Budiyono
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Yogyakarta
Balitbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jl. Imogiri Barat Km 5 Yogyakarta
e-mail: masbudism@yahoo.co.id
Abstrak
Kata kunci: Media Sosial, Komunikasi Politik, Penggunaan bahasa, dan Etika Komunikasi
Abstract
This study looks at controversial messages during Presidential Candidates’ Campaign in 2014.
The problem is that social media that once were built to develop friendship in social interaction,
are now expanding into political realm and led to political contestation through the controversial
language used in the messsages. The study is descriptive, using qualitative descriptive analysis
approach. The results showed the potential of social media as a means of political
communication. However, there is a growing concern over the violation of commu-nication
ethics by users. Language should be a good communication tool, yet it is used to attack, mock,
demean others and do other destructive things. In the future, social media can be developed into
better political comunication media with the use of ethical language. Accordingly, it is necessary
to improve public morals and ethical language through education from the basic level, even pre-
school, so that later it can bring out society who can keep their morale and ethical language in
communication, including in politics and online.
144 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
politiknya dengan harapan bisa menarik yang secara efektif memanfaatkan media
massa pendukung yang lebih optimal dan sosial sebagai strategi kampanye utama.
pada akhirnya dapat mencapai tujuan keme- Di Indonesia, penelitian terhadap Pil-
nangan politik yakni perolehan suara ter- pres 2014, oleh lembaga pengamat media
banyak dalam Pemilu (Pilpres). sosial PoliticaWave, dipimpin oleh pendiri
Namun persoalan yang mengiringi PoliticaWave, Yose Rizal. Kajian dilakukan
pun tidak bisa diabaikan dengan munculnya melalui enam media yaitu twitter, facebook,
dam-pak negatif, penggunaan media sosial blog, online news dan youtube, hasilnya
sebagai sarana komunikasi tidak dibarengi mengungkapkan bahwa gaya kampanye dari
dengan etika berkomunikasi yang baik. masing-masing kubu, mempunyai cara atau
Meskipun berinteraksi di dunia maya sarat strategi yang berbeda. Di tim Prabowo -
dengan kebe-basan, tetapi kadang kebebasan Hatta, sistem komunikasi lebih terstruktur
yang diberi-kan tidak digunakan sebagaimana dan ter-organisir. Komunikasi biasa dimulai
mestinya. Di sini peneliti memandang penting dari akun official terkait partai atau pengurus
melaku-kan penelitian tentang fenomena partai. Terdapat keseragaman dalam
komunikasi politik dalam media sosial. berkomunikasi dan menjawab isu. Sementara
Permasalahannya adalah 1) Bagaimana tim Jokowi - JK tidak diorganisir secara baik
media sosial khususnya facebook oleh partai. Kekuatan komunikasi Jokowi - JK
dimanfaatkan sebagai medium komunikasi di media sosial justru didukung oleh banyak
politik. 2) Bagaimana penggunaan bahasa grup relawan. Namun sejak debat pertama,
media sosial dalam proses komunikasi politik. terlihat antar kelompok relawan sudah
Penelitian ini bertujuan untuk menge- berkomunikasi dan bersinergi dengan lebih
tahui respon masyarakat dalam memberi baik. Salah satu indikatornya pada semua
dukungan terhadap Capres 2014 melalui debat, dukungan netizen terhadap pasangan
facebook. Selain itu juga untuk mengetahui Jokowi - JK lebih besar dari pada Prabowo–
komunikasi politik para pendukung Capres Hatta. (www.mer-deka.com/peristiwa/ini-
dalam proses kampanye di media sosial. beda. diakses, 17-8-2014)
Sementara manfaat praktis dari penelitian ini Penelitian tentang isi media dilakukan
ialah sebagai bahan masukan bagi pemerin- oleh Masyarakat Peduli Media (MPM),
tah, dalam rangka pengembangan kebijakan Lembaga Swadaya Masyarakat di Yogyakarta.
pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai Hasil Kajian menemukan sebagian besar per-
media komunikasi politik. cakapan oleh para pendukung capres hanya
Penelitian terkait peran media sosial bernada negatif atau kampanye hitam. Budi
sebagai sarana komunikasi politik telah Hermanto dari MPM Yogyakarta berujar jika
dilakukan baik dimanca negara maupun di 1.541 percakapan twitter para pendukung
Indonesia. Beberapa bukti penelitian tersebut calon presiden dalam pemilihan umum tahun
diantaranya adalah Studi terbaru proyek ini, sekitar 1.300 diantaranya atau 86,4%
Excellence in Journalisme, Pew Research bernada negatif dan menjelekkan pasangan
Center, pada Pilpres di Amerika Serikat tahun calon presiden dan calon wakil presiden lain
2008, seperti dikemukakan Direktur Project for yang bukan pilihannya. Sedangkan untuk isi
Excellence in Journalisme, Amy Mitchell, percakapan Twitter bernada positif hanya
menyatakan: kampanye pilpres Obama telah 13,6% . (Ibnu Azis, 2014)
membuat sejarah, bukan hanya karena Barrack Penelitian tentang Politik dan Internet
Obama orang Amerika keturunan Afrika oleh Indah Nur Laeli (2014), berjudul Fungsi
pertama yang terpilih sebagai presiden, Internet dalam Kampanye Pemilihan Anggota
melainkan juga kandidat presiden pertama DPRD Kota Surabaya, mengungkapkan bahwa:
Internet dinilai sebagai media cerdas yang
| 145
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
146 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
| 147
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
komunikasi bermedia internet sebagai “inter- masyarakat, dan bahasa yang dipengaruhi
aksi secara interpersonal yang dihubungkan oleh masyarakat yang tidak terlepas dari
oleh komputer, yang meliputi komunikasi budaya dan nilai-nilai kemasyarakatan.
asynchronous dan synchronous melalui fasi- (Diana Mayasari, 2013)
litas dalam internet”. (http://www. Decem- Selanjutnya, Bram dan Dickey (dalam
ber.com/ cmc/ mag/ 1997/jan/ ferris.html) Rokhman, 2002), menyatakan bahwa sosio-
Asynchronous communication adalah linguistik menitikberatkan perhatiannya pada
komunikasi melalui media internet dengan bagaimana bahasa berfungsi di masyarakat,
pengirim atau penyampai pesan dalam ber- menjelaskan kemampuan manusia memain-
interaksi tidak berada pada kedudukan tem-pat kan aturan berbahasa secara tepat dalam
dan waktu yang sama dengan penerima pesan, situasi yang beragam. (http://blog-fiqi.blog-
namun pesan tetap sampai pada tujuan/ spot.com/2013/ 07/ akses, 29-9-2014)
sasaran (penerima). Jenis komunikasi ini Selanjutnya terkait dengan teori
diwakili oleh fasilitas electronics mail (e-mail). komunikasi politik, adalah teori kepribadian,
Sedangkan Synchronous communicati-on diantaranya adalah teori kebutuhan dan teori
adalah komunikasi melalui internet dengan psikonalitik. Teori kebutuhan mengemukakan
model interaksi yang bersamaan waktunya bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan
(real-time online). Jenis interaksi bermedia psikologis, rasa aman dan kepastian, kasih
internet ini diwakili oleh fasilitas Internet Relay sayang, penghargaan diri, dan aktualisasi diri.
Chat (IRC). Komunikasi ini menggunakan tulisan Perilaku manusia merefleksikan upaya untuk
sebagai pesan yang disampaikan dan diterima memenuhi kebutuhan ini.
seketika seolah-olah sebagai perca-kapan dan Sementara Teori Psikoanalitik, memili-ki
sama dengan komunikasi interper-sonal. dua variasi yakni personal dan interpesonal,
Sedangkan online broadcast merupa-kan istilah bagaimana kepribadian memengaruhi belajar
komunikasi yang dilakukan melalui fasilitas dan perilaku politik. Aliran personal dari teori
web. (Sosiawan, 2003:12). psikoanalitik adalah tradisi Sigmund Freud.
Teori sebagai pisau analisis dalam Freud berpendapat bahwa orang bertindak
penelitian ini didukung dengan dua teori ter- atas dasar motif yang tidak disadarinya mau-
kait, yaitu sosiolinguistik dan teori komuni-kasi pun atas dasar pikiran, perasaan dan kecen-
politik. Teori sosiolinguistik dalam pene-litian derungan yang disadari dan sebagaian di-
ini adalah teori Bernard Spolsky. Spolsky (2008: sadari. Teori psikoanalitik yang dibawa ke
3) mengartikan sosiolinguistik sebagai ranah dalam dunia politik ini mengemukakan bahwa
kajian diantara bahasa dan masyarakat sosial, mekanisme pertahanan yang tidak disadari
diantara pengguna bahasa dan struktur sosial menghalangi belajar politik yang adaptif.
dimana pengguna bahasa itu hidup. Trugill (Herman Lilo, 2010)
menyatakan bahwa sosiolinguistik adalah Dalam penelitian ini, teori teori ter-
bagian dari linguistik yang berkaitan dengan sebut digunakan untuk melihat bagaimana
bahasa sebagai gejala sosial dan gejala para pelaku komunikasi politik di media sosial
kebudayaan. Implikasi dari pengertian ini (facebook) melakukan pilihan kata atau baha-
menyatakan bahwa bahasa bukan hanya sa pesannya. Kemudian teori komunikasi
dianggap sebagi gejala sosial melainkan juga politik digunakan untuk melihat suatu proses
gejala kebudayaan (Sumarsono dan Partana, komunikasi dalam aktivitas kampanye politik
2004: 3-4). Hal ini dikarenakan di samping melalui media sosial facebook dua pasangan
masyarakat memiliki bahasa juga tidak lepas Capres dalam Pilpres 2014.
dari budaya yang diciptakannya. Dengan dem-
ikian, sosiolinguistik adalah cabang ilmu baha-
sa yang mengkaji tiga aspek, yakni bahasa,
148 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
| 149
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
kampanye politik telah menjadi keniscayaan. Melalui situs media sosial tersebut,
Kedua kandidat Capres memanfaatkan mo- masing masing kandidat Capres memiliki stra-
men penting dalam masa kampanye menggu- tegi mengomunikasikan pesan politik dengan
nakan media sosial facebook sebagai saluran membuat tampilan halaman muka facebook
komunikasi politiknya secara masif. Untuk yang khas untuk menarik perhatian dan
mengetahui keberadaan media sosial ter- dukungan. Pada aspek yang lain strategi
sebut dapat dilihat pada dua alamat situs komunikasi politik dilakukan dengan menge-
sebagai berikut: mas kegiatan dan pesan politis melalui media
jejaring sosial. Komunikasi politik telah
1. Pasangan No. 1. Prabowo-Hatta: www. dilaku-kan oleh kandidat capres. Adapun
facebook.com/PrabowoHatta2014?fref=ts respon publik mengenai pesan yang
disampaikan komunikator bisa dilihat dari
bagaimana masyarakat mengungkapkannya
melalui pesan yang dikirim.
150 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
| 151
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
pembagian susu sebagai bagian dari usaha sama dalam menjaring dukungan melalui
peningkatan gizi bagi anak dan penyadaran media jejaring sosial, sehingga dukungan
untuk mengkonsumsi susu, kepada anak- suara masyarakat Indonesia dari pengguna
anak yang tinggal kolong jembatan media sosial pun harus terbagi dua. Tinggal
(masyarakat miskin). bagaimana masyarakat sendiri merespon
Revolusi putih yang digagas oleh pesan-pesan komunikasi politik yang disalur-
Prabowo Subianto, pada hakekatnya adalah kan melalui media jejaring sosial. Itu
memacu produksi susu dengan harga terjang- sebabnya dalam memanfaatkan media sosial
kau dan membangun tradisi mengkonsumsi pun ada strategi strategi yang dibangun
susu untuk peningkatan kualitas asupan Gizi untuk menarik perhatian segenap
bagi anak-anak dan ibu (hamil) pada khu- masyarakat dari semua kalangan.
susnya. Secara politis pesan kesehatan ini
dibangun untuk mendapat respon positif 2.b. Pola Penyampaian Pesan sebagai
masyarakat atas gagasan capres Prabowo Feedback
Subianto (Capres Nomer urut 1) yang meng- Respon komunitas pendukung dan non
inginkan membawa generasi muda dengan pendukung sebagai feedback atas pesan
pertumbuhan yang berkualitas, melalui kesa- politik dari kandidat dua pasangan Capres
daran mengasup minuman susu sejak dini. tampak menunjukkan realitas yang kontra-
Upaya membangun SDM generasi diktif, artinya ada dua kelompok respon yang
muda yang berkualitas ini diharapkan bersifat positif dan negatif dalam
mengundang perhatian masyarakat Indonesia menanggapi pesan. Berikut ditampilkan
guna memberi dukungan terhadap Capres contoh komunikasi antara pendukung yang
nomor urut 1 (satu). Kemudian pembagian bermuatan pesan bersifat positif dan negatif:
makanan berupa tajilan” di bulan puasa dan
sebagainya, juga merupakan kegiatan sosial x Komunikasi Politik Bernada Positif:
sebagai bentuk kasih sayang kepada sesama. Komunikasi oleh pendukung Capres
Dua situs media sosial (facebook) No.1, pesan disampaikan menggunakan
pasangan Capres Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jk baha-sa yang santun untuk mendukung
tersebut, terlihat dinamika komunikasi politik Capres no. 1, seperti narasi komunikasi
yang menggambarkan adanya pengem-bangan dengan kata-kata “maju truz pak prabowo yg
media sosial facebook sebagai sarana se7 mana likenya...” pada data berikut:
kampanye politik dan partisipasi politik
masyarakat baik mereka yang mendudukan diri
sebagai pendukung maupun non pen-dukung.
Mereka menjalankan aktivitasnya membangun
komunikasi politik terkait materi kampanye
Pilpres 2014.
Semua kegiatan itu dimaksudkan untuk
menggambarkan perhatian dan kepe-dulian
terhadap masyarakat yang membutuh-kan.
Dengan aktivitas sosial, diharapkan dapat
menggugah hati dan perasaan masyarakat Contoh pesan positif disampaikan pihak
untuk kemudian memberikan empati dan Capres No. 2 untuk warga masyarakat di
dukungannya pada pasangan Prabowo-Hatta Yogyakarta, seperti narasi dengan kata-kata:
pada waktu pemungutan suara Pilpres 2014. “Saudara-saudara di Yogyakarta monggo
Meski demikian, mengingat masing- merapat” pada data facebook berikut:
masing kandidat juga memiliki srategi yang
152 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
| 153
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
Dengan hadirnya tamu yang tidak berjalan 5 tahunan, belum habis masa
diharapkan itulah muncul persoalan bahasa jabatannya sudah ditinggal memburu
komunikasi politik, mengapa....? Karena di jabatan yang lebih tinggi.
sanalah terlihat penggunaan bahasa pesan 6) Memilih pemimpin bukan memilih figur
yang tidak sesuai dengan standar bahasa baku orang yang tampan, ganteng, besar,
(baik dan benar). Mereka memanfaatkan forum tetapi lebih pada kinerja yang baik,
diskusi untuk ajang mendiskreditkan, orangnya cerdas, sederhana, kerja keras.
melecehkan bahkan mengumpat.....!. Seperti 7) Perlu pemimpin yang mandiri, bukan
penggunaan kata-kata: “macan ompong”; “ora pemimpin yang dipengaruhi pihak lain.
usah kakehan cangkem” (bahasa Jawa yang Seperti pemimpin yang di bawah perintah
artinya “tidak usah banyak mulut”; “brani orang lain, menjadi boneka bagi pikiran
taruhan sex, klo Prabowo menang.” Kemudian orang lain.
yang lain dengan kata-kata: Eryk kamu “bego” 8) Adanya media yang memberi peluang ke-
ya...kebocoran kan bukan Jokowi yg ngmbil bebasan kepada masyarakat untuk
kuntungan tapi ada pihak lain...”bego kmu dsar menyampaikan ekspresi dengan bebas,
bangsat”; yang Prabowo brarti melestarikan tanpa kontrol... seperti media sosial,
“maling-maling negara.” facebook.
Beberapa argumen yang bisa
disarikan dari percakapan dalam ruang Dari ragam persoalan inilah menyulut
komentar yang melatarbelakangi munculnya orang berpikir pragmatis, berucap dengan
penggunaan kata-kata atau bahasa yang bahasa sekenanya, tanpa menghiraukan dam-
tidak terpuji, kasar, culas....? pak perasaan orang lain. Dari berbagai potensi
1) Mereka jenuh dengan kondisi yang ada, data dan argumen penggunaan media sosial
banyak terjadi kondisi yang tidak untuk melakukan penetrasi melalui bahasa dan
diinginkan, banyak pejabat berbuat tidak kata-kata kasar sebagaimana tersirat di atas,
memberi contoh. mengindikasikan bahwa media sosial cukup
2) Kondisi perpolitikan yang tidak menye- potensial sebagai sarana komunikasi politik.
jukkan, banyak orang pintar namun Tetapi sebagai media komunikasi yang sarat
kepin-tarannya tidak membuat bangsa ini dengan kebebasan berekspresi bagi
menjadi lebih harmonis. penggunanya, maka menjadi logis media sosial
3) Demokrasi yang diharapkan menjadi pilar juga bisa menjadi alat atau sarana kam-panye
kehidupan negara, pemerintah dan ma- hitam. Bisa untuk melakukan penye-rangan dan
syarakat bisa selaras, tetapi yang terjadi pelecehan melalui ungkapan kata-kata yang
justru menciptakan konflik kepentingan, destruktif.
ketimpangan sikaya dan simiskin, korupsi
semakin menunjukkan sumpah dan janji Perspektif Pengembangan Media Sosial
pejabat hanya ada di perkataan beda Media sosial merupakan media komu-
dengan perbuatan... dan seterusnya... nikasi berbasis Internet, yang bisa diman-
4) Alasan dengan melihat konteks penga- faatkan oleh siapa saja untuk tujuan tertentu
laman masa lalu, di mana dalam peme- sesuai keinginan seseorang dalam peman-
rintahan masa lalu “dinilai” melakukan faatannya. Media sosial sangat bersifat inde-
perbuatan tidak membangun, di antara- penden, artinya penggunaannya tidak diken-
nya seperti penjualan asset negara, yang dalikan oleh lembaga tertentu. Oleh karena-
merugikan masyarakat dan negara. nya pengaturannya pun berada pada hati
5) Adanya fenomena tanggungjawab pejabat nurani masing-masing warga penggunanya.
yang tidak baik. Misalnya janji melaksa- Namun demikian, satu hal yang penting dike-
nakan jabatan penuh selama periode mukakan bahwa secara teoritik, manusia
154 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
merupakan makhluk sosial yang senantiasa Antisipasi ke depan dengan masih ter-
harus menyesuaikan dengan kondisi sosial jadinya fenomena penggunaan media sosial
disekitarnya. yang tidak pada tempatnya, masih ada peng-
Seperti dikemukakan Hidayat, manu- gunaan media sosial untuk hal-hal negatif
sia dibedakan dari binatang terutama ada-lah seperti penghujatan, pelecehan dan penye-
karena manusia merupakan animal sym- rangan untuk tujuan menjatuhkan pihak
bolicum, yaitu makluk yang hidup dengan tertentu, maka ini perlu ada tindakan pence-
symbol-symbol.Dalam hal ini rasionalitas dan gahan agar tidak berkelanjutan. Upaya pem-
substansi bahasalah yang secara jelas meru- binaan masyarakat terhadap pemanfaatan
pakan dimensi universal yang melekat pada media sosial dengan benar, tidak untuk
manusia. Lebih lanjut ditegaskan bahwa ber- merugikan orang lain, perlu terus dilakukan
bahasa pada dasarnya adalah berpikir, dan oleh pihak berkompeten.
berpikir tidaklah mungkin tanpa bahasa, mes- Dalam rangka pembinaan publik dalam
kipun berbahasa tidak selalu harus berbicara pemanfaatan sarana teknologi komunikasi dan
ataupun menulis. Hal tersebut dikarenakan informasi, pemerintah seyogyanya tetap harus
adanya rasionalitas dan kemampuan berba- melakukan upaya sosialisasi terkait dengan
hasa maka suatu masyarakat tercipta, komu- penggunaan produk teknologi komu-nikasi dan
nikasi antar mereka berlangsung, dan dunia informasi (TIK) oleh warga negara. Bahwa
di sekitarnya memperoleh makna. (Hidayat kehadiran produk-produk TIK harus direspon
dalam http://soni69.tripod.com) secara positif untuk tujuan yang positif. Tidak
Mengait dengan fenomena peman- ada artinya bagi kemajuan masyarakat dan
faatan media sosial yang memberi kebebasan bangsa jika perkembangan produk TIK hanya
pada penggunanya, namun ternyata kebe- dimanfaatkan untuk ke-pentingan yang negatif.
basan yang diberikan tidak dimaknai secara Hal ini terkait dengan upaya pembinaan
benar, kondisi ini tentu perlu dibenahi. Kita terhadap masyarakat yang sedang
perlu mengingatkan pada setiap pengguna meningkatkan kebutuhan layanan akses
media sosial untuk sadar bahwa manusia terhadap TIK.
dibedakan dari binatang terutama adalah Seperti yang selama ini telah diupaya-
karena manusia merupakan animal symboli- kan melalui sosialisasi program penggunaan
cum, yaitu makluk yang hidup dengan symbol- Internet Sehat dan Aman. Kementerian komu-
symbol. Manusia memiliki ethos untuk senan- nikasi dan informatika perlu terus mem-bangun
tiasa bekerja dengan berpikir agar meng- kerjasama dengan berbagai pihak, terutama di
hasilkan sesuatu yang bermakna, bagi dirinya lingkungan sekolah dan per-guruan tinggi agar
maupun lingkungan sosial disekitarnya. upaya pemberdayaan sarana TIK benar-benar
Dalam berkomunikasi, penyampaian dimanfaatkan secara sehat dan positif. Perlu
pesan pada orang lain akan memiliki makna jika dicanangkan, bahwa bahasa sebagai alat
dilakukan dengan kesadaran bahwa lawan komunikasi, oleh karena-nya dalam Komunikasi
komunikasi atau komunikannya akan bisa Politik seyogyanya ikut mengembangkan
menerima pesan yang disampaikan dengan penggunaan bahasa yang baik. Hal ini untuk
baik. Tidak akan ada maknanya jika komuni- membangun kebersamaan, rasa persatuan,
kasi dilakukan dengan cara-cara yang tidak bisa persaudaraan guna mencapai tujuan yang lebih
diterima oleh komunikan yang menjadi lawan luas demi kepentingan bangsa yang lebih maju
komunikasinya. Hadirnya media social akan dan damai. Untuk mencapai kondisi demikian,
tidak bermakna bagi perkembangan ilmu maka Kemen-kominfo sebagai lembaga
pengetahuan dan praktek-praktek kehidupan pemerintah yang bertanggungjawab terhadap
sosial jika pemanfaatannya tidak disertai akses komunika-si dan informasi masyarakat
dengan kesadaran untuk tujuan kebaikan. perlu melakukan
| 155
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
156 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
| 157
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
IPTEK-KOM, ISSN 1410-3346, Volume 13, KOM, Vol. 16 No. 1, Juni 2014: 17-28 .
No. 1, Juni 2015.Hal 1-22. ISSN1410-3346. Departemen Ilmu Komu-
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatip nikasi, iversitas Brawijaya, Jl. Veteran 1,
(edisi revisi), Bandung: Remaja Rosda Malang - Indonesia e-mail : megafatanti
Karya, 2004. @ub.ac.id)
Megasari N. Fatanti, Twitter Dan Masa Depan Herman Lilo, Teori Komunikasi Politik, http://her-
Politik Indonesia: Analisis Perkembangan man-lilo.blogspot.com/2010/03/teori-
Komunikasi Politik Lokal Melalui Internet, komunikasi-politik_22.html diakses, 28-9-
Jurnal Penelitian IPTEK-KOM, Vol. 16 No. 2014.
1, Juni 2014: 17-28 ISSN1410-3346 Hayatisaputriana, Komunikasi Pada Internet,
Severin, Werner J – Jemes W. Tankard, Jr., Teori http://hayatisaputriana.blogspot.com/
Komunikasi, Sejarah Metode, dan 2011/10/komunikasi-pada-internet.html
Terapan di Dalam Media Massa, Jakarta: diakses, 24-8-2014
Prenada Media, 2005. Hidayat, Komaruddin, Etika Dalam Kitab Suci Dan
Sumarsono dan Partana, Paina. Sosiolinguistik, Relevansinya Dalam Kehidupan Modern
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Studi Kasus Di Turki ,
Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komu- http://soni69.tripod.com/artikel/Kasus_T
nikasi, Disertasi Contoh Praktis Riset urki.htm, akses, 4-12-2015
Media, Publik Relation, Advertesing, Ko- Ibnu Azis, Topik Capres di twitter didominasi
munikasi Organisasi, Komunikasi pema- kampanye negatif, http://sidomi.com/
saran, Jakarta: Kencana Prenada Media 296222/86 diakses, 28-9-2014.
Group, 2009. Indah Nur Laeli, Politik dan Internet: Fungsi
Setiyanto, Widodo A. Analisis Implementasi Internet dalam Kampanye Pemilihan
Komu-nikasi Politik dalam Pemasaran Anggota DPRD Kota Surabaya, jour-
Politik Pasangan Ahmad Heryawan dan nal.unair.ac.id/filerPDF/jpm88fded9e71fu
Dede Yusuf di Pilkada Jawa Barat, Jurnal ll.pdf http://www.google.co.id/ url?
IPTEK-KOM, ISSN 1410-3346, Volume 10 diakses, 13-9-2014.
Nomor 2, Desember 2008. Yogyakarta: Indiwan Seto Wahyu wibowo, New Media dan
Balai Pengkajian dan Pengembangan Multikulturalisme, Jurnal Ultimacomm
Komu-nikasi dan Informatika (BPPKI). Vol.5 No.1/ Mei -Juli 2014 ISSN : 979-
1232 Jurnal Ilmu Komunikasi Univ. Multi-
Sumber Internet: media Nusantara, Serpong-Tangerang,
Anastasia dan Emrus, Efektivitas Twitter Sebagai Banten.
Medium Promosi, Jurnal UltimaComm Vol.5 Karinssaputra, Masalah interpretasi: linguistik
No.1/Mei-Juli 2014 ISSN: 1979-1232, Jurnal terapan dalam kaitannya dengan pembe-
Ilmu Komunikasi Universitas Multi-media lajaran dan pengajaran bahasa, http://
Nusantara, Banten: Universitas Pelita karinssaputra.blogspot.com/2013/03/ma
Harapan. https://www. academia. salah-interpretasi-linguistik-terapan.html
edu/6960322/jurnal_ilmu_komunikasi_M diakses, 28-9-2914.
ei_2014. Jurnal Ilmu Komunikasi. akses, 19- Megasari N. Fatanti, Twitter dan Masa Depan
09-2014. Politik Indonesia: Analisis Perkembangan
Diana Mayasari, Hakikat Sosiolinguistik, http:// Komunikasi Politik Lokal Melalui Internet,
dianamayasarikanaso.blogspot.com/ dalam Jurnal IPTEK-KOM, Vol. 16 No. 1,
2013/05/hakikat-sosiolinguistik.html, Juni 2014: 17-28, ISSN1410-3346. Depar-
diakses, 29-9-2014. temen Ilmu Komunikasi, Universitas
Holik, I. Komunikasi Politik dan Demokratisasi di Brawi-jaya, Jl. Veteran 1, Malang -
Indonesia: Dari Konsolidasi Menuju Pema- Indonesia e-mail: megafatanti@ub.ac.id
tangan. Jurnal Madani 2 (2005): 56-74. Rokhman, Fathur. Dkk. 2002. Variasi Bahasa Etnik
(dalam Megasari N. Fatanti, 2014. Twitter Cina dalam Interaksi Sosial di Kota Sema-
dan Masa Depan Politik Indonesia: Ana-lisis rang: Kajian Sosiolinguistik. Laporan Pene-
Perkembangan Komunikasi Politik Lokal litian. Semarang: Pemerintah Propinsi Ja-
Melalui Internet, dalam Jurnal IPTEK-
158 |
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
| 159
IPTEK-KOM, Vol. 17 No. 2, Desember 2015: 143-160 ISSN 1410 – 3346
160 |