Soal :
Jelaskan mengapa kehadiran civil society organization (CSO) di negara demokrasi baru,
seperti Indonesia, memainkan peranan penting dalam menumbuhkan dan memperkuat budaya
demokrasi. Berikan argumentasinya dan berikan contohnya yang aktual.
Jawab :
Menurut saya, civil society organization (CSO) mempunyai peranan penting dalam
menjalankan roda pemerintahan demokrasi di indonesia. CSO diibaratkan sebagai penyangga
utama untuk menegakkan demokrasi. CSO juga mampu menghidupkan demokrasi sehingga
dapat tumbuh sesuai jalannya. CSO berguna untuk menindak setiap tingkah laku negara
sehingga negara tidak bisa melakukan tindakan yang dianggap sewenang – wenang. Civil
society organization (CSO) juga bisa membantu peran pemerintah dalam melayani rakyat.
Disini masyarakat sipil berposisi sebagai kontrol terhadap negara. Peran masyarakat sipil
terorganisasi yang kuat akan meningkatkan kualitas dari demokrasi, sebaliknya apabila CSO
lemah maka itu akan menurunkan kualitas demokrasi. Civil society organization (CSO)
mempunyai hak untuk ikut serta dengan pemerintah dalam seluruh kegiatan ekonomi, politik
serta pengambilan keputusan. CSO harus memiliki karakter sebagai masyarakat yang kuat,
yang tidak didominasi oleh negara, dan mampu mengimbangi peran negara dalam roda
pemerintahan.
Civil society juga sering disebut dengan masyarakat beradab, dimana masyarakat ini
mempunyai sikap yang paham akan aturan. Menurut Mohammad A.S Hikam, masyarakat
sipil merupakan masyarakat yang mempunyai wilayah kehidupan sosial yang terorganisir dan
mempunyai ciri tersendiri yaitu keswasembadaan, keswadayaan, kesukarelaan, keterikatan
dengan norma – norma atau nilai hukum, serta kemandirian yang tinggi dari negara. Dalam
hal ini masyarakat sipil dikarakteristikkan dengan kemampuan masyarakat sebagai entitas
sosial yang otonom dari pemerintah. Selain itu, masyarakat juga hidup bersama dengan nilai-
nilai yang dianut bersama. Masyarakat sipil, dalam konteks tersebut memiliki kekuatan
sendiri, sebagaimana negara yang memiliki kekuatan sendiri. Namun demikian, masyarakat
sipil berada dalam sebuah sistem besar yang demokratis.
Karakteristik CSO inilah yang mampu mendorong kehidupan demokrasi menjadi
lebih maju. Karakteristik CSO sendiri sesuai yang saya baca menurut Larry Diamond adalah
mempunyai kemandirian, keswadayaan, independensi dari warga sebagai kekuatan yang
mampu mengontrol kekuasaan negara, mempunyai seperangkat nilai, norma dan aturan
bersama yang dipatuhi seluruh masyarakat, gerakan-gerakan perlindungan hak-hak warga,
konsumen, kaum minoritas, dan korban kekerasan, perkumpulan berbasis keagamaan, aliran
kepercayaan, kesukuan, kebudayaan yang membela hak-hak kolektif, pengorganisasian
warga yang bergerak di bidang produksi dan penyebaran ide-ide, berita, informasi publik, dan
pengetahuan umum, dan yang terakhir adalah mempunyai perkumpulan dan jaringan
perdagangan yang produktif. Semua karakteristik itulah yang dapat membangkitkan kekuatan
masyarakat sipil untuk memajukan kehidupan demokrasi.
Negara yang besar sendiri dibentuk dengan adanya civil society yang terorganisir,
sehingga negara tidak boleh lebih kuat dari masyarakat. Demokrasi dapat berkembang pesat
dikarenakan oleh peran CSO yang besar yang dapat mengimbangi kekuatan negara. Dapat
dikatakan bahwasanya masyarakat sipil merupakan kelompok penyeimbang kekuatan negara
dalam menjalankan roda demokrasi. Civil society organization (CSO) bisa disebut juga
sebagai mitra negara dalam proses pembangunan. CSO mempunyai peranan sebagai
pendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta sebagai penumbuh modal sosial
atau bisa disebut juga dengan social capital dalam struktur masyarakat sehingga menjadi
kekuatan pembangunan, hal ini berdampak besar terhadap kehidupan demokrasi. Masyarakat
sipil bisa berwujud dalam berbagai bentuk organisasi seperti Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM), Organisasi Sosial, Organisasi Massa, Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), Organisasi Profesi, Organisasi Keagamaan, Serikat Buruh, dan lain sebagainya, di
mana lembaga-lembaga tersebut tumbuh berdasarkan atas dasar kebersamaan dan
berlandaskan pada kesamaan tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwasanya CSO
merupakan suatu wadah atau ruang yang terletak diantara negara di satu pihak dan
masyarakat di pihak lain. civil society bisa disebut sebagai sebuah masyarakat, secara
individual maupun secara kelompok, dalam negara yang mampu berinteraksi dengan negara
secara independen sehingga tidak bisa dikontrol sewenang – wenang oleh pemerintah.
- Dearlove, J., & Keane, J. (1990). Democracy and Civil Society. In The British
Journal of Sociology (Vol. 41, Issue 4, p. 583). https://doi.org/10.2307/590678
- Gaffar, A. (1999). Politik Indonesia: transisi menuju demokrasi. Pustaka Pelajar.
- Hadi, O. H. (2010). Peran Masyarakat Sipil Dalam Proses Demokratisasi. Makara
Human Behavior Studies in Asia, 14(2), 117. https://doi.org/10.7454/mssh.v14i2.674
- Kacung Marijan. (2011). Sistem Politik Indonesia : Konsolidasi demokrasi pasca-
orde baru. Kencana Prenada Media Group.
- Latifah, & Larasati, D. (2018). Demokrasi dan Organisasi Masyarakat Sipil: Malang
Corruption Watch. Jurnal Sosial Politik, 4(1), 168–184.
- Purnaweni, H. (2004). Demokrasi Indonesia. Jurnal Administrasi Publik, 3(2), 1–16.
- Setiyono, B. (2015). Korupsi, Transisi Demokrasi & Peran Organisasi Civil Society
(CSO).