Anda di halaman 1dari 2

Partisipasi politik adalah indikator keberadaan kehidupan demokratis.

Media memainkan
peran dalam komunikasi politik antara pengguna, pemerintah, dan warga negara.
Penggunaan media sosial yang terkait dengan informasi politik dalam banyak penelitian
menunjukkan dampak pada partisipasi politik online. Namun, hanya beberapa yang telah
melihat bagaimana tingkat penggunaan media sosial yang berbeda memengaruhi partisipasi
politik online. Studi ini bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat penggunaan media sosial
yang berbeda memengaruhi partisipasi politik online. Penelitian ini dilakukan dengan
metode survei dengan mendistribusikan kuesioner melalui jaringan media sosial.
Populasinya adalah penduduk Jakarta, sampel diambil dengan menggunakan purposive
sampling dengan kriteria usia 17-64 tahun, dan kami mendapatkan sampel sebanyak 500
responden. Hasil menunjukkan bahwa dalam kategori rendah, selain gender dan pendidikan,
penggunaan media sosial juga memengaruhi partisipasi politik online. Dalam kategori
sedang, selain penggunaan media sosial, gender, pendidikan, usia, dan kepercayaan politik
memengaruhi partisipasi politik online. Dalam kategori tinggi, yang memengaruhi partisipasi
politik online adalah penggunaan media sosial, kepercayaan politik, dan kredibilitas media
sosial. Faktor personal tidak memainkan peran dalam partisipasi politik online di antara
pengguna tingkat tinggi, dan teori kredibilitas sumber hanya terkonfirmasi di kalangan
pengguna tingkat tinggi. Kredibilitas sumber menjadi penting ketika seseorang terpapar
dengan banyak informasi media. Studi mendatang dapat memperluas area geografis
responden untuk mengkonfirmasi temuan, dan menetapkan topik khusus dari konten media
sosial akan menghasilkan hasil yang lebih terperinci.

Latar belakang
Penggunaan media yang terkait dengan informasi politik adalah hal yang tak terhindarkan,
bahkan bagi seseorang yang tidak tertarik pada politik. Kondisi politik tahun 2023 akan
menjadi lebih menarik lagi karena pemilihan presiden pada tahun 2024. Informasi politik
dapat diperoleh melalui berbagai platform media sosial. Penggunaan media sosial, secara
umum, dapat memiliki dampak negatif, terutama ketika seseorang belum menerima
informasi lengkap tetapi telah memberikan penilaiannya secara online. Perbedaan dalam
frekuensi akses ke media sosial memiliki konsekuensi terhadap perbedaan dalam
pengetahuan tentang kondisi sosial saat ini, yang menjadi sumber berharga untuk
berinteraksi di jejaring sosial. Meskipun banyak penelitian sebelumnya telah mengkonfirmasi
dampak penggunaan media terhadap keterlibatan politik, hanya sedikit yang lebih
mengevaluasi dampak perbedaan dalam jumlah akses informasi, terutama dalam isu politik.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan berlebihan Facebook dan Twitter
mungkin menjadi hambatan bagi partisipasi politik online bagi mahasiswa Amerika.
Beberapa pengguna reguler Facebook dan Twitter mungkin terlalu khawatir membangun
hubungan sosial di lingkungan kecil mereka dan memerlukan lebih banyak waktu dan energi
untuk urusan komunitas dan politik. Studi ini bertujuan untuk melihat dampak tingkat akses
yang berbeda terhadap informasi politik dari media sosial terhadap keterlibatan politik
online. Kelompok dibagi menjadi tiga (tinggi, sedang, dan rendah) berdasarkan rata-rata dan
deviasi standar data penggunaan media.

Kesimpulan
Kelompok-kelompok ini, dengan cara yang signifikan, semuanya menunjukkan pengaruh
penggunaan media sosial terhadap partisipasi dalam politik online. Pada pengguna yang
jarang (light users), jenis kelamin dan pendidikan berkontribusi pada keterlibatan dalam
politik pengguna; ketika frekuensi penggunaan media sosial meningkat (pengguna sedang),
usia dan kepercayaan politik mengikuti peran dalam meningkatkan partisipasi. Pengguna
berat (heavy users) adalah kelompok pengguna media sosial di mana karakteristik pribadi
tidak memainkan peran dalam menentukan keterlibatan dalam politik; kepercayaan politik
dan kredibilitas media berkontribusi pada peningkatan partisipasi dalam politik di media
sosial. Peran pengguna berat dalam partisipasi dalam politik online telah memberikan
kontribusi dibandingkan dengan pengguna yang jarang. Penelitian masa depan dengan
menentukan topik informasi dan menentukan jenis platform media sosial akan menghasilkan
temuan yang lebih signifikan. Jumlah pengguna media sosial terus meningkat, disertai
dengan peningkatan aplikasi media sosial yang berisi konten politik; direkomendasikan
produksi konten dengan mempertimbangkan aspek kredibilitas media yang dapat
berkontribusi pada keterlibatan politik pengguna. Kesimpulan harus secara ringkas
menyatakan proposisi-proposisi paling penting dalam makalah ini serta pandangan penulis
tentang implikasi praktis dari hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai