Anda di halaman 1dari 5

Soal Ujian Tengah Semester

Nama Mahasiswa : Angga Pramadita


Nomor Mahasiswa : 20180520025
Kelas :E
Mata Ujian : Civil Society
Dosen penguji : Bambang Eka Cahya Widodo
Tanggal Ujian : 14 April 2020

Soal :

Jelaskan mengapa kehadiran civil society organization (CSO) di negara demokrasi baru,
seperti Indonesia, memainkan peranan penting dalam menumbuhkan dan memperkuat budaya
demokrasi. Berikan argumentasinya dan berikan contohnya yang aktual.

Jawab :
Menurut saya, civil society organization (CSO) mempunyai peranan penting dalam
menjalankan roda pemerintahan demokrasi di indonesia. CSO diibaratkan sebagai penyangga
utama untuk menegakkan demokrasi. CSO juga mampu menghidupkan demokrasi sehingga
dapat tumbuh sesuai jalannya. CSO berguna untuk menindak setiap tingkah laku negara
sehingga negara tidak bisa melakukan tindakan yang dianggap sewenang – wenang. Civil
society organization (CSO) juga bisa membantu peran pemerintah dalam melayani rakyat.
Disini masyarakat sipil berposisi sebagai kontrol terhadap negara. Peran masyarakat sipil
terorganisasi yang kuat akan meningkatkan kualitas dari demokrasi, sebaliknya apabila CSO
lemah maka itu akan menurunkan kualitas demokrasi. Civil society organization (CSO)
mempunyai hak untuk ikut serta dengan pemerintah dalam seluruh kegiatan ekonomi, politik
serta pengambilan keputusan. CSO harus memiliki karakter sebagai masyarakat yang kuat,
yang tidak didominasi oleh negara, dan mampu mengimbangi peran negara dalam roda
pemerintahan.
Civil society juga sering disebut dengan masyarakat beradab, dimana masyarakat ini
mempunyai sikap yang paham akan aturan. Menurut Mohammad A.S Hikam, masyarakat
sipil merupakan masyarakat yang mempunyai wilayah kehidupan sosial yang terorganisir dan
mempunyai ciri tersendiri yaitu keswasembadaan, keswadayaan, kesukarelaan, keterikatan
dengan norma – norma atau nilai hukum, serta kemandirian yang tinggi dari negara. Dalam
hal ini masyarakat sipil dikarakteristikkan dengan kemampuan masyarakat sebagai entitas
sosial yang otonom dari pemerintah. Selain itu, masyarakat juga hidup bersama dengan nilai-
nilai yang dianut bersama. Masyarakat sipil, dalam konteks tersebut memiliki kekuatan
sendiri, sebagaimana negara yang memiliki kekuatan sendiri. Namun demikian, masyarakat
sipil berada dalam sebuah sistem besar yang demokratis.
Karakteristik CSO inilah yang mampu mendorong kehidupan demokrasi menjadi
lebih maju. Karakteristik CSO sendiri sesuai yang saya baca menurut Larry Diamond adalah
mempunyai kemandirian, keswadayaan, independensi dari warga sebagai kekuatan yang
mampu mengontrol kekuasaan negara, mempunyai seperangkat nilai, norma dan aturan
bersama yang dipatuhi seluruh masyarakat, gerakan-gerakan perlindungan hak-hak warga,
konsumen, kaum minoritas, dan korban kekerasan, perkumpulan berbasis keagamaan, aliran
kepercayaan, kesukuan, kebudayaan yang membela hak-hak kolektif, pengorganisasian
warga yang bergerak di bidang produksi dan penyebaran ide-ide, berita, informasi publik, dan
pengetahuan umum, dan yang terakhir adalah mempunyai perkumpulan dan jaringan
perdagangan yang produktif. Semua karakteristik itulah yang dapat membangkitkan kekuatan
masyarakat sipil untuk memajukan kehidupan demokrasi.
Negara yang besar sendiri dibentuk dengan adanya civil society yang terorganisir,
sehingga negara tidak boleh lebih kuat dari masyarakat. Demokrasi dapat berkembang pesat
dikarenakan oleh peran CSO yang besar yang dapat mengimbangi kekuatan negara. Dapat
dikatakan bahwasanya masyarakat sipil merupakan kelompok penyeimbang kekuatan negara
dalam menjalankan roda demokrasi. Civil society organization (CSO) bisa disebut juga
sebagai mitra negara dalam proses pembangunan. CSO mempunyai peranan sebagai
pendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta sebagai penumbuh modal sosial
atau bisa disebut juga dengan social capital dalam struktur masyarakat sehingga menjadi
kekuatan pembangunan, hal ini berdampak besar terhadap kehidupan demokrasi. Masyarakat
sipil bisa berwujud dalam berbagai bentuk organisasi seperti Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM), Organisasi Sosial, Organisasi Massa, Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), Organisasi Profesi, Organisasi Keagamaan, Serikat Buruh, dan lain sebagainya, di
mana lembaga-lembaga tersebut tumbuh berdasarkan atas dasar kebersamaan dan
berlandaskan pada kesamaan tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwasanya CSO
merupakan suatu wadah atau ruang yang terletak diantara negara di satu pihak dan
masyarakat di pihak lain. civil society bisa disebut sebagai sebuah masyarakat, secara
individual maupun secara kelompok, dalam negara yang mampu berinteraksi dengan negara
secara independen sehingga tidak bisa dikontrol sewenang – wenang oleh pemerintah.

Keterikatan antara civil society organization (CSO) dengan demokrasi merupakan


sebuah budaya yang tidak bisa dipisahkan. Demokrasi juga mencakup sikap budaya dan tidak
sekedar tatanan politik yang hanya diimplementasikan dalam teks-teks politik, maka
pemberdayaan berpolitik menjadi salah satu prasyarat penting pula dalam membangun
demokrasi, hal ini berlaku juga dalam civil society. Kekuatan CSO mampunyai peran untuk
memberikan kontrol terhadap pemerintah yaitu kepada eksekutif, legislatif dan yudikatif.
CSO bisa melakukan semacam demonstrasi atau membuat diskusi publik apabila terjadi
pembelokan dan kesewenang – wenangan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah agar
pemerintah tidak menyalahgunakan kekuasaannya. CSO bisa dikatakan sebagai faktor
penting yang memiliki kontribusi bagi proses perjalanan transisi demokrasi di indonesia.
Civil society organization (CSO) terdiri dari kelompok masyarakat yang berfungsi sebagai
penyalur aspirasi masyarakat. Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari civil society.
Kekuatan intelektual yang datang dari pemikiran mahasiswa mampu memuka sistem politik
ke arah demokrasi. Penguatan lembaga lembaga masyarakat seperti media massa, lembaga
pendidikan, dan organisasi masyarakat lainnya merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk dilakukan. Lembaga lembaga ini bisa menjadi kekuatan pengontrol yang kuat terhadap
pelaksanaan lembaga politik, baik eksekutif, legislatif, maupun partai partai politik.
Kelompok civil society ini akan menjadi kekuatan penting di dalam menumbuhkan
demokratisasi dalam suatu negara.
Menurut pandangan saya terkait pentingnya civil society. Contoh CSO yang saya
soroti yaitu Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yaitu sebuah lembaga
muhammadiyah yang bertugas untuk menangani atau mengoordinasikan terkait mobilisasi
sumberdaya dalam Tanggap Darurat Bencana, Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana dan
Rehabilitasi Pasca Bencana. MDMC ini menurut saya sangat berguna dan memiliki dampak
yang sangat baik bagi jalannya proses demokrasi. MDMC membantu pemerintah dalam
menangani permasalahan tentang kebencanaan. MDMC juga sangat membantu masyarakat
dalam segala pelayanan. Pemerintah dan MDMC bisa bekerjasama untuk gotong royong
memberikan pelayanan penuh dan pengabdian kepada masyarakat yang terkena bencana dan
butuh bantuan sehingga hal ini akan meningkatkan prinsip prinsip demokrasi di masyarakat.
Adapun contoh civil society organization (CSO) yang mempunyai peran penting dalam
demokrasi di indonesia ialah pada saat era soeharto. Saat pemerintahan era soeharto itu dapat
diketahui bahwa demokrasi indonesia terlihat mengalami kemunduran, hal itu dikarenakan
oleh dibungkamnya hak hak dan lemahnya civil society. Lemahnya demokrasi dapat muncul
ketika suatu rezim menerapkan paham otoritarianisme pada negaranya, hal ini yang dilakukan
oleh soeharto pada saat itu. Di era pemerintahan soeharto ini, dapat dilihat bahwasanya nilai –
nilai demokrasi dan segala norma didalamnya tampak hilang bahkan tidak ada. Prinsip
demokrasi hilang begitu saja tanpa dipedulikan. Hal ini disebabkan oleh lemahnya dan
kurangnya peran dari civil society. CSO pada saat itu tidak mempunyai peran berarti untuk
mengontrol setiap perilaku pemerintah sehingga hal ini mencederai nilai nilai demokratis
didalamnya. Institusi demokrasi yang terlalu diambil alih oleh pemerintahan dapat
memunculkan dampak negatif yang sangat besar bagi kehidupan demokrasi. Lemahnya peran
masyarakat sipil di zaman orde baru saat itu berdampak pada menurunnya kualitas
demokrasi. CSO mengalami ketidakmampuan dalam mengimbangi rezim, rezim sangat
mengawasi civil society dengan ketat. Tidak adanya ruang publik untuk menyuarakan setiap
aspirasi masyarakat menjadikan peran pemerintah terlalu mendominasi. Beberapa elemen
masyarakat seperti mahasiswa, aktivis serta media massa bersama sama melayangkan kritik
keras terhadap rezim soeharto, hal inilah yang dapat memajukan demokrasi, dimana
masyarakat sipil ikutserta dalam kegiatan demokrasi. Setelah tumbangnya era soeharto,
seiring dengan berjalannya waktu, secara perlahan CSO di indonesia mulai tumbuh. Hal ini
juga berdampak pada peningkatan kualitas demokrasi itu sendiri. Demokrasi mengalami
proses kematangan dimana mulai terbukanya ruang publik sebagai tempat masyarakat
menyuarakan pendapat dan kritikannya terhadap pemerintah, sehingga peran masyarakat sipil
terorganisasi (CSO) dengan pemerintah menjadi seimbang. Dengan adanya peran serta civil
society organization (CSO) dalam segala proses demokratisasi bersama dengan pemerintah,
maka demokrasi akan berkembang dan menjadikan kehidupan demokrasi berjalan dengan
baik.
Daftar Pustaka

- Dearlove, J., & Keane, J. (1990). Democracy and Civil Society. In The British
Journal of Sociology (Vol. 41, Issue 4, p. 583). https://doi.org/10.2307/590678
- Gaffar, A. (1999). Politik Indonesia: transisi menuju demokrasi. Pustaka Pelajar.
- Hadi, O. H. (2010). Peran Masyarakat Sipil Dalam Proses Demokratisasi. Makara
Human Behavior Studies in Asia, 14(2), 117. https://doi.org/10.7454/mssh.v14i2.674
- Kacung Marijan. (2011). Sistem Politik Indonesia : Konsolidasi demokrasi pasca-
orde baru. Kencana Prenada Media Group.
- Latifah, & Larasati, D. (2018). Demokrasi dan Organisasi Masyarakat Sipil: Malang
Corruption Watch. Jurnal Sosial Politik, 4(1), 168–184.
- Purnaweni, H. (2004). Demokrasi Indonesia. Jurnal Administrasi Publik, 3(2), 1–16.
- Setiyono, B. (2015). Korupsi, Transisi Demokrasi & Peran Organisasi Civil Society
(CSO).

Anda mungkin juga menyukai