Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian bahasa

Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan,
mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien,
mitra, dan masyarakat umum.

Politik menurut bahasa Yunani “Politikos” berarti dari, untuk, atau terkait hubungan dengan warga
negara”, politik adalah praktik dan teori untuk mempengaruhi orang lain. Pengertian sempitnya politik
mengacu pada pencapaian atas posisi pemerintahan dalam melatih, mengorganisir, dan mengawasi
masyarakat, khususnya dalam suatu negara. Selanjutnya, dikatakan politik adalah satu bidang studi yang
pada praktiknya mendistribusikan suatu kekuasaan dan menunjukan sumber daya dalam suatu
kehidupan bermasyarakat (populasi merupakan hierarki yang terorganisir) serta memiliki konteks
hubungan antar masyarakat.

Teknologi digital, adalah teknologi yang tidak lagi menggunakan tenaga manusia, atau manual. Tetapi
cenderung pada sistem pengoperasian yang otomatis dengan sistem komputerisasi atau format yang
dapat dibaca oleh komputer. Teknologi digital pada dasarnya hanyalah sistem penghitung yang sangat
cepat yang memproses semua bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numeris.

Dalam teori politik, rendahnya partisipasi politik dapat teratasi oleh faktor modernisasi dan
meningkatnya komunikasi massa. Sehingga bisa dikatakan teknologi digital sebagai produk modernisasi
dan alat komunikasi yang memiliki massa yang besar, sangat mungkin sekali turut memberikan andil
pada peningkatan angka partisipasi masyarakat pada suatu politik

B. Pengertian pemasaran politik di era digital

Jika membicarakan sistem digital maka tidak akan terlepas dari perkembangan teknologi. Politik digital
atau istilahnya lainnya Cyberpolitics (politik di dunia maya) memanfaatkan perkembangan teknologi
yang ada saat ini. Teknologi secara umum didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan seseorang
terhadap suatu objek dengan atau tanpa bantuan alat mekanis, untuk melakukan suatu perubahan
dalam objek tersebut. Teknologi digital memiliki peranan dalam dunia politik, yakni bagaimana cara
seorang tokoh politik dapat melakukan komunikasi politik yang baik dan tepat. Teknologi komunikasi
atau informasi adalah istilah yang merujuk pada teknologi komunikasi modern yang terutama
mencerminkan aplikasi komputer, telekomunikasi, atau kombinasi dari keduanya. Termasuk televisi
yang disiarkan secara global, dan tentu termasuk perangkat yang digunakan sebagai media sosial seperti
i-pad dan smartphone.

Schiller mengatakan data yang diperoleh lewat satelit –penginderaan-jauh (remote sensing satellite)
yang diluncurkan suatu negara maju dapat digunakan untuk memantau hasil panen, mengeksplorasi
kandungan logam, gas, dan minyak, pengelolaan hutan, inventori sumber alam nasional, pengendalian
banjir, dan penentuan konsentrasi kekayaan ikan bagi industri perikanan, pemetaan rute pipa lewat
pegunungan, ekstrapolasi model geologis, prediksi wilayah batuan yang retak untuk pengendalian
keselamatan dalam penambangan. Data tersebut dapat digunakan oleh negara itu untuk bernegosiasi
dengan negara lain. Untuk tujuan itu, negara maju tersebut dapat bersekongkol dengan negara maju
lainnya untuk mengeruk kekayaan alam negara miskin atau negara berkembang yang belum mampu
mengolah sumber alamnya sendiri. Informasi yang disiarkan televisi lewat satelit komunikasi dapat
dimanfaatkan oleh penguasa untuk mengembangkan dan mengendalikan konflik sosial (termasuk
konflik antar negara).

Clarke dan Knake (2010) membahas bagaimana pemanfaatan teknologi di era digital khususnya internet,
menjadi ajang baru dalam “perang antar Negara” dan bagaimana Negara dapat bertahan dalam
peperangan cyber tersebut. Maka tidak mengherankan jika teknologi digital digunakan oleh seorang
pemimpin suatu negara untuk mengancam pemimpin negara lain. Contohnya, pada bulan Agustus 1999,
Jose Ramos Horta mengancam bahwa jika Indonesia tidak menyelenggarakan referendum bagi
kemerdekaan timor timur, maka pasukan cyber dari seluruh dunia akan meretas sistem komputer
pemerintah Indonesia yang vital, terutama dalam bidang pertahanan dan perbankan.

C. Pemanfaatan teknologi digital dan politik di Indonesia

Perkembangan teknologi di era digital sekarang ini telah memudahkan aspek politik untuk masuk lebih
mudah dan lebih terbuka. Dalam hal ini media massa memiliki peranan yang penting dalam berbagai
aspek kehidupan sosial masyarakat modern di Indonesia termasuk kehidupan berpolitik. Para tokoh
memanfaatkan media massa dengan berbagai tujuan, untuk mempercepat proses perubahan sosial di
Indonesia, untuk kampanye politik, advertensi dan propaganda. Penggunaan media massa untuk suatu
kampanye tampaknya sangat esensial dalam kehidupan politik. Khususnya televisi, surat kabar, dan
internet akan menjadi media utama dalam meningkatkan citra diri politisi.

Di Indonesia peran teknologi komunikasi dengan sistem digital dapat digunakan sebagai katalisator
pertumbuhan demokrasi, antara lain lewat wacana publik, pertukaran pendapat, dan kebebasan pers.
Salah satu pemanfaatannya adalah untuk memperlancar dan mempercepat pemilihan umum
(kampanye, perhitungan suara, dan penyampaian hasilnya. Dengan demikian teknologi komunikasi
dapat memperkuat dan meningkatkan mutu demokrasi.

Setelah pemilihan umum tahun 1971, tingkat partisipasi politik rakyat Indonesia mengalami penurunan
secara teratur. Pada Pemilu 1971, tingkat partisipasi politik pemilih mencapai 96,6 persen, dengan
jumlah Golongan Putih (golput) hanya 3,4 persen. Memasuki Pemilu era reformasi, Pemilu 1999, tingkat
partisipasi pemilih menyentuh 92,6 persen. Tapi angka Golput menjadi semakin tinggi pada Pemilu
Legislatif 2004, yaitu 15,9 persen. Dengan kata lain, tingkat partisipasi politik pemilih menurun drastis
menjadi 84,1 persen. Pada Pilpres 2004, tingkat partisipasi politik semakin menurun menjadi 78,2 persen
dan jumlah Golput 21,8 persen. Pada Pemilu Legislatif tahun 2009 tingkat partisipasi politik pemilih terus
mengalami penurunan hanya 70,9 persen. Pada Pilpres 2009, tingkat partisipasi politik pemilih menurun
menjadi 71,7 persen dan jumlah golput mencapai 28,3 persen.
Untungnya, pada Pemilu Legislatif 2014 yang baru berlalu, tingkat partisipasi politik pemilih mengalami
peningkatan signifikan sebanyak 5 digit persen, dari 70 persen menjadi 75 persen. Fenomena Golput
yang sebelumnya dikhawatirkan meningkat tajam, ternyata tidak terjadi. Peningkatan partisipasi politik
pemilih ini bisa jadi dipacu oleh kehadiran teknologi digital (sosial media) di dunia politik. Setidaknya
satu fakta yang penting bahwa jumlah pemilih pemula pada Pileg 2014 mencapai 50 juta pemilih.
Artinya, bukan sesuatu yang terlalu jauh untuk dikorelasikan, jika sosial media mungkin saja menjadi
faktor yang memantik ketertarikan pemilih pemula untuk berpartisipasi secara politik. Karena politik
sudah mulai dekat dengan dunia mereka, yakni dunia digital

D. Pemanfaatan media sosial dan politik di Indonesia

Penggunaan media sosial tidak sekadar sarana untuk mempererat silaturahmi namun sudah membahas
pada isu-isu politik, kebijakan pemerintah, perilaku para tokoh publik. Media sosial telah menjadi bagian
dalam setiap kehidupan masyarakat termasuk ranah politik yang bisa dimanfaatkan untuk sarana
komunikasi, mempromosikan diri, sosialisasi, termasuk promosi partai politik untuk membangun citra
partai.

Pemanfaatan media sosial untuk berpolitik biasanya akan terlihat ketika akan diselenggarakannya
pemilu untuk kampanye politik. Selain itu dalam era digital pemanfaatan media sosial oleh sejumlah
Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan di Indonesia dimanfaatkan sebagai salah satu alat komunikasi
untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
misalnya memanfaatkan Facebook, Twitter,Instagram, dan Youtube sebagai salah satu cara untuk
menyampaikan pendapat tentang isu-isu terkini baik politik, sosial, budaya yang terjadi di tengah
masyarakat. Meski pada pemerintahan sebelumnya televisi dan radio sudah dimanfaatkan meski tidak
ada yang mencapai pada ranah media sosial untuk upaya interaksi dengan masyarakatnya.

Perubahan yang terjadi di era digital ini seiring dengan pesatnya penetrasi internet di dunia. Jika pada
akhir 2000 pengguna internet di dunia 360,9 juta, pada akhir 2013 jumlahnya sudah 2,8 miliar atau 39
persen dari jumlah penduduk dunia 7,4 miliar. Menurut data Internet World Stats, jumlah terbanyak
pengguna internet 2014 berada di Asia (1,26 miliar) disusul Eropa (566,2 juta), Amerika Latin dan Karibia
(302 juta), Amerika utara (300,2 juta), Afrika (240,1 juta), Timur Tengah (103,8 juta), dan Australia-
Oseania (24,8 juta).

Pejabat yang betul-betul memanfaatkan media sosial yakni Ridwan Kamil. Mantan Wali Kota Bandung ini
mem-posting sendiri pendapat-pendapatnya mengenai isu terkini di media sosial, selain itu ia lebih
menonjolkan aktivitas pekerjaan terkait tugas dan tanggung jawab yang sedang ia lakukan. Eksistensi ia
di media sosial pada saat itu lebih ke arah sosialisasi memperkenalkan kota Bandung ke tingkat dunia.
Belum banyak pejabat publik di Indonesia memanfaatkan media sosial seperti Ridwan Kamil

E. Strategi pemasaran politik di era digital

1. Awareness/Kesadaran
Iklan politik yang pertama bisa anda gunakan untuk meningkatkan awareness/kesadaran pemilih.
Maksudnya, perkenalkan diri anda melalui iklan tersebut. Karena itu, iklan kampanye harus diarahkan
untuk mendorong lebih banyak pengikut di laman media sosial atau mengunjungi situs anda, terutama
pemilih yang berada di dapil anda.

Untuk bahasa/kalimat iklannya bisa berbunyi seperti ini:

Cak Bejo, Caleg DPR Dapil Malang Raya (Partai nomor 99 nomor urut 1). Berkomitmen memperjuangkan
hak pengelolaan hutan untuk rakyat. Kunjungi situs saya dan sukai halaman Facebook ini untuk
informasi profil lebih lengkap.

2. Persuasi

Iklan berikutnya dimanfaatkan untuk media persuasi. Artinya, anda harus bisa meyakinkan pengikut
anda atau calon pemilih bahwa anda adalah wakil yang tepat untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Anda bisa mengisi iklan ini dengan ajakan untuk menghadiri kegiatan lapangan yang akan anda lakukan.
Jangan pernah berpikir dengan sudah mengeluarkan budget kampanye, anda lantas hanya berleha-leha
di rumah. Gunakan waktu yang singkat ini untuk bersosialisasi dengan konstituen di dapil. Minimal
menghadiri kerja bakti atau hadir di pengajian/pertemuan warga.

3. Mengingatkan jadwal pemilu

Di sela-sela iklan persuasi, jangan lupa memasukkan materi iklan yang berisi reminder atau
mengingatkan konstituen pada jadwal pemilu. Dengan mengingatkan mereka, anda bisa berharap suara
golput bisa berkurang dan setidaknya bisa meyakinkan konstituen bahwa anda ternyata peduli dengan
mereka.

4. Dorongan terakhir

Mendekati hari --H (maksimal 3 hari sebelum pemilu), maksimalkan materi iklan anda dengan informasi
detil tentang dimana mereka nanti akan mencoblos. Berikan contoh/simulasi mencoblos kertas suara
(pastikan materi gambar/ilustrasi memuat nama/partai anda). Jangan lupa, sekali lagi yakinkan
konstituen mengapa anda layak untuk dipilih mewakili mereka.

Contoh bahasa/kalimat iklannya bisa seperti ini:

Tiga hari lagi waktunya pencoblosan. Ini adalah kesempatan terakhir kita untuk memilih Cak Bejo
sebagai wakil rakyat Malang Raya di DPR. Masih bingung bagaimana cara mencoblos? Atau tidak tahu
dimana lokasi pencoblosan nanti? Silahkan klik halaman berikut (tautkan ke situs KPU yang memuat
informasi tata cara pencoblosan atau informasi daftar TPS. Anda juga bisa menautkan ke situs pribadi
atau laman media sosial anda yang sudah diisi konten informasi serupa).

Harus diakui, persaingan untuk mendapatkan suara pemilih dalam pemilu nanti memang sangat ketat
dan sulit. Setiap caleg tentunya memiliki cara dan strategi masing-masing. Caleg yang mempunyai modal
besar, tentu akan jor-joran dalam berkampanye. Mulai dari menggunakan beragam Alat Peraga
Kampanye hingga iming-iming paket sembako atau money politic.

Tapi, caleg yang cerdas pastinya akan menggunakan strategi yang paling efektif untuk bisa
memperkenalkan diri sekaligus meraih simpati. Silahkan saja anda berkampanye dengan metode
tradisional. Namun setidaknya, imbangilah metode itu dengan strategi kampanye yang kekinian, berupa
teknik pemasaran digital.

Anda mungkin juga menyukai