Anda di halaman 1dari 18

IPTEK-KOM, Vol. 17 No.

2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

Fenomena Komunikasi Politik dalam Media Sosial

Political Communication Phenomenon in Social Media

Budiyono
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Yogyakarta
Balitbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jl. Imogiri Barat Km 5 Yogyakarta
e-mail: masbudism@yahoo.co.id

Naskah diterima: 30-10-2015, direvisi: 20-11- 2015, disetujui: 07-12-2015

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang fenomena pesan-pesan kontroversi kampanye politik


Pilpres 2014. Persoalannya adalah bahwa media sosial yang semula dibangun untuk
menumbuhkan rasa pertemanan dalam pergaulan sosial, kini berkembang ke ranah politik
dan berujung pada tumbuhnya pertarungan kepentingan politik melalui bahasa pesan yang
digunakan secara kontroversial. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan
pendekatan analisis kualitatif deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa media sosial cukup
potensial sebagai sarana komunikasi politik. Namun, muncul keprihatinan akan pelanggaran
etika berkomunikasi yang sering dilakukan oleh pengguna. Bahasa yang semestinya menjadi
alat komunikasi yang baik, justru dimanfaatkan untuk menyerang, mengejek, merendahkan
orang lain dan perilaku destruktif lainnya. Ke depannya, media sosial dapat dikembangkan
sebagai media komunikasi politik yang lebih baik dengan penggunaan bahasa yang beretika.
Oleh karena itu, diperlukan adanya peningkatan moral dan bahasa yang baik bagi
masyarakat melalui pendidikan di tingkat dasar, bahkan pra-sekolah, sehingga nantinya
akan meng-hasilkan masyarakat yang bisa menjaga moral dan bahasa yang baik dalam
berkomunikasi, termasuk di kancah politik dan dunia maya.

Kata kunci: Media Sosial, Komunikasi Politik, Penggunaan bahasa, dan Etika Komunikasi

Abstract

This study looks at controversial messages during Presidential Candidates’ Campaign in 2014.
The problem is that social media that once were built to develop friendship in social interaction,
are now expanding into political realm and led to political contestation through the controversial
language used in the messsages. The study is descriptive, using qualitative descriptive analysis
approach. The results showed the potential of social media as a means of political
communication. However, there is a growing concern over the violation of commu-nication
ethics by users. Language should be a good communication tool, yet it is used to attack, mock,
demean others and do other destructive things. In the future, social media can be developed into
better political comunication media with the use of ethical language. Accordingly, it is necessary
to improve public morals and ethical language through education from the basic level, even pre-
school, so that later it can bring out society who can keep their morale and ethical language in
communication, including in politics and online.

Keywords: Social Media, Political Communication, language usage, and Communication


Ethics.
| 143
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

PENDAHULUAN maupun di luar negeri. Berbagai hasil pene-


litian yang mengindikasikan hal tersebut
Dinamika komunikasi politik dengan dapat dikemukakan, diantaranya:
hadirnya Internet, menunjukkan perkem- Internet World Stats (2012) merilis
bangan yang signifikan. Indikasinya terlihat hasil riset tentang pengguna internet di Ame-
pada perkembangan aktifitas komunikasi po- rika Serikat yang mencapai sekitar 900 juta
litik dalam kampanye Pemilu di media sosial. pengguna dari total populasi masyarakat
Perkembangan tersebut seperti pada kegiatan Amerika Serikat sendiri yang mencapai 1,5
kampanye Pemilu, Pilkada dan Pilpres melalui milyar jiwa. Hal ini menunjukan bahwa peng-
media jejaring sosial yang terus berkembang. guna new media di Amerika mencapai lebih
Meskipun media tradisional dan konvensional dari 70%. Dengan melihat realitas tersebut
yang lain (media tatap muka, audio, audio maka dampak yang muncul dengan
visual, media cetak) terus hadir dipermukaan, kehadiran internet sebagai new media sangat
namun sosialisasi melalui media sosial. (seper- mem-pengaruhi kondisi sosial di Amerika
ti facebook, tweeter, youtube dan sebagainya) Serikat dan dunia.
tampak telah menjadi kebutuhan yang sema- Di Indonesia, menurut survei MarkPlus
kin berkembang. (2011) seperti dikutip Indiwan Seto (2014),
Media sosial merupakan pengembang- mengungkap pengguna Internet di Indonesia
an media komunikasi melalui jaringan inter- mencapai 55 juta orang, dibanding sekitar 240
net. Internet singkatan dari interconnectted juta penduduk Indonesia diperkirakan 23%
network, membawa perubahan dalam berko- sudah terterpa koneksi internet di kota-kota
munikasi (Seitel, 2011, 393 dalam Anastasia besar dan hanya 4.1% yang berada di per-
dan Emertus, 2014). Internet menjadi alat desaan. (Indiwan Seto Wahyu Wibowo, 2014.)
penyampaian pesan sangat cepat. Salah satu Perkembangan data berikutnya sesuai
komunikasi melalui Internet adalah social survei APJII tahun lalu, 63 juta masyarakat
media, seperti facebook dan tweeter. Indonesia terhubung dengan Internet. Se-
(Anastasia dan Emertus, 2014). banyak 95% aktivitas populasi itu saat meng-
Dengan penyebutan lain media sosial akses dunia maya adalah membuka media
merupakan sebuah media online berbasis sosial.
internet yang memberikan kebebasan pada Data Global Web Index Survei turut
penggunanya untuk mudah berpartisipasi, menegaskan bahwa Indonesia merupakan
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, negara yang warganya tergila-gila dengan me-
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual dia sosial. Persentase aktivitas jejaring sosial
sekaligus memungkinkan pertukaran atau Indonesia mencapai 79,72% , tertinggi di Asia,
interaksi antar pengguna secara tidak lang- mengalahkan Filipina (78%), Malaysia (72%),
sung (Kelompok). Hal tersebut karena new China (67%). Bahkan negara Asia dengan tek-
media memiliki kemudahan untuk akses nologi Internet maju pemanfaatan media
komunikasi, tidak saja secara pribadi tetapi sosialnya rendah, contohnya Korea Selatan
juga yang bersifat kelompok dan massa. (49%) atau Jepang (30%). (http:// www. Mer-
Internet yang telah berkembang se-cara deka.com/ diakses, 28-9-2014)
fenomenal baik dari segi jumlah host computer Pertumbuhan dan perkembangan
(computer induk) maupun dari penggunanya pengguna internet di Indonesia yang cukup
(Severin, Werner J., 2005: 443), kini semakin pesat tersebut, beberapa dekade ini turut
diburu orang untuk sarana sosial-isasi yang mempengaruhi perubahan landcapes dunia
cukup handal. Kecenderungan tersebut terlihat komunikasi politik melalui media jejaring
oleh banyaknya pengguna yang sosial. Para komunikator politik bersemangat
memanfaatkannya, baik di dalam menggunakannya sebagai medium kampanye

144 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

politiknya dengan harapan bisa menarik yang secara efektif memanfaatkan media
massa pendukung yang lebih optimal dan sosial sebagai strategi kampanye utama.
pada akhirnya dapat mencapai tujuan keme- Di Indonesia, penelitian terhadap Pil-
nangan politik yakni perolehan suara ter- pres 2014, oleh lembaga pengamat media
banyak dalam Pemilu (Pilpres). sosial PoliticaWave, dipimpin oleh pendiri
Namun persoalan yang mengiringi PoliticaWave, Yose Rizal. Kajian dilakukan
pun tidak bisa diabaikan dengan munculnya melalui enam media yaitu twitter, facebook,
dam-pak negatif, penggunaan media sosial blog, online news dan youtube, hasilnya
sebagai sarana komunikasi tidak dibarengi mengungkapkan bahwa gaya kampanye dari
dengan etika berkomunikasi yang baik. masing-masing kubu, mempunyai cara atau
Meskipun berinteraksi di dunia maya sarat strategi yang berbeda. Di tim Prabowo -
dengan kebe-basan, tetapi kadang kebebasan Hatta, sistem komunikasi lebih terstruktur
yang diberi-kan tidak digunakan sebagaimana dan ter-organisir. Komunikasi biasa dimulai
mestinya. Di sini peneliti memandang penting dari akun official terkait partai atau pengurus
melaku-kan penelitian tentang fenomena partai. Terdapat keseragaman dalam
komunikasi politik dalam media sosial. berkomunikasi dan menjawab isu. Sementara
Permasalahannya adalah 1) Bagaimana tim Jokowi - JK tidak diorganisir secara baik
media sosial khususnya facebook oleh partai. Kekuatan komunikasi Jokowi - JK
dimanfaatkan sebagai medium komunikasi di media sosial justru didukung oleh banyak
politik. 2) Bagaimana penggunaan bahasa grup relawan. Namun sejak debat pertama,
media sosial dalam proses komunikasi politik. terlihat antar kelompok relawan sudah
Penelitian ini bertujuan untuk menge- berkomunikasi dan bersinergi dengan lebih
tahui respon masyarakat dalam memberi baik. Salah satu indikatornya pada semua
dukungan terhadap Capres 2014 melalui debat, dukungan netizen terhadap pasangan
facebook. Selain itu juga untuk mengetahui Jokowi - JK lebih besar dari pada Prabowo–
komunikasi politik para pendukung Capres Hatta. (www.mer-deka.com/peristiwa/ini-
dalam proses kampanye di media sosial. beda. diakses, 17-8-2014)
Sementara manfaat praktis dari penelitian ini Penelitian tentang isi media dilakukan
ialah sebagai bahan masukan bagi pemerin- oleh Masyarakat Peduli Media (MPM),
tah, dalam rangka pengembangan kebijakan Lembaga Swadaya Masyarakat di Yogyakarta.
pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai Hasil Kajian menemukan sebagian besar per-
media komunikasi politik. cakapan oleh para pendukung capres hanya
Penelitian terkait peran media sosial bernada negatif atau kampanye hitam. Budi
sebagai sarana komunikasi politik telah Hermanto dari MPM Yogyakarta berujar jika
dilakukan baik dimanca negara maupun di 1.541 percakapan twitter para pendukung
Indonesia. Beberapa bukti penelitian tersebut calon presiden dalam pemilihan umum tahun
diantaranya adalah Studi terbaru proyek ini, sekitar 1.300 diantaranya atau 86,4%
Excellence in Journalisme, Pew Research bernada negatif dan menjelekkan pasangan
Center, pada Pilpres di Amerika Serikat tahun calon presiden dan calon wakil presiden lain
2008, seperti dikemukakan Direktur Project for yang bukan pilihannya. Sedangkan untuk isi
Excellence in Journalisme, Amy Mitchell, percakapan Twitter bernada positif hanya
menyatakan: kampanye pilpres Obama telah 13,6% . (Ibnu Azis, 2014)
membuat sejarah, bukan hanya karena Barrack Penelitian tentang Politik dan Internet
Obama orang Amerika keturunan Afrika oleh Indah Nur Laeli (2014), berjudul Fungsi
pertama yang terpilih sebagai presiden, Internet dalam Kampanye Pemilihan Anggota
melainkan juga kandidat presiden pertama DPRD Kota Surabaya, mengungkapkan bahwa:
Internet dinilai sebagai media cerdas yang

| 145
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

relatif ekonomis, sehingga dapat mengurangi demokrasi di Indonesia sedang mengalami


biaya kampanye. Adapun penyampaian pesan pasang surut sejak Orde Baru sampai dengan
dalam kampanye Hani Fidyanto memiliki Orde Reformasi. Untuk mematangkan konsep
kecenderungan pada pesan berbentuk gam-bar transisi demokrasi tersebut menuju pema-
untuk mempermudah komunikan atau tangan demokrasi, maka komunikasi meme-
pengunjung akun dalam membingkai sosok gang peran yang sangat penting. Bagi Dahlan
Hani Fidyanto. Sementara bentuk penyampai- (1999) untuk meletakkan prinsip-prinsip dalam
an pesan kampanye berupa teks atau kajian pemerintahan demokratis maka tidak dapat
sosial politik keagamaan, hanya menjadi dipungkiri bahwa komunikasi meme-gang
pelengkap, dan skalanya lebih sedikit diban- peran sentral dan vital untuk mewujud-kannya.
dingkan dengan pesan berupa gambar. (Indah Maka media, sebagai salah satu aspek dalam
Nur Laeli, 2014). komunikasi menjadi penting dalam perwujudan
nilai demokrasi di Indonesia.
Posisioning Penelitian Setidaknya ada tiga peran media da-
Beberapa penelitian yang telah dila- lam mewujudkan demokrasi di suatu negara
kukan di atas menunjukkan peran media sosial yaitu sebagai fungsi pengawasan (watchdog
secara umum, yang digunakan oleh para role), sebagai saluran komunikasi (information
kandidat pemilu guna meningkatkan popula- and debate role), dan media sebagai suara
ritas dalam rangka pemenangan suara. rakyat (voice of the peoples role). Dengan
Sementara dalam penelitian ini meski tidak demikian media ini adalah saluran dialogis bagi
jauh berbeda, tetapi di sini memiliki kekhasan audien dan komunikatornya dalam hal ini
yang lain. Penelitian ini lebih melihat pada adalah pemerintah, partai politik, pemilih dan
kontroversi penggunaan bahasa pesan seba-gai lembaga-lembaga lainnya (Curran, 2002).
feedback dalam proses komunikasi politik Dengan berkembangnya dunia tekno-
kampanye Pilpres 2014 di media sosial face- logi komunikasi dan informatika, guna men-
book. Bagaimana masing-masing pendukung dukung dinamika kehidupan politik yang
kubu Capres menggunakan bahasa pesan demokratis, tersedianya media komunikasi
dalam berkomunikasi di media sosial. Dengan baru melalui internet merupakan peluang bagi
demikian hasilnya diharapkan bisa menemu- kemajuan proses demokrasi di tanah air.
kan potensi yang lain dari media sosial dari Internet dengan media sosialnya kini telah
sekedar media pertemanan. memberi kesempatan bagi segenap masya-
Secara teoritik Indonesia merupakan rakat Indonesia yang akan berpartisipasi dalam
negara demokrasi berdasarkan Pancasila. kehidupan politik yang demokratis. Terkait
Penegakan prinsip-prinsip demokrasi dalam kebutuhan tersebut, maka media sosial bisa
pemerintahan salah satu wahananya adalah menjadi wahana atau ruang partisi-pasi politik
pelaksanaan Pemilu untuk memilih para pim- masyarakat yang cukup potensial.
pinan yang akan mengendalikan sistem Mengawali pemahaman atas komuni-
peme-rintahan. Dalam proses pemilu, tidak kasi politik di media sosial, maka penting
bisa dipungkiri komunikasi memegang mengemukakan pengertian komunikasi dan
peranan yang penting, termasuk komunikasi komunikasi politik. Ada berbagai definisi
politik para kandidat Capres dan Cawapres mengenai komunikasi, meski demikian menu-
dalam kampanye politik guna memenangkan rut Cangara (2009: 18) pada dasarnya definisi
suara pemilu. tersebut tidak lepas dari substansi komunikasi
Dalam perjalanan waktu proses demo- itu sendiri. Saripatinya bahwa komunikasi
kratisasi sistem pemerintahan memerlukan merupakan proses penyampaian pesan dari
waktu yang cukup panjang. Holik (2005) pemberi pesan (komunikator) melalui media
menyebutkan bahwa implementasi sistem tertentu kepada penerima pesan (komunikan)

146 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

sehingga terjadi kesamaan pengertian atas Dengan berkembangnya internet, dunia


pesan. (Cangara, 2009:18). komunikasi pun mengikuti arus perkem-bangan
Berdasar pengertian tersebut, maka tersebut, termasuk dalam komunikasi politik.
bisa dipahami bahwa pertama, dalam proses Proses interaksi penyampaian dan penerimaan
komunikasi selalu melibatkan dua pihak atau pesan, bisa terjadi melalui pe-manfaatan suatu
lebih, pemberi pesan dan penerima pesan. sarana atau media tertentu. Salah satu media
Kedua, adanya pesan yang disampaikan, jejaring sosial yang kini tengah berkembang
pesan itu sendiri bisa dalam beragam bentuk: penggunaannya di masyarakat adalah
kata, gambar, teks, simbol dan sebagainya. Facebook (FB). Kepala Divisi Komunikasi
Apapun bentuk pesannya, inti yang diharap- Facebook wilayah Asia - Pasific, Charlene Chian
kan adalah adanya kesamaan pemahaman mengatakan bahwa saat ini setidaknya ada 64
antara komunikator dan komunikan atas juta pengguna aktif facebook di Indonesia.
pesan tersebut. Pengertian lain bahwa Wajar saja jika kemu-dian ia mengatakan
komunikasi terjadi dalam hubungan interaksi bahwa Indonesia merupa-kan negara yang
antara pihak satu dengan pihak lainnya. memerankan peranan kunci dalam membantu
Apabila digambarkan dalam bentuk bagan, facebook memperoleh jutaan pengguna aktif.
proses komunikasi akan tampak seperti Dalam penelitian ini facebook dipilih sebagai
berikut. media sosial untuk pengiriman dan penerimaan
pesan dalam komunikasi politik terkait
kampanye politik dalam menghadapi Pemilu
Presiden 2014 yang menjadi objek penelitian.

Sebagai bagian dari media sosial,


facebook merupakan website jaringan sosial
dimana para penggunanya dapat bergabung
dalam komunitas tertentu, seperti komunitas
kota, kerja, sekolah dan daerah untuk mela-
kukan koneksi dan berinteraksi dengan orang
lain. Melalui FB, orang dapat menambahkan
Gambar 1. Proses Komunikasi
teman-teman mereka, mengirim pesan dan
Selanjutnya pengertian komunikasi memperbarui profil pribadi agar orang lain
politik (political communication) adalah dapat melihat dirinya. (Juditha, 2011: 1-22).
komunikasi yang melibatkan pesan-pesan Secara teoritik, Pixy Ferris mendefini-
politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan sikan komunikasi yang menggunakan media
dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebi- internet sebagai interaksi secara interper-sonal
jakan pemerintah. Kerangka yang diberikan yang dihubungkan melalui komputer, yang
ilmu komunikasi bagi komunikasi politik ada- meliputi komunikasi asynchronous dan
lah sebagaimana digambarkan dalam para- synchronous data melalui fasilitas internet.
digma Laswell di muka: siapa, mengatakan Internet merupakan salah satu media komu-
apa, dengan saluran apa, kepada siapa dan nikasi yang saat ini telah berkembang menjadi
dengan akibat apa. Paradigma ini mengklaim bagian integral bagi masyarakat, pendidikan,
bahwa unsur-unsur komunikasi tersebut ber- industri, dan pemerintahan. Salah satu kon-sep
laku dalam setiap proses komunikasi, dan yang ditawarkan untuk melihat internet
ber-laku inheren dalam komunikasi politik. sebagai media komunikasi adalah konsep
(Uwes Fatoni, 2008) Computer Mediated Communicationn (CMC)
yaitu interaksi antar manusia melalui tekno-logi
komputer. Pixy Ferris mendefinisikan

| 147
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

komunikasi bermedia internet sebagai “inter- masyarakat, dan bahasa yang dipengaruhi
aksi secara interpersonal yang dihubungkan oleh masyarakat yang tidak terlepas dari
oleh komputer, yang meliputi komunikasi budaya dan nilai-nilai kemasyarakatan.
asynchronous dan synchronous melalui fasi- (Diana Mayasari, 2013)
litas dalam internet”. (http://www. Decem- Selanjutnya, Bram dan Dickey (dalam
ber.com/ cmc/ mag/ 1997/jan/ ferris.html) Rokhman, 2002), menyatakan bahwa sosio-
Asynchronous communication adalah linguistik menitikberatkan perhatiannya pada
komunikasi melalui media internet dengan bagaimana bahasa berfungsi di masyarakat,
pengirim atau penyampai pesan dalam ber- menjelaskan kemampuan manusia memain-
interaksi tidak berada pada kedudukan tem-pat kan aturan berbahasa secara tepat dalam
dan waktu yang sama dengan penerima pesan, situasi yang beragam. (http://blog-fiqi.blog-
namun pesan tetap sampai pada tujuan/ spot.com/2013/ 07/ akses, 29-9-2014)
sasaran (penerima). Jenis komunikasi ini Selanjutnya terkait dengan teori
diwakili oleh fasilitas electronics mail (e-mail). komunikasi politik, adalah teori kepribadian,
Sedangkan Synchronous communicati-on diantaranya adalah teori kebutuhan dan teori
adalah komunikasi melalui internet dengan psikonalitik. Teori kebutuhan mengemukakan
model interaksi yang bersamaan waktunya bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan
(real-time online). Jenis interaksi bermedia psikologis, rasa aman dan kepastian, kasih
internet ini diwakili oleh fasilitas Internet Relay sayang, penghargaan diri, dan aktualisasi diri.
Chat (IRC). Komunikasi ini menggunakan tulisan Perilaku manusia merefleksikan upaya untuk
sebagai pesan yang disampaikan dan diterima memenuhi kebutuhan ini.
seketika seolah-olah sebagai perca-kapan dan Sementara Teori Psikoanalitik, memili-ki
sama dengan komunikasi interper-sonal. dua variasi yakni personal dan interpesonal,
Sedangkan online broadcast merupa-kan istilah bagaimana kepribadian memengaruhi belajar
komunikasi yang dilakukan melalui fasilitas dan perilaku politik. Aliran personal dari teori
web. (Sosiawan, 2003:12). psikoanalitik adalah tradisi Sigmund Freud.
Teori sebagai pisau analisis dalam Freud berpendapat bahwa orang bertindak
penelitian ini didukung dengan dua teori ter- atas dasar motif yang tidak disadarinya mau-
kait, yaitu sosiolinguistik dan teori komuni-kasi pun atas dasar pikiran, perasaan dan kecen-
politik. Teori sosiolinguistik dalam pene-litian derungan yang disadari dan sebagaian di-
ini adalah teori Bernard Spolsky. Spolsky (2008: sadari. Teori psikoanalitik yang dibawa ke
3) mengartikan sosiolinguistik sebagai ranah dalam dunia politik ini mengemukakan bahwa
kajian diantara bahasa dan masyarakat sosial, mekanisme pertahanan yang tidak disadari
diantara pengguna bahasa dan struktur sosial menghalangi belajar politik yang adaptif.
dimana pengguna bahasa itu hidup. Trugill (Herman Lilo, 2010)
menyatakan bahwa sosiolinguistik adalah Dalam penelitian ini, teori teori ter-
bagian dari linguistik yang berkaitan dengan sebut digunakan untuk melihat bagaimana
bahasa sebagai gejala sosial dan gejala para pelaku komunikasi politik di media sosial
kebudayaan. Implikasi dari pengertian ini (facebook) melakukan pilihan kata atau baha-
menyatakan bahwa bahasa bukan hanya sa pesannya. Kemudian teori komunikasi
dianggap sebagi gejala sosial melainkan juga politik digunakan untuk melihat suatu proses
gejala kebudayaan (Sumarsono dan Partana, komunikasi dalam aktivitas kampanye politik
2004: 3-4). Hal ini dikarenakan di samping melalui media sosial facebook dua pasangan
masyarakat memiliki bahasa juga tidak lepas Capres dalam Pilpres 2014.
dari budaya yang diciptakannya. Dengan dem-
ikian, sosiolinguistik adalah cabang ilmu baha-
sa yang mengkaji tiga aspek, yakni bahasa,

148 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

METODE banyak dilakukan. Demikian pun dalam per-


kembangan dunia politik, media sosial telah
Penelitian ini bersifat deskriptif, untuk banyak diminati sebagai media komunikasi
menggambarkan atau memaparkan feno- politik. Dalam penelitian ini, media jejaring
mena yang diteliti (Mooney dalam Baedhowi, sosial facebook terbukti telah digunakan
2001: 95). Data berupa narasi percakapan sebagai medium komunikasi politik oleh para
komunikasi melalui media sosial (facebook) kandidat yang sedang berjuang untuk meme-
yang membicarakan dukungan terhadap to- nangkan proses pemilihan untuk mempere-
koh Calon Presiden 2014 dengan berbagai butkan kursi pimpinan politik, termasuk oleh
alasannya. Selain itu, data juga bisa berupa komunitas masyarakat yang turut berparti-
gambar atau foto kegiatan kampanye yang sipasi memberi dukungan politiknya.
dilakukan masing-masing kubu capres. Meski Bagi masyarakat Indonesia perkem-
berupa gambar namun bisa dinarasikan ada- bangan media jejaring sosial sebagai media
nya pesan dan kontek komunikasinya melalui komunikasi tampak tidak diragukan lagi
rangkaian kegiatan tersebut sehingga memi- pemanfaatannya baik untuk komunikasi per-
liki makna bagi fihak lain yang menjadi temanan, maupun yang membawanya untuk
sasaran komunikasi politik. kepentingan di dunia politik. Hanya memang,
Analisis dilakukan dengan membuat kemajuan dunia komunikasi dengan hadirnya
interpretasi data dengan mengaitkan sebab media jejaring sosial tidak berjalan mulus
akibat munculnya fenomena yang diteliti. sebagaimana diharapkan. Fenomena persoal-
Guna memberi arti dari data, maka analisis an tampak terlihat dari adanya pola peman-
dilakukan secara lebih mendalam untuk lebih faatan yang dapat menimbulkan konflik sosial.
memahami isi pesan media dan mampu Hal tersebut terlihat pada terjadinya komuni-
menghubungkannya dengan konteks sosial/ kasi politik oleh para pengguna media sosial
realitas sewaktu pesan dibuat. Mengingat yang sedang memberikan dukungan politik bagi
semua pesan merupakan produk sosial dan kemenangan masing-masing kandidat yang
budaya masyarakat, maka inilah yang disebut didukungnya dalam proses pemilihan politik.
analisis isi kualitatif (Kriyantono, 2009: 249). Guna mensuport dukungan keme-nangan bagi
Sebagai pisau analisis penelitian ini didukung kandidat yang didukungnya, sering mereka
dengan dengan teori teori sosiolinguistik, dan berusaha menjatuhkan citra kandidat
teori komunikasi politik, sebagaimana telah pesaingnya, dengan lontaran kata-kata tidak
diungkap di muka untuk melihat bagaimana senonoh. Seperti pada data peman-faatan
para komunikator dan komunikan melakukan media sosial facebook dengan pilihan kata atau
seleksi dalam pemilihan bahasa pesan agar bahasa yang tidak standar (bahasa yang baik
dinamika komunikasi politik di media sosial dan benar) berikut:
berkembang sesuai kondisi yang diharapkan
dalam pelaksanaan kampanye politik menje- Bahasa Politik Dalam Media Sosial Facebook
lang penyelenggaraan Pilpres 2014. Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jk
Ada dua hasil penelitian yang dapat
menjawab persoalan penelitian, keduanya
HASIL DAN PEMBAHASAN dibahas dan dipaparkan dalam bagian ini.

Kemunculan media jejaring sosial se- 1. Pemanfaatan Media Sosial Sebagai


bagai media baru (new media) cukup menarik Medium Komunikasi Politik
bagi kelompok-kelompok masyarakat di Indo-
nesia. Pemanfaatannya untuk bertukar infor- Gagasan membangun jejaring sosial
masi tentang minat yang sama semakin di media online untuk mendukung aktivitas

| 149
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

kampanye politik telah menjadi keniscayaan. Melalui situs media sosial tersebut,
Kedua kandidat Capres memanfaatkan mo- masing masing kandidat Capres memiliki stra-
men penting dalam masa kampanye menggu- tegi mengomunikasikan pesan politik dengan
nakan media sosial facebook sebagai saluran membuat tampilan halaman muka facebook
komunikasi politiknya secara masif. Untuk yang khas untuk menarik perhatian dan
mengetahui keberadaan media sosial ter- dukungan. Pada aspek yang lain strategi
sebut dapat dilihat pada dua alamat situs komunikasi politik dilakukan dengan menge-
sebagai berikut: mas kegiatan dan pesan politis melalui media
jejaring sosial. Komunikasi politik telah
1. Pasangan No. 1. Prabowo-Hatta: www. dilaku-kan oleh kandidat capres. Adapun
facebook.com/PrabowoHatta2014?fref=ts respon publik mengenai pesan yang
disampaikan komunikator bisa dilihat dari
bagaimana masyarakat mengungkapkannya
melalui pesan yang dikirim.

2. Dinamika Penggunaan Bahasa Komunikasi


Politik
Hasil telusuran atas dua situs media
sosial (facebook) pasangan Capres tersebut,
terlihat dinamika komunikasi politik yang
menggambarkan adanya pengembangan me-
dia sosial facebook sebagai sarana kampanye
politik dan partisipasi politik masyarakat baik
mereka yang mendudukkan diri sebagai
pendukung maupun non pendukung. Mereka
menjalankan aktifitasnya membangun komu-
Gambar 2. Tampilan Halaman Muka Media nikasi politik terkait materi kampanye Pilpres
Sosial Pasangan Capres PrabowoHatta 2014.
Pesan-pesan politik dikembangkan se-
suai kapasitasnya masing-masing pihak,
2. Pasangan No. 2. Jokowi-Jk: www. Face-
dalam ruang publik yang tersedia. Kandidat
book.com/JokowiJK2014?fref=ts.
Capres mengkomunikasikan pesan-pesan
politik dengan cara mengunggah narasi pesan
atas bersifat himbauan atau ajakan, melalui
halaman facebook yang dibangun. Sementara
masyarakat (pendukung dan non pendukung)
sebagai komunikan merespon melalui pesan
balik berupa tanggapan atau komentar dalam
ruang komentar. Isi komentar sangat tergan-
tung bagaimana komunikan mendudukan diri
dalam proses komunikasi melalui media
sosial tersebut.
Bagi mereka yang memposisikan seba-
gai pendukung, maka isi komentarnya akan
bersifat positif, tetapi bagi yang mendudukan
Gambar 3. Tampilan Halaman Muka Media
posisinya bukan sebagai pendukung, maka
Sosial Pasangan Capres JokowiJK
kecenderungan isi pesannya bernada negatif.

150 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

Gambaran penggunaan bahasa lupa” mencoblos gambar no. 2 (pasangan


komuni-kasi politik pada media sosial “Jokowi-Jk”). Pasangan kandidat ini menjanji-
facebook kan-didat Capres, terlihat pada pola kan jika masyarakat mendukung dengan
penyampaian pesan politik dari masing- mencoblos gambar No. 2, dan pasangan ini
masing Kandidat, dan juga dari pesan balik memenangkan suara Pilpres, yang berarti
sebagai feedback berupa komentar oleh para pasangan kandidat akan memegang tampuk
komunitas pen-dukung dan non kekuasaan pemerintahan, maka mereka mela-
pendukungnya, sebagai berikut: lui pengendalian kekuasaannya akan mem-buat
kemakmuran dan kesejahteraan bagi segenap
2.a. Pola Penyampaian Pesan masyarakat Indonesia. Itulah antara lain
untuk Dukungan Publik sebuan pesan komunikasi politik yang dibangun
oleh pasangan Jokowi-JK dalam upaya
Dalam sosialisasinya, para kandidat mendulang simpatisan warga masyara-kat yang
capres melalui akun facebook-nya meng- diharapkan akan menjadi pendukung untuk
undang partisipasi aktif warga masyarakat memenangkan pemilihan pada saatnya.
untuk terlibat dalam intersaksi komunikasi Demikian juga pasangan Prabowo-
dengan pihak kubu pasangan capres di media Hatta, kubunya banyak melakukan sosialisasi
sosial facebook. Pola komunikasi yang politik melalui media jejaring sosial facebook.
digunakan dengan cara mengunggah pesan Banyak kegiatan sosial yang diunggah ke
komunikasi politik untuk direspon oleh warga jejaring sosial facebook untuk menarik
masyarakat, seperti pada data/gambar empati masyarakat.
berikut:

Gambar 4. Bahasa Pesan Komunikasi Politik Gambar 5. Visualisasi Bahasa Pesan


Pasangan Kandidat JokowiJK Komunikasi Politik dari Kandidat Capres
Prabowo-Hatta
“Kepada seluruh bangsa Indonesia kami
himbau bahwa pada tanggal 9 Juli 2014 nanti Berbagai aktifitas sosial tersebut berupa
supaya men’dua’kan Indonesia mengingat foto-foto kegiatan dan vidio yang bisa meng-
bahwa dengan kita du’akan Indonesia maka gambarkan apa saja kegiatan sosial yang telah
kita akan menuju kesejahteraan.” dilakukan oleh kubu pasangan Prabowo-Hatta.
Pernyataan di atas merupakan state- Berbagai kegiatan sosial yang bersifat
men politis yang disampaikan oleh kandidat penyantunan secara ekonomis, seperti pem-
Capres Jokowi-JK di awal masa kampanyenya bagian susu sehat kepada anak-anak. Pesan
yang diunggah ke media sosial facebook-nya. komunikasi politik yang memaknai penting-nya
Pesan di atas memiliki makna ajakan kepada meningkatkan derajat kesehatan masya-rakat,
segenap masyarakat Indonesia pada tanggal, didistribusikan melalui gerakan atau program
9 Juli 2014, waktu pemungutan untuk “tidak Revolusi Putih, yaitu kegiatan

| 151
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

pembagian susu sebagai bagian dari usaha sama dalam menjaring dukungan melalui
peningkatan gizi bagi anak dan penyadaran media jejaring sosial, sehingga dukungan
untuk mengkonsumsi susu, kepada anak- suara masyarakat Indonesia dari pengguna
anak yang tinggal kolong jembatan media sosial pun harus terbagi dua. Tinggal
(masyarakat miskin). bagaimana masyarakat sendiri merespon
Revolusi putih yang digagas oleh pesan-pesan komunikasi politik yang disalur-
Prabowo Subianto, pada hakekatnya adalah kan melalui media jejaring sosial. Itu
memacu produksi susu dengan harga terjang- sebabnya dalam memanfaatkan media sosial
kau dan membangun tradisi mengkonsumsi pun ada strategi strategi yang dibangun
susu untuk peningkatan kualitas asupan Gizi untuk menarik perhatian segenap
bagi anak-anak dan ibu (hamil) pada khu- masyarakat dari semua kalangan.
susnya. Secara politis pesan kesehatan ini
dibangun untuk mendapat respon positif 2.b. Pola Penyampaian Pesan sebagai
masyarakat atas gagasan capres Prabowo Feedback
Subianto (Capres Nomer urut 1) yang meng- Respon komunitas pendukung dan non
inginkan membawa generasi muda dengan pendukung sebagai feedback atas pesan
pertumbuhan yang berkualitas, melalui kesa- politik dari kandidat dua pasangan Capres
daran mengasup minuman susu sejak dini. tampak menunjukkan realitas yang kontra-
Upaya membangun SDM generasi diktif, artinya ada dua kelompok respon yang
muda yang berkualitas ini diharapkan bersifat positif dan negatif dalam
mengundang perhatian masyarakat Indonesia menanggapi pesan. Berikut ditampilkan
guna memberi dukungan terhadap Capres contoh komunikasi antara pendukung yang
nomor urut 1 (satu). Kemudian pembagian bermuatan pesan bersifat positif dan negatif:
makanan berupa tajilan” di bulan puasa dan
sebagainya, juga merupakan kegiatan sosial x Komunikasi Politik Bernada Positif:
sebagai bentuk kasih sayang kepada sesama. Komunikasi oleh pendukung Capres
Dua situs media sosial (facebook) No.1, pesan disampaikan menggunakan
pasangan Capres Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jk baha-sa yang santun untuk mendukung
tersebut, terlihat dinamika komunikasi politik Capres no. 1, seperti narasi komunikasi
yang menggambarkan adanya pengem-bangan dengan kata-kata “maju truz pak prabowo yg
media sosial facebook sebagai sarana se7 mana likenya...” pada data berikut:
kampanye politik dan partisipasi politik
masyarakat baik mereka yang mendudukan diri
sebagai pendukung maupun non pen-dukung.
Mereka menjalankan aktivitasnya membangun
komunikasi politik terkait materi kampanye
Pilpres 2014.
Semua kegiatan itu dimaksudkan untuk
menggambarkan perhatian dan kepe-dulian
terhadap masyarakat yang membutuh-kan.
Dengan aktivitas sosial, diharapkan dapat
menggugah hati dan perasaan masyarakat Contoh pesan positif disampaikan pihak
untuk kemudian memberikan empati dan Capres No. 2 untuk warga masyarakat di
dukungannya pada pasangan Prabowo-Hatta Yogyakarta, seperti narasi dengan kata-kata:
pada waktu pemungutan suara Pilpres 2014. “Saudara-saudara di Yogyakarta monggo
Meski demikian, mengingat masing- merapat” pada data facebook berikut:
masing kandidat juga memiliki srategi yang

152 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

Dalam demokrasi sangat wajar adanya


perbedaan pendapat dan pandangan ketika
komunikasi politik di tengah masyarakat ber-
langsung. Dikarenakan proses kampanye poli-
tik dimaksudkan untuk menarik massa pen-
dukung, tentu bagi komunitas yang memiliki
afiliasi yang sama akan memberikan respon
secara positif. Tetapi sering komunitas yang
bukan pendukungnya dan masuk dalam fo-rum
tanggapan, mereka memberikan respon yang
x Komunikasi Politik Bernada Negatif tidak mendukung, dan bahkan meng-hambat
Komunikasi oleh pendukung Capres melalui bahasa pesan yang negatif (mencela,
No.1, pesan disampaikan menggunakan melecehkan, tidak beretika). Peri-laku
baha-sa yang bisa menjatuhkan Capres no. 2, mengirim pesan komunikasi dengan kata-kata
seper-ti narasi komunikasi dengan kata-kata kasar, jorok merupakan fenomena yang tidak
kasar “ora usah kakean cangkem” pada data pantas dipublikasikan melalui media sosial yang
berikut: bisa diakses banyak orang. Feno-mena
komunikasi tersebut, menyiratkan ada makna
yang perlu ditelisik mengapa mereka
melakukan komunikasi secara demikian.
Hal yang membedakan dukungan
politik bersifat positif dan negatif dapat
diketahui dari penggunaan bahasa yang
disampaikan oleh komunitas pendukung dan
non pendukung. Pada konteks pemaknaan
pesan, maka penggunaan bahasa menjadi
sangat penting untuk melihat aspirasi yang
muncul dalam media sosial sebagai sarana
komunikasi politik.
Pesan-pesan politik yang disampaikan
oleh para kandidat pada umumnya meng-
Komunikasi oleh pendukung Capres
gunakan bahasa yang santun dan menarik,
No.2, pesan disampaikan menggunakan
karena memang difungsikan untuk promosi
baha-sa yang bisa menjatuhkan Capres no. 1,
guna mendapat dukungan masyarakat.
se-perti narasi komunikasi dengan kata-kata
Sementara bahasa komunikasi politik yang
“melestarikan maling2 negara” pada data
diterapkan oleh komunitas dalam merespon
facebook berikut:
pesan kandidat capres, terlihat menggunakan
bahasa santun dan bahasa yang tidak santun.
Bahasa yang santun digunakan untuk mem-
berikan dukungan, sementara bahasa yang
tidak santun lebih mengarah pada penolakan
dukungan. Bagi Kandidat pasangan Capres,
munculnya respon-respon positif merupakan
hal yang sangat diharapkan, tetapi sebaliknya
munculnya respon negatif ini merupakan hal
yang sebenarnya tidak diharapkan.

| 153
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

Dengan hadirnya tamu yang tidak berjalan 5 tahunan, belum habis masa
diharapkan itulah muncul persoalan bahasa jabatannya sudah ditinggal memburu
komunikasi politik, mengapa....? Karena di jabatan yang lebih tinggi.
sanalah terlihat penggunaan bahasa pesan 6) Memilih pemimpin bukan memilih figur
yang tidak sesuai dengan standar bahasa baku orang yang tampan, ganteng, besar,
(baik dan benar). Mereka memanfaatkan forum tetapi lebih pada kinerja yang baik,
diskusi untuk ajang mendiskreditkan, orangnya cerdas, sederhana, kerja keras.
melecehkan bahkan mengumpat.....!. Seperti 7) Perlu pemimpin yang mandiri, bukan
penggunaan kata-kata: “macan ompong”; “ora pemimpin yang dipengaruhi pihak lain.
usah kakehan cangkem” (bahasa Jawa yang Seperti pemimpin yang di bawah perintah
artinya “tidak usah banyak mulut”; “brani orang lain, menjadi boneka bagi pikiran
taruhan sex, klo Prabowo menang.” Kemudian orang lain.
yang lain dengan kata-kata: Eryk kamu “bego” 8) Adanya media yang memberi peluang ke-
ya...kebocoran kan bukan Jokowi yg ngmbil bebasan kepada masyarakat untuk
kuntungan tapi ada pihak lain...”bego kmu dsar menyampaikan ekspresi dengan bebas,
bangsat”; yang Prabowo brarti melestarikan tanpa kontrol... seperti media sosial,
“maling-maling negara.” facebook.
Beberapa argumen yang bisa
disarikan dari percakapan dalam ruang Dari ragam persoalan inilah menyulut
komentar yang melatarbelakangi munculnya orang berpikir pragmatis, berucap dengan
penggunaan kata-kata atau bahasa yang bahasa sekenanya, tanpa menghiraukan dam-
tidak terpuji, kasar, culas....? pak perasaan orang lain. Dari berbagai potensi
1) Mereka jenuh dengan kondisi yang ada, data dan argumen penggunaan media sosial
banyak terjadi kondisi yang tidak untuk melakukan penetrasi melalui bahasa dan
diinginkan, banyak pejabat berbuat tidak kata-kata kasar sebagaimana tersirat di atas,
memberi contoh. mengindikasikan bahwa media sosial cukup
2) Kondisi perpolitikan yang tidak menye- potensial sebagai sarana komunikasi politik.
jukkan, banyak orang pintar namun Tetapi sebagai media komunikasi yang sarat
kepin-tarannya tidak membuat bangsa ini dengan kebebasan berekspresi bagi
menjadi lebih harmonis. penggunanya, maka menjadi logis media sosial
3) Demokrasi yang diharapkan menjadi pilar juga bisa menjadi alat atau sarana kam-panye
kehidupan negara, pemerintah dan ma- hitam. Bisa untuk melakukan penye-rangan dan
syarakat bisa selaras, tetapi yang terjadi pelecehan melalui ungkapan kata-kata yang
justru menciptakan konflik kepentingan, destruktif.
ketimpangan sikaya dan simiskin, korupsi
semakin menunjukkan sumpah dan janji Perspektif Pengembangan Media Sosial
pejabat hanya ada di perkataan beda Media sosial merupakan media komu-
dengan perbuatan... dan seterusnya... nikasi berbasis Internet, yang bisa diman-
4) Alasan dengan melihat konteks penga- faatkan oleh siapa saja untuk tujuan tertentu
laman masa lalu, di mana dalam peme- sesuai keinginan seseorang dalam peman-
rintahan masa lalu “dinilai” melakukan faatannya. Media sosial sangat bersifat inde-
perbuatan tidak membangun, di antara- penden, artinya penggunaannya tidak diken-
nya seperti penjualan asset negara, yang dalikan oleh lembaga tertentu. Oleh karena-
merugikan masyarakat dan negara. nya pengaturannya pun berada pada hati
5) Adanya fenomena tanggungjawab pejabat nurani masing-masing warga penggunanya.
yang tidak baik. Misalnya janji melaksa- Namun demikian, satu hal yang penting dike-
nakan jabatan penuh selama periode mukakan bahwa secara teoritik, manusia

154 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

merupakan makhluk sosial yang senantiasa Antisipasi ke depan dengan masih ter-
harus menyesuaikan dengan kondisi sosial jadinya fenomena penggunaan media sosial
disekitarnya. yang tidak pada tempatnya, masih ada peng-
Seperti dikemukakan Hidayat, manu- gunaan media sosial untuk hal-hal negatif
sia dibedakan dari binatang terutama ada-lah seperti penghujatan, pelecehan dan penye-
karena manusia merupakan animal sym- rangan untuk tujuan menjatuhkan pihak
bolicum, yaitu makluk yang hidup dengan tertentu, maka ini perlu ada tindakan pence-
symbol-symbol.Dalam hal ini rasionalitas dan gahan agar tidak berkelanjutan. Upaya pem-
substansi bahasalah yang secara jelas meru- binaan masyarakat terhadap pemanfaatan
pakan dimensi universal yang melekat pada media sosial dengan benar, tidak untuk
manusia. Lebih lanjut ditegaskan bahwa ber- merugikan orang lain, perlu terus dilakukan
bahasa pada dasarnya adalah berpikir, dan oleh pihak berkompeten.
berpikir tidaklah mungkin tanpa bahasa, mes- Dalam rangka pembinaan publik dalam
kipun berbahasa tidak selalu harus berbicara pemanfaatan sarana teknologi komunikasi dan
ataupun menulis. Hal tersebut dikarenakan informasi, pemerintah seyogyanya tetap harus
adanya rasionalitas dan kemampuan berba- melakukan upaya sosialisasi terkait dengan
hasa maka suatu masyarakat tercipta, komu- penggunaan produk teknologi komu-nikasi dan
nikasi antar mereka berlangsung, dan dunia informasi (TIK) oleh warga negara. Bahwa
di sekitarnya memperoleh makna. (Hidayat kehadiran produk-produk TIK harus direspon
dalam http://soni69.tripod.com) secara positif untuk tujuan yang positif. Tidak
Mengait dengan fenomena peman- ada artinya bagi kemajuan masyarakat dan
faatan media sosial yang memberi kebebasan bangsa jika perkembangan produk TIK hanya
pada penggunanya, namun ternyata kebe- dimanfaatkan untuk ke-pentingan yang negatif.
basan yang diberikan tidak dimaknai secara Hal ini terkait dengan upaya pembinaan
benar, kondisi ini tentu perlu dibenahi. Kita terhadap masyarakat yang sedang
perlu mengingatkan pada setiap pengguna meningkatkan kebutuhan layanan akses
media sosial untuk sadar bahwa manusia terhadap TIK.
dibedakan dari binatang terutama adalah Seperti yang selama ini telah diupaya-
karena manusia merupakan animal symboli- kan melalui sosialisasi program penggunaan
cum, yaitu makluk yang hidup dengan symbol- Internet Sehat dan Aman. Kementerian komu-
symbol. Manusia memiliki ethos untuk senan- nikasi dan informatika perlu terus mem-bangun
tiasa bekerja dengan berpikir agar meng- kerjasama dengan berbagai pihak, terutama di
hasilkan sesuatu yang bermakna, bagi dirinya lingkungan sekolah dan per-guruan tinggi agar
maupun lingkungan sosial disekitarnya. upaya pemberdayaan sarana TIK benar-benar
Dalam berkomunikasi, penyampaian dimanfaatkan secara sehat dan positif. Perlu
pesan pada orang lain akan memiliki makna jika dicanangkan, bahwa bahasa sebagai alat
dilakukan dengan kesadaran bahwa lawan komunikasi, oleh karena-nya dalam Komunikasi
komunikasi atau komunikannya akan bisa Politik seyogyanya ikut mengembangkan
menerima pesan yang disampaikan dengan penggunaan bahasa yang baik. Hal ini untuk
baik. Tidak akan ada maknanya jika komuni- membangun kebersamaan, rasa persatuan,
kasi dilakukan dengan cara-cara yang tidak bisa persaudaraan guna mencapai tujuan yang lebih
diterima oleh komunikan yang menjadi lawan luas demi kepentingan bangsa yang lebih maju
komunikasinya. Hadirnya media social akan dan damai. Untuk mencapai kondisi demikian,
tidak bermakna bagi perkembangan ilmu maka Kemen-kominfo sebagai lembaga
pengetahuan dan praktek-praktek kehidupan pemerintah yang bertanggungjawab terhadap
sosial jika pemanfaatannya tidak disertai akses komunika-si dan informasi masyarakat
dengan kesadaran untuk tujuan kebaikan. perlu melakukan

| 155
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

disemenasi pentingnya masing-masing warga PENUTUP


masyarakat bisa bertanggungjawab terhadap
penggunaan sarana TIK dengan baik. Demi- Laju pertumbuhan pengguna internet di
kian juga Kementerian Pendidikan Nasional tanah air telah menarik minat para kandidat
perlu melakukan diseminasi pentingnya Capres menggunakan internet sebagai sarana
masing-masing warga masyarakat bisa ber- kampanye politiknya. Penggunaan internet
tanggungjawab terhadap penggunaan bahasa khususnya media sosial facebook sebagai
yang baik dan benar dalam setiap aktivitas sarana kampanye politik Pilpres 2014 telah
komunikasinya. Untuk melakukan diseminasi mengundang partisipasi politik masyarakat
tersebut, Kemkominfo perlu melakukan melalui ruang komentar (ruang public) yang
koordinasi kerjasama pembinaan bahasa disediakan media facebook.
komunikasi masyarakat dengan Kemendiknas Arus komunikasi politik dalam ruang
yang membidangi masalah kebahasaan. publik percakapan komunitas pendukung
Melalui kebiasaan berkomunikasi Capres dan Cawapres yang berlangsung di
dengan berbahasa yang baik, diharapkan ke media sosial facebook pada masa-masa kam-
depan masyarakat Indonesia akan memiliki panye Pilpres 2014, tampak cukup dinamis.
rasa tanggung jawab yang tinggi dalam Komunikasi politik Pilpres ternyata seperti bak
berkomunikasi dengan bahasa yang baik. Oleh gayung bersambut, banyak mendapat respon
karenanya, meski dengan media apapun publik, di ruang komentar. Dalam ruang publik
masyarakat berkomunikasi selalu mengguna- tersebut, banyak dimanfaatkan oleh para
kan bahasa yang baik, dan tidak mudah relawan atau masyarakat untuk memberi
melontarkan kata-kata yang bisa menying-gung semangat dukungan pada kandidat yang akan
perasaan orang lain sebagai lawan bicaranya. dimenangkan. Tetapi di sisi lain, juga diman-
Demikian juga dalam berkomu-nikasi di media faatkan untuk menghadang kandidat lain yang
sosial, meskipun media sosial sebagai media tidak didukung dengan menyampaikan pesan-
pergaulan memiliki karakte-ristik kebebasan pesan yang kontroversial. Mereka mem-
yang sangat longgar, namun dengan dimilikinya bangun pesan dengan bahasa kontroversi yang
kesadaran berbahasa yang baik, masyarakat mengabaikan kaidah penggunaan baha-sa yang
akan bisa mengendalikan berkomunikasi baik dan benar. Mereka tampak telah
dengan bahasa yang baik dan tidak mudah ‘menghalalkan’ kebebasan berekspresi secara
terpancing mengeluarkan kata-kata yang tidak vulgar. Ada kecenderungan interaksi komuni-
pantas. kasi tanpa dilandasi etika komunikasi yang baik.
Hal demikian untuk membuka kesa- Mereka saling mengungkapkan aspirasi politik
daran terutama para generasi muda untuk dalam mendukung pasangan capres dengan
senantiasa melakukan koreksi dalam meman- Bahasanya sendiri, bahasa preman jalanan.
faatkan produk teknologi informasi dan Kata-kata kasar dan bombastis di-tampilkan
komunikasi (TIK). Jangan sampai ide dan guna menjatuhkan citra kandidat yang tidak
gagasan pengembangan TIK bagi pengem- didukungnya. Mereka menggu-nakan pola
bangan sumberdaya manusia Indonesia yang komunikasi dengan sifat memaki, menghujat,
berpengetahuan dan berkualitas dinodai oleh memfitnah, merendahkan.
cara-cara pemanfaatan TIK secara tidak Komunikasi seperti itu sebenarnya tidak
sehat. Jangan sampai kemajuan produk TIK layak dikembangkan, karena bisa menyulut
dinodai oleh perilaku penggunaan bahasa konflik dan mendorong perpe-cahan. Penting
komunikasi yang lepas kontrol dari diingat bahwa bahasa menun-jukkan budaya,
penggunaan bahasa yang baik dan benar. jika masyarakat Indonesia senantiasa
membiasakan menggunakan baha-sa yang
rusak dalam berkomunikasi, ini akan

156 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

menunjukkan budaya masyarakat Indonesia DAFTAR PUSTAKA


adalah budaya yang rusak. Di masyarakat Jawa
ada pepatah “Ajining diri soko lathi,” Baedhowi, Studi Kasus. Dalam Agus Salimus
(berharganya seseorang bergantung dari uca- (Peny.). Teori dan Paradigma Penelitian
pannya) yang mengisyaratkan bahwa peng- Sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya,
hargaan orang lain terhadap diri seseorang 2001
sangat tergantung pada seseorang tersebut
Cangara, Hafied, Komunikasi Politik, Konsep, teori,
dalam berkata-kata. Jika dalam kesehariannya
dan Strategi, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Ia bertutur kata dengan menggunakan kata-
Caplan, Julia. “Social Media and Politics: Twitter
kata atau bahasa yang baik, santun, maka Ia Use in the Second Congressional District
(dari kata-katanya) akan dilihat sebagai orang of Virginia”. The Elon Journal of Under-
yang baik. Sebaliknya jika dalam keseharian- graduate Research in Communications 4
nya Ia bertutur kata dengan menggunakan (2013): 5-14. (dalam Megasari N. Fatanti,
kata-kata atau bahasa yang tidak baik, Ia akan 2014).
dipandang (dari kata-katanya) sebagai orang Curran, J. Media Power. London: Routledge, 2002.
yang tidak baik. Maka sering muncul orang (dalam Megasari N. Fatanti, 2014. Twitter
bijak untuk kebaikan seseorang, memberikan dan Masa Depan Politik Indonesia: Anali-sis
nasihat “jagalah lidahmu dalam bertutur kata Perkembangan Komunikasi Politik Lokal
Melalui Internet, dalam Jurnal IPTEK-KOM,
jika engkau ingin dihargai.”
Vol. 16 No. 1, Juni 2014: 17-28, ISSN 1410-
Guna menangkal kekhawatiran peng- 3346. Departemen Ilmu Komunikasi, Uni-
gunaan media sosial yang buruk dan rawan versitas Brawijaya, Jl. Veteran 1, Malang-
berdampak konflik, seyogyanya pengguna Indonesia e-mail: megafatanti @ub.ac.id).
media sosial bisa mengendalikan pemanfaat- Chusmeru, Komunikasi di Tengah Agenda Refor-
annya secara positif untuk tujuan yang positif. masi Sosial Politik, Bandung: Penerbit
Berkomunikasi di media sosial dengan meng- Alumni, 2001.
gunakan bahasa yang baik dan santun, meski Dahlan, “Reformasi and the changing media-
melontarkan kritik tajam tetap diupayakan scape: implications of media liberali-
menggunakan bahasa dan kata-kata yang baik zation”. In AMIC-SCS-SOAS Con- ference
(bukan kata-kata yang kasar dan jorok). on Asian Media and Practice: Rethinking
Communication and Media Research in
Agar upaya pemberdayaan sarana TIK
Asia, Singapore, June 11-12, 1999.
benar-benar dimanfaatkan secara sehat dan Singapore: Asian Media Information and
positif, maka upaya pembinaan masyarakat Communication Centre.
pengguna media on-line, seperti yang selama Elo S. dan Kyngäs H. “The qualitative content
ini telah dilakukan melalui sosialisasi program analysis process.” Journal of Advanced
penggunaan Internet Sehat dan Aman, oleh Nursing 62(1) (2008): 107–115. (dalam
Kementerian Komunikasi dan Informatika di Megasari N. Fatanti, 2014, Jurnal Peneli-
dukung oleh jajaran kelembagaan lain tian IPTEK-KOM, Vol. 16 No. 1, Juni
hendaknya terus dikembangkan. 2014:17-28 ISSN1410-3346)
Perlu dicanangkan, bahwa bahasa se- Firda Abraham, Pemanfaatan Media Online Terha-
dap Interaksi Sosial Masyarakat Media
bagai alat komunikasi di semua sektor kehi-
Online Utilization As Community’s Social
dupan termasuk di sektor Politik, perlu Interaction, Jurnal Penelitian Pers dan Ko-
dikem-bangkan dengan baik untuk tujuan munikasi Pembangunan Vol. 18 No.2 Ok-
pengem-bangan budaya komunikasi politik tober 2014: 171-184, akses,25-09-2014.
yang positif. Juditha, Christiany, Hubungan Penggunaan Situs
Jejaring Sosial Facebook Terhadap Peri-
laku Remaja di Kota Makasar, Jurnal
Penelitian Komunikasi dan Informatika

| 157
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

IPTEK-KOM, ISSN 1410-3346, Volume 13, KOM, Vol. 16 No. 1, Juni 2014: 17-28 .
No. 1, Juni 2015.Hal 1-22. ISSN1410-3346. Departemen Ilmu Komu-
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatip nikasi, iversitas Brawijaya, Jl. Veteran 1,
(edisi revisi), Bandung: Remaja Rosda Malang - Indonesia e-mail : megafatanti
Karya, 2004. @ub.ac.id)
Megasari N. Fatanti, Twitter Dan Masa Depan Herman Lilo, Teori Komunikasi Politik, http://her-
Politik Indonesia: Analisis Perkembangan man-lilo.blogspot.com/2010/03/teori-
Komunikasi Politik Lokal Melalui Internet, komunikasi-politik_22.html diakses, 28-9-
Jurnal Penelitian IPTEK-KOM, Vol. 16 No. 2014.
1, Juni 2014: 17-28 ISSN1410-3346 Hayatisaputriana, Komunikasi Pada Internet,
Severin, Werner J – Jemes W. Tankard, Jr., Teori http://hayatisaputriana.blogspot.com/
Komunikasi, Sejarah Metode, dan 2011/10/komunikasi-pada-internet.html
Terapan di Dalam Media Massa, Jakarta: diakses, 24-8-2014
Prenada Media, 2005. Hidayat, Komaruddin, Etika Dalam Kitab Suci Dan
Sumarsono dan Partana, Paina. Sosiolinguistik, Relevansinya Dalam Kehidupan Modern
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Studi Kasus Di Turki ,
Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komu- http://soni69.tripod.com/artikel/Kasus_T
nikasi, Disertasi Contoh Praktis Riset urki.htm, akses, 4-12-2015
Media, Publik Relation, Advertesing, Ko- Ibnu Azis, Topik Capres di twitter didominasi
munikasi Organisasi, Komunikasi pema- kampanye negatif, http://sidomi.com/
saran, Jakarta: Kencana Prenada Media 296222/86 diakses, 28-9-2014.
Group, 2009. Indah Nur Laeli, Politik dan Internet: Fungsi
Setiyanto, Widodo A. Analisis Implementasi Internet dalam Kampanye Pemilihan
Komu-nikasi Politik dalam Pemasaran Anggota DPRD Kota Surabaya, jour-
Politik Pasangan Ahmad Heryawan dan nal.unair.ac.id/filerPDF/jpm88fded9e71fu
Dede Yusuf di Pilkada Jawa Barat, Jurnal ll.pdf http://www.google.co.id/ url?
IPTEK-KOM, ISSN 1410-3346, Volume 10 diakses, 13-9-2014.
Nomor 2, Desember 2008. Yogyakarta: Indiwan Seto Wahyu wibowo, New Media dan
Balai Pengkajian dan Pengembangan Multikulturalisme, Jurnal Ultimacomm
Komu-nikasi dan Informatika (BPPKI). Vol.5 No.1/ Mei -Juli 2014 ISSN : 979-
1232 Jurnal Ilmu Komunikasi Univ. Multi-
Sumber Internet: media Nusantara, Serpong-Tangerang,
Anastasia dan Emrus, Efektivitas Twitter Sebagai Banten.
Medium Promosi, Jurnal UltimaComm Vol.5 Karinssaputra, Masalah interpretasi: linguistik
No.1/Mei-Juli 2014 ISSN: 1979-1232, Jurnal terapan dalam kaitannya dengan pembe-
Ilmu Komunikasi Universitas Multi-media lajaran dan pengajaran bahasa, http://
Nusantara, Banten: Universitas Pelita karinssaputra.blogspot.com/2013/03/ma
Harapan. https://www. academia. salah-interpretasi-linguistik-terapan.html
edu/6960322/jurnal_ilmu_komunikasi_M diakses, 28-9-2914.
ei_2014. Jurnal Ilmu Komunikasi. akses, 19- Megasari N. Fatanti, Twitter dan Masa Depan
09-2014. Politik Indonesia: Analisis Perkembangan
Diana Mayasari, Hakikat Sosiolinguistik, http:// Komunikasi Politik Lokal Melalui Internet,
dianamayasarikanaso.blogspot.com/ dalam Jurnal IPTEK-KOM, Vol. 16 No. 1,
2013/05/hakikat-sosiolinguistik.html, Juni 2014: 17-28, ISSN1410-3346. Depar-
diakses, 29-9-2014. temen Ilmu Komunikasi, Universitas
Holik, I. Komunikasi Politik dan Demokratisasi di Brawi-jaya, Jl. Veteran 1, Malang -
Indonesia: Dari Konsolidasi Menuju Pema- Indonesia e-mail: megafatanti@ub.ac.id
tangan. Jurnal Madani 2 (2005): 56-74. Rokhman, Fathur. Dkk. 2002. Variasi Bahasa Etnik
(dalam Megasari N. Fatanti, 2014. Twitter Cina dalam Interaksi Sosial di Kota Sema-
dan Masa Depan Politik Indonesia: Ana-lisis rang: Kajian Sosiolinguistik. Laporan Pene-
Perkembangan Komunikasi Politik Lokal litian. Semarang: Pemerintah Propinsi Ja-
Melalui Internet, dalam Jurnal IPTEK-
158 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

wa Tengah Dinas Pendidikan dan Kebuda- http://www.merdeka.com/ diakses, 28-9-2014)


yaan Bagian Proyek Pembinaan Bahasa www.merdeka.com/peristiwa/ ini-beda... diakses,
dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa 17-8-2014
Tengah. http://blog-fiqi.blogspot.co.id/ http://blog-fiqi.blogspot.com/2013/07/teori-
2013/07/teori-sosiolinguistik.html sosiolinguistik.html akses, 29-9-2014)
Sosiawan, Edwi Arief, Kajian Internet Sebagai
Media Komunikasi Interpersonal dan Keterangan:
Massa,http://issuu.com/mpmjogja/ docs/ Makalah ini pernah di presentasikan dalam forum
internet_as_media diakses, 4-8-2013. Diskusi Ilmiah (Lokakarya Hasil Penelitian)
Taura Hida, December, Etika Komunikasi dan Teori Kebaha-saan dan Kesastraan, di Yogyakarta, 29
Tindakan Komunikatif, http://edukasi. Septem-ber- 1 Oktober 2014. Atas kerjasama Tiga
kompasiana.com/2012/12/08/etika-ko- Instansi, yaitu: 1) Balai Bahasa Prov. DIY; 2)
munikasi-dan-teori-tindakan-komunikatif- Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fak Adab dan
509500.html diakses, 27-9-2014 Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; 3)
Uwes Fatoni, Pengantar Komunikasi Politik, 2008. Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi
http://haerilhalim.wordpress.com/catego dan Informatika (BPPKI) Yogyakarta; dan menjadi
ry/ komunikasi-politik/2012, diakses, 14- salah satu materi Prosiding Diskusi Ilmiahnya,
10-2014 setelah melalui perubahan arah topiknya, kini
menjadi muatan jurnal IPTEK-KOM edisi ini.

| 159
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346

160 |

Anda mungkin juga menyukai