Revolusi digital telah mendorong demokratisasi dan perubahan sosial di banyak negara. Di
Indonesia, Internet membantu jejaring aktivis untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi
terkait upaya penggulingan Soeharto di akhir 1990-an.
Penggunaan media sosial secara strategis untuk protes-protes kolektif, dibarengi dengan aksi-aksi riil
lainnya telah menggerakkan protes global konektif dan menimbulkan gelombang perubahan, seperti
Musim Semi Arab, Occupy Wall Street, Los Indignados, Movement for Black Lives.
Disinformasi politik di ranah digital, terutama melalui media sosial, dijadikan alat oleh sebagian
kelompok untuk meraih suara populis di tengah lemahnya kepercayaan masyarakat terhadap
kelompok elit.