2. 2 Kerangka Berpikir
PERSEPSI MAHASISWA
ILMU POLITIK UNIVERSITAS
JAMBI TERHADAP
KAMPANYE PEMILIHAN
PRESIDEN 2024
MELALUI MEDIA SOSIAL
Kesimpulan dan
saran
Selesai
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan. tujuan
tertentu (Lasa, 2009: 207) kata ilmiah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai
makna bersifat keilmuan atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan sehingga dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Jenis metode penelitian mini riset ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan
metode deskriptif. Dengan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan cara pengumpulan data
berbentuk kuesioner yang disebar secara online (dalam jaringan) dengan menggunakan google
form dan disebar melalui Broadcast message kepada mahasiswa Jurusan Ilmu Politik tahun
angkatan 2019-2022.
Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan uji
hipotesis yaitu uji t dengan bantuan SPSS Versi 25./
b. sampel
Sampel merupakan contoh atau himpunan bagian (subset) dari suatu populasi yang dianggap
mewakili populasi tersebut sehingga informasi apa pun yang dihasilkan oleh sampel ini bisa
dianggap mewakili keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 25 orang yang tergolong kedalam pemilih pemula
Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
2. Menurut Anda, sejauh mana media sosial memengaruhi persepsi politik Anda terhadap kandidat
presiden?
- Sangat memengaruhi
- Cukup memengaruhi
- Sedikit memengaruhi
- Tidak memengaruhi
3. Apakah Anda merasa informasi yang Anda dapatkan dari media sosial terkait kampanye presiden
2024 cenderung objektif?
- Sangat objektif
- Cukup objektif
- Kurang objektif
- Tidak objektif
4. Bagaimana pendapat Anda mengenai dampak kampanye pemilihan presiden 2024 di media
sosial terhadap kesadaran politik mahasiswa?
- Meningkatkan kesadaran politik
- Tidak berpengaruh
- Membingungkan
- Menurunkan kesadaran politik
5. Sejauh mana Anda percaya informasi politik yang Anda baca di media sosial terkait pemilihan
presiden 2024?
- Sangat percaya
- Cukup percaya
- Kurang percaya
- Tidak percaya sama sekali
6. Apakah Anda lebih cenderung terpengaruh oleh pesan politik yang disampaikan melalui gambar
atau teks di media sosial?
- Gambar
- Teks
- Keduanya sama kuat
- Tidak yakin/tidak terpengaruh
7. Menurut Anda, apakah regulasi yang ada terhadap konten politik di media sosial sudah cukup
ketat?
- Sudah sangat ketat
- Cukup ketat
- Belum cukup ketat
- Tidak tahu/tidak peduli
8. Apakah Anda berpartisipasi dalam diskusi politik di media sosial terkait pemilihan presiden
2024?
- Ya, secara aktif
- Kadang-kadang
- Jarang atau tidak pernah
- Tidak sama sekali
9. Sejauh mana konten kampanye di media sosial memengaruhi pandangan politik Anda?
10. Seberapa efektif menurut Anda kampanye di media sosial dalam memengaruhi opini atau
preferensi pemilih terhadap kandidat presiden?
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari pertanyaan yang telah saya berikan pada responden tentang pemahan Mahasiswa terhadap
pesan-pesan yang disampaikan oleh media sosial dan Tingkat keterlibatan mahasiswa dalam
diskusi atau interaksi aktif terkait kampanye melalui media sosial, berikut hasilnya:
1. Desi Simbolon, dari data yang telah di periksa dalam 10 pertanyaan yang berkaitan tentang
kampanye pemilu dan ini ringkasan hasil dari kuesioner yang menunjukkan pandangan dan
pengalaman responden terkait pengaruh media sosial dalam konteks kampanye pemilihan
presiden 2024 oleh saudari desi simbolon Mayoritas responden menggunakan media sosial
setiap hari sebagai sumber informasi terkait kampanye pemilihan presiden 2024.
a) Sebagian besar responden merasa bahwa media sosial cukup memengaruhi persepsi
politik mereka terhadap kandidat presiden.
b) Meskipun cukup memengaruhi, responden cenderung merasa informasi yang diperoleh
dari media sosial terkait kampanye presiden 2024 cenderung cukup objektif.
c) Terdapat persepsi bahwa kampanye di media sosial meningkatkan kesadaran politik
mahasiswa.
d) Mayoritas responden merasa kurang percaya terhadap informasi politik yang dibaca di
media sosial terkait pemilihan presiden 2024
e) Sebagian besar responden tidak yakin atau tidak terpengaruh oleh pesan politik yang
disampaikan melalui gambar atau teks di media sosial.
f) Mayoritas responden merasa regulasi yang ada terhadap konten politik di media sosial
sudah sangat ketat.
g) Sebagian responden berpartisipasi dalam diskusi politik di media sosial terkait
pemilihan presiden 2024, namun tidak secara rutin.
h) Mayoritas responden merasa bahwa konten kampanye politik tidak terlalu berpengaruh
dalam pandangan politik mereka, lebih memperhatikan program kerja dan pemahaman
calon terhadap Indonesia.
i) Responden cenderung merasa bahwa kampanye di media sosial kurang efektif dalam
memengaruhi opini atau preferensi pemilih terhadap kandidat presiden, seiring dengan
banyaknya konten yang dapat merusak reputasi seseorang
2. Michael Nathaniel Pasaribu dari data yang telah di periksa dalam 10 pertanyaan yang berkaitan
tentang kampanye pemilu dan ini ringkasan hasil dari kuesioner menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikan dari media sosial dalam konteks kampanye pemilihan presiden 2024 terhadap
persepsi, kesadaran politik, dan pandangan politik responden. Meskipun terdapat kepercayaan
yang cukup terhadap informasi politik, terdapat juga kekhawatiran akan ketidakobjektifan
informasi yang diperoleh dari media sosial..
a) Mayoritas responden menggunakan media sosial sebagai sumber informasi terkait
kampanye pemilihan presiden 2024 beberapa kali dalam seminggu.
b) Sebagian besar responden merasa bahwa media sosial cukup memengaruhi persepsi politik
mereka terhadap kandidat presiden.
c) Responden cenderung merasa bahwa informasi yang diperoleh dari media sosial terkait
kampanye presiden 2024 kurang objektif.
d) Terdapat pandangan positif bahwa kampanye pemilihan presiden 2024 di media sosial
mampu meningkatkan kesadaran politik mahasiswa.
e) Mayoritas responden merasa cukup percaya terhadap informasi politik yang mereka baca
di media sosial terkait pemilihan presiden 2024.
f) Sebagian besar responden lebih cenderung terpengaruh oleh pesan politik yang
disampaikan melalui teks daripada gambar di media sosial.
g) Mayoritas responden merasa bahwa regulasi yang ada terhadap konten politik di media
sosial sudah sangat ketat.
h) Sebagian responden berpartisipasi dalam diskusi politik di media sosial terkait pemilihan
presiden 2024, namun tidak secara rutin.
i) Mayoritas responden merasa bahwa konten kampanye di media sosial cukup mempengaruhi
pandangan politik mereka.
j) Responden cenderung merasa bahwa kampanye di media sosial cukup efektif dalam
memengaruhi opini atau preferensi pemilih terhadap kandidat presiden.
Dari data yang telah saya sebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa, mahasiswa Prodi Ilmu politik
2020-2022.
dimana sebagian persepsi mahasiswa cukup memengaruhi terhadap kandidat presiden dan
sebagian mahasiswa cukup mendapatkan sumber informasi terkait kampanye pemilihan pemilu
dalam media sosial
Berikut ini diagram:
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dalam penelitian tentang persepsi mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi terhadap kampanye
pemilihan presiden 2024 melalui media sosial secara kuantitatif, kesimpulan dapat diungkapkan
sebagai berikut:
mengungkapkan hasil dari penelitian yang dilakukan untuk memahami pandangan mahasiswa Ilmu
Politik Universitas Jambi terhadap kampanye pemilihan presiden 2024 melalui media sosial. Melalui
analisis kuantitatif yang cermat terhadap data yang dikumpulkan, sejumlah temuan penting berhasil
diidentifikasi. Temuan utama menyoroti tingkat partisipasi mahasiswa dalam kampanye online,
preferensi terhadap isu-isu yang mereka anggap penting, serta pola interaksi mereka dengan konten
kampanye yang disajikan melalui media sosial.
Hasil analisis kusioner dari google form juga menggarisbawahi korelasi antara faktor-faktor seperti
tingkat partisipasi di platform media sosial, dan preferensi terhadap kandidat-kandidat tertentu.
Penelitian ini memberikan wawasan yang penting terkait dinamika politik yang terjadi di kalangan
mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi dalam menghadapi kampanye pemilihan presiden.
Namun, penting untuk diakui bahwa penelitian ini memiliki batasan, terutama dalam hal cakupan data
dan kendala metodologi yang mungkin mempengaruhi interpretasi temuan. Meskipun demikian, hasil
ini dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman mendalam terhadap cara mahasiswa
memanfaatkan media sosial dalam konteks politik, serta memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut
dalam bidang ini.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan yang penting dalam memahami cara
mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi mempersepsikan dan terlibat dalam kampanye pemilihan
presiden 2024 melalui media sosial, dengan harapan hasilnya dapat memberikan kontribusi positif
dalam memperkaya diskusi dan studi politik di masa mendatang.
5.2 SARAN
saran yang bisa saya dari hasil penelitian mengenai persepsi mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi
terhadap kampanye pemilihan presiden 2024 melalui media sosial, berikut adalah uraian lebih
lengkapnya:
Studi ini menyoroti beberapa area yang dapat ditingkatkan untuk memperkaya pemahaman dan
partisipasi mahasiswa dalam proses politik melalui media sosial. Pertama, sangat diperlukan upaya
yang lebih kuat dalam meningkatkan literasi politik dan media sosial di kalangan mahasiswa. Program-
program edukasi dan pelatihan yang mendalam tentang politik, kebijakan publik, serta kemampuan
untuk menyaring informasi dari media sosial akan sangat berharga. Hal ini akan membantu mahasiswa
dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik, membedakan informasi yang valid dari yang
tidak, serta memberikan landasan yang kuat dalam membuat keputusan politik yang tepat.
Selanjutnya, penting untuk mendorong partisipasi aktif dalam diskusi publik dan forum diskusi terkait
isu-isu politik. Mahasiswa dapat didorong untuk mengembangkan pemikiran kritis mereka serta
mempertajam pandangan politik mereka melalui dialog dan debat yang konstruktif. Keterlibatan ini
juga dapat meningkatkan kesadaran mereka terhadap isu-isu penting yang memengaruhi masyarakat
dan negara.
Pendidikan politik yang lebih mendalam perlu diwujudkan melalui berbagai kegiatan dan acara, seperti
seminar, lokakarya, atau diskusi panel yang berfokus pada pentingnya partisipasi aktif dalam proses
politik, khususnya dalam konteks pemilihan presiden. Ini akan membantu mahasiswa memahami peran
mereka sebagai bagian dari masyarakat yang demokratis dan pentingnya hak suara mereka dalam
menentukan masa depan negara.
Dorongan untuk melakukan penelitian lebih lanjut juga perlu diberikan, karena hal ini akan
memberikan kontribusi dalam memperdalam pemahaman tentang bagaimana media sosial
memengaruhi persepsi politik. Kolaborasi dengan lembaga-lembaga eksternal, seperti pemerintah,
LSM, dan lembaga swadaya masyarakat, juga bisa menjadi langkah penting dalam mengoptimalkan
penyampaian informasi yang valid dan memotivasi partisipasi aktif dalam proses politik.
Diharapkan bahwa implementasi saran-saran ini dapat memberikan landasan yang kuat bagi mahasiswa
Ilmu Politik Universitas Jambi untuk menjadi pemilih yang lebih terinformasi, aktif secara politik, dan
berkontribusi positif dalam proses demokrasi di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/civics/article/download/18406/17417
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/civics/article/download/18406/17417
https://journal.uny.ac.id/index.php/diksi/article/download
https://jurnalugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/680