Anda di halaman 1dari 7

PEMUDA SEBAGAI AGENT OF CHANGE( AGEN PERUBAHAN)DENGAN

BERPOLA PIKIR RASIONAL & KRITIS DALAM BERMEDIA MENJELANG PEMILU


2024

ARCYNTIA FITRI AFDILA

Prodi komunikasi penyiaran islam,,Universitas Islam Tribakti Lirboyo

Email:arcyntiaafdilaa2@gmail.com

ABSTRAK

Media sosial saat ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia khususnya bagi
generasi milenial. Masifnya penggunaan media sosial tidak hanya difungsikan untuk tujuan
sosial seperti berbagi informasi, namun juga digunakan untuk kepentingan bisnis, ekonomi, atau
bahkan politik.Essay ini membahas tentang fenomena pemanfaatan media sosial berbasis
internet sebagai instrumen dalam komunikasi politik dan kampanye pada Pilkada Provinsi Jawa
Barat Tahun 2018 serta membahas efektivitas konten media dalam membentuk pola perilaku
politik generasi milenial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengambil
objek penelitian pada komunikasi politik, serta budaya dan perilaku politik. Informan utama
dari penelitian ini adalah pemilih pemula yang juga dikategorikan sebagai kelompok generasi
milenial. Studi ini menemukan bahwa konten media sosial secara umum menjadi instrumen
penting dalam membentuk pola perilaku politik generasi milenial. Peran media misalnya
mengindikasikan kehidupan generasi milenial saat ini tidak bisa lepas dari media tersebut,
konten media sosial memberikan pengetahuan politik tentang profil calon kepala daerah, konten
media sosial memberikan pendidikan politik baik terkait dengan teknis pelaksanaannya. pemilu
dan juga visi misi para kandidat dan generasi milenial memiliki komunitas masing-masing yang
mereka jadikan wadah diskusi mengenai konten-konten media sosial.Pemilihan media yang
cerdas dalam pemilu 2024 sangat penting untuk memastikan informasi yang diterima oleh
pemilih akurat, berimbang, dan tidak memihak. Di era digital saat ini, media memiliki peran
yang sangat penting dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi hasil pemilu. Oleh
karena itu, penting bagi pemilih untuk menjadi konsumen media yang cerdas dan kritis.
A.Pendahuluan

Sebagai pemimpin masa depan Indonesia, pemilih muda harus berperan aktif dalam membentuk
lanskap politik negara. Dengan terlibat dalam diskusi politik, menghadiri rapat umum, dan
berpartisipasi dalam upaya pendaftaran pemilih, generasi muda yang cerdas dapat berkontribusi
terhadap pemilih yang lebih aktif dan terinformasi.

Selain itu, pemilih muda dapat menggunakan media sosial sebagai platform untuk berbagi
informasi akurat dan terlibat dalam percakapan konstruktif dengan rekan-rekan mereka. Hal ini
dapat membantu menghilangkan kesalahpahaman dan mendorong pendekatan pemungutan suara
yang lebih terinformasi dan bertanggung jawab.

Mengembangkan keterampilan berpikir kritis sangat penting bagi pemilih muda yang cerdas
untuk membuat keputusan yang tepat ketika memilih kandidat dan partai politik pilihan
mereka. Keterampilan tersebut meliputi kemampuan menganalisis informasi, mengevaluasi
argumen, dan menarik kesimpulan logis. Dengan mengembangkan keterampilan ini, pemilih
muda dapat menavigasi kompleksitas proses pemilu dengan lebih baik dan membuat keputusan
yang selaras dengan nilai-nilai dan keyakinan mereka .Untuk mengembangkan keterampilan ini,
pemilih muda dapat terlibat dalam kegiatan seperti berdebat, berpartisipasi dalam forum politik,
dan menghadiri lokakarya tentang literasi media dan pemikiran kritis.

B.Metode Penelitian

Kajian klasik ini menyelidiki fungsi agenda setting media massa dalam membentuk opini
publik.Penulis menemukan bahwa liputan media mengenai isu-isu politik secara signifikan
mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai pentingnya isu-isu tersebut.Penelitian ini menjadi
landasan dalam studi komunikasi politik dan menjadi landasan bagi banyak penelitian
selanjutnya yang meneliti peran media dalam membentuk opini publik.referensi otoritatif ini
telah memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman kita tentang komunikasi
politik. Masing-masing karya ini telah memberikan kontribusi unik dalam bidang ini, menyoroti
pentingnya keaslian wacana politik, penggunaan strategis komunikasi dalam politik, dan fungsi
media massa dalam menentukan agenda. Referensi-referensi tersebut telah membantu
menjadikan komunikasi politik sebagai bidang studi yang vital dan interdisipliner yang terus
tumbuh dan berkembang.

1.Pemilihan media yang cerdas memiliki beberapa manfaat penting dalam konteks pemilu:

A.Memilih media yang dapat dipercaya adalah kunci untuk mendapatkan informasi yang
akurat tentang calon, partai politik, dan isu-isu terkait pemilu. Pemilih harus mencari sumber
berita yang memiliki reputasi baik dan menerapkan standar jurnalisme yang tinggi.

B.Di era penyebaran berita palsu atau hoaks, penting bagi pemilih untuk memilih media yang
dapat dipercaya dan menghindari penyebaran informasi palsu. Mengonfirmasi kebenaran
informasi sebelum membagikannya dapat mencegah penyebaran berita palsu.

C..Pemilih perlu mencari media yang memberikan liputan berimbang terhadap semua calon
dan partai politik. Media yang tidak memihak akan memberikan sudut pandang dari semua pihak
sehingga pemilih dapat mengambil keputusan yang lebih objektif.

D..Pemilih harus mencari media yang menawarkan berbagai sudut pandang dan pendapat.
Melihat isu dari berbagai perspektif membantu pemilih memahami kompleksitas masalah dan
mengambil keputusan yang lebih baik.

E.Pemilih perlu menjadi media konsumen yang kritis dengan menganalisis informasi yang
diterima. Mengevaluasi sumber, mencari fakta tambahan, dan memahami narasi yang disajikan
akan membantu pemilih memahami konteks yang lebih luas dan menghindari manipulasi
informasi.

2.Strategi Memilih Media yang Cerdas

Berikut beberapa strategi yang dapat digunakan oleh pemilih untuk memilih media yang cerdas
dalam pemilu 2024:
a.Pemilih harus mengenali sumber berita terpercaya dan independen. Mengetahui reputasi
media, kebijakan editorial, dan pelanggaran etika adalah langkah penting dalam memilih
media yang dapat dipercaya.

b.Menggunakan Sumber Terverifikasi: Menggunakan sumber berita resmi seperti situs web
resmi calon atau partai politik, lembaga pemerintah, atau organisasi non-pemerintah yang
terpercaya dapat membantu mendapatkan informasi langsung dari sumbernya.

c. Pemilih harus membaca berita dari beberapa sumber yang berbeda untuk mendapatkan
sudut pandang yang lebih luas. Hal ini membantu dalam melihat perbedaan pendapat, fakta,
dan analisis dari berbagai perspektif.

d.Memeriksa Fakta: Pemilih harus memeriksa fakta dari berbagai sumber sebelum membuat
kesimpulan. Menggunakan situs web verifikasi fakta atau mencari konfirmasi dari sumber
yang dapat dipercaya membantu memastikan kebenaran informasi.

e.Menghindari Bias: Pemilih harus menghindari media yang jelas-jelas memiliki bias politik
atau kepentingan tertentu. Memilih media yang berusaha memberikan liputan berimbang dan
obyektif adalah langkah yang penting dalam memilih media yang cerdas.

3 Publikasi Referensi Resmi atau Nama Domain Teratas:

A. BBC merupakan salah satu lembaga Penerbitan terkemuka di dunia dengan reputasi yang
sangat baik dalam memberikan liputan berimbang dan akurat.

B. The New York Times adalah salah satu surat kabar terkemuka di Amerika Serikat yang
dikenal karena standar jurnalisme tinggi dan liputan yang luas.

C. Pew Research Center adalah lembaga penelitian independen yang menyediakan data dan
analisis tentang isu-isu sosial, demografi, dan politik. Mereka menghasilkan laporan yang
berdasarkan penelitian yang obyektif dan terpercaya.

Sumber-sumber ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pentingnya literasi


media dalam pemilu dan strategi untuk memilih sumber media yang dapat dipercaya.Maka dari
itu,Pesta demokrasi akan berlangsung pada tahun 2024 mendatang. Dalam perhelatan politik ini,
tentunya seluruh komponen masyarakat diharapkan dapat ikut serta menyalurkan hak suara
untuk bisa bersama-sama menentukan pemimpin bangsa yang akan menentukan nasib negara ke
depannya. Generasi muda yang disebut sebagai generasi emas, keikutsertaannya sangat
diharapkan.

Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) I Gusti Ayu Apsari Hadi, S.H., M.H
memberikan pemahaman tentang hakikat Pemilu. Pada dasarnya Pemilu yang diselenggarakan di
Indonesia memiliki dasar hukum yang kuat. Hal tersebut karena sudah tertuang dalam Undang-
Undang Dasar 1945 pasal 22 E ayat 1 yang menyatakan bahwa Pemilu dilaksanakan secara
umum berdasarkan pada asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun
sekali. Hal itu bukan sekdar legal formal semata, tetapi harus diimplementasikan dan diwujudkan
karena Pemilu dikatakan sebagai perwujudan kedaulatan rakyat sebagai salah satu prinsip
demokrasi yaitu pemerintahan yang bersumber dari, oleh, dan untuk rakyat.

Oleh sebab itu, rakyat memiliki peranan penting sehingga diharapkan ikut mengontrol
pemerintahnya dan masyarakat berhak untuk memilih pemimpinnya. Melalui Pemilu, para
pemimpin terpilih juga diharapkan bisa menyesuaikan rencana-rencana pembangunan yang akan
dibuat agar disesuaikan dengan rencana pembangunan yang telah dibuat sebelumnya oleh
pemimpin terdahulu.

Dari penelitian yang telah dilakukan olehnya di Kabupaten Buleleng, ditemukan bahwa tingkat
keberadaan pemilih pemula hampir 70% sebagai dampak dari bonus domografi. Sehingga usia
pemilih pemula pada tahun 2024 diperediksi akan meningkat. Seperti diketahui, pemilih pemula
memiliki usia minimal 17 tahun sehingga menjadi fakkor penting pada pelaksanaan Pemilu,
bahkan bisa dikatakan pemilih pemula ini adalah pemeran utama dalam kontestasi pemilu 2024.

Akan tetapi pemilih pemula yang masih awam akan Pemilu masih perlu diarahkan agar bisa
mengenali para calon yang akan dipilih nantinya. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan pendekatan melalui sosial media yang sangay akrab dengan generasi muda.

Selain itu juga perlu dilakukan sosialisai agar para generasi muda khususnya pemilih pemula
dapat menjadi pemilih cerdas yang dapat benar-benar tahu bagaimana karakter pemimpin, visi
misi, dan lain sebagainya dari calon yang akan mereka pilih nantinya. Sedangkan pendekatan
yang dapat dilakukan pada tingkat sekolah yang paling penting adalah melalui kurikulum
pembelajaran yang harus lebih diarahkan pada pendidikan politik atau pendidikan pemilih
pemula agar jangan sampai anak-anak nantinya acuh terhadap pelaksanaan politik bangsa ini.
Selain itu juga, agar mengetahui esensi Pemilu yang sebenarnya karena mereka juga punya hak
di dalam pelaksanaanya.

Dalam kontestasi pemilu yang diadakan di Indonesia masih berpotensi diwarnai dengan
adanya kampanye hitam dan penyebaran hoaxs. Padahal, hal tersebut secara jelas dilarang. Bagi
mereka yang dianggap menodai, menghasut lawan politiknya nantinya dapat dipidana. Oleh
karena itu, pemilih harus pintar dan cermat terlebih jika melihat atau membaca informasi yang
tersebar di sosial media serta harus selalu memastikan informasi yang didapatkan benar-benar
bersumber dari Lembaga yang kredibel.

Negara demokrasi seperti Indonesia menganggap para pemuda memiliki peran utama. Hal itu
bisa dilihat sejak awal kemerdekaan hingga reformasi selalu ada peran pemuda di dalamnya.
Sehingga bisa dikatakan pemuda dalam hal ini adalah penyambung lidah antara elit dan
masyarakat. Apa yang menjadi pemikiran pemuda itu bisa diyakini dan dipercayai oleh
masyarakat sehingga peran pemuda sangat penting. Tidak hanya sebagai pemilih, tapi juga ikut
serta sebagai penyelenggara karena dari peran yang kecil bisa memberikan manfaat yang besar.

Para pemuda diharapkan dapat terbebas atau keluar dari zona nyamannya dan ikut berperan
menyuarakan haknya sebagai warga negara karena melalui suara yang mereka berikan akan
berdampak besar bagi kelangsungan Bangsa Indonesia.

Penutup

Pemilihan media yang cerdas dalam pemilu 2024 merupakan langkah penting untuk
memastikan pemilih mendapatkan informasi yang akurat, berimbang, dan tidak memihak.
Mengenali sumber berita terpercaya, menggunakan sumber terverifikasi, membaca lebih dari
satu sumber, memeriksa fakta, dan menghindari bias adalah strategi yang dapat digunakan oleh
pemilih untuk menjadi konsumen media yang cerdas dan kritis.

Daftar Pustaka
Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Aness. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Arifin, Anwar. 2003. Komunikasi Politik (Paradigma, Teori, Aplikasi, Strategi Komunikasi
Politik Indonesia). Jakarta : PT. Balai Pustaka.

Arifin, Anwar. 2006. Pencitraaan Dalam Politik:Strategi Pemenangan Pemilu. Jakarta: Pustaka
Indonesia

Bagir, Zainal Abidin, 2011, Pluralisme Kewargaan, Arah Baru Politik Keragaman di Indonesia,
Mizan dan CRCS. Bandung-Yogyakarta.

Budiarjo, Miriam.2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik, 2008. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
Cangara, Hafied. 2004.

Komunikasi Politik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Castells, Manuel, 2010. The
Power of Identity.

Oxford, UK Blackwell Publishing Ltd. Creswell J.W. 1998. "Qualitative Inquiry and Research
Design.

Anda mungkin juga menyukai