Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh sistem politik terhadap media

Muh.Fachri Karim Haba / E022201006

Media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada

masyarakat. Di Era saat ini informasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat di cari

oleh publik dan media massa merupakan wadah bagi masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Sebagaian besar masyarakat mengahabiskan waktunya dengan

memanfatkan media masa untuk menggali informasi baik informasi di bidang hiburan, sosial

masyarakat, budaya terlebih di bidang politik. Berkembangnya teknologi di era saat ini,

maka berkembanglah pula bentukbentuk media massa. Media massa berkembang menjadi

berbagai macam bentuk tidak hanya berupa media cetak seperti koran, majalah, atau media

elektronik seperti berita di televisi namun, dengan berkembangnya Internet maka dewasa

ini berkembang sangat pesat portal-portal berita online, akun- akun berita yang ada di

jejaring sosial seperti twitter dan facebook. Hal ini sangat memudahkan bagi masyarakat

yang haus akan berita, masyarakat kini bisa mengakses kebutuhan berita yang mereka ingin

hanya dengan menggunakan handphone dan gadget mereka. Secara konseptual kebebasan

pers akan memunculkan pemerintahan yang cerdas,bersih, dan bijaksana. Logikanya,

melalui kebebasan pers masyarakat akan dapat mengetahui berbagai peristiwa seperti

kinerja pemerintah, sehingga muncul mekanisme check and balance, kontrol terhadap

kekuasaan, maupun masyarakat sendiri. Oleh sebab itu media massa sering kali disebut the

fourth estate of democracy, pilar keempat demokrasi, melengkapi eksekutif,legislatif dan

yudikatif. Melalui penyampaian berita dan opini, dengan sendirinya media melakukan fungsi

kontrol dan kritik terhadap pilar kekuasaan yang lain. Fungsi kontrol dan kritik ini

merupakan karakteristik utama institusi media, sekaligus karakteristik kerja profesi


wartawan. Justru salah besar bila media atau wartawan bekerjasama dengan penguasa,

apalagi menjadi penguasa. Karena masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Kebebasan

pers pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Dengan kebebasan

pers, media massa dimungkinkan untuk menyampaikan beragam informasi, sehingga

memperkuat dan mendukung warga negara untuk berperan di dalam demokrasi atau

disebut civic empowerment. Media massa dan politik merupakan kedua hal yang tidak

dapat dipisahkan

Zaman teknologi yang semakin berkembang dan sumber informasi yang sangat cepat

berita sangat dibutuhkan dan sangat cepat diperoleh masyarakat. Di Era masa kini

masyarakat tidak lagi kesulitan dalam mencari berita tetapi bagaimana masyarakat bisa

memfilter berita yang ada, dimana berita yang sesuai fakta yang terjadi, berita yang

menurut masyarakat itu penting maupun berita mana yang menarik untuk di simak. Maka

sebab itu dibutuhkan media massa yang dapat memberikan laporan berita yang faktual,

tajam dan terpercaya. Berita dalam bahasa Inggris disebut News. Sedangkan menurut

Michael V. Charnley dalam Apriadi Tamburaka (2003:35) Berita merupakan laporan tercepat

dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar

pembaca serta menyangkut kepentingan mereka Menurut Purnama Kusumaningrat

(2005:39) Berita merupakan sesuatu atau seseorang yang dipandang oleh media merupakan

subjek yang layak untuk diberitakan. Biasanya subjek pemberitaan merupakan sesuatu atau

seseorang yang memang sedang di sorot atau diperhatikan oleh masyarakat umum. Oleh

sebab itu media akan menjadikan topik utama dalam suatu berita.

Media massa mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat.

Peran komunikasi sangat menentukan dalam penyampaian informasi maupun suatu


kebijakan pemerintah. Sejalan dengan tingkat perkembangan teknologi komunikasi yang

kian pesat, maka metode komunikasi pun mengalami perkembangan yang pesat pula.

Namun semua itu, mempunyai aksentuasi sama yakni komunikator menyampaikan pesan,

ide, dan gagasan, kepada pihak lain (komunikan). Hanya model yang digunakannya berbeda-

beda.

Bila dirinci secara lebih kongkrit, metode komunikasi dalam dunia kontemporer saat ini yang

merupakan pengembangan dari komunikasi verbal dan non-verbal meliputi banyak bidang,

antara lain jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, pameran/eksposisi, propaganda,

dan publikasi. Berdasarkan metode dalam komunikasi seperti tersebut tadi, semakin jelas

kiranya, bahwa propaganda menjadi salah satu metode dalam komunikasi.

Tentunya, karena propaganda menjadi bagian dari kegiatan komunikasi, maka metode,

media, karakteristik unsur komunikasi (komunikator, pesan, media, komunikan) dan pola

yang digunakan, sama dengan model-model komunikasi lain. Oleh karena itu, unsur

komunikasi secara umum juga berlaku bagi propaganda.

Menghadapi pemilu 2004, media massa memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting.

Sebagai langkah awal perbaikan politik untuk mencapai keberhasilan pemerintahan yang

demokratis, sangat ditentukan peran media massa dalam mempropagandakan pesan-pesan

yang penuh harapan kepada masyarakat sebagai upaya pemulihan krisis multidimensional.

Apabila pelaksanaan pemilu 2004 mendapat dukungan dari sebagian masyarakat maka akan

berdampak pada jalannya pemerintahan selanjutnya.

Sebagaimana telah dibahas di atas bahwa begitu besarnya peran media massa dalam

kehidupan masyarakat, yang mampu mempengaruhi dan merubah cara berpikir suatu

kelompok masyarakat. Kekuatan media massa ini juga digunakan oleh pemerintah maupun

suatu kelompok masyarakat tertentu di suatu pemerintahan untuk mempengaruhi opini


publik

Pelaksanaan komunikasi politik di Indonesia tentu tidak terlepas dari kebebasan pers. Di era

keterbukaan yang dikenal dengan istilah masa global, peranan pers sebagai sarana

komunikasi politik di Indonesia sangat penting untuk menyalurkan berbagai kebijakan

kepada masyarakat, baik yang datang dari atas maupun bawah.

Setelah berakhirnya Rezim Soeharto, pada tanggal 21 Mei 1998, akibat gerakan

mahasiswa yang menuntut reformasi, maka semasa pemerintahan Presiden B.J Habibie

cengkeraman pemerintah terhadap pers dihapuskan. Namun kebebasan pers digunakan

secara berlebihan sehingga orang mulai bicara tentang kebablasan pers. Meskipun dari

pihak penguasa berkurang intervensinya, kelompok-kelompok penekan timbul dalam

masyarakat yang bertindak anarkis terhadap pers.

Selama kebebasan pers dapat dipertahankan, kemungkinan lebih besar dalam abad

informasi ini bagi pesatnya perkembangan pers Indonesia dan menjelma sebagai the fourth

estate di samping eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Kesimpulan :

Dalam konteks politik modern, media massa tidak hanya menjadi bagian integral dari

politik, tetapi juga memiliki posisi yang sentral dalam politik. Rancangan kebijakan harus

disebarluaskan agar rakyat mengetahui dan ikut mendiskusikannya dalam berbagai bentuk

forum diskusi publik. Tuntutan atau aspirasi msyarakat yang beraneka ragam harus

diartikulasikan. Semuanya membutuhkan saluran atau media untuk menyampaikannya.

Media massa merupakan saluran komunikasi politik yang banyak digunakan untuk
kepentingan-kepentingan seperti ini. Hal tersebut dikarenakan sifat media massa yang dapat

mengangkat pesanpesan (informasi dan pencitraan) secara massif dan menjangkau khalayak

atau publik yang beragam, jauh, dan terpencar luas. Pesan politik melalu media massa akan

sangat kuat mempengaruhi perilaku politik masyarakat. Pentingnya perilaku politk dalam

menunjang keberhasilan pembangunan politik tampak dari perhatian ilmuwan politik yang

tetap besar terhadap masalah ini. Asumsi umum menunjukkan bahwa demokrasi dapat

dipelihara dan dipertahankan karena terdapat partisipasi warga negara yang aktif dalam

urusan kewarganegaraan. Partisipasi aktif mereka dalam kehidupan politik tidak dapat

dipisahkan dari ketersediaan informasi, dan saluran atau media yang paling efektif untuk

penyebaran informasi adalah media massa

Sistem komunikasi Pemerintah, belum mempunyai strategi sistem komunikasi untuk

memberdayakan masyarakat. Seharusnya ada sistem komunikasi nasional, sehingga

dapatlah dibicarakan subsistem media cetak dan siaran. Pemerintah harus membekali para

wartawan agar berita-berita yang ditampilkan dapat menggambarkan situasi demokrasi

yang faktual dan mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut serta dalam membangun

sistem poltik Indonesia yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai