Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP

NILAI-NILAI PANCASILA DI ERA SOCIETY 5.0

Disusun oleh :
Najwan Muhammad Fadhlan (101032300097)(22)
Dzul Fadhil Sofyan (101032300236)(60)
Dimas Judanto Syaputra (101032300162)(43)
Muhamad Bara Alim (101032300228)(58)
Qinthar Amartyanurrahman Rabbani(101032300221)(57)
Ringkasan Hasil Analisa

Media sosial membawa manfaat dan juga bahaya terhadap pemilu. Penerapan Sila ke-
3 Pancasila terancam polarisasi politik melalui media sosial. Diperlukan upaya memperkuat
persatuan bangsa melalui penggunaan media sosial yang bijak.

Latar Belakang Masalah

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan momen penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Dalam momen ini, rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya untuk
menentukan Presiden dan Wakil Presiden yang akan menjalankan roda pemerintahan. Media
sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern, termasuk
ketika Pemilu.

Di era digital, media sosial menjadi platform utama komunikasi dan informasi. Dalam konteks
pemilu, media sosial memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi dan
mempengaruhi opini publik. Namun, maraknya informasi di media sosial, termasuk hoaks dan
ujaran kebencian, dapat mengancam nilai-nilai Pancasila dan kesatuan demokrasi masyarakat
Indonesia. Salah satu dampak yang perlu dikaji secara mendalam adalah pengaruhnya terhadap
nilai-nilai Pancasila.

Tujuan

Adapun tujuan yang dibahas pada makalah ini adalah :

• Mengetahui peranan media sosial di masa pemilu.


• Memahami pengaruh media sosial terhadap nilai nilai pancasila .
• Mengetahui dampak media sosial terhadap kehidupan sosial Masyarakat.

Cara Pengambilan Data

Data yang kami kumpulkan diperoleh dengan cara menyusun kuesioner online yang
memuat pertanyaan tentang persepsi mereka terhadap pengaruh media sosial di masa pemilu.

Analisa

Survei yang kami lakukan menunjukkan bahwa semua responden setuju jika media
sosial memiliki pengaruh terhadap pemilu kali ini, dengan alasan fleksibilitas penyebaran
informasi tentang paslon maupun kondisi pemilu terkini. Disisi lain, terdapat juga dampak
buruk dari media sosial seperti penyebaran hoax tentang para paslon yang cenderung
memunculkan perdebatan sampai saling menjelekkan paslon.

Responden melihat dampak media sosial terhadap kehidupan bermasyarakat di masa pemilu
dengan dua sisi. Di satu sisi, media sosial meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap
pemilu. Namun, disisi lain, maraknya berita hoax dan penggiringan opini negatif memicu
perpecahan di masyarakat. Hal ini diperparah oleh masyarakat yang gampang terprovokasi
pada konten penggiringan opini. Dampak negatif ini menyinggung nilai-nilai Pancasila,
Khususnya Sila ke-3 yang menekankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Penerapan sila ke-3 dalam media sosial pasca pemilu merupakan sebuah tantangan yang
kompleks dalam konteks kebebasan berpendapat dan menyampaikan pendapat secara
bertanggung jawab. Sila ke-3 Pancasila, "Persatuan Indonesia", menekankan pentingnya
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan. Namun, di era media sosial,
penerapan nilai ini sering kali terasa rapuh. Setelah pemilu, media sosial sering menjadi wadah
dimana perbedaan pendapat dan polarisasi politik semakin terasa, Dimana banyak konten yang
menyebar cenderung memperkeruh suasana dengan kampanye negatif, ujaran kebencian atau
berita hoax yang mencemarkan nama baik dari pihak lawan. Hal ini dapat merusak kesatuan
bangsa dengan memperkuat perbedaan-perbedaan yang ada.

Namun, upaya untuk menerapkan nilai persatuan dapat diperkuat dengan penggunaan media
sosial yang bijak. Pentingnya menghadapi perbedaan pendapat dengan sikap yang positif, dan
menerima diskusi secara terbuka, serta juga dapat menghindari konten yang memprovokasi
perpecahan. Masyarakat juga perlu bekerja sama untuk saling mengedukasi dan membimbing
penggunaan media sosial secara positif dan bijak. Dengan demikian, penerapan sila ke-3 dalam
media sosial pasca pemilu dapat menjaga persatuan bangsa indonesia ditengah dinamika media
sosial yang cepat berubah.

Responden juga menyikapi perbedaan pendapat dengan cara terbuka menerima diskusi, tidak
terbawa suasana, serta tidak sampai menyinggung ras, agama, dan keluarga. Perbedaan
pendapat saat berdiskusi adalah baik tetapi orang yang berdiskusi jangan merasa paling benar
dan tidak memaksakan pendapat, tidak merugikan khalayak secara umum dan tidak melanggar
moral serta harus bersikap terbuka dan menghormati lawan berdiskusi.

Kesimpulan

Kemudahan memperoleh informasi melalui media sosial tidak selalu membawa


dampak positif terhadap masyarakat. Sebagai warga negara yang baik, diperlukan pengamalan
nilai-nilai Pancasila dalam menyikapi dampak media sosial, khusunya di masa pemilu.
Masyarakat juga perlu saling mengedukasi penggunaan media sosial secara positif, tidak
mudah terpengaruh informasi palsu, dan bertanggung jawab.
Daftar Pustaka

Putri A, Latifya A, Andrian F. (2020). PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP NILAI-NILAI


YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA PADA GENERASI Z.
Islami, MFI. (2023, 27 Desember). OPINI: Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemilu 2024.
https://kpi.iainpare.ac.id/2023/12/opini-pengaruh-media-sosial-terhadap.html. Diakses 24/04/2024.

Anda mungkin juga menyukai