Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PUBLIC SPEAKING

OLEH:
Roby Julianda (21012002)

Dosen Pengampu :
Risa Amalia S.IKom M.IKom

KELAS B NON REGULER


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN 2022
 Public Speaking dan Public Relation
 Public Speaking dan Media Relation
 Public Speaking dan Komunikasi Non Verbal
A. Public Speaking
1. Pengertian Public Speaking
Istilah public speaking dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), mungkin
karena masih sulit di carikan terjemahannya. Istilah yang semakna dengan public
speaking dalam KBBI adalah “pidato”, yaitu (pengungkapan pikiran dalam bentuk
kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak). Public speaking adalah keterampilan
yang dapat dilatih, dipraktekkan, dan dimanfaatkan untuk memberi manfaat sesuai
dengan kebutuhan audience, antara lain untuk menyampaikan informasi, memotivasi,
membujuk dan mempengaruhi orang lain, mencapai saling pengertian dan kesepakatan,
meraih promosi jabatan, mengarahkan kerja para staf, meningkatkan penjualan
produk/keuntungan bisnis dan membagikan pengetahuan yang dimiliki seseorang.
Orang dengan kemampuan public speaking yang baik adalah orang yang
mampu menyampaikan pesan kepada orang banyak, namun pesan dapat sampai
penerima pesan sesuai dengan apa yang ingin disampaikan. Public speaking bukanlah
kemampuan yang bisa kita pelajari tanpa adanya latihan yang cukup. Untuk dapat
mengembangkan kemampuan public speaking di perlukan “jam terbang” yang tinggi
dalam berbicara didepan umum.
Tokoh-tokoh retorika mutakhir:
1. James A. Winans dalam bukunya “ public speaking”( 1917) menggunakan spikologi
dari Williams James dan E.B Tichener, Buku Ajar Public Speaking 7 sesuai teoro James
tindakan ditentukan perhatian, Winans mendefisinikan persuasi sebagai “proses
menumbuhakan perhatian. Pentingnya membangkitkan emosi melalui motif-motif
psikologi seperti kepentingan pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban agama. Winans
adalah pendiri Speech Communication Association of America (1950)
2. Charles Henry Woolbert yang juga pendiri Speech Communication Association of
America. Psikologi yang memengaruhi adalah behaviorisme dari John B. Watson.
Woolbert memandang Speech Communication sebagai ilmu tingkah laku. Pidato
merupakan ungkapan kepribadian. Logika adalah dasar utama persuasi. Dalam
menyusun persiapan pidato harus diperhatiakan hal-hal sebagai berikut: (1) Teliti
tujuannya, (2) Ketahui khalayak dan situasinnya, (3) Tentukan proposisi yang cocok
dengan khalayak dan situasi tersebut, (4) pilih kalimatkalimat yang dipertalikan secara
logis. Bukunya, The Fundamental oF Speech.
3. William Noorwood Brigance. Berbeda dengan Woolbert yang menitik beratkan logika,
Brigance menekankan factor keinginan (desire) sebagai dasar persuasi. Persuasi melipti
empat unsur: (1) Rebut perhatian pendengar, (2) Usahakan pendengar untuk
mempercayai kemampuan dan karakter Anda, (3) Dasarkanlah pemikiran pada
keinginan, dan (4) kembangkan setiap gagasan sesuai denagan sikap pendengar. 4. Alan
H. Monroe dalam bukunya, Principles and types of speech. Pertengahan tahun 20-an
Monroe bersama stafnya meneliti proses motifasi. Jasa, Monroe, cara organisasi pesan.
Menurut Monroe pesan harus disusun berdasarkan proses befikir manusia yang
disebutnya motivated sequence

2. Manfaat Public Speaking


Public speaking atau keterampilan berbicara di depan umum sangatdiperlukan
guna meningkatkan diri. Namun lebih dari itu, public speaking juga memiliki manfaat
yang sangat penting, yaitu :

1) Meningkatkan Profesional
Memiliki kemampuan public speaking akan meningkatkan profesionallisme
kerja. Sebagai seorang karyawan atau mimpinan, sudah seharusnya memiliki
keterampilan untuk berbicara didepan umum. Dengan memiliki kemampuan public
speaking akan meningkatkan profesionalisme kerja.
2) Meningkatkan Kemampuan dan Kualitas Diri
Kemampuan public speaking yang secara terus menerus dilatih
secara tidak langsung akan mengasah kemampuan diri yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas dari diri sendiri.
3) Memperluas Jaringan
Kemampuan berkomunikasi yang baik saat berbicara di depan
umum dapat memperbanyak teman, kenalan, rekan bisnis yang
semuanya dapat memperluas jaringan
4) Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Dalam kemampuan public speaking tanpa disadari akan
meningkatkanrasa percaya diri. Jika terbiasa berbicara di depan umum dan sela
lu sukses saat melakukannya, rasa percaya diri secara otomatis akan semakin
meningkat.
5) Meningkatkan Kemampuan Mempengaruhi
Kemampuan public speaking yang dimiliki dapat meningkatkan
kemampuan untuk mempengaruhi atau persuasive

3. Tujuan PublikSpeaking
Tujuan dari public speaking ini untuk memberikan informasi atau
pendapat,mengorganisasi massa, memoti+asi para pendengar, memimpin rapat,
memberikanmateri perkuliahan, berjualan, dan masih banyak lagi. Tujuan dari public
speaking inidapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu .
1) Sebagai pemberi informasi dimana seseorang pada tahap ini hanya
memberikan pesan tanpa meminta feelback dari receiver (penerima pesan).
2) Sebagai orang yang berusah mempengaruhi yakni untuk mengarahkan sikap
seseorang sesuai dengan apa yang di inginkan
3) Sebagai seorang yang berusaha agar orang lain ikut berpartisipasi yakni pesan yang
d i s am p a i ka n b e r t uju a n u ntu k di i k uti a t a u m enj a di p a nut an b agi
o r a ng l a i n y an g m en d en g a r da n m en g am a t i .

4. Teori dasar untuk memulai dan mengakhiri public speaking adalah melalui
tahapan sebagai berikut :
1) Start
Ini merupakan kemampuan membuka, mengebrak, memecah suasana untuk
memulai berbicara. Arti harafiahnya adalah bagaimana kita menyulut api agar para
pendengar terfokus perhatiannya dengan pembicaraan kita. Bisa melalui gebrakan
salam Merdeka ! sambil mengacungkan dan mengepal tangan. Bisa melalui
pembukaan dengan cerita lucu, dll. Hal pokok yang ditekankan disini adalah
mengambil perhatian pendengar.
2) Build a bridge
Sebelum masuk pada materi pokok kita perlu mengantarkan dengan perumpamaan,
cerita aktual dimasyarakat yang sedang hangat, menarik perhatian lebih jauh untuk
sebagai bahan perantara masuk pada materi pokok yang akan kita bicarakan. Arti
harafiahnya adalah bagaimana kita membuat jembatan pembicaraan dari
pembukaan dengan gebrakan menuju kepada materi pokok yang akan disampaikan.
3) For instance
Materi pokok diuraikan dan dibahas pada bagian ini. Penyampaian materi juga
akan lebih bagus apabila disampaikan dengan contoh-contoh nyata, makanya
bagian ini disebut dengan for instance artinya contoh – contoh konkrit.
Kemampuan menguasai materi, luasnya pengetahuan, kemampuan empati akan
menentukan pada bagian ini.
4) So What
Untuk mengakhiri pembicaraan biasanya ditutup- dengan langkah langkah tindak
lanjut, bisa berupa pesan, harapan, point-point yang penting dan kesimpulan. Jadi
pembicaraan diakhiri dengan sempurna. Ada pembukaan dan ada penutupan.

5. Ruang Lingkup Publik Speaking


Ruang lingkup dari public speaking terdiri dari: retorika, pidato, master of
ceremony (mc), presenter, narasumber, speaker, penceramah, khatib, dan lain
sebagainya. Dan juga perlu dipahami bahwa titik tolak public speaking adalah
berbicara. Berbicara berarti mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu (misalnya memberikan
informasi)

B. Public Relation
1. Pengertian PublikRelation
Publik relation merupakan komunikasi, dimana dikegiatannya selalu diarahkan
kepada usaha untuk mempengaruhi pendapat publik agar dapat bersikap, berpendapat,
dan bertingkah laku sesuai keinginan komunikator. Akan tetapi tujuan dari public
relations itu sendiri umumnya dilihat dari pengertiannya, selalu berorientasi
kepentingan public.
Public relations (PR) menurut Frank Jefkins adalah suatu bentuk komunikasi
yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan
semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan
pada saling pengertian. Public relation menggunakan metode manajemen berdasarkan
tujuan (management by objectives). Sedangkan British Institute Public Relation
mendefiniskan PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will)
dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khayalaknya.

2. Fungsi PublikRelation
Cutlip and Center mengatakan bahwa fungsi Publik Relation meliputi hal-hal berikut :
1) Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
2) Me n c i pt a k an k omun i k a s i du a ar a h s e ca r a t imb a l b a l i k d en g an
m e ny e ba r k an informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini
publik pada perusahaan.
3) M e l a y an i pu bli k d an m em b e r i k a n n as eh a t k ep ad a p imp i n an
o r g ani s as i unt uk kepentingan umum.
4) Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan public, baik internal
maupun eksternal.

3. Tugas PublikRelation
Ada 3 tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan
dan fungsi humas yakni :
1) Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan
perilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumus
kankebijakan organisasi.
2) Mempetemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan
publik.
3) Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga, khususnya yang
berkaitan dengan publik.

4. Ruang Lingkup Public Relation


Menurut Cutlip-Center-Broom, perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa
ruang lingkup pekerjaan humas kini sudah mencangkup seluruh bentuk kegiatan
komunikasi (Morissan, 2010:14-29), diantaranya:
1) Publisitas, yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau
perusahaan kemedia massa. Dengan kata lain, publisitas adalah upaya orang atau
organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa.
2) Pemasaran, dalam praktiknya pekerjaan bagian pemasaran meliputi antara lain
melakukan penelitian, mendesain produk, mengemas produk, menetukan harga,
melakukan promosi dan distribusi produk. Tujuan pemasaran adalah untuk
menarik dan memuaskan klien atau pelanggan dalam jangka panjang dalam upaya
mencapai tujuan ekonomi perusahaan
3) Public Affairs, didefinisikan sebagai bidang khusus public relations yang
membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas
lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan publik.
4) Manajemen Isu, Merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat
kecendrungan isu atau opini public yang muncul ditengan masyarakat memberikan
tanggapan atau respons yang sebaik-baiknya. Tanggapan yang baik
diperlukan agar isu atau opini publik itu tidak berkembang secara
negative sehingga merugikan perusahaan atau agar isu tidak
berkembang menjadi konflik yang tidak diinginkan.
5) Lobi, adalah bidang khusus humas yang membangun dan memelihara
hubungandengan pemerintah utamanya untuk tujuan memengaruhi
peraturan dan perundang-undangan.
6) Hubungan Investor, menurut Cutlip adalah bidang khusus dari
humaskorporatyang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling me
nguntungkandengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat keuan
gan untuk memaksimalkan nilai pasar.

5. Hubungan Public Speaking Dengan Public Relation


Publik Relation merupakan usaha untuk menjaga reputasi dengan tujuan
memperoleh pengertian atau pemahaman dan dukungan, serta mempengaruhi opini dan
perilaku. Hal ini untuk membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman
dan mispersepsi, sebagai sebuah profesi seorang public relation
bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih
simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau
membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Bagian penting
dari pekerjaan petugas humas dalam suatu organisasi adalah membuat kesan
baik, citra positif, pengetahuan dan pengertian informasi, penerangan,
penjelasan.
Publik Relation dalam definisinya dikatakan bahwa Publik Relation itu saling
terkait pada public speaking. Public speaking itu berguna bagi tugas seorang public
relation dalam melaksanakan tugasnya, seorang public relation harus mampu mengsaui
public speaking dengan baik guna menunjang keberhasilan didalam melaksanakan
tugasnya, karena dituntut terampil didalam berbicara didepan khalayak banyak dengan
berpenampian rapi dan menarik serta mampu mengusai audiens dengan memimpin dan
membawakan jalannya suatu acara. Tugas seorang public relation tak akan dapat
berjalan sebagaimana seharusnya tanpa adanya penguasaan publcik speaking yang baik
oleh seorang public relation. Tak ada kegiatan yang dilakukan dalam dan oleh
masyarakat yang tidak memerlukan public speaking. Kemampuan berbicara dan
berbahasa dengan baik sangat menunjang kualitas seseorang didalam tugasnya dan
seorang wajib mengusai public speaking dengan baik karena itu adalah salah satu
identitas seorang.

C. Media Relation
1. Pengertian Media Relation
Philip Lesly (1991:7) memberikan definisi Media Relation sebagai hubungan
dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan
media terhadap kepentingan organisasi.
Yosal Iriantara (2005:32) mengartikan Media Relation merupakan bagian dari
Public Relation eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan
media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk
mencapai tujuan organisasi.
Tampak bahwa pengertian media Relation berdasarkan pada relasi antara
individua tau organisasi/perusahaan dengan media. Sehingga dapat disimpulkan
pengertian Media Relation dibangun dan dikembangkan dengan media untuk
menjangkau publik karena meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya
tujuan-tujuan individu maupun organisasi/perusahaan.

2. Fungsi Media Relation


Philip Lesley, penulis buku Public Relation Handsbook
mengemukakan fungsi media relation (Nova, 2011:210), yaitu sebagai
berikut:
1) Memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan serta Langkah
organisasi yang dianggap baik untuk diketahui public
2) Memperoleh tempat dalam pemberitaan media secara objektif, wajar dan
berimbang mengenai hal-hal yang menguntungkan organisasi.
3) Memperoleh umpan bailik mengenai upaya dan kegiatan organisasi.
4) Melengkapi data bagi pimpinan organisasi untuk keperluan
kebijaksanaan.
5) Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi
saling percaya dan menghormati.

3. Contoh Media Relation


Disini, mengambil perusahaan XL sebagai perusahaan yang
melakukan media relation. Adapun hal -hal yang dilakukan oleh pihak XL
dalam melakukan media relation adalah :
1) Media Gathering
Media Gathering merupakan ajang apresiasi XL, kepada media
masa atas kerja sama dan dukungan media terhadap perusahaan.
Kegaiatan seperti ini, sudah menjadi agenda rutin XL. Acara ini digelar
dua kali dalam setahun, ini berlaku untuk media Nasional dan
Regional/daerah. Melalui acara seperti ini, pihak XL dapat membangun
suatu kedekatan dengan para media (wartawan). Dalam kegiatan ini
media dimanjakan dengan berbagai kegaitan-kegiatan yang menarik
seperti acara Outbond dan berbagi pengetahuan tentang industry
Telekomunikasi (Media Nasional)
2) Mengadakan Pertemuan Informasi dengan Para Media
Cara ini bertujuan untuk membangun kedekatan secara personal
dengan para wartawan yang tidak terikat oleh suatu kekakuan.
Pertemuan sseperti ini sifatnya santai, sehingga dapat mempermudah
pendekatan kearah yang lebih akrab sehingga akan tumbuh suatu bentuk
kerja sama yang baik. Disini seorang PR diperlukan Teknik lobby yang
bagus, karena pendekatan informal ini lebih efektif dibandingkan
pendekatan secara formal.
3) Mensponsori Kegiatan Media dan Kunjungan Media.
Bentuk media relation dari XL yang adalah menjadi sponsor
dalam kegiatan media seperti acara kekaryawanan, seminar, dll, selain
itu, XL juga melakukan kunjungan media, diantaranya, kunjungan
menejemen XL kebeberapa media besar yang menjadi target perusahaan.
Pada kunjungan ini dilakukan perkenalan menejemen XL dan diskusi
tentang Industri Telekomunikasi. Program ini dilaksanakan dalam satu
tahun lima kali kunjungan.
4) Press Conference
Press Conference XL merupakan ajang pertemuan dengan para
wartawan sehubungan dengan adanya suatu informasi penting baik
mengenai produk, layanan dan kebijakan yang akan disampaikan XL
kepada stakehordernya.
4. Hubungan Publik Speaking dengan Media Relation
Media massa masih menjadi sumber terpercaya, meskipun pihak
instansi/perusahaan kini mampu publikasi sendiri informasi via media
internet, situs web, atau akun media sosialnya. Namun tanpa adnaya media
relation sebuah tujuan perusahaan tidak tercapai secara optimal. Media
relation merupakan aktivitas komunikasi public relation/humas untuk
menjalin pengertian dan hubungan baikdengan media massa dalam
mencapai suatu tujuan. Dalam menjalin hubungan ini tentu berkaitan dengan
public speaking. Karena public speaking merupakan penunjang proses
terjadinya komunikasi dimedia relation. Yang mana public speaking adalah
proses dan berbicara secara terstruktur guna untuk memberi informasi,
hiburan, maupun menghibur. Dengan kemampuan public speaking yang baik
tentu memberi dampak positif terhadap aktivitas humas dengan media massa
karena akan membantu komunikasi yang mana penting untuk agar berjalan
lancar.

D. Komunikasi Non Verbal


1. Pengertian Komunikasi Non Verbal
Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi yang menggunakan
pesan-pesan non verbal. Istilah non verbal biasanya digunakan untuk
melukiskan semua peristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap dan
tertulis. Secara teoritis komunikasi non verbal dan komunikasi verbal dapat
dipisahkan. Namun dalam kenyataannya. Kedua jenis komunikasi ini saling
jalin menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan
sehari-hari.

2. Fungsi Komunikasi Non Verbal


Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan
nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:
1) Repetisi, yaitu mengulang Kembali gagasan yang sudah disajikan secara
verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya
menggelengkan kepala.
2) Substitusi, yaitu menggantikan lambing-lambang verbal. Misalnya
tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan
dengan mengangguk-anggukkan kepala.
3) Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain
terhadap pesan verbal. Misalnya anda „memuji‟ prestasi teman dengan
mencibirkan bibir, seraya berkata “hebat, kau memang hebat.”
4) Komplemen, yitu melengkapi dan memperkaya makna pesan non verbal.
Misalnya air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak
terungkap dengan kata-kata.
5) Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya.
Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan
memukul meja.
3. Contoh Komunikasi Non Verbal
1) Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan,
berciuman, sentuhan dipunggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-
lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan
tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh.
2) Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau Gerakan tubuh meliputi
kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh
biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya
mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau
menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja
untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau mengendalikan
jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketenangan.
3) Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur non verbal dalam suatu ucapan,
yaitu saat berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras
atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan
lain-lain. Selain itu penggunaan suara-suara pengisi seperti “mm”, “e”,
“o”, “um”, saat bicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam
komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus di hindari.
4) Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu.
Diantara nya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan
warna.
5) Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal
meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya
aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu,
serta ketepatan waktu (punctuality)

4. Hubungan Publik Speaking dengan Komunikasi Non Verbal


Dalam melakukan public speaking, pemimpin tidak saja
menunjukkan kemampuannya dalam menyusun kata dan kalimat sehingga
menjadi sebuah komunikasi yang menarik dan interaktif yang membuat
audiens tertarik. Akan tetapi seorang pemimpin juga menunjukkan karakter
individunya. Public speaking yang handal sering kali mengembangkan
kemampuannya untuk melakukan public speaking, sekaligus menonjolkan
karakter positif yang dimilikinya sehingga ia akan lebih mudah untuk
menguasai audiens. Dengan menguasai komunikasi non verbal, maka public
speaker memiliki integritas, antara apa yang dikatakan, yang dirasakan dan
yang dimilikinya.
Karakter asli dari seorang public speakingakan tampak oleh audiens dari
Bahasa non verbal yang ditunjukkan dalam melakukan public speaking. Bahasa non
verbal ini merupakan bentuk dari sinyal komunikasi yang dapat
juga memberin pengaruh kuat kepada audiens. Audiens dapat mengetahui komitmen,
integritas, dan intuisi dari seorang pemimpin dari Bahasa non verbal yang di
tunjukkan pemimpin lewat public speaking.
Fakta yang menarik adalah ternyata citra pembicara yang terbentuk
dalam benak audiens sangat dipengaruhi oleh kemampuan non verbal sanga
pembicara. Contoh yang nyata di Indonesia adalah orang-orang yang besar
dan terkenal di dunia perpolitikan dan pemerintahan yaitu Amien Rais, dan
Susilo Bambang Yudhoyono. Komponen public speaking yang dimiliki oleh
ketiga calon presiden itu sangat lengkap masing-masing memiliki
kemampuan dalam mengagungkan pesan tiga kali lebih besar dari pesan itu
sendiri. Kalau dirumuskan dari beberapa karakter, segi dan sifat. Amien
adalah pribadi yang cerdas, kritis, mudah di ajak bicara, ceplas-ceplos, bisa
di ajak bercanda, jenaka dan mau turun ke bawah. SBY juga unik, cara
berjalannya baik, mantap dan percaya diri memiliki aura, wajah bersahabat,
berpendidikan, sopan santun, terbuka, mau mendengarkan pendapat orang
lain. Semua ini menunjukkan bahwa persepsi publik mengenai diri kita bisa
di bangun dengan cara kita berbicara di depan public.

Anda mungkin juga menyukai