Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan : 4 (Keempat)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 27 Samarinda


Kelas : VII (Tujuh)
Materi : Hubungan Media Sosial dan Demokrasi
Hari/Tanggal : Kamis/16 November 2023
JP : 2 JP (80 Menit)

 Hubungan Media Sosial dengan Demokrasi

Media sosial menyediakan wadah bagi manusia untuk melakukan interaksi dengan
manusia lain dan dilakukan secara online tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
Media sosial memiliki hubungan dengan demokrasi dengan adanya peran media
sosial dalam kegiatan berdemokrasi.

Kegiatan demokrasi yang dapat direalisasikan dengan media sosial tersebut,


diantaranya:
1. Informasi Pemerintahan Pemerintah dapat menggunakan media sosial untuk
menyampaikan informasi mengenai kondisi pemerintahan terbaru kepada
masyarakat. Karena sebagian besar masyarakat indonesia dapat mengakses media
sosial. Dengan media sosial, masyarakat akan lebih mudah menerima informasi
seputar kondisi pemerintahan negaranya.

2. Peran Masyarakat Dengan adanya media sosial, masyarakat memiliki peluang


besar dalam berperan aktif dalam demokrasi. Pemerintah menginformasikan kondisi
pemerintahannya lewat media sosial sehingga masyarakat berpeluang untuk
mengawasi, mengontrol, dan mengkritisi jalannya pemerintahan. Maka kekuasaan
pemerintahan pun bisa terus dijaga agar berada di jalur demokratisnya.

3. Kampanye pemilu Dalam pemilu, media sosial dapat digunakan tim kampanye
masing-masing kandidat untuk berkampanye atau menggalang dukungan dengan lebih
mudah kepada masyarakat.
Dengan adanya hubungan antara media sosial dengan demokrasi tentunya akan
semakin memperkuat demokrasi dan berpotensi meningkatkan kualitasnya. Namun,
keberadaan media sosial tidak selamanya berarti positif dalam demokrasi. Ada
beberapa kondisi tertentu yang menjadikan media sosial berpengaruh negatif jika
tidak digunakan dengan tepat. Media sosial dapat digunakan sebagai kekuatan
demokrasi dan dapat juga menjadi kelemahan demokrasi.

 Hubungan yang Baik antara Media Sosial dengan Demokrasi

Dari pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa aspek yang dipengaruhi besar oleh
media sosial adalah aspek sosial dan politik. Media sosial memberikan banyak
pengaruh kepada kehidupan masyarakat di masa sekarang, dan tidak dapat dipungkiri
bahwa pengaruh tersebut tidak hanya terdiri dari pengaruh baik tetapi selalu
diiringi juga dengan pengaruh buruk. Pengaruh buruk ini tentunya dapat
mengancam eksistensi dan penerapan sistem negara Indonesia, Demokrasi
Pancasila. Nilai dan norma yang diajarkan oleh demokrasi secara turun temurun,
terancam mulai hilang karena bergesernya perilaku masyarakat yang dipengaruhi
oleh berkembangnya peran media sosial.

Dari segi sosial, pengaruh buruk dari media sosial secara umum adalah memudarkan
sikap santun dan menghargai yang selama ini dimiliki masyarakat Indonesia. Banyak
sekali pengguna media sosial yang tidak bijak dalam berperilaku di media sosial,
sehingga timbulah pengaruh yang buruk bagi pengguna lainnya. Yang membuatnya
semakin parah, masyarakat yang mengakses media sosial berasal dari berbagai
kalangan latar belakang dan umur yang berbeda. Perbedaan latar belakang tersebut
beresiko menimbulkan konflik antar golongan yang berbeda, seperti konflik antar
agama, suku, budaya, dan lainnya. Ditambah lagi, pengguna media sosial saat ini
sering berbicara tanpa pikir panjang lebih dulu, ucapannya yang asal keluar begitu
saja. Jika ucapan kita tidak dijaga, hal ini mungkin saja sangat mudah memancing
emosi seseorang/suatu kelompok atau dapat membuat seseorang/suatu kelompok
tersinggung.
Dalam menggunakan media sosial, perlu disadari bahwa pengguna media sosial
berasal dari berbagai daerah, budaya, dan adat. Penyampaian pendapat dengan cara
yang baik, serta sikap menghargai sesuatu yang berasal dari golongan lain merupakan
hal yang sangat penting untuk dilakukan semua pengguna media sosial. Tata krama
yang baik dalam menggunakan media sosial dapat membuat lawan bicara juga
menghargai pendapat kita. Lebih baik, media sosial digunakan untuk saling berbagi
informasi antar agama, suku, dan budaya. Perkenalkan budaya-budaya dari suku
Dayak, suku Asmat, suku Minang, dan suku-suku lainnya kepada masyarakat luas.
Masyarakat yang menerima informasi tersebut juga usahakanlah merespon dengan
baik, menghargai konten tersebut, dan memberikan komentar yang baik. Di media
sosial, masyarakat juga dapat saling mengucapkan selamat saat Hari Raya suatu
agama tiba. Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak kepada kerabat yang beragama
Buddha, Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada yang beragama Islam, Selamat Hari
Raya Galungan kepada yang beragama Hindu, Selamat Tahun Baru Imlek kepada
yang beragama Konghucu, dan Selamat Natal kepada yang beragama Kristen
Protestan dan Kristen Katolik. Hargai saat mereka mengunggah konten perayaan
Hari Raya-nya dan berikan komentar yang positif. Dari segi politik, media sosial
dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya kontrol publik dari golongan tertentu
yang memiliki kepopuleran lebih di media sosial, menggiring opini masyarakat
kepada hal yang diinginkannya.

Sekarang ini, banyak sekali komunitas online yang muncul dan menyebarkan hasut
dan hoax kepada seseorang/kelompok untuk menjatuhkan seseorang/kelompok
tersebut, dan menguntungkan dirinya sendiri dari segi politik. komunitas yang
menyebarkan. Buzzer politik sekarang ini juga mengarahkan perannya kepada arah
yang kurang baik. Sebenarnya, awalnya buzzer dibayar untuk ikut mendukung dan
menyuarakan suatu hal politik sehingga opini publik pun mengarah pada hal tersebut,
tetapi sekarang ini buzzer cenderung melakukan hal-hal yang sifatnya menjatuhkan
lawan dengan segala cara saat melakukan kampanye/promosi demi keuntungan
seseorang/kelompok yang membayarnya.

Keadaan ini tentunya sangat mengancam esensi dan eksistensi dari sistem
Demokrasi Indonesia. Penerapan demokrasi yang baik dalam politik seharusnya
bukan menggiring opini tetapi mengumpulkan opini dari rakyat. Seharusnya
persaingan politik mengarah pada persaingan tindakan nyata bagi masyarakat,
sehingga masyarakat dapat menilai sendiri dan memilih sendiri manakah
pemimpin/kelompok politik yang baik yang memang berkontribusi nyata dalam
membangun Indonesia, bukan hanya sekedar terbawa oleh opini dari sekelompok
orang yang dominan di masyarakat. Para buzzer juga seharusnya beropini dengan
bijak karena pendapat buzzer pastinya berpengaruh besar bagi pandangan
masyarakat terhadap suatu elit politik. Dukung seseorang/sekelompok orang
dengan sewajarnya, lawan elit politik yang bersaing dengan fakta yang nyata.
Hindari penyebaran hoax ataupun bukti-bukti palsu yang merugikan. Sekali lagi,
politik yang benar bukan politik yang menciptakan opini bagi rakyat, tetapi politik
yang mengumpulkan opini original dari rakyat yang terbentuk berdasarkan fakta-
fakta dan tindakan-tindakan nyata yang mereka lihat dan rasakan sendiri.

 Kesimpulan

Media sosial memiliki hubungan dengan demokrasi, yaitu menjadi wadah untuk
berdemokrasi secara online. Media sosial merupakan suatu wadah bagi manusia
untuk melakukan interaksi. Melalui media sosial kita dapat mengetahui
Informasi seputar pemerintahan dan masyarakat menjadi lebih aktif dalam
berdemokrasi karena bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Dengan adanya
pengaruh besar media sosial bagi demokrasi, maka hal ini akan semakin
memperkuat demokrasi dan berpotensi meningkatkan kualitasnya. Namun, nilai
dan norma yang diajarkan oleh demokrasi secara turun temurun, terancam mulai
hilang karena bergesernya perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh
berkembangnya peran media sosial. Dalam penggunaan media sosial perlu dilakukan
dengan penyampaian pendapat dengan cara yang baik, serta sikap menghargai
sesuatu yang berasal dari golongan lain merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan semua pengguna media sosial. Dalam melaksanakan demokrasi dalam
media sosial perlu tata krama yang baik dalam menggunakan media sosial yang
dapat membuat lawan bicara menghargai pendapat kita. Media sosial digunakan
untuk berdemokrasi dengan baik dan benar, bukannya menggiring opini sehingga
menjatuhkan suatu pihak tertentu.

Anda mungkin juga menyukai