Oleh:
Roby Julianda
NIM. 21012002
1
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ........................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Patogen................................................................... 5
B. Jenis-jenis Patogen.................................................................... 5
C. Cara Patogen Menyerang Tubuh.............................................. 10
D. Bakteri Escherichia Coli........................................................... 11
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keamaan Pangan.............. 14
F. Cara Melindungi Tubuh dari Patogen....................................... 16
G. Cara Mencegah Penyebaran Patogen........................................ 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah
ini adalah:
1. Apa pengertian Patogen?
2. Apa saja jenis-jenis Patogen?
3. Bagaimana cara Patogen menyerang tubuh?
4. Apa itu bakteri Escherichia Coli?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi keamanan Pangan?
6. Bagaimana cara melindungi tubuh dari Patogen?
7. Bagaimana cara mencegah penyebaran Patogen?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1 Mengetahui pengertian Patogen
2 Mengetahui jenis-jenis Patogen
3 Mengetahui cara Patogen menyerang tubuh
4 Mengetahui bakteri Escherichia Coli
5 Mengetahui faktor yang mempengaruhi keamanan Pangan
6 Mengetahui cara melindungi tubuh dari Patogen
7 Mengetahui cara mencegah penyebaran Patogen
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Patogen
Meski termasuk sebagai kuman, probiotik dan flora normal ini tidak
menimbulkan penyakit, tetapi justru melindungi tubuh manusia dari
berbagai patogen pemicu infeksi dan penyakit. Patogen bisa menyerang
tubuh manusia dan menimbulkan penyakit ketika sistem kekebalan tubuh
sedang lemah. Selain itu, masuknya patogen ke dalam tubuh juga bisa
berasal dari luka atau cedera, konsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi, dan kontak erat dengan orang yang sedang sakit.
B. Jenis-jenis Patogen
5
1 Bakteri
Salmonella sp.
6
Karena itu, penting untuk mengolah masakan hingga benar-benar
matang sempurna.
Clostridium perfringens
Listeria monocytogenes
7
Staphylococcus aureus
2 Virus
3 Jamur
Berbeda dengan virus, jamur dan bakteri dapat hidup di luar tubuh
manusia. Jamur umumnya sering tumbuh dan mudah berkembang biak
8
di lingkungan yang lembap dan bersuhu hangat. Jamur bisa menyerang
berbagai bagian tubuh manusia, seperti kulit, mata, paru-paru, dan
saluran pencernaan.
4 Protozoa
5 Cacing
9
6 Kutu atau tungau
4 Udara.
Selain melalui kontak fisik dan kontaminasi makanan atau minuman,
Anda juga bisa terinfeksi patogen hanya dengan menghirup udara.
Pasalnya, proses penularan infeksi bakteri, virus, dan jamur dapat
terjadi melalui udara yang terkontaminasi patogen.
10
D. Bakteri Escherichia Coli
Bakteri Escherichia coli merupakan spesies dengan habitat alami
dalam saluran pencernaan manusia maupun hewan. Escherichia coli
pertama kali diisolasi oleh Theodor Escherich dari tinja seorang anak kecil
pada tahun 1885. Bqkteri ini berbentuk batang, berukuran 0,4-0,7 x 1,0-3,0
μm, termasuk gram negatif, dapat hidup soliter maupun berkelompok,
umumnya motil, tidak membentuk spora, serta fakultatif anaerob.
11
beberapa minggu. Kelangsungan hidup dan replikasi Escherichia coli di
lingkungan membentuk koliform. Sitoplasma membran sel Flagella DNA7
Escherichia coli tidak tahan terhadap keadaan kering atau desinfektan
biasa. Bakteri ini akan mati pada suhu 60̊C selama 30 menit.
12
Menurut Radji (2009), Eschericia coli yang menyebabkan
infeksi intestin adalah sebagai berikut:
1 Enteropatogenik Escherichia coli (EPEC)
Jenis ini merupakan penyebab utama diare pada bayi. EPEC memiliki
fimbria, toksin yang tahan terhadap panas, dan toksin yang tidak
tahan panas, serta menggnakan adhesin, yang dikenal dengan intimin,
untuk melekat pada sel mukosa usus. Infeksi EPEC mengakibatkan
diare berair yang biasanya dapat sembuh sendiri, tetapi ada juga yang
menjadi kronis
13
5 Enteroagregatif Escherichia coli (EAEC)
Bakteri ini menimbulkan diare akut dan kronis dan merupakan penyebab
utama diare pada masyarakat di negara berkembang. EAEC melekat
pada sel manusia dengan pola yang khas dan menyebabkan diare tidak
berdarah, tidak menginvasi, dan tidak menyebabkan inflamasi pada
mukosa intesin.
14
a. Kontaminasi langsung (direct contamination) yaitu adanya bahan
pencemar yang masuk ke dalam makanan secara langsung karena
ketidaktahuan atau kelalain baik disengaja maupun tidak disengaja.
Contohnya potongan rambut masuk ke dalam nasi, penggunaan zat
pewarna kain dan sebainya.
b. Kontaminasi silang (cross contamination) yaitu kontaminsai yang
terjadi secara tidak langsng sebagai akibat ketidaktahuan dalam
pengolahan makanan. Contohnya makanan entah bersentuhan
dengan makanan masak, makanan bersentuhan dengan pakaian
atau peralatan kotor, misalnya piring, mangkok, pisau atau talenan
c. Kontaminasi ulang (recontamination) yaitu kontaminasi yang
terjadi terhadap makan yang telah dimasak sempurna. Cotoh nasi
yang tercemar dengan debu atau lalat karena tidak dilindungi
dengan tutup.
2 Keracunan
Keracunan adalah timbulnya gejala klinis suatu penyakit atau
gangguan kesehatan lainnya akibat mengonsumsi makann yang tidak
hygienis. Makanan yag menjadi penyebab keracunan umumnya telah
tercemar oleh unsur-unsur fisika, mikroba, kimia dalam dosis yang
membahyakan. Kondisi tersebuyt dikarenakan pengolahan makann
yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan atau tidak
memperhatikan kaidah-kaidah hyiene dan sanitasi makanan.
Keracunan dapat terjadi karena:
a. Bahan makanan alami yaitu makann yang secara alam telah
mengandung racun seperti seeprti jamur beracun, ikan, buntel,
ketela hijau, umbi gadung atau umbi beracun lainnya
b. Infeksi mikroba yaitu bakteri pada makanan yang masuk ke dalam
tubuh dalam jumlah besar (infeksi) dan menimbulkan penyakit
seperti cholera, diare, disentri
15
c. Racun/ toksi mikroba yaitu racun atau toksin yang dihasilkan oleh
mikroba dalam makann yang termasuk ke dalam tubuh dalam
jumlah membahayakan (lethal dose)
d. Zat kimia yaitu bahan berbahaya dalam maknan yangmasuk ke
dalam tubuh dalam jumlah membahayakan
e. Alergi yaitu bahan allergen di dalam makanan yang dapat
menimbulkan reaksi sensitive kepada orang-orang yang rentan.
Selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, terutama sebelum
dan sesudah makan, setelah membuang sampah, atau setelah
menggunakan toilet.
Hindari kontak fisik dengan orang lain dan gunakan masker ketika
berada di tempat umum atau sedang mengunjungi orang yang sakit.
Selalu gunakan kondom saat berhubungan intim dan hindari berganti
pasangan seksual guna mencegah penularan penyakit menular seksual.
Pastikan Anda memperoleh vaksin, misalnya vaksin COVID-19,
vaksin influenza, vaksin pneumonia, vaksin hepatitis B, dan vaksin
HPV.
Tutup mulut ketika batuk dan bersin menggunakan tisu atau lipatan
siku.
Perhatikan kebersihan tempat dan makanan yang Anda konsumsi.
Gunakan alat pelindung diri, seperit sepatu bot, sarung tangan, masker,
dan pelindung wajah, untuk mencegah kontak terhadap air atau benda
yang telah terkontaminasi.
Selain dengan beberapa tips di atas, perlu juga menjaga imunitas tubuh
tetap kuat agar bisa melawan mikroorganisme patogen dengan lebih baik.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup sehat, seperti
16
konsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, kurangi stres, dan
istirahat yang cukup.
Gejala infeksi yang muncul pun bisa sangat beragam, tergantung jenis
patogen penyebab infeksi, lokasi tubuh yang terinfeksi, dan daya tahan
tubuh. Gejala ini umunya bisa berupa demam, lemas, nyeri otot, sakit
kepala, mual, diare, batuk pilek, muncul ruam di kulit, atau sesak napas.
17
membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang
pintu, pegangan tangga, meja makan, telepon, ponsel genggam, dan
lain-lain.
4. Diam di rumah saat sakit
Saat Anda sedang sakit, maka sebaiknya diamlah di rumah dan jangan
keluar. Mintalah izin untuk tidak bekerja atau sekolah, dan batasi
kontak dekat dengan orang lain. Ini diperlukan untuk mencegah
penyebaran patogen.
5. Menghindari gigitan serangga
Serangga juga dapat menjadi perantara penyebaran patogen. Maka
salah satu langkah penting untuk mencegah infeksi patogen adalah
dengan menghindari gigitan serangga. Anda dapat menggunakan
losion anti nyamuk, pakaian yang menutupi tubuh, serta memasang
kawat nyamuk atau kelambu di kamar tidur.
6. Mempraktikkan seks yang aman
Patogen dapat menjadi penyebab penyakit infeksi menular seksual
(IMS) yang berdampak parah bagi kesehatan. Untuk mencegahnya,
selalu praktikkan seks yang aman dan hindari seks bebas. Gunakan
kondom serta melakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara
teratur, dapat mengurangi kemungkinan terjangkit IMS.
7. Konsumsi vitamin
Agar tidak mudah terinfeksi penyakit, perkuat imun tubuh dengan gaya
hidup sehat dan asupan makanan yang bergizi. Anda juga dapat
mengonsumsi vitamin untuk membantu meningkatkan imun tubuh.
8. Cuci semua bahan makanan
Sebelum memasak pastikan sudah mencuci bahan makanan dengan
bersih, untuk menghindari bakteri atau cacing yang terdapat pada
sayuran, buah dan daging yang ingin dimasak sehingga tidak
menyebabkan keracunan makanan.
18
9. Tidak saling bertukar barang dengan orang lain
Penyebaran penyakit juga dapat melalui barang-barang yang
digunakan bersama. Misalnya seperti peralatan makan, peralatan
mandi, atau benda-benda pribadi lainnya. Sebaiknya jangan saling
bertukar barang dengan orang lain untuk menghindari risiko penularan
penyakit akibat patogen.
10. Jauhi daerah yang sedang mengalami wabah penyakit
Sebaiknya urungkan niat Anda jika memiliki rencana untuk
berkunjung ke suatu lokasi yang ternyata sedang mengalami wabah
penyakit. Selain dapat turut terinfeksi, Anda bisa membawa patogen
dari lokasi wabah saat kembali ke daerah tempat tinggal Anda.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Patogen adalah mikroorganisme parasit yang dapat menyebabkan penyakit
pada inangnya seperti tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia terdapat
berbagai bakteri dan mikroba yang hidup dan melakukan proses simbiosis
mutualisme sehingga saling menguntungkan. Sebaliknya, jika patogen
yang masuk ke dalam tubuh manusia, tubuh akan terserang berbagai
macam penyakit.
2. Perlunya menjaga imunitas tubuh tetap kuat agar bisa melawan
mikroorganisme patogen dengan lebih baik. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan
bergizi, berolahraga secara rutin, kurangi stres, dan istirahat yang cukup.
20