PROPOSAL PENELITIAN

STRATEGI PUBLIC RELATION DALAM MEMBANGUN CITRA

PARTAI DEMOKRAT

NAMA ANGGGOTA :
1. LYDIA PRAHESTI PANGESTIKA (40020620650105)
2. GIOVANO RAFAEL (40020620650008)
3. ARDIO RAHARDIAN PUTRA GANY (40020620650138)
4. AMMAR ZAKI PRANATA PUTRA (40020620650153)
5. CAHYO BUDI SETYAWAN (40020620650111)

STR. INFORMASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022

ABSTRAK
 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh, bahwa sistem politik Indonesia menempatkan
partai politik sebagai pilar utama Demokrasi. Peran dari sebuah partai politik di Indonesia
sangatlah penting dalam menjalankan sistem politik di indonesia, oleh sebab itu dibuat
peraturan perundang-undangan mengenai partai politik. Perundang-undangan tersebut dapat
diharapkan dalam pertumbuhan partai politik yang baik, sehat, dan fungsional. Banyak alasan
yang menyebabkan sebuah partai politik harus bisa menciptakan citra baik dari partai politik
tersebut agar bisa menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Oleh karena itu membangun
citra merupakan hal yang penting dan menguntungkan bagi partai politik itu sendiri, pada
dasarnya citra partai politik dibentuk berdasarkan kesan dan presepsi masyarakat terhadap
partai politik tersebut. Dalam mengelola persoalan ini merupakan sebuah partai politik harus
memiliki seseorang Public Relations, oleh sebab itu untuk membangun citra baik dari partai
politik dibutuhkannya strategi Public Relations. Penelitian ini juga bertujuan
mendeskripsikan strategi Public Relations dalam membangun citra dari sebuah partai politik.

LATAR BELAKANG MASALAH

Sistem politik Indonesia telah menempatkan Partai Politik sebagai pilar utama
penyangga demokrasi. Karena begitu pentingnya peran Partai Politik, maka sudah
selayaknya jika diperlukan sebuah peraturan perundang-undangan mengenai Partai
Politik. Peraturan perundang-undangan ini diharapkan mampu menjamin
pertumbuhan Partai Politik yang baik, sehat, efektif dan fungsional. Secara umum,
hanya Partai Politik yang berhak mengajukan calon dalam Pemilihan Umum. maka,
proses politik dalam Pemilihan Umum (Pemilu), tidak boleh menghilangkan peran
dan eksistensi Partai Politik. Kalaupun saat ini masyarakat mempunyai penilaian
negatif terhadap Partai Politik, bukan berarti lantas menghilangkan eksistensi partai
dalam sistem ketatanegaraan. Semua yang terjadi sekarang hanyalah bagian dari
proses demokrasi.
Citra partai politik pada dasarnya dibentuk oleh kesan dan persepsi masyarakat
terhadap Partai politik tersebut. Citra Partai politik juga berkaitan dengan sosialisasi
politik, karena citra politik terbentuk melalui proses penggambaran politik baik secara
langsung maupun melalui pengalaman. Citra politik akan selalu berubah sesuai
dengan berubahnya pengetahuan dan pengalaman politik Partai tersebut. Citra politik
dapat berupa citra baik ataupun buruk tergantung dari partai tersebut. Citra partai
politik yang buruk berakibat buruk terhadap opini publik yang merupakan kekuatan
politik dalam kegiatan berdemokrasi. Partai politik dengan citra yang buruk dianggap
gagal memuaskan rakyat serta gagal memuaskan para kader di dalamnya.
Pencitraan menjadi kata yang jamak diungkapkan oleh praktisi politik dan
analis ketika memberikan analisis terhadap kinerja Presiden Soesilo Bambang
Yudhoyono yang dalam dua periode jabatannya dikenal dengan sosok yang sangat
menjaga penampilan dan gaya berkomunikasi, ditopang oleh tim yang bekerja untuk
mengelola citra SBY di depan media dalam negeri dan luar negeri. Langkah ini
dengan seiring terjadinya berbagai kontroversi terbukti dapat menjaga citra SBY
sebagai presiden yang peduli rakyat dan mampu mempertahankan loyalitas pemilih
Partai Demokrat, Parpol yang menopang rezim mantan jenderal itu hingga tuntas
tahun 2014. Partai Demokrat resmi berdiri 9 September 2001 yang didorong atas
inisiatif SBY yang mengalami kekalahan pada pemilihan Calon wakil Presiden dalam
Sidang MPR tahun 2001. Dari perolehan suara dalam pemilihan Cawapres yang
menunjukkan popularitas dirinya, maka SBY didorong oleh beberapa tokoh untuk
menjadi tidak hanya Wakil Presiden tetapi menjadi Presiden. Untuk mencapainya,
jalan terbaik mendirikan partai politik. Sebagai pendatang baru pasca reformasi 1998,
partai Demokrat tergolong cepat berkembang dan meroket dalam perolehan suara,
terutama ditopang oleh figur SBY.
 Partai Demokrat mengalami kejatuhan citranya dengan sejumlah rumor dan kasus,
seperti beredarnya rumor skandal Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, kader Demokrat
yang sempat diterpa dugaan pemerkosaan di Bandung, Jawa Barat, dan sampai kasus rumor
kader partai Demokrat yang juga sebagai anggota DPR terseret dalam kasus korupsi
Sesmenpora (kasus-kasus ini terjadi pada tahun 2010-2011). Berbagai rumor skandal moral
yang berkaitan dengan kadernya disinyalisasi merupakan upaya menjatuhkan citra Demokrat.

A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan judul yang akan kami kaji, maka masalah yang akan kami teliti adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimakah strategi yang dilakukan sebuah Partai Demokrat dalam
membangun citra positif setelah banyaknya rumor-rumor negatif untuk
menjatuhkan nama partai?
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian berdasarkan judul yang kami kaji adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui strategi sebuah Partai Politik dalam membangun citra positif di
mata masyarakat.
2. Mengetahui stakeholder internal dan eksternal sebuah Partai Politik.
3. Mengetahui cara memperbaiki citra buruk sebuah Partai Politik.
4. Mengetahui opini masyarakat mengenai standar umum Partai Politik dengan
citra yang baik.

C. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Pemerintah
Sebagai bahan evaluasi bagi Partai Politik mengenai pembangunan citra
positif masyarakat berdasarkan survei yang kami lakukan.
2. Bagi Peneliti
Sebagai bahan perbandingan untuk penelitian-penelitian yang dilakukan oleh
peneliti kedepannya.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai pemacu masyarakat untuk berpikir kritis mengenai Partai Politik yang
baik dan buruk sebagai perwakilan rakyat.
4. Bagi Universitas Diponegoro
 Untuk menambah koleksi hasil-hasil penelitian, khususnya yang menyangkut
Public Relation dibidang Politik.

KERANGKA TEORI
1 Definisi Public Relation
Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik
yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Cutlip, Center &
Broom, 2006:6 ). Menurut Cutlip, Center & Broom definisi di atas menempatkan public
relations sebagai fungsi manajemen, yang berarti bahwa manajemen di semua organisasi
harus memperhatikan public relations. Definisi ini juga mengidentifikasi pembentukan
dan pemeliharaan hubungan baik yang saling menguntungkan antara organisasi dengan
publik sebagai basis moral dan etis dari profesi public relations.

2. Definisi Partai Politik

Partai Politik merupakan sekelompok orang yang terorganisir secara rapi yang
dipersatukan oleh persamaan ideologi yang bertujuan untuk mencari dan
mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan umum guna melaksanakan alternative
kebijakan yang telah mereka susun. Alternatif kebijakan umum yang disusun ini
merupakan hasil pemanduan berbagai kepentingan yang hidup dalam masyarakat,
sedangkan cara mencari dan mempertahankan kekuasaan guna melaksanakan kebijakan
umum dapat melalui pemilihan umum dan cara-cara lain yang sah.Partai politik adalah
sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau
mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan
berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang
bersifat ideal serta material. Partai politik adalah organisasi dari aktifitas-aktifitas politik
yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat
melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai
pandangan yang berbeda.
3. Definisi Citra
Pengertian citra adalah abstrak atau intangible, tetapi wujudnya bisa dirasakan
dari hasil penilaian, penerimaan, kesadaran, dan pengertian seperti tanda respek dan rasa
hormat, dari publik atau masyarakat luas kepada perusahaan ataupun personelnya yang
dipercaya, profesional, dan dapat diandalkan dalam pemberian pelayanan yang baik. Citra
 adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan. Orang mencari sifat tertentu dalam citra.
Harus ada pesan tunggal yang menunjukkan keunggulan utama dan posisi produk. Pesan
itu juga harus unik sehingga tidak dikacaukan dengan pesan serupa dari pesaing. Pesan
tersebut pun harus memiliki kekuatan emosional untuk membangkitkan perasaan.
4. Definisi Strategi Public Relations
Strategi merupakan suatu hal yang penting dimana salah satu cara untuk mencapai
tujuan sehingga perencanaan yang telah disusun dapat tercapai. Menurut Onong Uchjana
Effendi, Pakar ilmu komunikasi mengatakan pada hakikatnya adalah perencanaan dan
manajemen untuk mencapai suatu perencanaan tersebut. strategi tidak berfungsi sebagai
peta jalan yang menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Jadi dapat disimpulkan
bahwa strategi public relations adalah sebuah program yang sudah direncanakan dan
digunakan oleh seorang Public Relations untuk mencapai target atau tujuan yang sudah
ditentukan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana.

BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini

mendeskripsikan tentang bagaimana strategi Public Relations dapat membangun citra bagi
partai politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, menurut Sugiyono (2011:
29) penelitian deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk menddeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dab membuat kesimpulan yang
umum.

PENUTUP

Dengan demikian proposal ini kami buat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Metodologi penelitian dalam pelaksanaan penelitian yang akan kami laksanakan. Pembuatan
proposal ini bertujuan untuk mengajukan penelitian yang akan kami lakukan dengan
pertimbangan penuh demi menambah pengetahuan dan wawasan kami terhadap ilmu Public
Relation dalam bidang Politik terutama Partai Politik sebagai objek jang kami ambil dalam
penelitian tersebut.