Abstract, Many felt political Communications should be used to tell voters why they should
vote for a particular candidate—or why they should vote at all—as opposed to why another
candidate might be an inappropriate choice. As adolescent, they become uncertain about the
self, and the need to belong and to find one’s unique identity as a person becomes very
important. This paper to understand how political communications and interpersonal
communication on social media can be increase participation New Voters in legislative and
excecutive elections. New Voters (teens through) social media participation is very low, only
at the stage know and pleasure.
Abstrak, Banyak yang merasa Komunikasi politik harus digunakan untuk memberitahu
pemilih mengapa mereka harus memilih calon - atau khusus mengapa mereka harus memilih
sama sekali - sebagai lawan mengapa calon lain mungkin menjadi pilihan yang tidak pantas .
Sebagai remaja , mereka menjadi tidak pasti tentang diri , dan kebutuhan untuk milik dan
untuk menemukan identitas yang unik seseorang sebagai seseorang menjadi sangat penting .
Tulisan ini untuk memahami komunikasi bagaimana politik dan komunikasi interpersonal di
media sosial dapat meningkatkan partisipasi pemilih baru di pemilu legislatif dan excecutive .
Pemilih baru ( remaja melalui ) partisipasi media sosial sangat rendah , hanya pada tahap tahu
dan kesenangan .
ruang public semakin luas. Proses seleksi mobile, perangkat komunikasi Hand
alam yang panjang dalam masyarakat telah Phone (HP) yang era 90-an hanya sebagai
menyisakan beberapa institusi media yang wahana komunikasi, berkembang dengan
menguasai sebagian besar ruang public. terintegrasinya SMS di HP, sehingga pager
Penguasaan ruang publik setidaknya tidak berkembang lagi di Indonesia.
empat pilar yang menguasaiinya, pertama; Semakin terintegrasinya (divergensi)
pengusaan ruang publik yang sarat dengan peralatan yang ada pada HP. Radio, TV,
modal yaitu penguasaan ruang iklan oleh camera, internet, scanner, msoffice, dsb
pemilik-pemilik modal seiring dengan telah membawa perubahan yang luar biasa
pertumbuhan industri dan perdagangan dari dua dasawarsa ini.
dalam Negara dan lintas Negara. Semakin Di era digital dewasa kini, situasi
terbukannya perdagangan lintas Negara politik sangat dipengaruhi oleh peran
semakin tidak adanya produk yang hanya media, baik media televisi, media cetak
diorientasikan pada area lokal, khususnya maupun media sosial. Sebagaimana situasi
pada produk tekhnologi tinggi. Kedua, pemilihan presiden 2014 yang jauh
Lamannya pemilik media massa mengusai berbeda dengan situasi politik di era
ruang publik semakin membesarnya modal pemilihan 2004 dan 2009. Pada 2004 dan
yang dimiliki media massa dalam 2009 partisipasi politik dari media sosial
mengusai berbagai jenis media massa. belum mendominasi seperti saat ini, selain
Ketiga, demokratisasi politik di Indonesia itu juga pemuda yang menjadi netizen
membawa perubahan besar pada media sosial sebagian besar juga ikut
pertarungan antar partai politik dan berperan dalam situasi politik kali ini.
kandidat partai dalam mengusai ruang Hadirnya media jejaring sosial
public baik sebagai wahana informative, seperti Facebook, Twitter, Path, Kaskus,
mendiskusikan banyak hal, menciptakan dll menjadi sangat menarik karena media
opini bahkan menciptakan pembenaran- jejaring sosial dipandang sebagai kekuatan
pembenaran. Keempat : munculnya media baru yang cukup menjanjikan dalam
baru berbasis web telah telah mengeser masyarakat berbangsa dan bernegara.
berbagai pola penggunaan media oleh Bahkan dengan melalui media sosial
masyarakat, baik untuk iklan, sebuah kekuasaan bisa ditumbangkan.
menyebarkan opini, komunikasi antar Sehingga sebuah pendapat yang
personal bermedia (sosial media) oleh mengatakan gerakan media sosial bisa
pengguna. menjadi gerakan sosial yang sangat
Perkembangan tekhnologi diperhitungkan bisa dianggap benar.
komunikasi begitu pesatnya setelah Peristiwa yang sangat menyita publik
pemanfaatan komputer atau platform adalah peristiwa jatuhnya Presiden
computer digunakan pada alat komunikasi Tunisia, Zein El Abidine ben Ali yang
berbasis web. Komputer dengan jaringan sudah berkuasa selama 23 tahun karena
network yang dahulu bersifat static, gerakan dari pemuda Tunisia melalui
sekarang sudah pada mobil mini computer media jejaring sosial facebook, twitter, dan
dengan jaringan berbasis web dalam media sosial lain, kemudian mereka
sebuah World Wide Web. Ada pergeseran menyebut ini sebagai ―Revolusi Media
pemanfatan computer yang dulunya untuk Sosial.‖
computasi, sekarang sebagai media Berdasarkan data survey MarkPlus
entertaint dan media komunikasi “ from Youth 76,7% anak muda di Indonesia rajin
computation to entertaint and update status di media sosial. Selain itu
communications”. berdasarkan data Yahoo dan TNS pada
Pemanfatan media internet yang 2009 menyebutkan bahwa 64% pengguna
dulunya statik sekarang berubah menjadi internet di Indonesia adalah golongan
282
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
283
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
284
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
285
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
286
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
288
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
289
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
yang memiliki Media Group seperti konsep- konsep ini. Demokrasi dan Hak
MetroTV, Media Indonesia, dan Lampung Asasi Manusia (HAM) menjadi hal yang
Post; dan Ketua Dewan Pembina Partai penting untuk dipahami oleh anak muda.
Hanura Hary Tanoesoedibjo yang menjadi Sehingga haruslah anak muda
bos MNC (RCTI, GlobalTV, MNCTV, mendapatkan akses dan kesempatan yang
Sindo, dan sejumlah media cetak dan mudah untuk memperoleh pengetahuan
online). Ketiga pengusaha-politisi tersebut mengenai demokrasi dan HAM.
kerap menggunakan frekuensi publik Keterpaparan pengetahuan mengenai
bukan hanya untuk kepentingan bisnis, demokrasi dan HAM ini bukan semata
tapi juga politik. Padahal pemberitaan hanya untuk menghadapi Pemilihan
melalui media itu memiliki posisi sangat Umum namun juga bagi segala sendi
penting. kehidupan anak muda sebagai warga
Media televisi memiliki daya negara dalam berbangsa dan bernegara.
hegemoni lebih canggih daripada media Tingkat partisipasi politik anak muda
lain. Pengaruh media semacam televisi, tentu dipengaruhi oleh banyak faktor,
pelan tapi pasti, akan mempengaruhi pola diantaranya adalah keterpaparan terhadap
pikir masyarakat khususnya dalam pengetahuan Hak Asasi Manusia (HAM),
menentukan pilihannya dalam pemilu 2014 keterpaparan media, ikatan keluarga, dan
nanti. Anggapan itu telah diperkuat oleh keaktifan dalam berorganisasi.
hasil Survei Integritas Anak Muda 2012 Berdasarkan analisis data, bahwa
yang dilakukan oleh Transparency responden perempuan sebesar 71
International Indonesia yang menempatkan responden dan laki-laki 24 responden.
televisi (70.4 %) sebagai sumber informasi Seluruh responden mengakses internet atau
yang mempengaruhi pandangan anak lebih spesifik sosial media melalui HP
muda. Ini menandakan media massa yang dimilikinnya, dan sebagian (36,32%)
khususnya televisi berpotensi menggiring melalui warnet dan hanya sebagian kecil
suara public khususnya anak muda menuju (216,37%) yang mengakses melalui
parpol atau politisi tertentu tanpa internet dirumah dengan waktu
objektifitas yang kuat. penggunaan rata-rata 3 jam. Berdasarkan
Pemahaman-pemahaman mengenai jenis sosial media yang paling banyak
demokrasi dan hak asasi manusia digunakan yaitu Facebook, Twitter dan
merupakan sebuah bekal yang sangat yahoo! Messenger. Hasil kajian ini tidak
berguna bagi kelompok pemilih muda jauh dari pendapat umum bahwa jenis
dalam menghadapi pemilihan umum yang sosial media itu yang paling banyak
segera diadakan. Selain itu, kemudahan digunakan.
untuk mendapatkan pemahaman- Beberapa jenis sosial media yang
pemahaman tersebut juga merupakan digunakan ternyata responden belum
sebuah dimensi dari hak asasi manusia, tak begitu familier untuk menggunakan
terkecuali pemilih muda di Indonesia. maupun memanfaatkan sosial media yang
Namun jika hal ini tidak terpenuhi, para ada. Seperti penggunaan blog, slideshare,
pengambil keputusan selalu menganggap instagram, flicker, skype, Myspace,
sebagai sesuatu yang lumrah dengan Friendfeed, dan Fhorum. Kesamaan sosial
berbagai pembenaran, seperti pemerataan media yang digunakan atau yang belum
belum tercapai karena Indonesia memiliki begitu banyak digunakan menandakan
ruang geografis yang begitu luas. Selain kebutuhan dan isi komunikasi yang
itu, jawaban yang sama juga disampaikan dilakukan oleh remaja tidak jauh berbeda.
ketika institusi-institusi pendidikan dari Jika variasi sosial media yang digunakan
seluruh penjuru Indonesia tidak mampu semakin banyak tentunya semakin
memberikan pemahaman mengenai bervariasi pula isi komunikasi, baik dari
290
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
sisi isi, siombol yang digunakan dan berdebat hingga memberikan informasi
kreativitas yang dilakukan. yang benar kepada sesama. Dari aspek
Media sosial saat ini dapat dijadikan jangkauan pesan yang tersampaikan pun,
kekuatan alternatif yang dapat media sosial memperlancar apapun format
mengimbangi pemberitaan media massa hubungan yang dibangun, selain tentunya,
yang tidak independen. Sosial media bagaimana komunikasi diproduksi,
sebagai wujud peran aktif masyarakat direproduksi, dimediasi, dan diterima.
dalam arus informasi yang penggunanya Berdasarkan hasil penelitian bahwa
terus meningkat menjadi secercah harapan remaja memiliki kemampuan
ditengah arus besar perang media yang mengekpresikan ide atau gagasan dalam
tidak mencerahkan (Lupac, 2008; bentuk siombol, tanda, lambang dan
Golinski, 2012, Perez, 2009, Menou, gambar dengan berbagai cara dan gaya
2006). bahasa kaum remaja, namun partisipasi
Media sosial memberikan ruang bagi remaja tergolong rendah sekali dalam
setiap individu, khususnya orang muda, masalah politik, dari 95 responden, 69
untuk berpartisipasi dalam mengonsumsi responden (72,63 %) responden
serta produksi dan distribusi ide, menyatakan pernah menerima pesan
pengetahuan dan kebudayaan (Lim 2013). tentang politik, tetapi hanya membacanya
Aktivisme media sosial akan lebih saja dan tidak memberi komentar apa-apa,
mungkin sukses memobilisasi dukungan dan .hanya 26 responden (27,37%) yang
massa ketika naratifnya sederhana, merasa pernah berpartisipasi melalui sosial
berhubungan dengan aksi-aksi yang media tentang politik.
beresiko rendah dan sebangun dengan Selanjutnya, dari 26 responden 7
meta-naratif dominan, seperti nasionalisme (26,92) orang yang menjadi follower partai
dan religiusitas. Kesuksesan akan lebih (2 responden) dan kandidat partai (5
sedikit dicapai ketika naratifnya responden), pernah memberikan komentar
dipertentangkan dengan naratif pesaing 15 responden (57,69), dan hanya 4
dominan yang dihasilkan oleh media responden yang merasa pernah
mainstream (Lim 2013). memberikan opini dalam 6 bulan terakhir
Karakter isu-isu publik yang banyak dari Januari 2014.
didukung biasanya isu-isu yang bersifat Melalui sosial media, sikap politik
sosial-kemanusiaan dan tidak anak muda sesungguhnya bisa terbentuk.
kontroversial, atau isu-isu aman atau isu- Sosial media bisa dijadikan sebagai sarana
isu yang tidak butuh pendalaman content. pembelajaran politik menjelang pemilu
Isu-isu keagamaan/pluralisme dan LGBT 2014. Sifat sosial media yang independen,
adalah yang paling sulit mendapat bebas dan tanpa batas, memungkinkan
dukungan luas, termasuk isu-isu yang anak muda dapat berinteraksi langsung
bersifat ―konflik horizontal,‖ ketimbang dalam fenomena politik yang sedang
―konflik vertical.‖ terjadi. ―celotehan‖ anak muda disosial
Masyarakat takkan lagi dengan media sebetulnya terus dipantau oleh elit
mudah ditipu dan dibodohi dengan negara serta dijadikan bahan rujukan
pemberitaan yang bombastis dari media- dalam mengambil sikap politik. Kampanye
media besar karena telah mempunyai secara massif dan terus menerus di jejaring
media penyeimbang sebagai filter sosial juga akan berdampak perilaku
informasi. Sosial media memberikan pemilih pada pemilu mendatang. Anak
kesempatan yang sama kepada siapapun muda tentunya bisa langsung berinteraksi
untuk membagi serta mendapatkan berita dengan celeg ataupun calon presiden yang
atas sebuah fenomena yang sedang terjadi. sedang mereka bidik. Tentunya interaksi
Setiap orang bisa mengutarakan pendapat,
291
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
tersebut bisa berupa pendapat, saran atau Ketika semua orang yang melek
bahkan kritikan tajam. informasi menggunakan media sosial,
Pesan politik yang diterima paling maka peluang perluasan kampanye isu-isu
banyak melalui facebook 61 responden, publik menjadi besar, karena ia dapat
twitter 22 responden, YM 9 responden, mempopulerkan isu atau menjadi semacam
dan blog 3 responden. Pesan politik yang amplifiernya para pengusung (trender),
diterima berupa opini 35 (36,84), gambar yang membangun diskusi yang beragam
partai 14 (14,74%), foto 9 (9,47%), dengan lingkungan yang lebih luas.
karikatur 4 (4,21%) dan lucu-lucuan 33 Dalam konteks pendidikan politik,
(34,74%). media sosial membantu mengurangi sikap
Tujuan penggunaan media sosial apatisme politik dalam pemilu, di mana
oleh mayoritas informan adalah untuk orang bisa saling membagi informasi
membicarakan persoalan publik yang lebih tentang calon yang didukung, program dan
luas, kemudian pekerjaan/organisasi, baru kapasitas yang dimilikinya dengan
persoalan komunitas dan urusan pribadi. melibatkan publik yang lebih luas.
Prosentase pemanfaatan media sosial Informasi yang ramai dan menjadi
untuk kepentingan publik rata-rata 76- diskusi di media sosial juga punya potensi
100%. menjadi berita di media massa dan
Twitter dan Facebook masih elektronik, sehingga lebih memungkinkan
merupakan dua media sosial yang paling menarik perhatian masyarakat lebih luas
banyak digunakan. Sementara untuk dan pejabat publik agar direspon. Namun,
komunikasi tertutup, mailing list yang sejauh ini respon dari pejabat publik atas
terfavorit digunakan, disusul BBM group, masukan, kritik dan usulan dari para
dan mailbox Facebook. Sementara itu, pengguna media sosial ini masih sangat
platform media yang dianggap paling tidak memadai dan pasif; kadang
efektif menggalang dukungan terhadap isu ditampung tanpa ada kejelasan nasibnya.
publik tertentu adalah twitter dan, secara Berdasarkan sumber informasi dari
spesifik, wadah petisi online change.org. teman paling banyak 47 responden
Semua narasumber setuju bahwa (49,47%), partai 12 (12,63%), media
media sosial sangat berpotensi untuk massa online 11 (11,58%), Tokoh/kandidat
pertukaran informasi, diskusi isu-isu 21 (22,11%) dan lainnya 4 (4,21%)
publik, dan partisipasi untuk tujuan responden.
perubahan sosial maupun kebijakan Tidak semua pengguna media sosial
pemerintah. Hal ini dimungkinkana karena adalah netizen, karena tidak semua
media sosial memiliki empat karakter berbicara tentang citizenship. Ada yang
berikut: murah, cepat, nonhierarki, dan seratus persen memakai media sosial untuk
jangkauannya yang luas. sekadar menunjukkan ekspresi privat yang
Karakter non hierarki ini tidak memiliki efek publik. Oleh karena
dikonfirmasi oleh Bu Irma dan Bu Ati itu, percakapan digital (digital
ketika mereka menggunakan Facebook conversation) tidak selalu dapat menjadi
untuk membicarakan berbagai hal terkait wacanan publik (public discourse).
keorganisasian dan kebijakan pungutan Berdasarkan data pengguna media
oleh kelurahan. Ketika mereka bisa leluasa sosial di Indonesia yang lebih dari 60%
berbicara di media sosial, keadaannya adalah remaja berusia di bawah 20 tahun,
tidaklah demikian ketika diselenggarakan di mana hal ini terkait dengan gap of
forum rembug warga yang diikuti 3 political generation yang dikemukakan
kelurahan di mana masih sedikit di antara oleh Wawan sebelumnya, maka boleh
Ibu-ibu tersebut yang bisa lantang disimpulkan bahwa netizen Indonesia ini
berbicara. masih sangat kecil. Contoh-contoh isu
292
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
publik yang populer dan berhasil menjadi Bagi kalangan anak muda, sosial
diskursus dan aksi publik, seperti diangkat media bukan saja merupakan medium
sebelumnya, memperlihatkan bahwa isu interaksi sosial antar mereka. Namun,
tersebut tidak digerakkan oleh para remaja sosial media memiliki peran sebagai
berusia tersebut—mungkin Rendy Ahmad penyuplai arus informasi politik. Sebagai
(18 tahun), musisi muda Simponi yang generasi yang selalu diliputi kegamangan
memulai petisi selamatkan KPK, adalah bersikap, sosmed berperan menjadi sarana
pengecualian. pendidikan politik bagi anak muda.
Merlyna Lim dalam Many Clicks but Berdasarkan pendapat Notoatmodjo
Little Stick, Social Media Activism in tingkat tahu dari tahu (Know), memahami
Indonesia (2013) mengatakan bahwa (comprehension), aplikasi (aplication),
media sosial adalah mengenai relasi sosial analisis (analysis), dan sintetis (syntetis),
dan jejaring sosial. Berkesesuaian dengan dalam penggunaan sosial media tingkat
kehidupan offline, jejaring yang dibangun tahu responden baru sampai pada tahu,
di media sosial akan menyerupainya. belum sampai pada level memahami,
Orang akan cenderung membangun karena bentuk keterlibatan yang rendah
jaringan berdasarkan kesamaan umur, melalui sosial media ini.
kesukaan, dan kesamaan sosial dan Media jejaring sosial telah mewabah
kebudayaan lainnya. di masyarakat Indonesia. Hampir seluruh
Sebagian besar orang Indonesia yang masyarakat Indonesia memiliki telpon
berusia di bawah 25 tahun tidak memiliki seluler yang selain menjadi alat
jaringan yang sama dengan orang tuanya. komunikasi konvensional juga sebagai alat
Mereka diserap ke dalam berbagai interaksi sosial dalam bentuk media
kelompok, kesukaan, isu-isu dan jejaring sosial. Dan kebanyakan dari
percakapan yang berbeda dengan pengguna media jejaring sosial adalah
orangtuanya. Posting-posting mereka kalangan anak muda. Potensi ini
terkait musik, fashion dan sinetron favorit, menjadikan media jejaring sosial sebagai
dan percakapan mereka di Facebook dan pilar penting dalam kehidupan demokrasi
Twitter sebagian bersar terkait para artis Indonesia. Media jejaring sosial yang juga
pop remaja dan artis populer Indonesia disebut sebagai the Fifth Estate dalam
(Lim, 2013). demokrasi berfungsi penting dalam budaya
Pembahasan. Berdasarkan data-data politik, khususnya di Tanah Air.
tersebut seharusnya stakeholders Media jejaring sosial juga dapat
(pengampu kebijakan) akan dimudahkan menjadi pemicu gerakan perubahan sosial
dalam melakukan pendidikan politik di masyarakat, seperti yang ditunjukan di
terhadap rakyat Indonesia. Permasalahan Tunisia pada tahun 2011. Potensi besar
keterjangkauan antara pemerintah dan dari media jejaring sosial ini bisa
rakyat menjadi mudah karena sebagian meningkatkan partisipasi politik dari kaum
besar penduduk Indonesia sudah melek muda yang diidentikkan sebagai bagian
teknologi. Diharapkan dengan hadirnya masyarakat yang anti politik. Ditambah
media digital, khususnya media jejaring dengan kemasan media jejaring sosial
sosial, bisa memberikan hasil yang baik yang fleksibel dan menghibur dapat
dalam budaya politik (political culture) meningkatkan kehidupan berpolitik kaum
yang juga merupakan aspek yang penting muda. Selain itu media jejaring sosial juga
dalam sistem politik. Budaya politik sangat efisien untuk menjadi sarana
sendiri adalah keseluruhan dari pendidikan politik terhadap masyarakat
pandangan-pandangan politik, seperti karena mengingat masalah keterjangkaun
norma-norma, pola-pola orientasi terhadap dari stakeholders selama ini.
politik dan pandangan hidup umumnya.
293
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
294
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
295
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295
Tri Atmodjo: Dinamika Partisipasi Politik melalui Sosial ….
296
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 02, November 2014: 281 - 295