Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 4 Jurnaslistik II-C:

Muhamad Lutfi Permana 1184050104


Muhammad Ridwan A. 1184050122
Muhammad Zaky Ghifary 1184050125
Nabila Rachmawan 1184050128
Nenden Mega Hidayah 1184050134
Puput Nuraeni 1184050140
Rais Maulana Ihsan 1184050146

OPERASIONALISASI HUMAS
(Bag. 1)
PENGERTIAN OPERASIONALISASI HUMAS
▪ Operasionalisasi dalam KBBI merupakan sinonim dari pengoperasian yang
berarti proses, cara perbuatan, dan mengoperasikan. Pengoperasian berasal
dari kata operasi yang berarti pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan.
▪ Public Relations atau Humas adalah fungsi manajemen secara khusus yang
mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman,
penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya.
(Cutlip, Center & Brown, 2000:4)
▪ Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Operasionalisasi
Humas adalah cara yang dilakukan seorang humas dengan tujuan untuk
mendukung terbentuknya saling pengertian, pemahaman, penerimaan, dan
kerja sama dengan masyarakat yang terkait dengan organisasi tersebut
berdasarkan perencanaan matang dan telah dikembangkan.
5 TAHAP PENYUSUNAN PIDATO

▪ 1. Inventio
Pada tahap ini dilakukan pencarian dan penemuan aneka bahan
pembicaraan untuk pidato. Bahan pembicaraan tersebut berupa pokok-pokok
pikiran atau gagasan.
▪ 2. Dispotio
Dispotitio adalah tahapan penyusunan dan pengorganisasian bahan yang
disesuaikan dengan beberapa kondisi yakni, kondisi khalayak (audience), suasana
(ocassion), dan keperibadian kita sendiri.
Ketiga kondisi tersebut penting untuk diperhatikan demi suksesnya suatu pidato
nantinya. Audiens, suasana, dan pribadi dari penutur pidato sendiri adalah tiga hal
yang perlu dikombinasikan bersama secara tepat. Baik isi maupun gaya berpidato,
harus bisa diorganisir sesuai dengan ketiga aspek tersebut. Tahapan dispotito ini
disebut juga sebagai oikonomio taxis
LANJUTAN…

▪ 3. Elucutio
Elucitio adalah tahapan pengungkapan gagasan dan bahan-bahan yang
disusun dalam gaya bahasa yang dirasa paling tepat. Karena digunakan untuk
pidato, tulisan naskah yang berisi pengungkapan gagasan tentu saja harus ditulis
dengan bahasa lisan bukan menggunakan bahasa tulisan.
▪ 4. Memoria
Memoria adalah tahapan penanaman bahan dan gagasan ke dalam
ingatan. Pada tahap ini, hal yang harus diperhatikan adalah kemampuan orator
dalam merekam dan menyimpan semua bahan secara garis besar saja dalam
pikirannya, sehingga nantinya dapat diungkapkan kembali dengan jelas saat
berpidato.
LANJUTAN…

▪ 5. Pronuntiatio
Pronuntiatio adalah tahapan penyajian atau penyampaian pidato. Pada
penyajian pidato ini hal yang perlu diperhatikan adalah suara (vokal), dan gerakan-
gerakan tubuh (gestur).
Pada dasarnya, menyampaikan pidato bukanlah hal yang gampang.
Didalamnya perlu perpaduan antara kepintaran dalam berbicara dan juga seni.
Jadi, mengolah suara dan gerakan tubuh semenarik mungkin dan secara tepat
adalah penting agar pesan dalam bentuk komunikasi yang hendak disampaikan
bisa tersampaikan dengan baik.
PENERBITAN BERKALA ORGANISASI
▪ 1. Berkala Intern
Istilah berkala intern sudah dengan dengan sendirinya menunjukkan
bahwa penerbitan tersebut bagi public intern yang umumnya adalah para
karyawan. Jadi isi berkala jenis ini harus disesuaikan dengan kepentingan para
karyawan.
a. Rubrik Informasi
b. Rubrik Edukasi
c. Rubrik Rekreasi
LANJUTAN…

▪ 2. Berkala Extern
Berkala ekstern mengkategorikan isinya berdasarkan 3 aspek yang telah
disinggung yakni aspek informatif, aspek edukatif, aspek rekreatif.
Informasi yang dibutuhkan oleh public ekstern adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan perkembangan organisasi diantaranya:
▪ Kegitan yang sedang dilakukan,
▪ Kebijaksanaan Umum,
▪ Perencanaan dan progam,
▪ Masalah persaingan,
LANJUTAN…

▪ 3. Berkala Intern-Extern
Apabila berkala intern diperuntukkan bagi public intern, terutama para
karyawan,dan berkala ekstern bagi public diluar organisasi, yakni mereka yang
berkepentingan dengan kegiatan organisasi, maka berkala intern-ekstern
merupakan penerbitan untuk kedua jenis public tersebut.
PEMBUATAN FILM DOKUMENTER

▪ Film dokumenter (documentary film) untuk mengabadikan suatu peristiwa secara


audiovisual, dan film pendidikan (educational film) untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan. Bagi kegiatan humas, film dokumenter dianggap penting, yakni
sebagai rekaman sejarah perkembangan organisasi dan untuk evaluasi kemajuan dari
waktu ke waktu. Oleh karena itu, humas perlu memahami sedikit banyak mengenai
seluk beluk film dokumenter tersebut. John Grierson, seorang sutradara terkenal dari
Inggris mendefinisikan film dokumenter sebagai karya cipta tentang kenyataan
(creative treatmen of actuality).
▪ Dalam merencanakan film dokumenter dibutuhkan kemampuan berimajinasi karena
akan dijumpai kesulitan untuk membebaskan diri dari hal hal yang menjemukan. Pesan
yang di sajikan oleh film dokumenter itu ditinjau dari ilmu komunikasi, pesan yang
dikandung film dokumenter itu harus dikelola sedemikian rupa sehingga
membangkitkan perhatian, memikat untuk dilihat dari awal sampai akhir, dan mampu
menimbulkan efek.
▪ Ditinjau dari ilmu komunikasi , kususnya dari aspek komunikator , bila karya tulis
dikerjakan oleh satu orang , film dikelola oleh sekolompok orang
PENYELENGGARAAN PAMERAN

▪ Secara komunikologis, pameran atau exhibition merupakan sarana yang


efektif untuk menyebarkan suatu pesan karena bersifat informatif dan
persuasif. Pameran sebagai sarana komunikasi mampu membuat publik ingat
dan mengerti. Seorang ahli Audio-Visual Aid (AVA) bernama Jack
Dove mengatakan sebagai berikut : Pengetahuan diserap melalui pancaindra,
yang diperkirakan menurut perbandingan sebagai berikut : penglihatan 75 % ,
pendengaran 13 % , perabaan 6 % , penciuman 3 %, dan pencicipan 3 %.
▪ Efektifnya pameran ialah karena pada sarana komunikasi itu publik dapat
menyaksikan peragaan proses benda tertentu,dapat bertanya sepuas hatinya,
bahkan seperti dikatakan diatas, untuk benda-benda tertentu
dapat mencobanya.
Klasifikasi Pameran

1. Berdasarkan Jenisnya 3. Berdasarkan Frekuensinya


▪ Pameran Barang ▪ Pameran Berkala
▪ Pameran Kegiatan ▪ Pameran Insidental

2. Berdasarkan Sifatnya 2. Berdasarkan Lingkup GeografisnyA


▪ Pameran Khusus ▪ Pameran Lokal
▪ Pameran Bersama ▪ Pameran Nasional
▪ Pameran Umum ▪ Pameran Internasional
Perencanaan Menyelenggarakan Pameran

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dipergunakan untuk


pedoman penyelenggaraan pameran :
▪ Menentukan Tema
▪ Mengadakan Penelaahan
▪ Menetapkan Perencanaan
▪ Menentukan Kontraktor
▪ Menetapkan Jenis Barang yang Akan Dipamerkan
▪ Menetukan Personel
▪ Mempersiapkan bahan bersifat tulisan
Cara-Cara Membuat Pameran Menarik

▪ Menciptakan bentuk istimewa


▪ Memberi warna kontras
▪ Menyajikan suara keras
▪ Menciptakan alat bergerak
▪ Menyebarkan wangi-wangian

Anda mungkin juga menyukai