Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan presiden merupakan ajang pilihan terbesar secara nasional yang melibatkan
seluruh rakyat. Kandidat yang turun pada Pilpres tidak terlepas dari citra dan partai-partai yan
g menjadi kendaraan mereka untuk sampai ke titik tersebut. Partai atau gabungan dari bebera
pa partai dapat mencalonkan 1 (satu) pasangan calon presiden dan wakil presiden. Partai me
miliki fungsi sebagai penerima respon dan mengaktualisasi pandangan dari anggota dan masy
arakat. Keterbukaan partai dan kinerja yang bagus dari partai dapat membuat pandangan baik
dari sisi masyarakat, atau menjadi pemilih tetap salah satu partai, dan semua tidak terlepas da
ri history partai. Akan tetapi partai yang memiliki citra yang buruk di masyarakat akan menda
patkan kebalikannya. Pengaruh citra partai sendiri dapat memengaruhi pasangan calon yang a
kan maju dalam Pemilu.

Membahas terkait Pemilu, tidak lepas dari suara dan aspirasi, aspirasi masyarakat mer
upakan bagian dari indikator implementasi penyelenggara pemilihan kekuasaan oleh rakyat y
ang dimanifestasikan melalui pemilihan umum. Masyarakat dan pemilu adalah suatu kesatua
n yang saling berkaitan yang mana masyarakat merupakan faktor utama dan penentu jalan su
ksesnya pemilu. Aspirasi dari masyarakat terjadi karena adanya pengaruh nilai-nilai yang ada
dimasyarakat yang memengaruhi respon politik pada diri seseorang, atau disebut sebagai pref
erensi politik.

perilaku komunikasi dan interaksi sosial pendukung Paslon 01, 02, dan 03 dalam
Pemilu 2024 melibatkan pemahaman mendalam tentang strategi komunikasi dan interaksi
sosial yang diterapkan oleh masing-masing pasangan calon. Ini termasuk penggunaan media
sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, untuk menyebarkan pesan politik,
memobilisasi dukungan, dan menanggapi isu-isu terkini. Paslon juga mungkin menggunakan
kampanye tatap muka, seperti pertemuan umum, debat, dan pertemuan kelompok kecil, untuk
berinteraksi langsung dengan pendukung mereka dan membangun koneksi personal.

Selain itu, penting untuk menganalisis retorika kampanye yang digunakan oleh
masing-masing pasangan calon, termasuk narasi politik, pesan utama, dan bahasa yang
digunakan untuk mempengaruhi pemilih. Strategi pemasaran politik, seperti iklan televisi,
spanduk, dan brosur, juga dapat menjadi bagian penting dari analisis ini.

1
Gambar 1 Gambar 1

Dokumen penting peneliti: gambar 1 merupakan acara “Desak Anies” yang


dilaksanakan oleh paslon nomor urut 1, gambar 2 merupakan acara “Tabrak Prof” yang
dilakukan oleh paslon nomor urut 3.

Dalam konteks interaksi sosial, faktor demografis dari pendukung setiap Paslon perlu
dipertimbangkan, termasuk usia, pendidikan, dan latar belakang sosial ekonomi. Analisis ini
juga harus memperhitungkan cara pendukung Paslon berinteraksi dengan kelompok
masyarakat tertentu, baik itu berdasarkan faktor demografis, kepentingan politik, atau afiliasi
sosial.

Selain itu, dinamika sosial, ekonomi, dan politik di masyarakat juga memainkan peran
penting dalam mempengaruhi perilaku komunikasi dan interaksi sosial pendukung Paslon.
Isu-isu politik dan sosial yang dominan selama kampanye, seperti ekonomi, lingkungan, dan
keadilan sosial, juga akan memengaruhi cara pendukung merespons dan berinteraksi dengan
Paslon.

Dengan menganalisis semua faktor ini secara komprehensif, kita dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang perilaku komunikasi dan interaksi sosial pendukung
Paslon 01, 02, dan 03 dalam Pemilu 2024 serta dampaknya terhadap hasil pemilihan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah
yang terjadi terhadap tiap tiap pendukung paslon pada pemilu 2024, yakni:

1. Penyebaran hoaks, penyebaran hoaks sangat mungkin terjadi karena ingin mengunggulkan suatu
paslon.

2. Manipulasi opini publik, banyaknyaberita yang tidak benar membuat banyak sentimen kebencian
terhadap tiap paslon.

3. Pengabaian isu substansial, yang membuat setiap pendukung paslon terlalu berfokus pada sentimen
negatif dan mengaburkan isu-isu substansial yang seharusnya menjadi fokus pada pemilihan umum.

4. Kurangnya dialog konstruktif, membuat kesalah pahaman terhadap setiap paslon.

C. Batasan Masalah

Demi menjaga fokus dan konsistensi dalam penelitian ini permasalahan tersebut akan dibatasi
oleh peneliti dan berfokus pada analisis perilaku komunikasi dan interaksi sosial para pendukung
paslon 01, 02 dan 03 dalam pemilu 2024.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka rumusan
penelitian ialah sebagai berikut:

2
1. Mengapa pandangan masyarakat berbeda-beda terhadap pemilihan Capres-Cawapres tahun 2024-
2029.

2. Apakah terjadi konflik antar pendukung paslon 01, 02, dan 03.

3. Mengapa terdapat banyak sekali setimen negatif terhadap setiap paslon Capres-Cawapres 2024-
2029.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pendapat dan pandangan tentang pemilihan Capres-Cawapres tahun 2024-2029.

2. Untuk memahami perilaku perkelompok anatar tiap-tiap pendukung paslon.

3. Untuk menanggapi dan memberikan solusi terkait konflik yang terjadi antar tiap-tiap pendukung
paslon.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan membawa banyak manfaat, antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian semacam ini dapat membantu dalam memahami pola perilaku komunikasi dan interaksi
soasial yang mendukung soerang calon Presiden,membantu mengungkap strategi dan pendekatan
yang efektif dalam kampanye politik.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menjadi acuan sebagai rujukan dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan
tema yang disampaikan.

b. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah-masalah
yang relevan dan perbaikan solusi untuk masalah konkret dalam masyarakat.
c. Bagi anak sekolah
Penelitian ini dapat dipelajari untuk mengevaluasi pesan politik dan kritisme yang sehat.

d. Bagi pemilih
Penelitian ini dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi kampanye, dan
pemilih dapat lebih waspada terhadap upaya manipulatif.

Anda mungkin juga menyukai