PREFERENSI POLITIK
Abstract
This research aims to find out how big the role of social media is in influencing citizens in
determining their political preferences, because now social media can be accessed by all citizens so
as to increase effectiveness and efficiency in communicating between one another which makes the
flow of information about politics can be conveyed. to citizens, making it easier for them to seek
political information which can then determine their political preferences. The research approach
was carried out using qualitative research. Data collection is done by observation and literature
study. The results of this study found that the role of social media has a major influence on citizens in
determining their political preferences because the large amount of information available on social
media makes it easier for citizens to obtain information about their political preferences.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran media sosial dalam mempengaruhi
warga negara dalam menentukan preferensi politik mereka, karena pada saat ini media sosial sudah
dapat diakses oleh semua warga negara sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
berkomunikasi antar satu sama lain yang membuat arus informasi mengenai politik dapat
tersampaikan kepada warga negara, sehingga memudahkan mereka untuk mencari informasi politk
yang kemudian dapat menentukan preferensi politik mereka. Pendekatan penelitan dilakukan dengan
menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan studi
literatur. Hasil penelitian ini menemukan bahwa peran media sosial sangat memiliki pengaruh besar
bagi warga negara dalam menentukan preferensi politik dikarenakan banyaknya informasi yang
tersedia di media sosial membuat warga negara mudah untuk mendapatkan informasi mengenai
preferensi politik mereka.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Perkembangan internet berdampak terhadap
sejauh mana peran dan pengaruh media sosial munculnya cara komunikasi baru di dalam
bagi warga negara dalam menentukan masyarakat. Media sosial muncul dan juga
preferensi politik mereka. Peneliti ingin merubah pandangan mengenai cara
menganalisis interaksi politik yang terjadi di berkomunikasi di masyarakat pada saat ini.
media sosial seperti bagaimana warga negara Dengan adanya media sosial komunikasi tak
menentukan pilihan mereka terhadap salah terbatas oleh jarak, waktu, dan ruang. Dan
satu aktor politik, dan juga sejauh mana juga dapat terjadi dimana dan kapan saja,
efektifitas media sosial sebagai wadah untuk tanpa harus bertatap muka.. Dengan adanya
menyebarkan kegiatan politik para aktor Instragram, Twitter, Facebook, dan media
politik sehingga dapat mendapatkan dukungan sosial lainnya, para pengguna media sosial
politik dari masyarakat. dalam berkomunikasi tanpa harus bertemu,
dan jarak tidak lagi menjadi hambatan dalam
berkomunikasi satu sama lain. Kemudahan ini
TINJAUAN PUSTAKA membuat banyak orang sudah menggunakan
media sosial sebagai alat mereka Preferensi politik merupakan pilihan politik
berkomunikasi satu sama lain. dari seseorang yang didasarkan kepada nilai-
nilai yang diyakini seseorang dengan tujuan
Boyd dalam Nasrullah (2015) mengatakan
memberikan respon politik yang ada pada diri
bahwa media sosial adalah kumpulan
seseorang tersebut. Preferensi ini akan terlihat
perangkat lunak yang dapat memungkinkan
kedalam sebuah tindakan politik. Tindakan
individu maupun komunitas untuk berkumpul,
politik tersebut ditimbulkan dari nilai-nilai
berbagi, berkomunikasi, dan saling
politik yang diyakini seseorang, sehingga
berkolaborasi atau bermain. Media sosial
menjadi faktor yang menentukan dalam
memiliki kelebihan pada usergenerated
mengarahkan dan mempengaruhi situasi
content (UGC) yang dimana konten yang
politik yang dihadapinya.
dibuat oleh pengguna, bukan oleh editor
sehingga pengguna leluasa untuk melakukan Preferensi politik pada hakikatnya adalah
hal yang mereka diingin di media sosial. pilihan tindakan yang didasarkan daripada
serangkaian nilai-nilai tertentu yang diyakini
Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan
sebagai dasar dalam menunjukkan perilaku
bahwa media sosial merupakan platform
maupun respon politik (Greenstein, 1975). Hal
media yang lebih memfokuskan pada
tersebut yang pada akhirnya akan membentuk
eksistensi pengguna yang mewadahi mereka
suatu perilaku politik seseorang. Preferensi ini
dalam melakukan aktivitas dan juga
terbentuk melalui serangkaian informasi dan
kolaborasi. Oleh sebab itu media sosial dapat
pengetahuan yang diterimanya yang kemudian
dipandang sebagai fasilitator online yang dapat
informasi dan pengetahuan yang diyakininya
mempererat hubungan antar pengguna dan
dijadikan sebagai landasan dasar terhadap
juga sebuah ikatan sosial di media sosial.
perilaku politiknya. Dalam hal menentukan
Ardianto dalam buku Komunikasi 2.0 sebuah preferensi, lingkungan menjadi sebuah
menyatakan bahwa media sosial dapat disebut faktor pengaruh yang dapat memunculkan
dengan istilah jejaring sosial online dan bukan respons dari individu tersebut. Ketika
disebut dengan media massa online karena seseorang mengambil keputusan mereka
pada dasarnya media sosial memiliki sebuah mendasarkannya pada berbagai faktor seperti
kekuatan sosial yang sangat dapat pengetahuan, nilai, dan harapan internal
mempengaruhi opini publik yang berkembang maupun eksternal, yang memiliki pengaruh
di dalam masyarakat itu sendiri. Dan juga terhadap dirinya. Oleh sebab itu, dengan
penggalangan dukungan atau gerakan massa memahami dan mengamati kondisi disekitar
dapat pula terbentuk karena adanya kekuatan seseorang tersebut maka pembentukan
media online. preferensi politik mereka akan dapat diketahui.
Preferensi Politik
METODOLOGI PENELITIAN A. Fokus Penelitian
DAFTAR PUSTAKA